Anda di halaman 1dari 20

Role of honey in children with acute

cough in upper respiratory tract


infection: randomized,
placebocontrolled study

Pembimbing : dr. Sri Andayani, Sp. A

Disusun oleh : Azmi Nadia Farah Iffah


1102015043
PICO

Anak-anak antara satu


hingga lima tahun

P: C:
dengan batuk nokturnal 10ml larutan
yang dikaitkan dengan
ISPA dimasukkan plasebo pada
dalam penelitian antara waktu tidur
November 2014 hingga
Agustus 2015

membandingkan
efek dosis madu

I: O:
10ml larutan madu nokturnal tunggal
soba pada waktu dengan plasebo pada
tidur batuk nokturnal dan
kesulitan tidur
terkait dengan ISPA
Introduction
• Batuk dapat berasal dari sumber infeksi seperti
bakteri atau virus dan / atau karena iritasi atau
alergen di saluran pernapasan
• Batuk akut pada sebagian besar anak-anak
berasal dari Infeksi Saluran Pernafasan Atas
(ISPA)
• American Academy of Pediatrics (AAP) sangat
merekomendasikan untuk tidak menggunakan
obat batuk dan pilek bebas pada bayi dan anak-
anak di bawah usia dua tahun.
Introduction
• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah
mencatat madu sebagai pengobatan potensial
untuk gejala batuk dan pilek, dan dianggap
sebagai sebagai demulen yang murah, populer,
dan aman
• Tujuan uji coba ini adalah untuk
membandingkan efek dosis madu nokturnal
tunggal dengan plasebo pada batuk nokturnal
dan kesulitan tidur terkait dengan ISPA
Desain Lokasi:
penelitian : Departemen
Double- Rajal Pediatrik
blind RS Pendidikan
randomized Jumlah Universitas
Sampel: Tribhuvan,
90 Nepal

methods
Kriteria inklusi Kriteria eksklusi
M Anak-anak dengan

• Anak-anak antara E tanda-tanda atau gejala


asma, pneumonia,
laryngotracheobronchitis,
satu hingga lima tahun
dengan batuk
nokturnal yang
T sinusitis, dan / atau
rinitis alergi
dikaitkan dengan ISPA
H Anak-anak dengan
riwayat penyakit saluran
•ISPA didefinisikan
oleh adanya batuk dan
rinore dengan durasi
O napas reaktif, asma, atau
penyakit paru-paru
kronis
<14 hari
D Mendapat asupan obat
batuk dan flu Over the
S Counter (OTC) pada
malam sebelumnya
Methods Orang
Orang tua
tua yang
berpartisipasi
yang
berpartisipasi diminta
diminta
Setiap
Setiap anak
anak secara
secara acak
(double-blinded)
madu
acak
(double-blinded) menerima
menerima
madu soba
soba atau
atau plasebo
plasebo
untuk
untuk mengisi
mengisi kuesioner
kuesioner dipulangkan
dipulangkan dan
dan diberi
diberi
pra-intervensi
pra-intervensi sebotol
sebotol suspensi
suspensi

Survei
Survei kedua
kedua dilakukan
dilakukan
Orang tua
melalui
melalui wawancara
wawancara telepon
telepon diinstruksikan unt
pada
pada hari
hari berikutnya
berikutnya memberikan larut
kepada
kepada orang
orang tua
tua yang
yang sama
sama 10ml pada waktu ti

Pertanyaan
Pertanyaan pasca-intervensi
pasca-intervensi Orang
sama Orang tua
tua ditanya
ditanya tentang
tentang
sama seperti
seperti kuesioner
kuesioner pada
pada kepatuhan anak
saat kepatuhan anak mereka
mereka dan
dan
saat pendaftaran
pendaftaran dibacakan
dibacakan apakah
kepada
kepada mereka
mereka dan
dan diberi
diberi
apakah mereka
mereka pernah
pernah
skor menemukan
menemukan kejadian
kejadian buruk
buruk
skor yang
yang sesuai
sesuai
Results
Results

karakteristik dasar populasi penelitian


Results
Results

Skor dasar sebelum intervensi


Results
Peningkatan rata-rata setelah intervensi
Results

Efek samping
Discussion
Hasil penelitian menunjukkan madu lebih efektif daripada
plasebo untuk pengobatan hasil yang terkait dengan
frekuensi batuk malam hari, keparahan dan efek pada tidur
anak dan orang tua

Hasil penelitian memperkuat pengamatan yang dilakukan


oleh Cohen et al dan Paul et al bahwa produk madu dapat
memiliki efek menguntungkan untuk menghilangkan gejala
batuk nokturnal

Hasil penelitian mendukung rekomendasi dari Organisasi


Kesehatan Dunia (WHO) untuk menggunakan madu sebagai
pengobatan potensial batuk
Discussion
Muntah dan diare tercatat pada lima anak dalam kelompok
madu dibandingkan dengan tujuh anak dalam kelompok
plasebo

Madu soba yang digunakan dalam penelitian ini adalah


variasi madu yang gelap, dan cenderung memiliki
kandungan senyawa fenolik yang lebih tinggi. Senyawa-ini
dikaitkan dengan sifat antioksidan madu yang mungkin
berkontribusi terhadap efeknya dalam penelitian ini

Dalam penelitian perbedaan signifikan yang dicatat antara


madu dan kelompok plasebo menunjukkan bahwa faktor-
faktor lain selain rasa manis madu berkontribusi terhadap
efek menguntungkannya pada anak-anak yang batuk
CONCLUSION

Penelitian ini menunjukkan madu


efektif dalam menghilangkan gejala
batuk malam hari dan kesulitan tidur
terkait dengan URTI yang simptomatik
yang mengonfirmasi penelitian
sebelumnya
Apakah hasil studi pada aspek terapi ini
valid?
a. Apakah alokasi pasien untuk terapi dalam penelitian ini
diacak?
Iya, pada penelitian ini menggunakan metode double-blind
rendomized.
b. Apakah daftar pengacakan disembunyikan?
Iya, Ukuran sampel dan urutan pengacakan ditentukankan oleh ahli
statistik yang tidak tergabung dalam penelitian.
c. Apakah setiap kelompok sama / serupa di awal studi?
Iya, Sebagian besar anak-anak di kedua kelompok mengalami batuk
dengan durasi kurang dari 7 hari dan tidak ada perbedaan yang
signifikan antara ukuran keparahan gejala pada awal.
Apakah hasil studi pada aspek terapi ini
valid?
d. Apakah kelompok yang diteliti diperlakukan sama?
Iya, Setiap anak secara acak dalam mode double-blinded menerima
madu soba atau plasebo dan dipulangkan dan diberi sebotol suspensi.
Orang tua diinstruksikan untuk memberikan larutan 10ml pada waktu
tidur.
e. Apakah semua pasien dalam kelompok diacak, dianalisis?
Tidak, karena ada partisipan yang diaggap mangkir dan tidak
melanjutkan penelitian.
f. Apakah pasien, dokter, dan personel penelitian tidak mengetahui
terapi yang diberikan?
Iya, ukuran sampel dan urutan pengacakan ditentukan oleh ahli
statistik yang tidak tergabung dalam penelitian dan kemudian
digunakan oleh koordinator penelitian untuk menetapkan kelompok
perlakuan
Bisakah hasil studi pada aspek terapi ini
diterapkan pada pasien?
a. Apakah pasien kami berbeda dari pasien dalam penelitian
ini sehingga hasil penelitian tidak dapat diterapkan?
Tidak, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah anak-anak
antara satu hingga lima tahun dengan batuk nokturnal yang dikaitkan
dengan ISPA (batuk dan rinore <14 hari)
b. Bisakah terapi dilakukan di tempat kita?
Iya, madu adalah pemanis alami yang tersedia di seluruh dunia
c. Apakah manfaatnya lebih dari bahayanya?
Iya, Madu memiliki efek antioksidan dan antimikroba
d. Apakah hasil penelitian ini akan mengubah manajemen dalam terapi?
Iya, madu dapat digunakan dalam pengobatan tradisional untuk
pengobatan batuk

Anda mungkin juga menyukai