Anda di halaman 1dari 14

Dengue Shock Syndrome

Pembimbing : dr. Sri Hastuti, Sp.A


Penulis : Azmi Nadia Farah Iffah
(1102015043)
DEFINISI

Shock syndrome adalah komplikasi berbahaya


dari infeksi dengue dan dikaitkan dengan
mortalitas yang tinggi. Sindrom Syok Dengue
(SSD) merupakan kegawatan klinis yang perlu
segera diterapi dengan pemberian cairan yang
tepat.
Epidemiologi

Jumlah kasus DBD tidak pernah


menurun di beberapa daerah tropik dan
subtropik bahkan cenderung terus
meningkat dan banyak menimbulkan
kematian pada anak 90% di antaranya
menyerang anak di bawah 15 tahun. Di
Indonesia, setiap tahunnya selalu terjadi
KLB di beberapa provinsi, yang terbesar
terjadi tahun 1998 dan 2004 dengan
jumlah penderita 79.480 orang dengan
kematian sebanyak 800 orang lebih.
ETIOLOGI
Demam berdarah dengue
(DBD) adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh virus
dengue. Ditularkan nyamuk
Aedes aegypti dan Ae.
albopictus yang terinfeksi. virus
dengue yang termasuk ke
dalam famili Flaviridae dan
genus Flavivirus, terdiri dari 4
serotipe yaitu Den-1, Den-2,
Den3 dan Den-4.
PATOGENESIS
Antibody Dependent
Infeksi Sekunder
Enhancement (ADE)

Antibodi spesifik dapat


Antibodi Heterologus
mencegah penyakit

Aktivasi IL-1, IL-6, TNF- Antibodi tidak dapat


alpha dan PAF menetralisasi virus

Menimbulkan penyakit
Kebocoran Pemb. Darah
berat
Klasifikasi
Derajat Penyakit
Derajat I Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya
manifestasi perdarahan ialah uji bendung.
Derajat II Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan
atau perdarahan lain.
Derajat III Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
lambat, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang)
atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan
lembap dan anak tampak gelisah.
Derajat IV Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan
tekanan darah tidak terukur.
Demam Syok Hepatomegali Gelisah

Petechie Melena Hematemesis Epistaksis


Trombositopenia (100 000/µl
atau kurang)
DIAGNOSIS
Kebocoran Plasma Peningkatan hematokrit ≥
20% dari nilai standar
Penurunan hematokrit ≥ 20%,
setelah mendapat terapi cairan

Efusi pleura/perikardial,
asites, hipoproteinemia

Kehadiran efusi pleura (rontgen


dada atau ultrasonografi)
≤5 hari setelah onset gejala
SEROLOGI
IgM (MAC-ELISA)
Complement Fixation (CF)
Neutralization Test (NT)
Hemmaglutination Inhibition (HI)
IgG ELISA
Tes strip NS1
TATALAKSANA
oksigen 2-4 20 ml/kg larutan
L/menit secara kristaloid
nasal secepatnya

Kristaloid 20 ml/kgBB
secepatnya (maksimal 30
menit) atau koloid 10-
Tidak
20ml/kgBB/jam maksimal 30
ml/kgBB/24 jam
Perbaikan

Tidak ada perbaikan Transfusi


klinis tetapi hematokrit
dan hemoglobin darah/kompone
menurun n

Jumlah cairan dikurangi


hingga 10 ml/kgBB/jam
Perbaikan
PROGNOSIS

Demam berdarah biasanya merupakan


penyakit yang sembuh sendiri dengan tingkat
kematian kurang dari 1%. Saat dirawat,
demam berdarah dengue memiliki angka
kematian 2-5%. Ketika tidak diobati, demam
berdarah dengue memiliki tingkat kematian
setinggi 50%. Korban biasanya pulih tanpa
gejala sisa dan mengembangkan kekebalan
terhadap serotipe yang menginfeksi.
PENCEGAHAN
Menghilangkan
Hindari gigitan nyamuk Menghilangkan Larva
Nyamuk Dewasa
- Menggunakan - Abatesasi
- Fogging Desa/Kota
kelambu - Copepod Predator
- 3M Plus
- obat nyamuk

Anda mungkin juga menyukai