• Observasi.
Observasi diperlukan dalam pelaksanaan keperawatan . Observasi dilakukan
sejak pengkajian awal dilakukan dan merupakan proses yang terus menerus
selama melakukan kunjungan (Hitchcock, Schubert & Thomas, 1999).
Lingkungan yang perlu diobservasi yaitu keadaan, kondisi rumah, interaksi
antar keluarga, tetangga dan komunitas. Observasi diperlukan untuk
menyusun dan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada masyarakat
• Terapi modalitas.
Terapi modalitas adalah suatu sarana penyembuhan yang diterapkan pada
masyarakat dengan tanpa disadari dapat menimbulkan respons tubuh berupa
energi sehingga mendapatkan efek penyembuhan (Starkey, 2004). Terapi
modalitas yang diterapkan pada, yaitu: manajemen nyeri, perawatan gangren,
perawatan luka baru, perawatan luka kronis, latihan peregangan, range of
motion, dan terapi hiperbarik.
• Terapi komplementer (complementary and alternative
medicine/CAM).
Terapi komplementer adalah penyembuhan alternatif untuk
melengkapi atau memperkuat pengobatan konvensional
maupun biomedis (Cushman & Hoffman, 2004; Xu, 2004) agar
bisa mempercepat proses penyembuhan.
Ranah terapi komplementer dan bentuk-bentuk terapi
komplementer (Cushman & Hoffman, 2004):
• Pengobatan alternative : Terapi herbal, akupunktur, pengobatan herbal Cina
• Intervensi tubuh dan pikiran : Meditasi, hipnosis, terapi perilaku, relaksasi
Benson, relaksasi progresif, guided imagery, pengobatan mental dan
spiritual
• Terapi bersumber bahan organik : Terapi diet , terapi jus, pengobatan
orthomolekuler (terapi megavitamin), bee pollen, terapi lintah, terapi larva
• Terapi pijat, terapi gerakan somatis, dan fungsi kerja tubuh : Pijat refleksi,
akupresur, perawatan kaki, latihan kaki, senam
• Terapi energi : Qigong, reiki, terapi sentuh, latihan seni pernafasan tenaga
dalam, Tai Chi
• Bioelektromagnetik : Terapi magnet
Bentuk intervensi terapi modalitas dan komplementer memerlukan kajian dan
pengembangan yang disesuaikan dengan peran dan fungsi perawat, terutama
pada agregat .