Anda di halaman 1dari 23

FORGING

( PENEMPAAN)

Proses Manufaktur

Penyusun :
Johan Alfian Pradana 16522356

Dosen Pengampu :
Afiff Yudha T, ST., MT.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KADIRI
2017
FORGING
Proses pembentukan logam secara plastis
dengan memberikan gaya tekan pada
logam yang akan dibentuk secara hidrolis
maupun pneumatis dengan hot working
maupun cold working.

JENIS
1. HAMMER FORGING
2. DROP FORGING
3. PRESS FORGING
4. UPSET FORGING
5. ROLL FORGING
6. SWAGING
Proses penempaan yang dilakukan pada logam
HOT WORKING bersuhu tinggi (panas). Proses hot forging
dilakukan bila logam yang ingin ditempa perlu
dikurangi kekuatannya dan ditingkatkan sifat
mampu bentuknya.

COLD WORKING Proses penempaan ini memerlukan gaya yang


lebih besar dibandingkan dengan hot forging.
Hal tersebut dikarenakan logam yang dingin
memiliki kekuatan yang lebih besar daripada
logam yang panas. Syarat dari logam atau
material yang dapat dikerjakan dengan cold
forging yakni harus memiliki sifat mampu
bentuk yang tinggi pada suhu ruang.
SIFAT ALUMINIUM UNTUK COLD FORGING
HAMMER FORGING

Landasan (ANVIL) dan HAMMER berbentuk datar, sehingga


proses diutamakan untuk membuat benda kerja yang
sederhana dan skala produksi kecil dengan proses yang
lama dan hasil produk jadi tergantung kemampuan
operator.
DROP FORGING

Memaksa logam panas yang plastis memenuhi


dan mengisi bentuk die dengan cara
penempaan. Dilengkapi 2 Die, yang diletakkan
di hammer dan anvil, Die harus terhadap
beban impact, keausan dan temperatur dari
campuran baja dengankrom, molibdenum dan
nikel.
PRESS FORGING

Dilakukan penekanan secara perlahan-lahan pada


benda kerja sampai menghasilkan aliran logam yang
uniform. Press forging biasanya dikerjakan tanpa die
dan hammer maupun anvilnya berbentuk datar.
UPSET FORGING
Dikhususkan untuk pembesaran
diameter pada ujung batang logam
ditekan dalam arah memanjang.
Pada dasarnya benda kerja yang
diupset berupa bar bulat, wire
ataupun benda kerja berbentuk
silindris.

Hal penting :
1. Panjang benda yang diupset tidak lebih dari 3 kali diameter
batang.
2. Diameter upset tidak lebih dari 1,5 kali diameter batang.
3. Panjang benda kerja yang tidak ditumpu oleh die tidak lebih
dari diameter batang.
Heinz Tschaetch (2006) memberi rumusan
perhitungan proses upset forging :

Tabel Nilai Ru Cold Upset Forging


Batas maksimal rasio tinggi akhir dan tinggi awal untuk diijinkannya
proses deformasi terhadap suatu material bisa dilakukan.

Diameter awal minimal untuk


benda kerja yang dapat dihitung
dengan
Untuk menghitung gaya upsetting dengan rumus :
Kerja Upseting dengan rumus :

Toleransi dimensi untuk upseting :


SWAGING

Proses pengurangan diameter benda kerja yang


berbentuk bulat baik solid meupun berongga dengan
cara penempaan berulang kali.
ROLL FORGING

Mengurangi ketebalan dari bar yang berbentuk bulat atau datar


sehingga mengalami perpanjangan ke arah sumbu axisnya. Roll
forging biasanya memproduksi poros, batang taper dan pegas
daun. Roll forging terdiri dari dua roll semisilindris dengan bentuk
groove sebesar 25- 75 % sumbu putaran.
TEMPA
KONVENSIONAL TEMPA TERBUKA
(CONVENTIONAL (OPEN DIE FORGING)
DIE FORGING)

KLASIFIKASI
FORGING
BERDASAR
OPERASI DAN
CETAKAN

TEMPA
TERTUTUP TEMPA BLOKER
(CLOSE DIE (BLOCKER DIE
FORGING) FORGING)
TEMPA TERBUKA Dengan dies terbuka sederhana, hasil
(OPEN DIE FORGING) dari tempa hanya berupa bakalan untuk
memperkecil proses permesinan.

TEMPA BLOKER Hanya menghasilkan bentuk yang mirip


(BLOCKER DIE
FORGING)
dari bentuk yang diinginkan, ukuran
masih jauh dari benda kerja.

TEMPA Pembentukan melalui tempa konventional


KONVENSIONAL lebih terperinci, toleransi ukuran lebih teliti
(CONVENTIONAL
DIE FORGING) dan sudut buang sekitar 5-7◦di bandingkan
dengan tempa melalui dies bloker.

TEMPA Perubahan untuk bentuk yang sangat


TERTUTUP komplek, sehingga meliputi analisa teknik
(CLOSE DIE
FORGING) aspek logam fisik dan logam mekanik.
Berdasarkan prinsip operasi tempanya, mesin di batasi oleh
beban/ kemampuan mesin untuk proses pembebanan yang
di batasi oleh beban/ kemampuan mesin untuk proses
pembentukan di batasi oleh kapasitas beban.

KLASIFIKASI DAN Mesin tempa press mekanik (eksentrik atau crank) di


KARAKTERISTIK tentukan oleh panjang langkah mesin, beban pada panjang
MESIN FORGING langkah mesin.

Mesin tempa hammer adalah mesin yang di batasi oleh


energi, hasil deformasi dari pemindahan energi kinetik ram
mesin. Mesin tempa screw press juga merupakan mesin
yang di batasi oleh energi tetapi hampir sama dengan
mesin tempa hydraulik atau mekanik press.
Jika panas Jika pukulan palu
kurang, akan tidak benar akan
memamakan membuang
waktu lama dan waktu dan
memakan energi banyak energi
mekanik panas yang
deformasi plastik HAL
terbuang
PENTING

Terlalu banyak
panas dan waktu
terbuang
ditandai dengan
dikarburisasi
butir, rugi
material.
KELEBIHAN
FORGING

ELASTIS DAN KETAHAN TEMPA MENDISTORSI


PADA BAGIAN TEMPA SEARAH DAN
MENINGKATKAN KEKUATAN
DENGAN ARAH BUTIRAN

MEMURNIKAN LOGAM

HANDAL, AKURASI WAJAR


DAN BAGIAN TEMPA
HEMAT WAKTU, TENAGA MUDAH DILAS
DAN MATERIAL
KEKURANAN
FORGING

PENGOKSIDASI BERLEBIH BIAYA CETAKAN,


AKAN MEMBUAT HASIL PEMELIHARAAN MAHAL
TIDAK SESUA I CETAKAN

KERUSAKAN LOGAM SAAT


TOLERANSI DEKAT DALAM TEMPA PADA TEMPERATUR
MENEMPA OPERASI SULIT TERTENTU
UNTUK MEMPERTAHANKAN

PENEMPAAN TERBATAS
PADA BENTUK YANG
TIDAK SEMUA MATERIAL SEDERHANA DAN MEMILIKI
MAMPU DITEMPA KETERBATASAN UNTUK
BAGIAN-BAGIAN YANG
DIPOTONG.
KESIMPULAN

Forging adalah proses


pembentukan logam secara hidrolis
atau pneumatis dengan hot
working atau cold working.

Jenisnya yaitu hammer forging , drop


forging,press forging , upset forging ,
roll forging ,swaging.

Anda mungkin juga menyukai