Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

“OD Pterygium grade


II”
“OS Pterygium grade
III”
“ODS Presbiopia”
Angga Pranavasta
01.206.5131

Pembimbing Klinik
dr. YB. Hari Trilunggono, Sp.M
dr. Dwidjo Pratiknjo, Sp.M
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. S
 Umur : 50 Tahun
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Agama : Islam
 Alamat : Panca Arga
 Tanggal Poli : 22 Juni 2015
ANAMNESIS

 Dilakukan secara Autoanamnesis pada tanggal 22 Juni 2015


jam 11: 30 di Poli Mata Rumah Sakit Tentara dr. Soedjono
Magelangdengan keluhan utama kedua mata pedih.
 Riwayat penyakit sekarang
 Pasien datang dengan keluhan pedih pada kedua mata sejak
1 minggu yang lalu, tapi kumat-kumatan sudah sejak 3
tahunyang lalu. Pada awalnya pasien merasakan seperti
mengganjal di bagian pojok kedua mata dekat dengan
hidung dan mata terasa pedih, lama kelamaan pasien merasa
semakin mengganjal dan akhir akhir ini kedua mata terasa
semakin pedih. Pasien sehari-hari adalah ibu rumah tangga,
melakukan perkerjaan rumah seperti memasak,
membersihkan rumah, berkebun.
(lanjutan anamnesis)
 Dulunya 3 tahun yang lalu pasien memasak
menggunakan minyak tanah yang asapnya banyak
sering mengiritasi mata, serta pasien sering kelilipan
dan terkena debu pada matanya ketika berkebun, dan
mengaku matanya sering terpapar oleh angin
langsung ketika bepergian tidak memakai helm.
Selain itu pasien juga mengeluh jika membaca kabur,
lebih jelas kalau dijauhkan sedikit, serta untuk
melihat jauh tidak kabur. Pasien menggunakan
kacamata baca pada tahun 2013. Belum pernah ganti
kacamata baca sampai sekarang. Riwayat luka pada
kornea mata disangkal oleh pasien.
Riwayat penyakit dahulu

◦ Riwayat penyakit yang sama (pterygium)


sebelumnya disangkal
◦ Riwayat operasi pterygium disangkal

 Riwayat penyakit keluarga


Riwayat pterygium dalam
keluarga:disangkal

 Riwayat Sosial Ekonomi


Kesan sosial ekonomi cukup
PEMERIKSAAN FISIK

 Status Generalis
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Status gizi : Baik
 Tanda Vital

◦ Tekanan darah : 120/90mmHg


◦ HR : 78 x/menit
◦ Suhu : 36 0 C
◦ RR : 20 x/menit
Status generalis dalam batas normal
Status Ophthalmicus
DIAGNOSA BANDING

 OD Pterygium Grade II
 OD Pterygium Grade II dipertahankan karena
ditemukan jaringan selaput fibrovaskular pada
konjungitva sebelah nasal yang mengarah ke
kornea berbentuk segitiga sampai melewati
limbus mencapai sebagian kornea.
 OD Pterygium Grade I disingkirkan karena tidak
adanya jaringan selaput fibrovaskular pada
konjungitva sebelah nasal yang hanya sebatas
pada limbus kornea.
 OD Pterygium Grade III disingkirkan karena
tidak adanya jaringan selaput fibrovaskular
pada konjungitva sebelah nasal yang telah
melebihi derajat II tetapi tidak melebihi
pinggir pupil mata dalam keaadaan cahaya
normal.
 OS Pterygium Grade IV disingkirkan karena

tidak adanya pertumbuhan pterygium yang


sudah melewati pupil sehingga mengganggu
penglihatan
 OD Pseudopterygium disingkirkan pasien
tidak ada riwayat luka pada kornea.
 OD Pinguicula disingkirkan karena tak

tampak bercak kekuningan yang terletak


pada bagian temporal atau nasal, biasanya di
bagian nasal dari kornea
 OS Pterygium Grade III
◦ OS Pterygium Grade III dipertahankan karena
adanya jaringan selaput fibrovaskular pada
konjungitva sebelah nasal yang telah melebihi
derajat II tetapi tidak melebihi pinggir pupil mata dalam
keaadaan cahaya normal.
◦ OS Pterygium Grade I disingkirkan karena tidak
adanya jaringan selaput fibrovaskular pada
konjungitva sebelah nasal yang hanya sebatas
pada limbus kornea.
◦ OS Pterygium Grade II disingkirkan karena tidak
ditemukan jaringan selaput fibrovaskular pada
konjungitva sebelah nasal yang mengarah ke
kornea berbentuk segitiga sampai melewati
limbus mencapai sebagian kornea.
◦ OS Pterygium Grade IV disingkirkan karena
tidak adanya pertumbuhan pterygium yang sudah
melewati pupil sehingga mengganggu
penglihatan.
◦ OS Pseudopterygium disingkirkan pasien tidak
ada riwayat luka pada kornea.
◦ OS Pinguicula disingkirkan karena tak tampak
bercak kekuningan yang terletak pada bagian
temporal atau nasal, biasanya di bagian nasal dari
kornea
ODS Presbiopia
ODS Presbiopia dipertahankan karena jika
melihat dekat kabur, dan jika melihat jauh
tidak kabur. Dan dikoreksi dengan lensa add
S +2.00
ODS Hipermetrop disingkirkan karena jika
melihat dekat kabur, tapi jika melihat jauh
jelas.
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Tidak dilakukan
DIAGNOSIS KERJA

 OD Pterygium grade II
 OS Pterygium grade III
 ODS Presbiopia
Penatalaksanaan

Medikamentosa (untuk pterygium)


 Topikal: Dexamethason ED 3 x 1 tetes
sehari ODS
 Oral : Natrium Diclofenac 50 mg 1 x 1

tablet
 Parenteral : tidak lakukan
 Operatif : tindakan ekstirpasi untuk

OS pterygium grade II
  Nonmedikamentosa : tidak dilakukan
Medikamentosa (untuk presbiopia)
 Topikal: tidak dilakukan

 Oral: tidak dilakukan

 Parenteral: tidak dilakukan

 Operatif : tidak dilakukan

Non Medikamentosa : Kacamata baca add S+2.00


RUJUKAN

 Dalam kasus ini tidak dilakukan rujukan


karena dari pemeriksaan klinis tidak
ditemukan kelainan yang berkaitan dengan
disiplin ilmu kedokteran lainya
EDUKASI

 Untuk Pterygium
 Memberitahu pasien jika selaput berbentuk daging
segitiga itu akan semakin melebar yang akan
mengganggu penglihatan sehingga dianjurkan untuk
dilakukan operasi.
 Operasi bisa dilakukan yang sebelah kiri terlebih
dahulu karena pterygiumnya lebih besar, karena
kalau tidak segera dioperasi akan berakibat menutupi
pupil dan mengganggu penglihatan, sedangkan yang
sebelah kanan di evaluasi biar tidak cepat tumbuh
harus menghindari debu, angin, dan sinar UV dengan
cara memakai kacamata saat bepergian keluar rumah
 Memberitahu pasien jika pterygium bisa
sembuh setelah di operasi, tapi jika pasien
terkena sinar matahari, debu, dan angin,
penyakit akan dapat kambuh kembali
sebaiknya di sarankan untuk memakai
kacamata
 Untuk presbiopia
 Menjelaskan kepada pasien mengenai

penyakit yang diderita oleh karena


melemahnya lensa mata karena faktor usia.
 Menjelaskan bahwa penurunan tajam

penglihatan yang terjadi dapat diperbaiki


dengan kacamata baca.
 Menjelaskan bahwa penurunan tajam penglihatan
yang terjadi dapat terjadi perubahan terus sampai
umur ± 60 tahun, setelah itu kemungkinan besar
akan menetap. sehingga pasien harus sering kontrol
tiap 5 tahun dan menyesuaikan ukuran kaca mata
baca pasien dengan pertambahan usia sampai usia
60 tahun.
 Berhubung sekarang umurnya 50 tahun dan
pemakaian kacamata yang terakhir 2 tahun lalu
belum ganti, dianjurkan untuk mengganti kacamata
sesuai umur dan hasil pemeriksaan koreksi mata
yang sekarang.
Prognosis
Presbiopia
 Definisi: Presbiopia merupakan kondisi mata
dimana lensa kristalin kehilangan
fleksibilitasnya sehingga membuatnya tidak
dapat fokus pada benda yang dekat.
Etiologi
 Terjadi gangguan akomodasi lensa pada usia
lanjut
 Kelemahan otot-otot akomodasi
 Lensa mata menjadi tidak kenyal, atau
berkurang elastisitasnya akibat kekakuan
(sklerosis) lensa.
Patofisiologi
 Pada mekanisme akomodasi yang normal
terjadi peningkatan daya refraksi mata karena
adanya perubahan keseimbangan antara
elastisitas matriks lensa dan kapsul sehingga
lensa menjadi cembung. Dengan
meningkatnya umur maka lensa menjadi
lebih keras (sklerosis) dan kehilangan
elastisitasnya untuk menjadi cembung.
Dengan demikian kemampuan melihat dekat
makin berkurang
Klasifikasi Presbiopia
• Presbiopi Insipien, tahap awal perkembangan presbiopi. Dari
anamnesa didapati pasien memerlukan kaca mata untuk
membaca dekat, tapi tidak tampak kelainan bila dilakukan tes,
dan pasien biasanya akan menolak preskripsi kaca mata baca.
• Presbiopia Fungsional, amplitudo akomodasi yang semakin
menurun dan akan didapatkan kelainan ketika diperiksa.
• Presbiopi Absolut, peningkatan derajat presbiopi dari
presbiopi fungsional, dimana proses akomodai sudah tidak
terjadi sama sekali.
• Presbiopi Prematur, presbiopi yang terjadi dini sebelum usia
40 tahun dan biasanya berhubungan dengan lingkungan,
nutrisi, penyakit, atau obat-obatan.
• Presbiopi Nokturnal, kesulitan untuk membaca jarak dekat
pada kondisi gelap, disebabkan oleh peningkatan diameter
pupil.
Diagnosis
• Anamnesis

– Kesulitan membaca tulisan dengan cetakan huruf yang halus/kecil


– Setelah membaca, mata menjadi merah, berair, dan sering terasa pedih. Bisa juga
disertai kelelahan mata dan sakit kepala jika membaca terlalu lama.
– Membaca dengan menjauhkan kertas yang dibaca atau menegakkan punggungnya
karena tulisan tampak kabur pada jarak baca yang biasa (titik dekat mata makin
menjauh).
– Sukar mengerjakan pekerjaan dengan melihat dekat, terutama di malam hari.
– Memerlukan sinar yang lebih terang untuk membaca.
– Sulit membedakan warna.
• Pemeriksaan Oftalmologi
• Visus, pemeriksaan dasar untuk mengevaluasi presbiopi dengan menggunakan Snellen

Chart.
• Refraksi, periksa mata satu persatu, mulai dengan mata kanan. Pasien diminta untuk

memperhatikan kartu Jaeger dan menentukan kalimat terkecil yang bisa dibaca pada
kartu. Target koreksi pada huruf sebesar 20/30.
Diagnosis Banding
 Diagnosis banding presbiopia adalah
hipermetropia dan low vision jika
hipermetropi lebih dari 3 dioptri.
Terapi Presbiopia
1. Digunakan lensa positif untuk koreksi
presbiopia. Tujan koreksi adalah untuk
mengkompensasi ketidakmampuan mata
untuk memfokuskan objek-objek yang
dekat.
.... Lanjutan terapi presbiopia
Kekuatan Lensa Positif yang
Usai (Tahun)
Dibutuhkan
40
+1,00 D
tahun
40-45
+1,25 D
tahun
45
+1,50 D
tahun
45-50
+1,75 D
tahun
50
+2,00D
tahun
50-55
+2,25 D
tahun
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai