PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh :
RATIH MAR’ATU SHOLIHAH
NIM. 1651700109
I.
PENDAHULU
AN
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi seperti pada saat ini, untuk memperlancar aktivitas sehari-hari manusia
tidak dapat lepas dari alat transportasi. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
membuat laju pertumbuhan kendaraan mengalami peningkatan dan membawa dampak positif bagi
kehidupan manusia. Selain membawa dampak positif kemajuan pertumbuhan kendaraan juga
membawa dampak negatif bagi manusia terutama di jalan raya, seperti kepadatan lalu lintas yang
mengakibatkan angka kecelakaan tinggi dan setiap tahunnya mengalami peningkatan yang
signifikan. Sampai saat ini, kecelakaan lalu lintas masih menjadi masalah global yang seiring dengan
pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Faktor yang
menyebabkan celaka dibagi menjadi dua, yaitu adanya tindakan tidak aman (unsafe action) yang
berasal dari manusia dan kondisi tidak aman (unsafe condition).
Kecamatan Mojolaban merupakan satu kawasan di Kabupaten Sukoharjo yang memiliki
tingkat kecelakaan cukup tinggi. Data Satlantas Polres Sukoharjo pada tahun 2019 menyebutkan,
Kecamatan Mojolaban menempati urutan kelima dengan jumlah kecelakaan sebesar 112 kasus. Jalan-
jalan di Kecamatan Mojolaban masuk ke dalam kategori jalan semi rural. Dibandingkan dengan jalan
semi rural lain di Kabupaten Sukoharjo, angka kecelakaan di Kecamatan Mojolaban menempati
posisi tertinggi. Remaja di Kecamatan Mojolaban memiliki mobilitas yang tinggi sehingga di usia
tersebut sangat rawan terjadi kecelakaan.
Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 14 April 2020, penulis melakukan observasi
selama 15 menit di satu lokasi. Hasil pengamatan menunjukkan total terdapat 285 pengendara
bermotor yang melintasi lokasi tersebut, dari 285 pengendara tersebut 49% nya berkendara tanpa
memperhatikan aspek keselamatan, seperti tidak menggunakan helm, kendaraan tidak sesuai
standar yang ada (modifikasi kendaraan), melanggar rambu lalu lintas dan pengendara membawa
muatan melebihi kapasitas. Selain itu, berdasarkan hasil observasi peneliti didapatkan pengendara
yang menaati peraturan lalu lintas, ketika menikung pengendara menyalakan lampu sein kanan
ataupun kiri, tidak menggunakan HP saat berkendara, dan berkonsentrasi saat mengendarai sepeda
motor. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengendara belum memperhatikan aspek
keselamatan dalam berkendara yang nantinya dapat berpotensi untuk terjadinya kecelakaan lalu
lintas, khususnya pengendara sepeda motor.
B. Rumusan Masalah
Kepemilikan SIM
Variabel Pengganggu :
- Jenis
Kelamin
- Peran teman sebaya
- Peraturan dan kebijakan
yang berlaku
4. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
● Ada pengaruh antara pengetahuan terhadap kesadaran berperilaku safety riding pada
remaja usia 17-21 tahun di Kecamatan Mojolaban tahun 2020.
● Ada pengaruh antara sikap terhadap kesadaran berperilaku safety riding pada remaja
usia 17-21 tahun di Kecamatan Mojolaban tahun 2020.
● Ada pengaruh antara dukungan keluarga terhadap kesadaran berperilaku safety riding
pada remaja usia 17-21 tahun di Kecamatan Mojolaban tahun 2020.
● Ada pengaruh secara bersama-sama antara pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga
terhadap kesadaran berperilaku safety riding pada remaja usia 17-21 tahun di
Kecamatan Mojolaban tahun 2020.
III.
METODE
PENELITIAN
A. Jenis
Penelitian B. Tempat dan
Jenis penelitian yang Waktu C. Populasi
digunakan dalam
penelitian ini adalah
Penelitian dan Sampel
kuantitatif dengan Penelitian ini
desain penelitian yang Populasi : 7874 orang
dilakukan di Sampel : 99 orang
digunakan yaitu Kecamatan
metode explanatory Teknik Sampling :
Mojolaban Purposive Sampling
research dengan Kabupaten
pendekatan cross- Kriteria Inklusi :
Sukoharjo pada 1. Laki-Laki
sectional bulan Juli 2020. 2. Usia 17-21 Tahun
3. Domisili di Kec.
Mojolaban
D. Variabel Penelitian
Variabel
Variabel Pengganggu
Terikat jenis kelamin, peran
teman sebaya, dan
perilaku safety riding peraturan serta
Variabel bebas kebijakan yang berlaku.
pengetahuan, sikap,
dan dukungan
keluarga.
E. Definisi Operasional
Variabel Penelitian Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Data
pengetahuan tentang safety riding kemampuan responden untuk menjawab dengan Kuesioner, berupa pertanyaan tinggi, skor (17-22); Ordinal
benar pertanyaan maupun pernyataan terkait dengan alternatif jawaban
sedang, skor (12-16);
pengertian, pemahaman, dan pengaplikasian
safety riding.
rendah, skor (<12).
sikap terhadap safety riding sikap kognitif dan konatif responden untuk Kuesioner, berupa pertanyaan baik, skor (17-22); Ordinal
melakukan suatu tindakan yang berhubungan dengan alternatif jawaban
cukup baik, skor (12-16);
dengan safety riding
kurang baik, skor (<12).