Anda di halaman 1dari 53

MEMBANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIEN

(Survey Assessment of Safety Culture)

Bambang Wibowo
Perhimpunan Rumahsakit Seluruh Indonesia
(PERSI)
POKOK BAHASAN

o Transformasi pelayanan RS
o Regulasi keselamatan pasien
o Budaya
o Tingkat maturitas budaya
o Pengukuran budaya keselamatan pasien
o Penutup
VISI:
Sebuah dunia dimana tidak ada seorangpun
dirugikan dalam pelayanan kesehatan, dan
setiap pasien menerima pelayanan yang
aman, hormat setiap saat dimana saja

MISI:
Mendorong kebijakan dan tindakan
berdasarkan sains, pengalaman pasien,
desain system dan kemitraan untuk
menghilangkan semua sumber risiko dan
bahaya yang dapat dihidari pada pasien dan
petugas kesehatan

TUJUAN:
Capai pengurangan semaksimal mungkin
bahaya yang bisa dihindari pada pelayanan
kesehatan yang tidak aman secar global
Transformasi pelayanan pasien RS

• Kepemimpinan manajemen
• Kepemimpinan dokter
• Peran teknologi informasi
• Keterlibatan pasien dan keluarga → transparansi
• Budaya keselamatan → tidak menyalahkan individu
• Tim yang efektif → komunikasi dan kolaborasi
• Menyediakan data komparatif terhadap hasil
• Manajemen Lean
REGULASI KESELAMATAN PASIEN

• UU 44 / 2009, tentang RS. Pasal 43: RS wajib menerapkan standar keselamatan pasien
• Permenkes 1691 / 2011, tentang Keselamatan Pasien RS
• Permenkes 11 / 2017, tentang Keselamatan Pasien. Pasal 5

1. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menyelenggarakan


keselamatan pasien
2. Penyelenggaraan keselamatan pasien pada ayat 1, dilakukan
melalui pembentukan system pelayanan yang menerapkan:

o Standar keselamatan pasien


• Implementasi ?
o 7 langkah menuju keselamatan pasien RS
• Penilaian ?
o 6 sasaran keselamatan pasien RS
KOMPLEKSITAS dan RISIKO PENGELOLAAN RUMAHSAKIT

o Risiko pelayanan →
mutu → Insiden
RS keselamatan pasien
→ Potensi / risiko
sengketa

o Risiko keuangan →
Biaya terbesar dalam
sistem pelayanan
kesehatan

• Investasi mahal
Dampak pada
• Biaya operasional mahal
mutu pelayanan
• Biaya SDM tidak murah
(Kita berkata)
“Inilah cara
kita
menyelesaika
n sesuatu”

o Some aspects of
organizational
culture are visible
on the surface,
like the tip of an
iceberg, while
others are implicit
and submerged
within the
organization…..
o Don’t leave the
organizational
“Cara kita
iceberg
benar-benar
unattended
menyelesaikan
sesuatu”
(Yu A, Flott K, Chainani N, Fontana G, Darzi A. Patient Safety 2030.
London, UK: NIHR Imperial Patient Safety Translational Research Centre, 2016.)
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien
(Permenkes 11 / 2017 Ttg Keselamatan Pasien)

1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien (KP)


Ciptakan budaya yg terbuka & adil.
2. Memimpin dan mendukung staf.
Tegakkan fokus yang kuat & jelas tentang KP di seluruh fasyankes anda.
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko.
Bangun sistem & proses untuk mengelola risiko, mengidentifikasi kemungkinan terjadinya kesalahan.
4. Mengembangkan sistem pelaporan.
Pastikan staf anda mudah untuk melaporkan secara internal (lokal) maupun eksternal (nasional).
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien.
Kembangkan cara-cara berkomunikasi cara terbuka dan mendengarkan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang KP.
Dorong staf utk menggunakan analisis akar masalah guna pembelajaran ttg bagaimana & mengapa
terjadi insiden.
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem KP.
Pembelajaran lewat perubahan2 didalam praktek, proses atau sistem. Untuk sistem yang sangat komplek seperti
fasilitas pelayanan kesehatan untuk mencapai hal2l diatas dibutuhkan perubahan budaya dan komitmen yang tinggi
bagi seluruh staf dalam waktu yang cukup lama.
Kompleks "Tetapi budaya tidak lagi tetap, ... Pada
dasarnya itu cair dan terus bergerak."

Kata “culture (budaya)" berasal dari istilah


Definisi Perancis, yang pada gilirannya berasal dari
bahasa Latin "colere," yg berarti cenderung
ke bumi dan tumbuh, atau budidaya dan
pemeliharaan.

Dimensi /Core concept

Di Pelayanan Kesehatan :
Keselamatan Pasien

Menggerakkan orang
dalam kelompok
Definisi Budaya Keselamatan
Budaya keselamatan suatu organisasi adalah produk dari nilai, sikap, persepsi, kompetensi
dan pola perilaku individu dan kelompok yang menentukan terhdap komitmen, perilaku,
kecakapan manajemen dan keselamatan organisasi.
Organisasi dengan budaya keselamatan yang baik ditandai oleh komunikasi yang
didasarkan pada rasa saling percaya dengan persepsi yang sama tentang pentingnya
keselamatan dan dengan keyakinan pada kemampuan tindakan pencegahan
Study Group on Human Factors. Organising for safety: third report of the ACSNI (Advisory
Committee on the Safety of Nuclear Installations). Sudbury, England: HSE Books; 1993.

Budaya keselamatan adalah nilai, sikap, persepsi, kompetensi dan pola perilaku
Wagner et al., Morello, 2013 Budaya keselamatan merupakan bagian dari budaya organisasi.
individu dari kelompok yang menggambarkan komitmen sebuah organisasi dalam
2018
mengelola kesehatan dan keselamatan.

Great Britain, Budaya keselamatan yang positif akan mengurangi angka insiden dan kecelakan
Budaya keselamatan memiliki tingkat berbeda di tiap unit dan akan berdampak
AHRQ, 2018 2011 di pelayanan kesehatan.
pada budaya keselamatan organisasi menyeluruh.

Budaya keselamatan merupakan (core concept), dimana DNA of Care adalah Carthey & Budaya keselamatan terdiri dari open culture, just culture, reporting culture,
Hardy, 2017 Clare, 2009 learning culture, informed culture.
Safety, Quality, and Culture.

Griffin &
Budaya keselamatan dapat mengarahkan perilaku individu dalam suatu WHO, 2006 Budaya keselamatan berkaitan dengan manajemen risiko dan keselamatan.
Curcuroto,
organisasi.
2016

Budaya keselamatan meliputi aspek individu, situasional/sistem manajemen Budaya keselamatan dibentuk oleh faktor kesadaran individu akan pentingnya
Cooper, 2016 INSAG, 1991 keselamatan, pengetahuan, kompetensi, komitmen manajemen dan pekerja,
keselamatan, perilaku.
motivasi pimpinan dan supervisi.

(Duta Liana: Model DUTA-RS (Dewasakan Upaya Tatanan Akreditasi Rumah Sakit) Untuk
Kematangan Budaya Keselamatan, Disertasi, 2021)
Sumber: bahan presentasi
dr Nico L
Sumber: bahan presentasi dr Nico L
Sumber: bahan presentasi dr Nico L
TINGKAT MATURITAS BUDAYA KP
PENGUKURAN BUDAYA

Survey budaya keselamatan pasien


SIAPA SAJA YANG TERLIBAT ?

• RS terus berupaya untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas pelayanan pasien


• Pimpinan dan pemilik RS makin menyadari pentingnya membangun budaya keselamatan

Memerlukan pemimpin, dokter dan seluruh nakes serta staf RS yang


memahami nilai, keyakinan dan norma organisasi RS tempat kerjanya
serta bagaimna sikap dan perilaku yang diharapkan dan sesuia
dengan nilai nilai dan norma organisasi

Survei rumah sakit dirancang khusus untuk staf rumah sakit dan meminta pendapat mereka
tentang budaya keselamatan pasien di rumah sakit mereka.
o Staf RS yang berinteraksi dengan pasien dan mengetahui kegiatan sehari hari di RS →
dr, perawat
o Staf RS yg tidak langsung kontak dengan pasien tapi aktifitas keseharian
mempengaruhi perawatan pasien (farmasi, lab)
o Suopervisor, manajer, administrator RS
MANFAAT SURVEI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
o Meningkatkan kesadaran staf tentang keselamatan pasien,
o Kaji status budaya keselamatan pasien saat ini,
o Identifikasi kekuatan dan area untuk peningkatan budaya
keselamatan pasien,
o Mengevaluasi/mereview tren perubahan budaya keselamatan
pasien dari waktu ke waktu,
o Mengevaluasi dampak budaya dari inisiatif dan intervensi
keselamatan pasien
o Melakukan perbandingan di dalam dan di seluruh organisasi.
TAHAPAN SURVEI BUDAYA KESELAMATAN

Langkah 1. Memulai survey

o Menentukan sumber daya yang tersedia dan lingkup proyek


o Tentukan metode pengumpulan data
o Memutuskan apakah akan menggunakan vendor luar
o Rencanakan jadwal kegiatan
o Bentuk tim proyek
o Menetapkan penanggung jawab di dalam rumah sakit
Langkah 2. Memilih Populasi Survei

o Menentukan apakah akan melakukan sensus atau sampel


o Tentukan siapa yang akan disurvei
o Tentukan ukuran sampel
o Kompilasi daftar kelompok yang akan di survey dan jumlah sampelnya
o Kaji ulang kelompok sampel dan besaran/jumlah
BESAR SAMPEL

• Tidak semua orang akan merespons


• Tabel dibawah menunjukkan ukuran sampel minimum yang
direkomendasikan berdasarkan jumlah penyedia dan staf di rumah sakit
anda dan respon yang diharapkan dengan asumsi tingkat respon 50 %

Tabel. Ukuran sampel minimum


Langkah 3. Memilih Metode Survei

Survei dengan kertas

• Mempublikasikan dan mempromosikan survei


• Mengikuti langkah-langkah administrasi survei
• Mengembangkan dan menyiapkan bahan survei
• Mendistribusikan survei
• Pengembalian hasil survei

Survei dengan web (online) → google form dan metode campuran

• Mempublikasikan dan mempromosikan survei


• Mengikuti langkah-langkah administrasi survei
• Menyiapkan materi terkait survei
• Desain dan survei web → google form
Langkah 4. Menganalisis Data dan Menghasilkan Laporan

• Identifikasi survei yang tidak lengkap dan tidak memenuhi syarat


• Hitung tingkat respons akhir
• Edit data dan siapkan file data
• Menganalisis data dan menghasilkan laporan hasil
SOPS :
Survey on Patient Safety Culture

(AHRQ Hospital Survey on Patient Safety


Culture Version 2.0: User’s Guide)

(AHRQ: Agency for Healthcare Research & Quality)


o RS terus berupaya meningkatkan mutu terutama KP. Kepemimpinan RS semakin
menyadari pentingnya membangun budaya KP. Budaya KP mengacu pada
keyakinan, nilai, dan norma yang dimiliki bersama oleh praktisi dan staf kesehatan
seluruh organisasi yang mempengaruhi tindakan dan perilaku mereka.
o Budaya KP dapat diukur dengan menentukan apa yg penting dan apa sikap dan
perilaku dihargai, didukung, diharapkan, dan diterima.
o Penting untuk membangun budaya KP di semua level organisasi RS.

(AHRQ Hospital Survey on Patient Safety Culture Version 2.0: User’s Guide)
(AHRQ: Agency for Healthcare Research & Quality)
SOPS® Hospital Survey, versi 2, 2019
▪ Instructions ▪ Instruksi
▪ Staff Position ▪ Posisi Staf
▪ Unit/Work Area ▪ Unit Kerja
SECTION A: Unit/Work Area Bagian A: Unit Kerja
SECTION B: Supervisor, Manager, or Clinical Bagian B: Supervisor, Manajer, Pimpinan Klinis
Leader
SECTION C: Communication Bagian C: Komunikasi
SECTION D: Reporting Patient Safety Events Bagian D : Pelaporan IKP
SECTION E: Patient Safety Rating Bagian E: Peringkat/Level KP
SECTION F: Your Hospital Bagian F: Rumah Sakit Anda
▪ Background Questions ▪ Latar Belakang
▪ Your Comments ▪ Komentar
(SOPS® Hospital Survey version 2, 2019)
SURVEI RS SOPS VERSI 2.0 TAHUN 2019

o Survey budaya KP versi 2.0 membantu menilai budaya KP RS


o AHRQ SOPS versi 2.0/2019 merupakan pembaruan AHRQ SOPS versi 1.0/2004
o AHRQ SOPS versi 2.0 memiliki 40 item pertanyaan/variabel:

• 8 item tunggal
➢ 1 item menanyakan berapa insiden keselamatan pasien yang
dilaporkan
➢ 1 item meminta responden memberikan tingkat keselamatan pasien
untuk unit kerjanya
➢ 6 item menanyakan latar belakang responden (posisi, unit kerja, masa
kerja di RS, masa kerja di unit, jam kerja dan interaksi dengan pasien)
• 32 item dikelompokkam menjadi komposit, pengelompokan dua atau lebih
item yang menilai bidang keselamatan pasien yang sama

• AHRQ: Agency for Healthcare Research & Quality (Sumber: AHRQ Hospital SOPS V. 2.0: User’s Guide & dr Arjaty Daud, 2019)
• SOPS: Survey on Patient Safety Cultur
Jumlah: 32
(AHRQ Hospital Survey on Patient Safety Culture Version 2.0: User’s Guide)
KUESIONER SURVEI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
RS …………………………..
INSTRUKSI
Survei ini dilakukan untuk mengetahui persepsi staf mengenai patient safety, medical
error dan pelaporan insiden di rumah sakit.
Isi kuesioner ini dalam waktu 15 menit.
Isilah kuesioner ini dengan jujur sesuai keadaan/suasana kerja di unit anda.

”Kejadian” (Event) : semua jenis ”error”, kesalahan, insiden, kecelakaan atau


penyimpangan baik yang menyebabkan cedera ataupun yang tidak
menyebabkan cedera pada pasien

“Keselamatan Pasien” (Patient Safety) : menghindari dan mencegah cedera


pasien atau Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) pada pasien yang diakibatkan
oleh proses pemberiaan pelayanan kesehatan.
Perhatikan untuk item kata/kalimat negative
(reverse word)

A3 A5 A9 A11 A13 A14

B2

C7

F3 F4 F5
Tabel, cara menghitung persen item skor positip untuk item dengan kata kata positip
Tabel, menghitung persen item skor positip untuk item dengan kata kata negatip
Tabel, cara menghitung kerja tim untuk persen item skor positip maupun negatip
Tabel, cara menghitung persen item skor positip dan item gabungan (komposit)

71 % + 64 % + 70 % + 75 % = 70 %
Intepretasi hasil

o Hasil survey KP dikatakan baik jika capaian untuk item


kata positip (sangat setuju dan setuju) maupun item kata
negatip (sangat tidak setuju dan tidak setuju) 75 %
o Area yang membutuhkan perbaikan jika item kata
positip dan item negatip < 50 %
ANALISA / PENILAIAN
HASIL SURVEI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
o Umpan balik hasil survei didistribusi secara luas : Manajemen RS, Pemilik, Para
Direktur, Komite2 di RS, Staf RS sampai ke unit2 pelaksana → bermanfaat
untuk keterlibatan seluruh staf RS dalam meningkatkan budaya
keselamatan.
o Yang dianalisa/dinilai adalah;
o Bagian A (Dimensi Unit Kerja Anda),
o Bagian B (Dimensi Manajer/Supervisor/Ka. Instalasi Anda),
o Bagian C (Dimensi Komunikasi),
o Bagian D (Dimensi Frekuensi Pelaporan Insiden),
o Bagian E (Dimensi Level Keselamatan Pasien),
o Bagian F (Dimensi RS Anda),
o Bagian G
o Bagian H (Latar Belakang) digunakan sebagai data dari jenis latar
belakang responden sebagai bahan pertimbangan.
Dua Macam Penilaian Hasil Survei

Hasil survei budaya keselamatan dapat dianalisa/dinilai dari dua cara:


1. Penilaian untuk tiap aspek/item dari satu Bagian/Dimensi.
2. Penilaian untuk seluruh kelompok item/aspek dalam satu
Bagian/Dimensi.
PENILAIAN TIAP ASPEK / ITEM :
Dihitung untuk tiap aspek/item berapa persen yang menjawab sangat tidak setuju, tidak
setuju, netral, setuju, sangat setuju.

Dapat diambil 3 kategori saja:


a. Persentase yang sangat tidak setuju/ tidak setuju
b. Netral (kadang-kadang)
c. Sangat setuju/setuju
Contoh :
Untuk satu item/aspek dari 100 responden 50 orang menjawab sangat setuju dan setuju, 25 orang
menjawab kadang-kadang, 25 orang sangat tidak setuju/tidak setuju.
Artinya : di unit yang dilakukan survei 50% mempunyai persepsi bahwa karyawan di unitnya saling
mendukung (Aspek no 1)

Respons Netral Respons


Neg Pos
PENILAIAN UNTUK SATU BAGIAN (DIMENSI)

Satu bagian/dimensi terdiri dari kumpulan item/aspek menggambarkan dimensi dari


Budaya Keselamatan.

Dalam satu bagian/dimensi terdapat ada 2 macam item/aspek yaitu : aspek dengan
pernyataan bersifat positif dan pernyataan yang bersifat negatif.

Untuk pernyataan yang negatif jawaban responden dengan tidak setuju/sangat tidak
setuju merupakan respon positif dan sebaliknya.

Cara menghitung :
Membandingkan hasil pengukuran dengan RS lain

o Bermanfaat untuk masing masing RS dalam upaya perbaikan


o Proses saling belajar
o Bisa dibandingkan pada area/unit, interaksi dengan pasien,
posisi staf dan lain lain
o Dapat dilakukan dalam skala wilayah kab/kota, provinsi
bahkan secara nasional, regional maupun global
PENUTUP
Perubahan nilai, keyakinan, dan
perilaku melalui perubahan sistem
dan fasilitas

Membangun budaya keselamatan dalam suatu


organisasi memerlukan kepemimpinan dan
komitmen yang kuat, serta kemampuan manajerial

52
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai