Anda di halaman 1dari 14

MOTIF

RAGAM HIAS
MANCANEGARA

JEPANG
Kelompok 5

HOKOKAI
Aditya Rajif Safira Viona
Febrianto
Febrianto Ghan
Ghan Nabila
Nabila Wibowo
Wibowo Yulianti
Yulianti Idrus
Idrus
1206619001
1206619001 1206619003
1206619003 1206619042
1206619042 1206619021
1206619021
LIST MATERI

- Sejarah & Filosofis Ragam Hias Motif Hokokai Jepang

- Ciri & Makna Ragam Hias Batik Hokokai

- Jenis-jenis Ragam Hias Dari Motif Hokokai Jepang


SEJARAH & FILOSOFIS
RAGAM HIAS MOTIF HOKOKAI JEPANG
SEJARAH

Batik Hokokai merupakan batik yang tercipta pada masa penjajahan negeri matahari, atau Jepang, di
pesisir utara Jawa pada tahun 1942-1945 silam.Batik Hokokai ini awal mula terciptanya di Pekalongan,
sehingga bisa dikategorikan sebagai batik Pesisir. Di Pekalongan, daerah yang terkenal menghasilkan batik
jenis ini adalah kampung batik Kedungwuni.
Batik Hokokai dibuat sedemikian rupa sebagai persembahan pada sang penguasa baru pada zaman itu,
yaitu Jepang. Batik ini dibuat dengan menyelaraskan motif dan ornamen yang dibuat dengan selera
orang Jepang. Bisa dibilang seperti Kimono. Kalau anda perhatikan, banyak motif Kimono Jepang yang
terdiri dari gambar bunga-bunga lho. Sehingga bisa dibilang selera orang Jepang itu meliputi bunga-
bungaan, yang notabene identik dengan kupu-kupu. Inilah yang menjadi pengaruh motif Hokokai pada
masa itu.
Iwan Tirta dalam bukunya yang berjudul “Batik – A Play of Light and Shades” sempat menyebutkan,
bahwa para pengusaha batik pada jaman itu memperkenalkan batik Hokokai ini sebagai tanda
penghormatan pada penguasa baru. Tujuannya adalah agar mereka mendapat “tempat” dikalangan
penguasa tersebut, sehingga keamanan dan ketentramannya dijamin.
FILOSOFIS
Nama batik Hokokai ini berasal dari nama sebuah organisasi resmi propaganda rintisan Jepang yang
bernama Jawa Hokokai ジャワ奉公会 . Dimana artinya adalah Himpunan Kebaktian Masyarakat Jawa.
Kata Hokokai 奉 公 会 sendiri, secara literal artinya adalah Himpunan Pengabdi Masyarakat atau
singkatnya himpunan masyarakat.
Himpunan ini dibuat oleh pemerintah Jepang pada tahun 1944 untuk menggantikan organisasi lain yang
bernama Putera (Pusat Tenaga Rakyat) yang juga dibentuk oleh Jepang pada tahun 1943.
Batik Hokokai merupakan batik hasil dari akulturasi kedua bangsa. Para pengrajin lokal yang
menyesuaikan karyanya dengan selera para penjajah pada jaman itu, ternyata menghasilkan sebuah
masterpiece yang luar biasa indahnya. Benar-benar luar biasa.
Sampai-sampai seorang Iwan Tirta yang notabene merupakan desainer batik kelas kakap sampai
berpendapat, bahwa terciptanya batik Hokokai di Indonesia merupakan salah satu pencapaian paling
gemilang sepanjang sejarah bangsa Indonesia. Pencapaian ini tidak mudah. Pencapaian ini diraih dengan
perjuangan dan tumpah darah rakyat Indonesia.
Pada masa itu kain batik merupakan komoditas yang sangat berharga dan langka. Bahkan para
pembatikpun merasa kesulitan untuk memproduksi kain batik.
Karena pada saat itu bahan utama batik, yaitu kain mori, sangat sulit untuk diperoleh. Kalau ada,
pasti harganya sangat mahal karena sulit untuk mendapatkannya.
Yang biasanya mereka bisa memproduksi banyak motif kain yang berbeda-beda, sekarang tidak bisa.
Sehingga memaksa para pembatik ini untuk menyiasati keadaan. Inilah momen dimana kain Pagi Sore
lahir.
Mereka menciptakan selembar kain batik yang bisa dipakai untuk kegiatan pada siang hari, dan juga
dapat digunakan untuk acara pada malam hari. Sehingga kain ini dapat digunakan para wanita untuk
bawahan pada siang dan malam hari sekaligus.
Dengan menggunakan kain Pagi Sore, mereka bisa berhemat. Tidak lagi mereka harus membeli dua kain
yang berbeda untuk siang dan malam. Cukup satu kain saja yang bisa dibolak-balik.
Kehidupan yang sangat berat pada masa itu, disebabkan oleh penjarahan-penjarahan yang kerap dilakukan
oleh Jepang terhadap rakyat Indonesia. Tidak terkecuali bahan-bahan batik, sampai kain batik yang
sudah jadi.
Akhirnya mereka menemukan sebuah cara. Mereka menciptakan sebuah jenis batik dengan tingkat
kerumitan yang sangat tinggi, motif yang dibuat luar biasa sulit, dan detail-detail yang menghiasi luar
biasa banyak jumlahnya. Batik ini diwarnai bak pelangi, kombinasi warna yang luar biasa banyak turut
menambah tingkat kesulitan pembuatan batik ini.
Karena pembuatannya yang sangat sulit, pengerjaan selembar kain batik ini bisa memakan waktu satu
sampai dua tahun! Karena waktu yang sangat lama dalam pembuatannya, akhirnya tentara jepang lupa
akan keberadaan batik ini. Inilah yang dinamakan batik Hokokai.
Ciri & Makna
Ragam Hias Batik Hokokai
Ciri

Ciri-ciri utama batik Hokokai adalah motif bunga-bunga, biasanya bunga pada batik Hokokai adalah bunga
Dahlia, Krisan, Peony, Sakura dan Anggrek. Bunga ini diiringi dengan motif kupu-kupu yang bertebaran
dimana-mana.
Ciri-ciri lain yang sangat khas dari batik Hokokai adalah terbaginya kain menjadi dua bagian, atau biasa
disebut sebagai kain Pagi Sore. Batik Hokokai umumnya selalu warna-warni dan tidak kental kejawen,
walaupun masih ada unsur budaya Jawa di dalamnya. Motif Hokokai terinspirasi dari selera orang
Jepang yang saat itu menjajah Indonesia. Makna dari batik Hokokai harus ditinjau dari sejarah
perjuangan bangsa pada masa itu.
Makna

Makna pada Batik Hokokai adalah lambang perjuangan rakyat. Sebuah cendera mata dari pahlawan-
pahlawan dan rakyat yang berjuang pada saat itu, kenangan dapat mengingatkan bahwa negara ini bisa
bebas dari penjajah dan merdeka berkat kerja keras, kegigihan, kesabaran serta tumpah darah. Disisi lain,
Batik Hokokai juga melambangkan keindahan, keindahan yang tercipta ketika dua bangsa dengan
perbedaan kultur budaya bertemu dan berinteraksi satu sama lain. Terlepas dari hubungan dari kedua
negara saat itu, kultur yang berbeda ini lalu bereaksi satu sama lain dan melahirkan mahakarya yang
bernama Hokokai.
Jenis-jenis
Ragam Hias Dari Motif Hokokai Jepang
Jenis jenis

Batik Hokokai merupakan batik tulis yang mempunyai jenis-jenis ragam hias yang kaya dan isen-isen yang
rumit serta tata warna yang banyak. Ragam hias yang dipakai dalam Batik Hokokai ini adalah motif
batik tradisional Jawa seperti parang,kawung, sido mukti dll dan sebagai latar menggunakan ragam hias
bunga sakura, bunga krisan, bunga dahlia, bunga anggrek dan lainnya baik dalam bentuk buketan ataupun
lung-lungan. Yang menarik dari Batik Hokokai adalah adanya motif kupu-kupu seperti dalam cerita
rakyat Cina Sam Pek Eng Tay yang melambangkan cinta sejati dan burung merak sebagai lambang
keanggunan dan keindahan.
Motif dominan lainnya adalah bunga yaitu bunga sakura (cherry) , meskipun juga ada motif bunga
mawar, lili, atau yang sesekali muncul yaitu anggrek dan teratai. Motif hias yang sesekali muncul adalah
burung, dan selalu burung merak yang merupakan lambang keindahan dan keanggunan. Motif ini dianggap
berasal dari Cina dan kemudian masuk ke Jepang.
Contoh Gambar
Contoh Gambar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai