Anda di halaman 1dari 30

Intervensi Keperawatan

Komunitas

Siti Nur Kholifah, M.Kep, Sp.Kom


Strategi
intervensi
• Strategi intervensi yang dapat dilakukan dalam keperawatan
komunitas (Hitchcock, Schubert, & Thomas 1999; Helvie,
1998) adalah kemitraan (partnership), pemberdayaan
(empowerment), dan membangun koalisi (coalition building)
• promosi kesehatan yang dilakukan untuk mempertahankan
kesehatan melalui pendidikan kesehatan, proses kelompok,
rujukan, dan pengembangan terapi keperawatan
Kemitraan (Partnership)

• bekerja sama dengan membangun kemitraan


bersama individu, keluarga, dan kelompok khusus
yang berada di komunitas
• Jalinan kerjasama yang terbentuk akan menciptakan
hubungan yang saling mendukung, sehingga pihak
tersebut dapat ikut berkontribusi terhadap
peningkatan kesehatan dan membantu mengambil
keputusan terhadap penyelesaian masalah pada
tatanan komunitas.
EMPOWERMENT
(Pemberdayaan Komunitas)

• Memberikan kekuatan kepada individu, kelompok


dan komunitas
• Pemberdayaan komunitas merupakan upaya
memobilisasi dan mengorganisasikan indiv, dan
kelompok yang msg2 komponen berperan dalam
pengambilan keputusan dan tindakan strategis
• Wallerstein (1992, dalam Helvie,1998)
Pemberdayaan komunitas merupakan suatu proses
tindakan sosial dalam meningkatkan partisipasi
individu, kelompok, dan komunitas untuk menuju
tujuan yang disepakati bersama kualitas
kehidupan komunitas yang lebih baik
Tujuan Empowerment

• Meningkatkan potensi komunitas di bidang


kesehatan
• Mendidik dan memandirikan masyarakat
• Helvie (1998), menyatakan bahwa
tujuan dari pemberdayaan komunitas
adalah meningkatkan potensi
komunitas dalam bidang kesehatan
agar mampu meningkatkan kualitas
hidup yang lebih baik bagi seluruh
warga komunitas melalui kegiatan-
kegiatan swadaya
Komponen Empowerment

1. Participation
2. Leadership
3. Structure Organizational
4. Resource mobilization
5. Problem assessment
6. Asking Way (Mengkritisi permslhan sos, politik,
ekonomi)
7. Link with others (Kemitraan dan Koalisi
8. Role of the outside agent
9. Programme management
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Empowerment
1. Lingkungan
2. Keanggotaan
3. Struktur dan proses
4. Komunikasi
5. Tujuan
6. Sumberdaya
Tahapan pemberdayaan
• Tahap - tahap yang harus dilalui oleh individu,
keluarga, kelompok khusus, dan komunitas
(Sulistiyani, 2004), meliputi :
1. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju
perilaku sadar dan peduli sehingga merasa
membutuhkan peningkatan kapasitas diri.
merupakan tahap persiapan dalam proses
pemberdayaan, perawat berusaha menciptakan
prakondisi supaya dapat memfasilitasi
berlangsungnya proses pemberdayaan yang efektif.
Penyadaran ini dapat membuka keinginan dan
kesadaran individu, keluarga, dan komunitas sehingga
dengan demikian individu dan keluarga dan
komunitas termotivasi untuk memperbaiki kondisi
agar tercipta masa depan yang lebih baik.
2. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan
pengetahuan dan kecakapan keterampilan agar dapat
memberikan bantuan sehingga dapat mengambil
peran dalam lingkungannya.
 individu, keluarga, komunitas memerlukan
pendampingan dalam melakukan penanganan karena
baru mendapatkan keterbukaan wawasan
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
Peran partisipasi masih berada pada tingkat yang
rendah, yaitu masih menjadi pengikut terhadap apa
yang dilakukan untuk menyelesaikan masalahnya.
3. Tahap peningkatan kemampuan
pengetahuan dan keterampilan sehingga
terbentuklah inisiatif dan kemampuan
inovatif untuk mengantarkan pada
kemandirian.
 mampu melakukan apa yang diajarkan
secara mandiri.
Koalisi

• merupakan salah satu media yang dapat


digunakan dalam mencapai tujuan program
kesehatan.
• Melalui koalisi semua elemen saling
bekerjasama untuk mencapai tujuan, mulai
dari petugas kesehatan, pemerintah,
swasta, dan lapisan masyarakat dengan
lembaga-lembaga swadayanya.
Pendidikan kesehatan

• Pendidikan kesehatan adalah aktivitas yang dengan


sengaja dirancang untuk meningkatkan kesehatan
atau mempelajari suatu penyakit tertentu
• Pendidikan kesehatan dapat dikatakan efektif
apabila dapat menghasilkan perubahan
pengetahuan, menyempurnakan sikap,
meningkatkan ketrampilan, dan bahkan
mempengaruhi perubahan di dalam perilaku atau
gaya hidup individu, keluarga, dan kelompok
Proses kelompok
• Proses kelompok merupakan salah satu strategi
intervensi keperawatan yang dilakukan bersama-
sama dengan masyarakat melalui pembentukan
sebuah kelompok.
• Intervensi keperawatan di dalam tatanan komunitas
menjadi lebih efektif dan mempunyai kekuatan untuk
melaksanakan perubahan pada individu, keluarga dan
komunitas apabila perawat komunitas bekerja
dengan kelompok masyarakat.
Rujukan

• Rujukan merupakan suatu sistem penyelenggaraan


pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan
tanggung jawab timbal balik terhadap suatu kasus
penyakit atau masalah kesehatan.
• Rujukan dapat dilakukan secara vertikal dan horizontal.
• Rujukan vertikal adalah pelimpahan tanggung
jawab dari unit yang mempunyai kemampuan
kurang kepada unit yang berkemampuan lebih,
sedangkan rujukan horizontal adalah pelimpahan
tanggung jawab antar unit-unit yang setingkat
kemampuannya (Trihono, 2005).
• Rujukan yang dilakukan terdapat 2 (dua) macam yaitu rujukan
upaya kesehatan secara individual dan rujukan upaya
kesehatan masyarakat.
• Rujukan upaya kesehatan individual menyangkut masalah
pelayanan medik perorangan seperti rujukan terhadap kasus
hipertensi pada usia lanjut untuk keperluan diagnostik
maupun pengobatan. Apabila diperlukan juga dapat dilakukan
rujukan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih
lengkap serta rujukan ilmu pengetahuan.
• Rujukan upaya kesehatan masyarakat pada dasarnya
menyangkut masalah kesehatan masyarakat luas yang
meliputi rujukan sarana, tenaga ahli apabila terjadi
masalah kesehatan/kejadian luar biasa.
Proses Pengorganisasian Masyarakat

Locality development
Social planning
Social model
Locality Development
• merupakan suatu proses yang didesain untuk
meningkatkan kondisi ekonomi dan perkembangan sosial
agar masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif.
• Model ini berdasarkan asumsi bahwa setting di komunitas
dapat memaksimalkan perubahan sesuai tujuan.
• Tindakan yang dapat dilakukan adalah prosedur bebas,
kerjasama sukarela, self help, pengembangan
kepemimpinan dari masyarakat, dan pendidikan.
Social planning
• merupakan suatu pendekatan untuk pemecahan
masalah sosial.
• Model ini merubah kepercayaan masyarakat
dengan menggunakan teknik kemampuan dan
ketrampilan.
• Kemampuan tersebut termasuk melakukan
birokrasi untuk perubahan yang komplek.
Social model

• praktisi mendorong perubahan besar dalam


komunitas. Model ini mengembalikan kekuatan,
sumber-sumber, pengambilan keputusan di
komunitas atau perubahan kebijakan dalam
organisasi formal.
Strategi Intervensi melalui Pendekatan
Tiga Tingkat Pencegahan

a. Pencegahan primer
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan Tersier
Strategi Intervensi melalui Pendekatan
Tiga Tingkat Pencegahan

a. Pencegahan primer
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan Tersier
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN
MASYARAKAT
• Pelatihan kader kesehatan
• H.E
• Konseling perkawinan
• Pedidikan sex dan masalah genetika
• Standarisasi nutrisi yang sehat
• Pemeriksaan kesehatan secara berkala
• Fasilitator untuk penyediaan perumahan yang sehat
UPAYA PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT
• Kesehatan dan keselamatan kerja
• Pencegahan penyakit dan masalah kesehatan
• Pemberian imunisasi
• Personal hygiene dan sanitasi lingkungan
• Pemeriksaan kesehatan secara berkala
UPAYA PENCEGAHAN TERSIER

• Upaya yang dilakukan adalah melakukan follow-up


dan rehabilitasi. Tindakan ini dilakukan setelah
didiagnose menderita penyakit dan ditentukan
tindakan yang harus dilakukan.
GOOD LUCK

Anda mungkin juga menyukai