o Transformasi pelayanan RS
o Regulasi keselamatan pasien
o Budaya
o Tingkat maturitas budaya
o Pengukuran budaya keselamatan
pasien
o Penutup
VISI:
Sebuah dunia dimana tidak ada seorangpun
dirugikan dalam pelayanan kesehatan, dan
setiap pasien menerima pelayanan yang
aman, hormat setiap saat dimana saja
MISI:
Mendorong kebijakan dan tindakan
berdasarkan sains, pengalaman pasien,
desain system dan kemitraan untuk
menghilangkan semua sumber risiko dan
bahaya yang dapat dihidari pada pasien
dan petugas kesehatan
TUJUAN:
Capai pengurangan semaksimal mungkin
bahaya yang bisa dihindari pada pelayanan
kesehatan yang tidak aman secar global
Transformasi pelayanan pasien
RS
• Kepemimpinan manajemen
• Kepemimpinan dokter
• Peran teknologi informasi
• Keterlibatan pasien dan keluarga transparansi
• Budaya keselamatan tidak menyalahkan
individu
• Tim yang efektif komunikasi dan kolaborasi
• Menyediakan data komparatif terhadap hasil
• Manajemen Lean
REGULASI KESELAMATAN
PASIEN
• UU 44 / 2009, tentang RS. Pasal 43: RS wajib menerapkan standar keselamatan
pasien
• Permenkes 1691 / 2011, tentang Keselamatan Pasien RS
• Permenkes 11 / 2017, tentang Keselamatan Pasien. Pasal 5
o Risiko pelayanan
mutu Insiden
RS keselamatan
pasien
Potensi /
risiko sengketa
o Risiko keuangan
Biaya terbesar
dalam sistem
pelayanan
kesehatan
• Investasi mahal
Dampak pada
• Biaya operasional
mutu
mahal
pelayanan
• Biaya SDM tidak murah
(Kita berkata)
“Inilah cara kita
menyelesaikan
sesuatu”
o Some aspects of
organizational
culture are visible
on the surface,
like the tip of an
iceberg, while
others are implicit
and submerged
within the
organization…..
o Don’t leave the
organizational
“Cara kita iceberg
benar-benar unattended
menyelesaikan
sesuatu”
(Yu A, Flott K, Chainani N, Fontana G, Darzi A. Patient Safety
2030. London, UK: NIHR Imperial Patient Safety Translational Research
Centre, 2016.)
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan
Pasien
(Permenkes 11 / 2017 Ttg Keselamatan Pasien)
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien (KP)
Ciptakan budaya yg terbuka & adil.
2. Memimpin dan mendukung staf.
Tegakkan fokus yang kuat & jelas tentang KP di seluruh fasyankes anda.
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko.
Bangun sistem & proses untuk mengelola risiko, mengidentifikasi kemungkinan terjadinya kesalahan.
4. Mengembangkan sistem pelaporan.
Pastikan staf anda mudah untuk melaporkan secara internal (lokal) maupun eksternal (nasional).
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien.
Kembangkan cara-cara berkomunikasi cara terbuka dan mendengarkan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang KP.
Dorong staf utk menggunakan analisis akar masalah guna pembelajaran ttg bagaimana & mengapa terjadi
insiden.
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem KP.
Pembelajaran lewat perubahan2 didalam praktek, proses atau sistem. Untuk sistem yang sangat komplek seperti fasilitas
pelayanan kesehatan untuk mencapai hal2l diatas dibutuhkan perubahan budaya dan komitmen yang tinggi bagi seluruh staf
dalam waktu yang cukup lama.
Kompleks "Tetapi budaya tidak lagi tetap, ...
Pada dasarnya itu cair dan terus
bergerak."
Di Pelayanan
Kesehatan :
Keselamatan Pasien
Menggerakkan
orang
dalam kelompok
Definisi Budaya
Keselamatan
Budaya keselamatan suatu organisasi adalah produk dari nilai, sikap, persepsi, kompetensi dan pola
perilaku individu dan kelompok yang menentukan terhadap komitmen, perilaku, kecakapan
manajemen dan keselamatan organisasi.
Organisasi dengan budaya keselamatan yang baik ditandai oleh komunikasi yang didasarkan
pada rasa saling percaya dengan persepsi yang sama tentang pentingnya keselamatan dan dengan
keyakinan pada kemampuan tindakan pencegahan
Study Group on Human Factors. Organising for safety: third report of the ACSNI
(Advisory Committee on the Safety of Nuclear Installations). Sudbury, England: HSE
Books; 1993.
Budaya keselamatan adalah nilai, sikap, persepsi, kompetensi dan pola perilaku
Wagner et Morello, 2013 Budaya keselamatan merupakan bagian dari budaya organisasi.
individu dari kelompok yang menggambarkan komitmen sebuah organisasi dalam
al., 2018
mengelola kesehatan dan keselamatan.
Budaya keselamatan memiliki tingkat berbeda di tiap unit dan akan berdampak Great Britain, Budaya keselamatan yang positif akan mengurangi angka insiden dan kecelakan
AHRQ, 2018 2011 di pelayanan kesehatan.
pada budaya keselamatan organisasi menyeluruh.
Budaya keselamatan merupakan (core concept), dimana DNA of Care adalah Carthey & Budaya keselamatan terdiri dari open culture, just culture, reporting culture,
Hardy, 2017 Clare, 2009 learning culture, informed culture.
Safety, Quality, and Culture.
Griffin &
Budaya keselamatan dapat mengarahkan perilaku individu dalam suatu WHO, 2006 Budaya keselamatan berkaitan dengan manajemen risiko dan keselamatan.
Curcuroto,
organisasi.
2016
Budaya keselamatan meliputi aspek individu, situasional/sistem manajemen Budaya keselamatan dibentuk oleh faktor kesadaran individu akan pentingnya
Cooper, 2016 INSAG, 1991 keselamatan, pengetahuan, kompetensi, komitmen manajemen dan pekerja,
keselamatan, perilaku.
motivasi pimpinan dan supervisi.
(Duta Liana: Model DUTA-RS (Dewasakan Upaya Tatanan Akreditasi Rumah Sakit) Untuk
Kematangan Budaya Keselamatan, Disertasi, 2021)
Sumber: bahan
presentasi dr Nic o L
Sumber: bahan presentasi dr
Nic o L
TINGKAT MATURITAS BUDAYA
KP
PENGUKURAN BUDAYA
Survey budaya
keselamatan
pasien
SIAPA SAJA YANG TERLIBAT ?
• RS terus berupaya untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas pelayanan
pasien
• Pimpinan dan pemilik RS makin menyadari pentingnya membangun
budaya keselamatan
Survei rumah sakit dirancang khusus untuk staf rumah sakit dan meminta pendapat
mereka tentang budaya keselamatan pasien di rumah sakit mereka.
o Staf RS yang berinteraksi dengan pasien dan mengetahui kegiatan sehari hari
di RS dr, perawat
o Staf RS yg tidak langsung kontak dengan pasien tapi aktifitas
keseharian mempengaruhi perawatan pasien (farmasi, lab)
o Supervisor, manajer, administrator RS
MANFAAT SURVEI BUDAYA KESELAMATAN
PASIEN
o Meningkatkan kesadaran staf tentang keselamatan pasien,
o Kaji status budaya keselamatan pasien saat ini,
o Identifikasi kekuatan dan area untuk peningkatan
budaya
keselamatan pasien,
o Mengevaluasi/mereview tren perubahan budaya
keselamatan pasien dari waktu ke waktu,
o Mengevaluasi dampak budaya dari inisiatif dan
intervensi keselamatan pasien
o Melakukan perbandingan di dalam dan di seluruh organisasi.
TAHAPAN SURVEI
BUDAYA
KESELAMATAN
(AHRQ Hospital Survey on Patient Safety Culture Version 2.0: User’s Guide)
(AHRQ: Agency for Healthcare Research &
Quality)
SOPS® Hospital Survey, versi 2, 2019
Instructions Instruksi
Staff Position Posisi Staf
Unit/Work Area Unit Kerja
SECTION A: Unit/Work Area Bagian A: Unit Kerja
SECTION B: Supervisor, Manager, or Clinical Bagian B: Supervisor, Manajer, Pimpinan Klinis
Leader
SECTION C: Communication Bagian C: Komunikasi
SECTION D: Reporting Patient Safety Events Bagian D : Pelaporan IKP
SECTION E: Patient Safety Rating Bagian E: Peringkat/Level KP
SECTION F: Your Hospital Bagian F: Rumah Sakit Anda
Background Questions Latar Belakang
Your Comments Komentar
• 8 item tunggal
1 item menanyakan berapa insiden keselamatan
pasien yang dilaporkan
1 item meminta responden memberikan tingkat keselamatan pasien
untuk unit kerjanya
6 item menanyakan latar belakang responden (posisi, unit kerja, masa
kerja di RS, masa kerja di unit, jam kerja dan interaksi dengan
pasien)
• 32 item dikelompokkam menjadi komposit, pengelompokan dua atau
lebih item yang menilai bidang keselamatan pasien yang sama
• AHRQ: Agency for Healthcare Research & (Sumber: AHRQ Hospital SOPS V. 2.0: User’s Guide & dr Arjaty Daud,
Quality 2019)
• SOPS: Survey on Patient Safety Cultur
Jumlah: 32
(AHRQ Hospital Survey on Patient Safety Culture Version 2.0: User’s
Guide)
KUESIONER SURVEI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
RS …………………………..
INSTRUKSI
Survei ini dilakukan untuk mengetahui persepsi staf mengenai patient safety, medical
error dan pelaporan insiden di rumah sakit.
Isi kuesioner ini dalam waktu 15 menit.
Isilah kuesioner ini dengan jujur sesuai keadaan/suasana kerja di unit anda.
A3 A5 A9 A11
A13 A14 B2
C7
F3 F4 F5
Tabel, cara menghitung persen item skor positip untuk item dengan kata kata
positip
Tabel, menghitung persen item skor positip untuk item dengan kata kata
negatip
Tabel, cara menghitung kerja tim untuk persen item skor positip maupun
negatip
Tabel, cara menghitung persen item skor positip dan item gabungan
(komposit)
71 % + 64 % + 70 % + 75 %
= 70 %
Intepretasi
hasil
Dalam satu bagian/dimensi terdapat ada 2 macam item/aspek yaitu : aspek dengan
pernyataan bersifat positif dan pernyataan yang bersifat negatif.
Untuk pernyataan yang negatif jawaban responden dengan tidak setuju/sangat tidak setuju
merupakan respon positif dan sebaliknya.
Cara menghitung :
Membandingkan hasil pengukuran dengan RS
lain
o Bermanfaat untuk masing masing RS dalam upaya
perbaikan
o Proses saling belajar
o Bisa dibandingkan pada area/unit, interaksi dengan pasien,
posisi staf dan lain lain
o Dapat dilakukan dalam skala wilayah kab/kota,
provinsi bahkan secara nasional, regional maupun global
PENUTU
Perubahan nilai,
P
keyakinan, dan
perilaku melalui perubahan sistem
dan fasilitas
51
Terima kasih