Anda di halaman 1dari 15

MYELOID LEUKEMIA AKUT

• Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit


yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak
diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam
hitungan minggu hingga hari.

• Ketika leukemia mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil,


basofil, dan eosinofil. Maka disebut leukemia mielositik.

• Sel Myeloid adalah suatu materi yang dihasilkan oleh


sumsum tulang.
TUJUAN PENGOBATAN
• Mengurangi gejala
• Menyembuhkan penyakit leukemia myeloid
akut
• Meningkatkan kualitas hidup pasien
• Menormalkan pembentukan sel darah
merah dan imunitas tubuh penderita
PRESENTASI KLINIS
Secara umum
• Kelelahan
• Nyeri dada
• Kurang toleransi
Gejala
• Masalah berat badan
• Tidak enak badan(demam dan kadang rasa
dingin)
• Kelelahan
• Jantung berdebar kuat / dyspnea
• Kekakuan sugestif pada infeksi atau peradangan
• Bruising ( pendarahan vaginal berlebihan,
epistaxis, ecchymoses dan petechiae)
• Sakit tulang
• Sakit kepala
PROGNOSTIC
Faktor-faktor yang mempengaruhi Leukemia
Myeloid Akut pada orang dewasa,
diantaranya :

• Umur (lebih dari 60 tahun)


• Kerusakan organ tubuh
• Kelainan molekuler dan sitogenetik tertentu
• Adanya penyakit ekstramedular
KLASIFIKASI
TAHAP
PERAWATAN/PENGOBATAN
Perawatan dan pengobatan Leukemia
dibedakan sesuai dengan tipe dan tingkat
Leukemia yang diderita.

Penderita Leukemia akut harus segera


mendapat perawatan dan pengobatan untuk
menghilangkan sel kanker.

Jika berhasil, perawatan dan pengobatannya


harus tetap dijalankan beberapa waktu
untuk mencegah sel kanker muncul
kembali.
TAHAP PENGOBATAN

1. Induksi remission
Zat aktif yang sering digunakan dalam bentuk
dosis tunggal adalah antibiotik anthrasiklin
(daunorubisin, doxorubisin dan idarubisin),
anthrasediones (mitoxantron) dan antimetabolit
sitabirin.
Juga sering digunakan kombinasi daunorubisin
yang diberikan secara infus sebanyak 45-60
mg/m2 per hari selama 1-3hari, dilanjutkan
dengan pemberian sitarabin yang diberikan
dengan infus secara berulang selam 24 jam
sebanyak 100 mg/m2 per hari selama i-7 hari.
2. Intensive Postremission Therapy
• Kemoterapi
Sering juga disebut dengan terapi konsolidasi.
Terapi ini penting. Obat yang sering digunakan
untuk terapi ini adalah sitabirin dan anthrasiklin
• Pencangkokan Sel Batang Hematopoietic
Allogeneic (AlloHSCT)
AlloHSCT melakukan pendekatan yang agresif ke
postremission terapi myeloid leukemia akut.
Pencangkokan ini perlu memperhatikan beberapa
hal yaitu kepantasannya, pemilihan waktu, dan
pemilihan penderma. Cara ini memilki efek resiko
yang kecil. Penggunaannya juga dibatasi,
umumnya untuk pasien yang berumur kurang dari
60 tahun
• Pencangkokan Sel Batang Hematopoietic
Autologous
Memiliki keuntungan yang lebih rendah
dibanding dengan AlloHSCT, adanya kesulitan
pada posttransplant karena tidak adanya
immunosuppresan dan GVHD meskipun
preparatnya masih memilki aktivitas
antileukemia. Sedangkan pada AlloHSCT tidak
terdapatnya GVL
FARMAKOLOGI
•  Antibiotik anthrasiklin (daunorubisin, doxorubisin
dan idarubisin), anthrasediones (mitoxantron)
dan antimetabolit sitabirin.

• Gemtuzumab (Mylotarg) dapat diberikan secara


infus kepada orang-orang yang AML telah
kambuh.

• Terapi dengan menginduksi anthrasiklin dan


sitarabin

• Kemoterapi konsolidasi
NON FARMAKOLOGI
• Mengkonsumsi makanan seperti seledri dan daun
peterseli, yang secara alamiah mengandung flavanoid,
apigenin, mungkin membantu mencegah leukemia

• Mengonsumsi buah stroberi karena memiliki efek


terapi yang sangat baik terhadap pencegahan penyakit
leukemia, anemia aplastik dan penyakit darah.
Kandungan yang terdapat dalam buah Strobery ini
adalah amina stroberi dan asam tanat. Selain itu,
juga mengandung asam amino, monosakarida, asam
sitrat, pectine, vitamin dan kalsium, magnesium,
fosfor, mineral dan sebagainya. Unsur-unsur nutrien
ini memiliki kegunaan yang sangat baik dalam
mendorong pertumbuhan.
• makan jeruk atau jus jeruk dan pisang 4
sampai 6 kali dalam sepekan menunjukkan
pengurangan resiko kanker, apalagi suka makan
buah-buahan tersebut, pasti penyakit leukimia
akan berkurang.

• Karena buahan tersebut mengandung vitamin C


yang merupakan antioksidan sehingga dapat
mengurangi kerusakn DNA dan menghentikan
proses tumbuhnya kanker.

• Di samping itu, pisang juga mengandung kalium


yang dapat menstabilkan DNA dan mengurangi
angka mutasi. Begitu juga dengan kunyit atau
curcuma.

Anda mungkin juga menyukai