Anda di halaman 1dari 28

SELULITIS

ORBITA

• Peradangan jaringan lunak rongga mata di belakang septum orbital.

• Selulitis orbital paling sering disebabkan penyebaran infeksi akut salah


satunya peradangan sinus

• Selulitis preseptal : suatu infeksi pada jaringan lunak dari kelopak


mata dan regio periokular anterior ke septum orbital ditandai dengan
eritema dan edema kelopak mata akut.
Patogen :
• Patogen yang paling umum di selulitis orbita,:

Streptococcal pyogenes (bakteri gram positif):

infeksi saluran pernafasan , sinusitis

Streptococcus pneumonia :infeksi saluran pernafasan bagian atas

 Staphylococcus aureus : infeksi kulit

 Bacteri anaerob
Pencegahan Primer

• Mencegah selulitis preseptal menjadi selulitis orbital

• Mengidentifikasi pasien dan secara efektif mengobati infeksi saluran


pernapasan atas atau sinus sebelum berkembang menjadi selulitis
orbital

• Pengobatan yang tepat dan tepat untuk infeksi kulit preseptal atau
bahkan infeksi odentogenik sebelum menyebar ke orbit.
Gejala selulitis orbita

• ptosis sekunder. 

• Nyeri Dengan Gerakan Mata,

• Opthalmoloplegia,

• Keterlibatan Saraf Optik Serta Demam

• Leukositosis Menegakkan Diagnosis.


Prosesur diagnostic
• Laboratorium :
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan kultur darah sensitivitas
• Pemeriksaan CT Scan dicurigai adanya sinusitis, abses subperiosteal,
terdampar dari lemak orbita, atau keterlibatan intrakranial. 
Deferensial diagnostic
• Peradangan idiopatik / peradangan khusus (misalnya tumor pseudo
orbital, penyakit Wegener, sarcoidois)
• Neoplasia (misalnya leukemia, rhabdomyosarcoma, limfoma,
retinoblastoma, karsinoma metastatik)
• Trauma (perdarahan egretrobulbar, emfisema orbita)
• Penyakit sistemik (misalnya penyakit sickle anemia dengan infark
tulang dan hematoma subperiosteal)
• Gangguan endokrin (misalnya tiroid ophthalmopathy)
Management
• Memerlukan rawat inap ke rumah sakit
• Pemberian antibiotik intravena spektrum luas.
• Kultur darah, hidung, penyeka tenggorokan, harus dilakukan dan antibiotik harus
dimodifikasi berdasarkan hasilnya.
• Pada bayi dengan selulitis orbital cephalosporin generasi ke-3. biasanya dimulai
seperti cefotaxime, ceftriaxone atau ceftazidime bersama dengan penisilin
penicillinase-resistane.
• Pada anak-anak, karena sinusitis paling sering dikaitkan dengan organisme aerobik
dan anaerobik, klindamisin mungkin pilihan lain. Metronidazol juga semakin
banyak digunakan pada anak-anak. Seperti disebutkan sebelumnya, regimen
antibiotik harus dikombinasi berdasarkan hasil kultur jika diperlukan. 
TERIMA KASIH
Selulitis Preseptal
Definisi
• Selulitis preseptal : suatu infeksi pada
jaringan lunak dari kelopak mata dan
regio periokular anterior ke septum
orbital ditandai dengan eritema dan
edema kelopak mata akut.
• Selulitis orbital : suatu infeksi dari
jaringan lunak yang berasal dari ektra
orbital posterior sampai ke septum
orbital.
Epidemiologi
• 5000 pasien rawat inap di Amerika Serikat memiliki diagnosis utama peradangan
dalam kelopak mata
• Selulitis preseptal jauh lebih sering terjadi daripada selulitis orbital
• Selulitis preseptal lebih sering terjadi pada anak, pasien dengan selulitis preseptal
cenderung lebih muda dibandingkan dengan pasien selulitis orbital
• Baik selulitis preseptal maupun selulitis orbital lebih sering terjadi pada musim
dingin
• Tidak ada predileksi untuk jenis kelamin atau ras
Etiopatogenesis
Etiologi yang paling umum dari selulitis adalah infeksi bakteri.

Infeksi bakteri pada orbit dan jaringan lunak periorbital berasal dari tiga sumber
primer:
• Penyebaran langsung dari sinusitis atau dakriosistitis;
• Inokulasi akibat trauma langsung atau infeksi kulit;
• Penyebaran bakteri dari fokus jauh (otitis media, pneumonia).
Etiopatogenesis
• Infeksi selulitis, baik preseptal ataupun orbital, paling sering
disebabkan oleh terdapatnya sinusitis yang mendasari, jika tidak
ditemukan sumber inokulasi yang jelas.
Etiopatogenesis
Penyebab tersering:
• Pada orang dewasa  trauma tembus kulit atau karena dakriosistitis
• Pada anak-anak  terdapatnya sinusitis yang mendasari
• Pada bayi dan anak-anak berumur kurang dari lima tahun 
bakteremia, septikemia, dan meningitis yang disebabkan oleh
Haemophilus influenzae  anamnesis riwayat vaksinasi H influenzae
B (Hib)
Manifestasi Klinis
• Edema kelopak mata
• Eritema
• Peradangan
• Bola mata tidak terlibat  reaksi pupil, ketajaman visual, motilitas
okular tidak terganggu, nyeri pada gerakan mata dan kemosis juga
tidak ditemukan.
Manifestasi Klinis

• Jika terjadi perluasan ke orbit penurunan tajam penglihatan,


proptosis, kemosis, dan pembatasan gerakan mata.
• Abses orbital  Proptosis non aksial
• Perluasan ke sinus kavernosus  gangguan bilateral nervus kranialis
II, III, IV, V1, V2, V3 dan VI, disertai edema berat dan demam septik.
• Erosi tulang-tulang orbita  abses otak dan meningitis.
Diagnosis
Infeksi preseptal perlu dibedakan dari infeksi orbita.
• Keduanya  edema, eritema, hyperemia, nyeri, dan leukositosis.
• Infeksi orbita  kemosis, proptosis, pembatasan gerakan mata, dan
penurunan penglihatan
Diagnosis
Perbedaan antara orbital selulitis atau preseptal selulitis dengan suatu reaksi
alergi:
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan kultur spesimen, kultur darah  terapi antibiotik.
• Pemeriksaan darah lengkap  leukositosis
• Analisis cairan serebro spinal tidak rutin dilakukan, kecuali orbital selulitis
bilateral, menunjukan kecurigaan terhadap tanda meningitis atau keterlibatan
intrakranial
• Pada pemeriksaan radiografi: CT Scan atau MRI  melihat keterlibatan jaringan
orbital, letak abses, benda asing, erosi atau fraktur tulang penyusun orbita, serta
menilai sinus paranasal.
Diagnosis Banding
• Preseptal selulitis yang tidak ditangani dengan baik akan berkembang menjadi
orbital selulitis dan menunjukan tanda-tanda keterlibatan orbital
• Diagnosa banding dari orbital selulitis bakterialis  semua kelainan inflamasi di
orbital: neoplasma, oftalmopati tiroid, dan inflamasi idiopatik orbita yang
disebabkan autoimun, kongenital, atau traumatika
Tatalaksana
Pada anak-anak

• Antibiotik oral (seperti cephalexin atau ampisilin) ​dan dekongestan nasal (seperti
oxymetazoline nasal spray), pada kasus terkait sinusitis

• Rawat inap dan antibiotic spectrum luas intravena (IV) (golongan cefalosforin
generasi ke-3 : Ceftriaxone, cefotaxime, ceftazidime. diindikasikan jika 
selulitis terus progresif meskipun telah menjalani terapi rawat jalan
Tatalaksana
Pada remaja dan orang dewasa
• Antibiotik oral (seperti ampisilin-sulbaktam, trimethoprim-sulfamethoxazole, atau
clindamycin)
• Kompres hangat
• Staphylococcus aureus adalah patogen yang paling sering ditemukan pada
selulitis preseptal akibat trauma  penisilin resisten-penisilinase, seperti
methicillin atau ampisilin-sulbaktam.
Tatalaksana
Pada anak dan orang dewasa (cont’d)
• Community-associated methicillin-resistant S. aureus (CA-MRSA) cenderung hadir
sebagai abses yang berfluktuasi di sekeliling selulitis  Rasa sakit yang terkait
dengan lesi sering tidak sesuai dengan penampilannya.
• CA-MRSA sering rentan terhadap berbagai antibiotik (termasuk trimethoprim-
sulfamethoxazole, rifampisin, atau clindamycin), sedangkan MRSA terkait rumah
sakit hanya peka terhadap vancomycin dan linezolid.
• Tatalaksana yang berhasil bergantung dari kecurigaan klinis yang tepat,
pengobatan awal, dan intervensi bedah.
Tatalaksana
Pada pasien usia lanjut
• Infeksi muncul dengan karakteristik berbeda  tidak menunjukkan tanda-tanda
khas peradangan, peningkatan eritema dan kalor, seperti yang terlihat pada
pasien yang lebih muda.
• Infeksi yang lebih berat tidak dapat dikaitkan dengan reaksi demam.
• Respon terhadap antibiotik juga dapat tertunda
• Intervensi bedah mengangkat jaringanyang terkena mungkin diperlukan untuk
membersihkan infeksi
Tatalaksana
• Drainase bedah  jika selulitis preseptal berkembang menjadi abses lokal
• Insisi dan drainase  di atas abses
• Menghindari kerusakan aponeurosis levator di kelopak mata atas
Komplikasi
• Pada kasus yang jarang, infeksi dapat menyebar ke rongga mata, jaringan di
sekitar mata, dan bolamata sendiri (selulitis orbital)
• Perluasan infeksi juga dapat menyebabkan:
- trombosis sinus kavernosus
- abses orbital  proptosis non aksial
- abses otak
- meningitis
Prognosis
• Selulitis preseptal hampir selalu membaik jika ditatalaksana
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai