Resep Obat
Resep Obat
Kes
Bagian Farmakologi
1. Permintaan tertulis dokter kepada
apoteker apotek untuk : membuat,
menyediakan dan menyerahkan obat
seperti yang tertulis, kepada pasien
2. Merupakan kesimpulan dari apa yang
telah diamati, diperiksa, didiagnosis dan
menetapkan terapi pada saat itu, dari
seorang penderita (pasien) yang
dituangkan pada resep dalam bentuk obat
Resep suatu formula obat Formula Medicinae
Dibagi menjadi 2 kelas :
1. Formula Officinales (Pre Compounded)
Obat/campuran obat dalam bentuk sediaan standar
Obat jadi yang dibuat pabrik farmasi, bisa dengan
merek dagang atau generik
2. Formula Magistrales (Compounded)
Abat/campuran obat yang dibuat dalam resep oleh
dokter
Bentuk sediaan, macam obat, dosis dan cara pakai
yang diinginkan
Resep obat ditulis oleh :
Dokter umum / spesialis
Dokter gigi
Dokter hewan
Obat dalam resep
+
1. Narkotika
2. Obat keras
K
3. Obat bebas terbatas
4. Obat bebas
1. Berlakunya resep
2. Penyimpanan resep
3. Kerahasiaan resep
4. Format resep
Nama dan gelar :
Keahlian (Spesialis) :
Alamat :
Jam kerja :
S.I.P. :
Bangkinang………..2010
3 d.d.cap I
Paraf
3.Signatura 3 d.d.cap I
Paraf
4.Subscriptio
Nama pasien umur
Alamat
R/ Metampiron 500 mg
Diazepam 2 mg
Kafein 50 mg
Sack.Lactis q.s.
m.f.pulv.dtd.No.X da in cap
2 – 3 d.d.cap.I
2.Inscriptio
4.Signatura
R/
Simbol Resep
I.I.
I.D.
Eye of “Horus” [ ]
Recipe “Take Of” – “Ambilah”
R/
“Recipe” – ambilah
Simbol resep terapi
Mewakili setiap
sediaan
Menulis bahan obat pada “Tubuh Resep”
1. Menulis nama obat yang jelas
2. Setiap nama bahan obat ditulis terpisah
berurut kebawah A…..X mg
B…..Y mg
Sediaan Cair
M.D.S. gutt. auric.
campur, serahkan dan tandailah obat tetes
telinga
M.D.S. gutt. opth.
campur, serahkan dan tandailah obat tetes mata
Tabel : Contoh Resep
Sediaan Padat
Inscriptio Subscriptio
Superscriptio Obat Kwantitas Bentuk Wadah - Jumlah
satuan sediaan kemasan
R/ Ampisilina 250 mg Kapsul - No.XX
500 mg kaplet -
R/ Nistatin 500.000. Dragen - No.XXV
S.I. Tab.gula -
R/ P…Kreon Pediatrik Granul Sachet No.XII
Ungt. - No. I
R/ Whitfield
Ungt. Pot/tube
1. Interval pemberian
b.d.d… (2 dd…) = bis de die = sehari 2 kali
t.d.d… (3 dd…) = ter de die = sehari 3 kali
o.¼.h. = omni quarta hona = setiap ¼ jam
2. Saat pemberian
a.c. = ante cibum = sebelum makan
p.c. = post coenam = sesudah makan
½ h.p.c. = semi hora post coenam = ½ jam sesudah
makan
3. Teknik cara pakai
part dol.applie = part dolente applicatum
= oleskan pada tempat
yang sakit
pro rectal = secara rectal
ext. s alut = externus supra alutan
= oleskan pada kulit lunak
ext. cres = oleskan tebal
Cara pakai khusus
Bila perlu dapat dipakai bahasa Indonesia
Pagi 2 kap.
Siang 1 kap.
Malam 2 kap.
Salinan resep
1. Yang diminta
2. Istilah-istilah latin
1. Menulis nama obat “Jelas / Clearness”
2. Setiap nama bahan obat ditulis terpisah
3. Nama bahan obat aktif ditulis lebih dulu kemudian
nama bahan dasar / pelarut
4. Pada obat cair bahan obat padat aktif ditulis
lebih dulu dari yang cair dan terakhir bahan dasar
R/ Codein Fosfat 10 mg x 24
Ammonium klorida 0,3 mg x 24
Terpin. Hidrat Eleks. Ad 120
3 macam pengobatan :
1. Pengobatan Kausa
2. Pengobatan Simptomatik
3. Pengobatan Substitusi
Obat Kausa :
Anti mikroba Anti parasitik
Anti virus Anti amoeba
Anti mikotika, dll
Obat Simptomatik :
Analgetika
Antipiretika
Antihipertensi, dll
Obat Substitusi :
Antidiabetika Enzim
Antithyroidea (Hyperthyroid) Hormonal
Steroid,dll
Obat dalam resep dapat
terdiri dari :
1. Obat tunggal
kausa
simptomatik
Substitusi
2. Obat polifarmasi
kausa + kausa lain
Kausa + simptomatik
Simptomatik + simptomatik
Substitusi + kausa, dll
Kebaikan polifarmasi :
1. Kerja obat luas
2. Sinergetik / antagonis yang diinginkan
Kekurangan polifarmasi :
1. Sediaan obat banyak
2. Sulit memberikannya
3. Efek samping obat lebih luas
4. Sering terjadi interaksi dengan sesamanya
5. Efek psikologis terhadap obat
Contoh :
Obat tunggal :
R/ Amoksisilin 500 mg kapl. No. XV
3 d.d. kapl. I h.p.e.
!!
Pro :
Umur :
Alamat :
“Multiple Drugs”
R/ Ampisilina 500 mg kapl. No. XVII
4 d.d. I
!!
R/ Parasetamol 500 mg tab No. X
2 – 3 d.d. tab I
!!
R/ Noskapina 10 mg tab. No. XV
3 d.d. tab I
!!
R/ Klorfeneramin Maleat tab No. XV
3 d.d. tab I
!!
R/ Potio Nigra C.T. 180 ml
3 d.d. C I
!!
Pro Tn. Abe
Kombinasi obat-obat ke
dalam bentuk satu sediaan
obat
Syarat :
1. Sebaiknya bukan antibiotika
2. Interval pemberian obat hampir sama
3. Lama hari pemberian hampur sama
4. Tidak terjasi interaksi yang berarti (fisik,
kimiawi, farmakologik)
5. Terurai pada satu bagian sama di saluran
pencernaan
Contoh :
R/ Ampisilina 500 mg kapl. No. XVI
4 d.d. I
!!
R/ Parasetamol 500 mg tab No. XV
1 – 3 d.d. tab I
!!
R/ Noskapina 10 mg tab. No. XV
3 d.d. tab I
!!
R/ Klorfeneramin Maleat tab No. XV
3 d.d. tab I
!!
R/ Potio Nigra C.T. 180 ml
3 d.d. C I
!!
Menjadi :
R/ Ampisilina 500 mg kapl. No. XV
4 d.d. kapl. I h.p.e.
!!
R/ Paracetamol 500 mg
Klorfeniramine Maleat 4 mg
Noskapina 20 mg
m.f. pulv. d.t.d. No. XV da in cap.
3 d.d. Cap. I
!!
R/ Potio nigra C.T. 180 ml
3 d.d. C I
!!
Atau :
R/ Ampisilina 500 mg kapl. No. XV
4 d.d. kapl. I
!!