Anda di halaman 1dari 8

PSIKOLINGUISTIK

PSIKOLINGUISTIK
  
PEMBELAJARAN
PEMBELAJARANBAHASA
BAHASA

Kelompok IX :
Gita Fajria (17129141)
Husni Wulandari (17129142)
Naziroh (17129377)
Siti Nurul Fadilah (17129266)
Dua Tipe Pembelajaran Bahasa
Ellis (1986:215) menyebutkan adanya dua tipe
pembelajaran bahasa yaitu :

tipe
tipe tipe
tipeformal
formaldi
di
naturalisti
naturalisti dalam
dalamkelas
kelas
kk
Sejarah
Sejarah Pembelajaran
Pembelajaran Bahasa
Bahasa

Menurut Nurrhadi (1990) dalam sejarah


perkembangannya ada tahap penting yang dapat
diamati sejak 1880 sampai dasawarsa 80-an.

Tahap
Tahappertama
pertama Terjadi
Terjadirekonstruksi
rekonstruksibentuk-bentuk
bentuk-bentukmetode
metode
1880-1920
1880-1920 langsung
langsungyang
yangpernah
pernahdigunakan
digunakanatau
atau
dikembangkan
dikembangkanpada
padazaman
zamanYunani
Yunanidulu
dulu
Tahap
Tahapkedua
kedua Amerika
Amerikadan
danKanada
Kanadaterbentuk
terbentukforum
forumbelajar
belajar
1920-1940
1920-1940 bahasa
bahasaasing
asingyang
yangkemudian
kemudianmenghasilkan
menghasilkan
aplikasi
aplikasimetode-metode
metode-metodeyang
yangbersifat
bersifatkompromi
kompromi

Tahap
Tahapketiga,
ketiga, Periode
Periode1940-1950
1940-1950 Periode
Periode1960-1970
1960-1970
1940-1970
1940-1970 Periode
Periode1950-1960
1950-1960 Periode
Periode1970-1980
1970-1980
Hipotesis-Hipotesis Pembelajaran Bahasa

1. Hipotesis kesamaan antara B1 dan B2


2. Hipotesis kontrastif
3. Hipotesis Krashen
Hipotesis Pemerolehan dan Belajar

Hipotesis Urutan Alamiah

Hipotesis Monitor

Hipotesis Masukan

Hipotesis Afektif (Sikap)

Hipotesis Pembawaan (Bakat)

Hipotesis Filter Afektif

Hipotesis Bahasa Pertama

Hipotesis Variasi Individual Pengguna Monitor


4. Hipotesis Bahasa-Antara
5. Hipotesis Pijinisasi
Faktor-faktor Penentu dalam
Pembelajaran Bahasa Kedua
1) Faktor Motivasi
2) Faktor Usia
3) Faktor penyajian formal
4) Faktor Bahasa Pertama
5) Faktor Lingkungan
6) Transfer dan Interferensi
Transfer dan Interferensi
Telah disinggung bahwa dalam pembelajaran bahasa
kedua, bahasa pertama “dapat mengganggu”
pengguna bahasa kedua pembelajar. Pembelajar akan
cenderung mentransfer unsur bahasa pertamanya
ketika melaksanakan pengguna bahasa kedua.
Akibatnya terjadilah apa yang dalam kajian
sosiolinguistik disebut intreferensi, campur kode, dan
kekhilafan (error). Penggunaan atau pentransferan
unsur-unsur bahasa pertama ini lama-kelamaan akan
berkurang, dan mungkin juga menghilang, sejalan
dengan taraf kemampuan terhadap bahasa kedua itu.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai