SAP-4
HIPOTESIS
Xi.
……………………
Populasi N(μ,σ²)
……………………
……………………
……………………
……….
(induktif) Ho: μ = 0 (tidak ada perbedaan)
Ho = hipotesis nol
HA = hipotesis alternatif (hipotesis kerja), yang merupakan rumusan
operasional hipotesis penelitian.
8 9 5 8
9 4 6 8 5 Populasi N(6,8;2,96) Karakteristik yang diuji adalah rata-rata
6 Ho: μ= 6,8 Uji Z? atau uji t ?
6 8 HA: μ≠ 6,8
4 9 Sampel n(6,75;4,92)
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara tentang parameter populasi yang memer
lukan pembuktian dari sampel.
Hipotesis statistik : Pernyataan mengenai distribusi sekelompok variabel acak
2
(populasi) N ( , 2 ), yang kebenarannya diuji melalui sampel acak n ( x, s )
Pernyataan yang dibuat mengikuti hukum kelembaman populasi: yaitu :”
Karakter Populasi sulit untuk berubah tanpa ada usaha (eksternal maupun
internal) yang mampu untuk merubah karakter populasi tersebut”.
Dirumuskan dalam bentuk Ho: Ѳ = 0.( Ѳ merupakan karakter besaran yang
diuji.)
Hipotesis mungkin benar atau salah (tidak benar). Kegiatan untuk menerima
atau menolak hipotesis dinyatakan sebagai “pengujian hipotesis”.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menyimpulkan populasi N ( , 2 )dengan
cara menerima atau menolak karakteristik sampel yang dianalisis yang
dirumuskan dalam bentuk hipotesis nol (Ho) tersebut.
Ho selalu dirumuskan dalam kalimat:” tidak ada perbedaan antara
karakteristik sampel dengan karakteristik populasinya”. Ditulis
Ho: Ѳ = 0. Sebagai lawannnya ditulis H : Ѳ ≠ 0 .
A
Pasangan hipotesis ditentukan oleh arah pengujian yang dilaku kan, diantarnya:
1. Apabila arah pengujian karakter belum diketahui, apakah kearah (+) atau
( –) dibuat hipotesis sebagai berikut:
Ho: Ѳ = 0 (tidak ada perbedaan karakter sampel dgn pop.)
: μ ≠ 500 Z1 Zh Z 1
(1 ) (1 )
2 2
Kriteria pengujian, terima Ho jika
Jawab: σ diketahui, diuji dengan uji Z.
Ho: μ = 0, digunakan uji dua ekor.
x 490 500
Zh 2,50
1
2
1
n 20 25
Ho diterima. 2
pv (1 )
-2,50 -1,96 0 tanda negatif artinya isi berkurang.
1,96
Z
Dari tabel Z untuk h = - 2,50,
Dari tabel Z didapat (Zt=1/2(1-0,05)=Z(0,475)=1,96, maka Ho ditolak.
e
Hipotesis yang diuji adalah: Ho: = 0; bentuk distribusi sesuai .
2 i
(*). Jika Ho ditolak padahal Ho benar akan berhadapan dengan resiko pv= 0,949. Resiko ini terlalu besar
dibanding dengan resiko peluang yang diajukan yaitu α= 0,05. Oleh karena itu Ho tidak ditolak.
e x
3.b. Bentuk distribusi Poisson. p ( x) . ; μ = λ = p(x).n ; σ = √ λ
Contoh 8. Pengamatan absensi siswa selama x! 50 hari secara acak
adalah sebagai berikut:
Xi 0 1 2 3 Jumlah
fi periksa dengan
28 50
Coba α =140,05 apakah
6 2
ada unsur kesengajaan ketidak
hadiran siswa tersebut (apakah berdistribusi Poisson dengan rata-
rata tertentu?).
Jawab: Rata-rata observasi E(X)=
Persamaan distribusi poisson untuk fi 28.0 14.1 ini
keadaan 2.3
6.2 adalah:
X i . f p(x)= 0,64
i 50
dapat dibuat tabel sbb 0, 64
dari tabel bantu t didapat e
Xi p(x) ei fi χ^2 .(0,64) x
0 0 0 0
Untuk dk= k-2= 4-2=2 x! tabel stat.
dari
0 0,5273 26,365 28 0,101
2
1
2
0,3374 16,873
0,108 5,399
14
6
0,489 didapat
0,067 h 0,955
3 0,0273 1,363 2 0,298
Jumlah 1 50 50 0,955
02,95; 2 5,99
2
f( ) Keputusan: Karena h 2 0,956 02,95; 2 5,99 , Ho diterima
Contoh-9.
Uji kenormalan distribusi frekuensi data seperti dalam tabel dengan α=0,05 .
Interval Xt fi TABEL
fi.Xtfi.Xt^2BANTU
Xin Zi PERHITUNGAN
Lo Li ei χ^2 16
21 - 27 24 4 96 2304 20,5 ∞ 0,5 0,0681 3,405 0,14 14
28 - 34 31 6 186 5766 27,5 -1,49 0,4319 0,1296 6,48 0,036 12
35 - 41 38 10 380 14440 34,5 -0,85 0,3023 0,223 11,15 0,119 10
42 - 48 45 15 675 30375 41,5 -0,2 0,0793 0,2493 12,465 0,516
8
49 - 55 52 8 416 21632 48,5 0,44 0,17 0,1899 9,495 0,235
6
56 - 62 59 4 236 13924 55,5 1,08 0,3599 0,0974 4,87 0,155
4
63 - 69 66 3 198 13068 62,5 1,72 0,4573 0,0427 2,135 0,35
69,5 ∞ 0,5 2
50 2187 101509 1 50 1,551 0
0 2 4 6 8
Perhitungan dengan kalkulator didapat x = 43,74 dan s = 10,93.
Dari tabel bantu perhitungan didapat tab2
;dkh n 1 1alpha ;n1 10,5;n 1
2
=
1,551 .2
2
2
Untuk dk= 7-3 = 4 , nilai h = terletak dalam interval dengan
1 = 0,75 dan 2 = 1,92 dengan 2 = 0,75. gunakan rumus interpolasi
2
didapat pv = 0,8215.
f( )
2
Keputusan: karena pv > 0,05 maka Ho tidak
pv=0,8215 ditolak. (*)
(1-α) α=0,05 Kesimplan: Distribusi data normal pada
0 1,55 9,49
2 taraf signifikansi α= 0,05.
Gbr: Kurva Uji 2
Not: Perhitungan rata-rata: x f i .xt 2187
43,74
n 50
Varian sampel : 2 n. f i .xt 2 ( xi ) 2 50.101509 (2187) 2
s 119 ,38
n(n 1) 50(50 1)
Standar deviasi: s = 119 ,38 = 10,9261
(4). Uji Homogenitas.
Kelompok-kelompok sampel dinyatakan sama tingkat kehomogenannya apabila
variansnya tidak jauh berbeda. Pengujian kesamaan homogenitas sampel menggunakan
perbandingan varians
2 datanya, dengan besaran:
s ; dengan dk= (n-1) untuk membandingkan kehomogen
(n 1)
2
2
an sampel dengan populasinya . Sedangkan untuk membandingkan kesama an
kehomogenan antara sampel digunakan besaran statistik F yaitu:
S 2
dk1 (ndan
B 1)
dk 2 (nK 1)
F B dengan
S K2
Bila kelompok sampel yang akan diuji kesamaan tingkat kehomogenannya lebih dari dua
kelompok sampel, maka digunakan uji homogenitas Barttlet, dengan prosedur sbb:
1. Hitung varians gabungan untuk seluruh sampel dengan rumus :
S 2
dk .s i
2
i
( n 1)
t
i
2. Hitung harga Bartlett dengan rumus : B (log st2 ). dki
2
23,67 0 12,4 39,4 66,67
pv 0,01 (0,01 0,005) 0,035
2,6
diambil pv = 0,0000.
Keputusan: karena pv< 0,025 maka Ho ditolak. (*)
Kesimpulan: Sampel menjelaskan bahwa susu kaleng yang beredar di pasaran tidak
sesuai dengan perencanaan. (diduga palsu).
Contoh-11 : 32 sepeda motor diuji keiritan pemakaian bahan bakar
nya di daerah datar menghasilkan rata rata 72 Km/liter dengan stan
dar deviasi 22 Km/liter. Sementara itu 28 sepeda motor sejenis di uji
di daerah pegunungan yang menghasilkan rata rata 68 Km/liter
dengan standar deviasi 14 Km/liter. Coba uji dengan α= 0,05 apa-
kah kedua kelompok pengujian tersebut sama homogennya.
Diketahui : n1 32; x1 72; s1 22
n2 28 ; x2 68; s2 14; α = 0,05
Ditanya : Ho:
02 0
H A : 02 0 ; Kriteria pengujian tolak Ho jika Hhit < Ftable
Jawab: Karena Ho: 2 0 ; digunakan uji dua ekor.
0
karena pengujian homogenitas antar dua sampel, maka digunakan uji F .
f(F) Fhit= S B2 (22) 2
2
2
2,469
SK (14)Untuk dk1= 31 dqn dk2= 27 , nilai F=2,469
½α=0,025 ½α=0,025 terletak didalam interval :
F F1 =1,88 dengan α1= 0,05
Gbr: Kurva Uji F F2 =2,47 dengan α2= 0,01
0,589
Didapat: pv 0,05 0,04 0,01007
0,59
Keputusan : karena pv < 0,025 , maka Ho ditolak.(*)
Kesimpulan: Kedua kelompok sampel tidak sama kehomogenitasannya.
Motor didaerah datar lebih irit pemakaian bahan
bakarnya.
Kelas ulangan
Contoh-12: Hasil A dari 4 kelas
B C diperoleh
paralel D data sebagai
berikut: .ni 5 5 4 4
Si^2 29,3 21,5 35,7 20,7
Coba uji
dengan
2
2 α= 0,05
2
apakah
2
0 keempat kelas sama homogennya?
A B C D
Ditanya: Ho: 2
H A : a B2 C2 D2 0
; Kriteria tolak Ho jika p-v < 0,05.
Jawab: Gunakan uji barttlet
2 , melalui tabel bantu perhitungan dan
hitung nilai sampel.
Sampel dk 1/dk Si^2 dk.Si^2 log Si^2 dk.log Si^2
A 4 0,25 29,3 117,2 1,4669 5,8676
B 4 0,25 21,5 86 1,332 5,3296
C 3 0,33 35,7 107,1 1,5527 4,6581
D 3 0,33 20,7 62,1 1,316 3,948
Dari tabel bantu dapat dihitung:
Jumlah 14 1,16 372,04 19,8033
a. Varians gabungan:
b. harga Barttlet : B = log
372,4
s 26,6. 14 =19,9486
2
26,6
i i
dk .s 2
dki
t
14
c. Faktor koreksi : K =1+
d. Nilai adalah : 1 1
1,16 1 0,1111 (1,0886) 1,1210
3(4 1) 14
e. f( ) h
2
untuk dk=3 nilai = 0,2985 terletak
1 1
h2 ( pv=0,9598
ln 10)(19,9486 19,8033) interval
didalam ; .0,1453 dengan
.2,3026 0,2985
K 1,121
2
0,025 dan h2
dengan ; sehingga
0,2985 9,35 didapat 12 0,216 1 0,975
Keputsan : Karena pv > 0,025 maka2 Ho diterima (*).Kesimpulan:
..
2 0,352 2 0,95
0,0825
2 pv 0,975 0,025 0,9598
0,136
. (5). Uji independensi
Data pada tabel kontingensi digunakan untuk menentukan keterikatan
antar variabel yang menghasilkan data tersebut (uji independensi).
Kriteria pengujian; kedua variabel saling bebas (independen) apabila
h tab
2 . 2 .
Contoh: Uji Ho: ρ = 0
X Y A B C D E Jlh χ²
Tinggi/ fi 8 6 5 3 2 24 2,907
(Kedua variabel pada tabel
ei 5,4 6,3 4,2 3,6 4,5 kontingensi berikut saling
Sedang/fi 7 7 4 3 6 27 0,733
ei 6,1 7,1 4,7 4,1 5
bebas) pada α = 0,05.
Rendah/fi3 8 5 6 7 29 3,007 x= Minat belajar
ei 6,5 7,6 5,1 4,3 5,5 y= IPK
Jumlah 18 21 14 12 15 80 6,647
Jawab: (a). Hitung frekuensi harapan pada tiap sel dengan rumus:
dan nilai χ² pada tiap sel
jumlah
eij
B . K
keseluruhannya merupakan
i i
yang
ij
2
( f e
didapat dari
ij ij ) 2
n
tabel kontingensi . eij
h 2
(b). Dari tabel perhitungan didapat h2 =6,647 . Dari tabel statistik untuk
dk=(3-1)(5-1)= 8 dan α= 0,05 didapat 2 = 15,50 .
0 , 95;8
(c) Keputusan : Karena 2 < 2 maka Ho tidak ditolak.
h 0,95;8
Kesimpulan : Data pada tabel kontingensi menyatakan bahwa kedua
variabel saling bebas pada tarafnyata 0,05. Tidak ada hubunan antara
minat belajar dengan IPK yang didapat oleh mahasiswa.
(6). Pengujian Komparatif. Membandingkan besaran statistik antar
sampel untuk menguji ada atau tidaknya kesamaan parameter
populasi, melalui sampel yang diambil dari setiap populasi.
Sebagai contoh membandingkan besaran statistik yang dida- pat dari
kelompok eksperimen dengan besaran besaran statistik yang
diperoleh dari kelompok kontrolnya. Dapat juga perbanding an
antara besaran besaran kelompok sampel yang terdikotomi atau
dua sampel yang mendapat perlakuan (treathment) yang berbeda.
Pengujian Komparatif yang sering dilakukan dalam statistik misalny:
6.1. Uji Kesamaan rata-rata.
Terdapat tiga jenis pengujian yaitu:
1. Bila eksperimen tidak mengetahui arah perubahan (+) atau (-).
H A : 1 2
3. Bila eksperimen diketahui kearah negatif (-).
H 0 : 1 2
. Uji ekor kiri dengan kriteria tolak Ho jika p-v < α.
H A : 1 2
Prosedur pengujia:
1. Pastikan sampel telah terkumpul, hitung besaran-besarannya.
2. Bila kedua sampel berasal dari populasi yang sama dan nilai
parameter σ diketahui, digunakan uji Z, dengan rumus:
x1 x2
Z
1dari1populasi yang sama tetapi nilai σ ti-
3. Bila kedua sampel berasal
dak diketahui, digunakannuji
1 tn dengan
2 rumus:
t dk 2
1 2
2
2
2
2
2
2
S12 S 22 ( s1 n1 ) ( s2 n2 )
Contoh:13. n1 n2 (n1 1) ( n2 1)
Suatu sekolah telah memiliki nilai standar rata-rata fisika 64 dengan
standar deviasi 12. Bila diambil sampel dari kelas paralel 14 siswa
dari kelas A yang menghasilkan rata-rata 72 dan 15 siswa dari kelas
B yang menghasilkan rata rata 68. Coba uji dengan α= 0,05 apakah
nilai rata-rata kelas A dan B dapat dianggap sama? Tentukan interval
rata-rata di sekolah tersebut pada α= 0,05.
Diketahui : μ= 72; σ= 12; nA= 14 siswa ; ; nB= 15 siswa ;
α= 0,05.
Ditanya: Kriteria tolak Ho jika p-v < 0,05 .
x A 72 x B 68
H 0 : A B
H A : A B
Jawab: Karena σ diketahui maka digunakan uji Z.
Karena Ho: μA = μB digunakan uji dua ekor .
x A xB 72 68
ZH 0,897
1 1 1 1
12
pv=0,1849
n A nB 14 15
kedua rata-rata kelas yang diuji berada didalam kelas interval rata-
rata sekolah .
Bila nilai σ tidak diketahui maka nilai interval rata-rata dihitung dengan
rumus t sebagai berikut: s s
x t 1 . xt 1 .
(1 ); dk
2 n (1
2
). dk n
Contoh-14: Soal seperti di atas tetapi σ tidak diketahui dan dari setiap sampel
yang diambil didapat standardeviasinya, SA = 18 dan SB = 10.
Jawab: Sampel berasal dari populasi yang sama tetapi σ tidak diketahui maka
digunakan uji t dan dari bentuk hipotesis, digunakan uji dua ekor.
13.324 14.100
Hitung varians gabungan: St2 207,852
29 2
Standar deviasi gabungan:
St St2 207,852 14,42
Gunakan rumus t sebagai berikut:
x A xB 72 68
t 0,746
pv 1 1 1 1
St 14,42
n1 n2 14 15
HA : σ² ≠ σo
2 2 (1-α) α
Dengan kriteria tolak Ho jika h tab.
0 χ²tab χ²
Contoh-1:
Waktu praktek untuk mencapai suatu kompetensi di Work Shop otomo tif
memiliki standar deviasi σ= 60 menit. Pada tahun ini ada 50 mahasiswa yang
mengikuti praktek yang menghasilkan standar deviasi waktu praktek selama S =
55 menit. Apakah waktu praktek tahun ini masih standar dalam taraf α= 0,05?
6.3. Pengujian
2
varians antar sampel menggunakan uji F dengan rumus :
S B dengan dk1= (n1-1) adalah derajat kebebasan pembilang
F 2
S K yaitu sampel yang memiliki varians terbesar dan dk2= (n2-1)
derajat kebebasan penyebut (sampel dengan varians terkecil.
Contoh-3: Dua kelompok mahasiswa malaksanakan praktek untuk mencapai
suatu kompetensi yang memiliki standar waktu tertentu menggunakan
model belajr yang berbeda. Kelompok pertama terdiri dari 10 mahasiswa
menghasilkan standar deviasi waktu sebesar 4,8 jam dan kelompok kedua
sebanyak 13 mahasiswa yang menghasilkan standar deviasi waktu sebesa
6,1 jam.
Periksa dengan α= 0,10 apakah kedua kelompok tsb homogen.
Jawab: Ho: σ²1 = σ²2
Ho: σ²1 ≠ σ²2
(6,1) 2
Gunakan Uji F dua ekor . Didapat: Fh 2
1,62
(4,8)
Untuk dk1= 12 dan dk2 = 9 dengan α = 0,10 didapat F(0,05;12;9)= 3,07.
Keputusan: Karena Fh < Ftab. Maka Ho diterima.
Kesimpulan: Kedua model belajar memiliki varians yang sama
(homogen).
f(F)
(1-α) α=0,05
0 1,62 3,07 F
Gbr. Kurva Uji F.
Soal :
1. YLKI memeriksa pompa bensin di salah satu SPBU. Mereka mengambil sampel
sebanyak n= 20 yang menghasilkan rata-rata pengeluaran bensin pada setiap skala
pompa adalah 0,99 liter. Jika pabrik pompa menyatakan standardeviasi pompanya
adalah 0,008 liter dan rata-rata pompanya sebesar 0,97; coba uji dengan α= 0,05
apakah pompa bensi yang ada di SPBU tersebut telah merugikan konsumen?
2. Seperti soal no.1. Standar deviasi populasi tidak diketahui tetapi dari sampel yang
diambil diperoleh standardeviasi sampel sebesar 0,012 liter.
3. Menurut kurikulum standar kompetensi waktu praktek rata-rata untuk menyelesai
kan suatu kompetensi adalah 120 menit. Pada semester ini ada 28 mahasiswa
yang melaku kan praktek kompetensi tersebut, diperoleh waktu rata-rata 125 me
nit dengan standar deviasi 5 menit. Coba periksa dengan α = 0,05 apakah waktu
praktek mahasiswa tersebut telah memenuhi waktu yang ditetapkan oleh kuriku
lum?
4. Coba periksa distribusi frekuensi data pada interval fi xt
61 - 65 8
tabel berikut apakah berdistribusi normal 66 - 70 12
pada α = 0,05 ? 71 - 75 14
76- 80 20
81 - 85 16
86 - 90 12
91 - 95 8
Jumlah: 90
5. Skor ujian bahasa Inggris dari mahasiswa JPTM angkatan 2011,
ditinjau dari asal sekolahnya adalah sbb:
SMA 24 32 36 42 54 62 74 72 64 48 54 66 78 46
SMK - 28 34 38 72 36 34 28 42 42 46 56 44 42