2
komunikasi terapeutik
pada dewasa
KELOMPOK 8
PERAWAT 2
ELVIRA PRAMADYA PUTRI (1810037)
PASIEN
DINDA AINIYYA FEBRIYANI (1810031) Pelaku Peran
ANAK PASIEN
VIRA SERLISA F (1810105)
DOKTER
ADE FIRMAN MAULANA (1810001)
Menurut Nourthouse, komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau
keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi terhadap stres,
mengatasi gangguan patologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan
orang lain.
Erikson (1985) dalam Stuart dan Sundeen (1998) menjelaskan bahwa pada
orang dewasa terjadi perkembangan psikososial, yaitu intimasi versus
isolasi. Orang dewasa sudah mempunyai sikap-sikap tertentu, pengetahuan
tertentu, bahkan tidak jarang sikap itu sudah sangat lama menetap dalam
dirinya sehingga tidak mudah untuk mengubahnya. Pada tahap ini, orang
dewasa mampu belajar membagi perasaan cinta kasih, minat, dan
Pendahuluan
permasalahan dengan orang lain. Pada masa ini, orang dewasa mempunyai
cara-cara tersendiri dalam berkomunikasi dengan orang lain. Cara-cara
spesifik yang biasa mereka lakukan adalah terkait dengan pengetahuan,
pengalaman, sikap, kemapanan, harga diri, dan aktualisasi dirinya.
Luka adalah suatu keadaan putusnya kontinuitas jaringan yang disebabkan
oleh berbagai hal. Kondisi ini akan segera disusul oleh proses penyembuhan
luka. Proses yang berlangsung sangat kompleks. Peran perawatan luka sangat
penting untuk mrmbantu kondisi luka menjadi optimal serta mengawal proses
penyembuhan luka berlangsung dengan baik.
Karena dalam komunikasi terapeutik
pada dewasa lebih mudah dilakukan
dan klien lebih cepat paham dengan
pembicaraan perawat sehingga mudah
untuk menemukan solusi dalam Alasan Mengambil
menyelesaikan masalah klien. Komunikasi Terapeutik
Pada Dewasa
Skenario
a. Fase Prainteraksi
Perawat mengecek data Ny. F dan menyiapkan Pelaksanaan
alat untuk melakukan perawatan luka setelah
Pembuatan
diperiksa oleh dokter.
Video Project
b. Fase Interaksi
Pasien : “Selamat pagi, Sus,” (tersenyum).
Perawat 1 : “Iya, selamat pagi, Ibu.” (tersenyum) “Silahkan
duduk, Bu.”
Pasien : “Iya, Sus,” (sambil duduk didampingi anaknya).
Perawat 1 : “Baik, Bu. Saya perawat Bella (perawat 1). Kalau
boleh tahu Ibu namanya siapa dan umurnya berapa ya, Bu?”
Anak pasien : (menyela pembicaraan) “Nama ibu saya Ny. F, Sus. Umurnya 55
tahun, Sus.”
Anak pasien : “Tidak ada keluhan, Sus. Hanya mau rawat luka seperti biasanya.”
Perawat 1 : “Baiklah kalau begitu, saya akan memeriksa tekanan darah ibu dulu,
sambil menunggu giliran dipanggil dokter ya, Bu.” (sambil memeriksa tekanan
darah).
Lanjutan
Pasien : “Oh ... iya, Sus,” ( dengan menjulurkan tangannya).
Perawat 1 : “Baiklah, tekanan darah Anda sudah saya cek, Bu. Hasilnya 130/80.
Ibu sedikit tegang ya?”
Perawat 1 : “Sekarang Ibu dan Mbaknya bisa masuk langsung ke dokternya ya.”
Perawat 2 : “Tidak akan sakit, Bu, karena luka ini sudah tidak terlalu
banyak nanah dan sudah ada yang kering bu,” (dengan membersihkan
luka pasien).
Pasien : “Alhamdulillah, Sus. Berarti saya tidak usah rawat luka lagi
ya sus?”
Lanjutan
Perawat 2 : “Mungkin 1 kali rawat luka lagi, Bu. Setelah itu sudah tidak
usah rawat luka.” (Sambil menutup kaki pasien dengan perban) “Baiklah,
Bu, perawatan luka sudah selesai.”
Anak pasien : “Oh ... gitu ya, Sus. Kembali lagi kapan ya,
Sus?”
01 02 03 04 Evaluasi
Respon
Subyektif: Pasien mengatakan
TTV:
ketakutan dan cemas saat akan
● TD: 130/80
dilakukan perawatan luka.
mmHg
Obyektif: Pasien tampak ketakutan,
● RR: 20x/menit
luka tidak telalu banyak nanah dan ● S: 36,5oC
sudah ada yang kering lukannya. ● N: 88x/menit
THANKS
Ini video kami ^^
Klik like,komen dan subscribe ya (: