Anda di halaman 1dari 9

Efektivitas pengawasan terhadap pengelolaan

APBN dalam penyelenggaraan Administrasi


Negara
Pengertian pengawasan

 Pengwasan yang terdapat dalam proses penyelenggaraan


pemerintahan adalah pengawasan yang di tujukan untuk
keterpaduan antara rencana atau program dengan
kegiataan dalam masyarakat yang harus di realisasikan
demi terciptanya kesejahteraan dan peningkatan
kesejahteraan yang signifikan dalam masyarakat.
Jenis pengawasan
Pengawasan intern terhadap pengelolaan APBN dalam penyelenggaraan
Administrasi negara

 Pengawasan intern merupakan pengawasan yang biasayanya dilakukan


oleh auditor internal baik oleh suatu badan yang secara organisatoris
atau structural masih termasuk dalam lingkungan pemerintahan
sendiri. Berdasarkan inpres no 15 tahun 1983 diinstruksikan untuk
meningkatkan pengawasan secara efektif ke daam tubuh administrasi
negara secara terus menerus dan berbentuk
 “Alokasi APBN Rp.4.3 triliun, Laporan Realisasi Kementrian Desa capai
Rp.5.3 triliun”
https://kabar24.bisnis.com/read/20191120/15/1172586/alokasi-apbn
-rp43-trilun-laporan-realisasi-kementerian-desa-capai-rp53-triliun
diakses pada tanggal 2 Desember jam 19:17
Pengawasan Ekstern terhadap pengelolaan APBN
dalam penyelenggaraan Administrasi negara

 Pengawasan eksternal dilakukan oleh diluar lembaga strukutural atau yang


berada dalam lembaga tersebut. Pengawasan eksternal memiliki tujuan yaitu
memberikan informasi yang sifatnya berbeda dan lebih lengkap mengenai
persoalan atau proses dari penyelenggaraan pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara.
 “BPK temukan masalah pada penggunaan dana APBN senilai Rp.10 triliun”
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190917200201-532-431357/bpk-t
emukan-masalah-pada-penggunaan-dana-apbn-senilai-rp10-t
diakses pada tanggal 2 Desember 2019 jam 19:33.
 Pengawasan oleh lembaga legislatif
 Pengawasan yang secara khusus dilakukan oleh lembaga legislatif atau
parlemen kepada ekskutif.
 Pengawasan eksekutif
 Pengawasan yang dilaukan oleh eksekutif memasuki semua bagian cabang
kekuasaan ekskutif.
 Pengawasan oleh lembaga peradilan
 Pengawasan yang dilakukan oleh lembaga peradilan dapat dikatakan sebagai
pengawasan yang dilakukan oleh lembaga yudisial. Pengawasan ini dilakukan
oleh penyelenggara kekuasaan kehakiman yang secara utuh kewenangan dan
hak nya diatur dalam konstitusi dan peraturan perundang-undangan terkait
kewenangan hakim.
 “Kalah dari Tender APBN, Perusahaan ini gugat kementrtian perhubungan”
https://daerah.sindonews.com/read/1434374/174/kalah-di-tender-apbn-per
usahaan-ini-gugat-kementerian-perhubungan-1567000130
diakses pada tanggal 3 Desember jam 20:43
Pengawasan berdasarkan tujuan

 Pengawasan Preventif
 Pengawasan pereventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum terjadi
situasi yang bersifat menimbulkan kerugian atau persoalan dalam bentuk
apapun akibat proses penyelenggaraan pemerintah yang diduga melanggar
hukum atau kepentingan umum.
 Pengawasan represif
 Pengawasan repersi adalah pengawasan yang merupakan yang tindakan nya
kebalikan dari pengawasan Preventif. Pengawasan represif dlakukan karena
sudah terjadi pada proses penyenelenggaraan Administrasi negara yang di
duga melanggar hukum atau kepentingan masyarakat.
Pengawasan berdasarkan fungsi nya

 Pengawasan fungsional
 Pengawasan ini dilakukan oleh aparat yang dibentuk khusus untuk membantu
pimpinan dalam menjalankan fungsi pengawasan di dalam lembaga yang
menjadi tangggung jawabnya.
 Pengawasan melekat
 Pengawasan melekat adalah pengawasn yang dilakukan secara mutlak,
berbeda dengan pengawasan fungsional yang relative. Pengawasan ini
termasuk cabang dari pengawasn internal. Sifat dari pengawasan ini bersifat
langsung dari atasan kepada bawahan, mulai dari tingkat pusat ke tingkat
daerah.
Pengawasan ombudsman

 ombdusman adalah lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi


penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh negara
maupun pemerintahan.
 pasal 6 undang-undang nomor 37 Tahun 2008 tentang ombudsman Republik
indonesia yang berbunyi; Ombudsman berfungsi mengawasi penyelenggaraan
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Negara dan
pemerintahan baik di pusat maupun di daerah termasuk yang
diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah,
dan Badan Hukum Milik Negara serta badan swasta atau perseorangan yang
diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu.
 Anggaran Pendapat Belanja Negara sebagai instrument penting untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat kenyataan nya tidak maksimal
menjadi alat pengungkit kesejahteraan rakyat. Rahmat Ferdian, Gerakan
Politik Anggaran Pro-rakyat di parlemen, Jakarta: PT. Zayutuna Ufuk Abadi,
2014, hlm.193
 efektivitas pengawasan yang berupa pengawasan internal dan pengawasan
eksternal dari pelaksanaan APBN merupakan bagian dari mewujudkan cita
negara kesejahteraan, pengawasan tersebut memang benar-benar efektif
untuk menekan korupsi, kolusi dan nepotisme dalam penyelenggaraan
pemerintahan oleh administrasi Negara

Anda mungkin juga menyukai