Anda di halaman 1dari 38

Miskonsepsi Imunisasi

OLEH
DR. I GUSTI GDE DJELANTIK, SP. A (K)
Pendahuluan
Vaksin diberikan sebelum usia 6 bulan berkaitan dengan
awitan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I)
Jumlah vaksin yang harus diberikan pada anak sampai usia
18 bulan adalah 17 jenis vaksin, dengan jumlah suntikan
sebanyak 31 kali.
Dokter dan orang tua harus memilih, apakah vaksin
diberikan simultan bersamaan pada saat kunjungan sesuai
jadwal yang ditentukan atau membagi dalam beberapa kali
kunjungan.
Apa itu Miskonsepsi Imunisasi?
Pengertian yang salah dari orangtua menyebabkan penolakan
vaksinasi terlepas dari isu atau mitos pada masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya miskonsepsi
Bentuk miskonsepsi imunisasi
1. Imunisasi tidak diperlukan
2. Vaksin kombo dapat membebani sistem imunitas anak
3. Sebagian besar anak yang sakit sudah divaksinasi
4. Vaksin mengadung merkuri yang bahaya
5. Penyakitnya sudah tidak ada, tidak perlu vaksinasi lagi
6. Vaksin itu berbahaya
7. Imunisasi Polio menyebabkan lumpuh
8. Imunisasi HepB menyebabkan Multiple Sclerosis
- Gen
Interaksi yang tidak Host - Sistem
seimbang dari Host, Imunitas
Agen, dan Lingkungan - Status Gizi
menyebabkan penyakit

- Sanitasi
- Sosio - Virus, Bakteri
ekonomi
Penyakit

Lingkungan Agen
Mengapa imunisasi diperlukan?
Peningkatan sosio-ekonomi, hilangnya pemukiman kumuh 
transmisi penyakit menurun
Perbaikan hygiene dan sanitasi  transmisi penyakit menular
menurun
Kemajuan teknologi dalam mengobati penyakit dan
penggunaan antibiotik

Semuanya hanya menurunkan angka penyakit umum,


bukan penyakit menular
Fungsi
Imunisasi
Vaksinasi menimbulkan kekebalan setiap
individu

Upaya pencegahan memutus rantai


penularan penyakit menular

Mencegah kematian akibat penyakit

Mereduksi, eliminasi, dan eradikasi


penyakit menular
Insidensi dan Mortalitas Tetanus
United State 1900-2015
Angka kematian
anak di bawah 5
tahun di
Indonesia
menurut WHO
Bentuk miskonsepsi imunisasi
1. Imunisasi tidak diperlukan
2. Vaksin kombo dapat membebani sistem imunitas anak
3. Sebagian besar anak yang sakit sudah divaksinasi
4. Vaksin mengadung merkuri yang bahaya
5. Penyakitnya sudah tidak ada, tidak perlu vaksinasi lagi
6. Vaksin itu berbahaya
7. Imunisasi Polio menyebabkan lumpuh
8. Imunisasi HepB menyebabkan Multiple Sclerosis
Seorang anak akan terpapar dengan imunogen asing atau
kuman setiap hari.
Jumlah imunogen berkurang akibat menggunakan
imunisasi kombo
Imunisasi kombo tidak menimbulkan efek samping yang
banyak
Tubuh manusia mampu membentuk imunogen yang
banyak dengan probabilitas yang tak terbatas
Amankah Pemberian Vaksin Simultan?
Respon imun pada neonatal dan bayi
Imunitas pasif yang didapat
Imunitas Aktif
Respon imun pada
neonatal dan bayi
Neonatus 14 minggu

Reseptor antigen spesifik (Limfosit T dan


B)

Lingkungan steril Respon imun sudah kuat dengan jumlah


(Rahim Ibu) antigen yang minimal
Imunitas pasif yang didapat dari Ibu

Imunitas oasif
Neonatus minum ASI berkurang setelah
umur 6 bulan
Imunitas dari tali
pusat
Imunitas pasif
Neonatus tidak berkurang setelah
minum ASI beberapa bulan pasca
lahir
Patogen
masuk

Mengaktifka
n Sel T

Imunitas Aktif T helper dan


T sitotoksik
aktif

Sel T helper 2
mengaktifkan
Sel B memori
Cara kerja vaksin secara
umum
Perkembangan jumlah antigen vaksin dari tahun 1960 sampai 2000
Bentuk miskonsepsi imunisasi
1. Imunisasi tidak diperlukan
2. Vaksin kombo dapat membebani sistem imunitas anak
3. Sebagian besar anak yang sakit sudah divaksinasi
4. Vaksin mengadung merkuri yang bahaya
5. Penyakitnya sudah tidak ada, tidak perlu vaksinasi lagi
6. Vaksin itu berbahaya
7. Imunisasi Polio menyebabkan lumpuh
8. Imunisasi HepB menyebabkan Multiple Sclerosis
Anak yang sudah terkena penyakit sebagian besar sudah pernah vaksin
Tidak ada vaksin 100% efektif
Vaksin mengandung virus yang dilemahkan  kurang imunogenik
Tidak semua anak bisa merespon imunisasi (antibodi) yang cukup

KLB Campak
KLB Anak
Campak berjumlah
1000 orang

Imunisasi Tidak imunisasi


(995 orang) (5 orang)

45 orang 5 orang
KLB Campak 950 Sehat terkena terkena
campak campak
Bentuk miskonsepsi imunisasi
1. Imunisasi tidak diperlukan
2. Vaksin kombo dapat membebani sistem imunitas anak
3. Sebagian besar anak yang sakit sudah divaksinasi
4. Vaksin mengadung merkuri yang bahaya
5. Penyakitnya sudah tidak ada, tidak perlu vaksinasi lagi
6. Vaksin itu berbahaya
7. Imunisasi Polio menyebabkan lumpuh
8. Imunisasi HepB menyebabkan Multiple Sclerosis
Merkuri yang biasanya terkandung dalam vaksin bernama
thiomersal.
Biasanya digunakan untuk vaksin kombinasi yaitu DPTaP
dan DPTaP-HiB, dan tidak ada pada vaksin hidup.
Fungsinya untuk mengurangi kontaminasi mikroba yang
bisa merusak vaksin.
Ada 2 jenis merkuri yaitu Methylmercury dan
Ethylmercury.
Keamanan
Vaksin
Kadar merkuri dalam tubuh dikeluarkan lewat tinja.
Kadar merkuri dalam tubuh tidak dose-dependent dengan
kadar thiomersal yang didapat lewat imunisasi.
Merkuri yang berada dalam vaksin diberikan dengan kadar di
bawah batas acuan metil merkuri dan tidak diberikan sekaligus.

Autisme dihubungkan dengan penggunaan merkuri 


kejadian autisme tidak melonjak ketika angka imunisasi
meningkat
Bentuk miskonsepsi imunisasi
1. Imunisasi tidak diperlukan
2. Vaksin kombo dapat membebani sistem imunitas anak
3. Sebagian besar anak yang sakit sudah divaksinasi
4. Vaksin mengadung merkuri yang bahaya
5. Penyakitnya sudah tidak ada, tidak perlu vaksinasi lagi
6. Vaksin itu berbahaya
7. Imunisasi Polio menyebabkan lumpuh
8. Imunisasi HepB menyebabkan Multiple Sclerosis
Tidak semua penyakit menular dapat dieradikasi tapi dapat
dikendalikan seperti tetanus dan difteri  Spora tetanus tidak bisa
dihilangkan dari lingkungan

Penyakit bisa diimportasi dari negara lain akibat


transportasi, misal polio Sukabumi dari Sudan/ Saudi Arabia
Bentuk miskonsepsi imunisasi
1. Imunisasi tidak diperlukan
2. Vaksin kombo dapat membebani sistem imunitas anak
3. Sebagian besar anak yang sakit sudah divaksinasi
4. Vaksin mengadung merkuri yang bahaya
5. Penyakitnya sudah tidak ada, tidak perlu vaksinasi lagi
6. Vaksin itu berbahaya
7. Imunisasi Polio menyebabkan lumpuh
8. Imunisasi HepB menyebabkan Multiple Sclerosis
Bentuk miskonsepsi imunisasi
1. Imunisasi tidak diperlukan
2. Vaksin kombo dapat membebani sistem imunitas anak
3. Sebagian besar anak yang sakit sudah divaksinasi
4. Vaksin mengadung merkuri yang bahaya
5. Penyakitnya sudah tidak ada, tidak perlu vaksinasi lagi
6. Vaksin itu berbahaya
7. Imunisasi Polio menyebabkan lumpuh
8. Imunisasi HepB menyebabkan Multiple Sclerosis
Imunisasi Polio menyebabkan lumpuh
OPV menyebabkan kelumpuhan
Kejadian yang jarang dan sporadic  gejala muncul setelah
pemberian OPV
Virus harus berbiak dalam usus untuk menimbulkan kekebalan
Bukti yang mendukung
Virus yang keluar ternyata menjadi virus yang mutasi menjadi
neurovirulen
Terjadi pada anak imunodefisiensi
Status imunologi anak sering tidak diketahui saat pemberian OPV
Imunisasi Polio menyebabkan lumpuh
Jumlah kasus sedikit dalam suatu area terbatas
Dapat ditanggulangi dengan imunisasi suplemen dengan
menggunakan vaksin OPV
Angka kejadian kelumpuhan akibat imunisasi
Bentuk miskonsepsi imunisasi
1. Imunisasi tidak diperlukan
2. Vaksin kombo dapat membebani sistem imunitas anak
3. Sebagian besar anak yang sakit sudah divaksinasi
4. Vaksin mengadung merkuri yang bahaya
5. Penyakitnya sudah tidak ada, tidak perlu vaksinasi lagi
6. Vaksin itu berbahaya
7. Imunisasi Polio menyebabkan lumpuh
8. Imunisasi HepB menyebabkan Multiple Sclerosis
Imunisasi HepB menyebabkan Multiple Sclerosis

Penelitian yang dilakukan oleh Farez, M., dan Correale, J., pada tahun 2011
Imunisasi HepB menyebabkan Multiple Sclerosis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai