PEMBENTUKAN LOGAM

Meryanalinda, S.T, M.T

 Proses Manufaktur

• Proses adalah: suatu metoda mendapatkan produk dari

raw material.
• Definisi ini berlaku pada industri hardware, misal: industri
otomotif, elektronik, plastik, dll
• Proses Manufaktur : proses merubah bentuk material dari
bentuk sederhana menjadi bentuk yang lebih komplek
dan mempunyai nilai tambah
DIAGRAM ALIR PROSES MANUFAKTUR

billet, plate, particulate

bar, sheet, material
melt section strip
Particulate
Pengecoran Bulk Deformation Sheet Forming Processing

Heat Treatment Machining Joining Finishing

Assembly
 PROSES PENGUBAHAN BENTUK LOGAM

 Pengertian Dasar

 Membentuk logam secara “deformasi plastis” dengan

bantuan perkakas logam (tools), mulai dari bentuk
sederhana (billet, slab, sheet) menjadi bentuk yang
diinginkan yang lebih kompleks.
 PROSES PENGUBAHAN BENTUK LOGAM

 Tujuan:
 Mendapatkan produk logam dengan bentuk yang
diinginkan
 Mendapatkan sifat-sifat mekanis tertentu yang dibutuhkan:
 kekerasan
 kekuatan tarik
 keuletan
 sifat-sifat permukaan, dan lain-lain.
 CONTOH PRODUK
PEMBENTUKAN LOGAM

 Komponen otomotif dan machine tools

 Perkakas tangan: palu, tang, obeng
 Penguat: mur, baut, paku keling
 Kemasan: kotak logam, kaleng makanan
 Fitting yang dipakai di industri properti
 Proses Pengubahan Bentuk Logam

Klasifikasi Proses Pengubahan Bentuk Logam

(Berdasarkan Tem peratur Kerja)

Pengerjaan Panas Pengerjaan Dingin

(Hot W orking) (Cold W orking)
T. Kerja > T. R ekristalisasi T. Kerja < T. R ekristalisasi
(0.3-0.6 TM )

T rekristalisasi baja: 500 – 900 oC

 Proses Pengubahan Bentuk Logam
HOT WORKING
 Keuntungan:
 cacat-cacat logam berkurang
 perbaikan mikrostruktur
 Tidak ada pengerasan regang
(strain hardening)
 Kerugian:
 toleransi ukuran buruk
 mudah bereaksi dengan
lingkungan luar
 kondisi permukaan produk buruk
 Pertumbuhan butir tak terkendali
COLD WORKING
 Keuntungan:
 permukaan produk baik
 toleransi ukuran baik
 sifat mekanis baik
 kontaminasi dengan lingkungan
kecil
 Kerugian:
 Gaya deformasi besar
 Alat/perkakas lebih kompleks
 keuletan produk akhir buruk
 Residual stress / Tegangan sisa
 Proses Pengubahan Bentuk Logam
KLASIFIKASI PROSES PENGUBAHAN BENTUK LOGAM
(BERDASARKAN BENTUK BENDA KERJA)
 PROSES PEMBENTUKAN  PROSES PEMBENTUKAN
LOGAM LEMBARAN LOGAM MASSIVE
 BENDA KERJA AWAL  BENDA KERJA AWAL
BERUPA LEMBARAN BERUPA BILLET, ROD, SLAB
 SEDIKIT TERJADI  BENDA KERJA MENGALAMI
PERUBAHAN PADA TEBAL PERUBAHAN BENTUK
DAN KEADAAN BESAR TETAPI VOLUME
PERMUKAAN TETAP
 PENGARUH “DEFORMASI  PENGARUH DEFORMASI
ELASTIS” TIDAK DAPAT ELASTIS DAPAT DIABAIKAN
DIABAIKAN.
 KLASIFIKASI PEMBENTUKAN
LOGAM MASIF
Forging Rolling Extrusion Drawing
Closed-die forging Sheet rolling Nonlubricated hot Drawing
with flash Shape rolling extrusion Drawing with rolls
Closed-die forging Tube rolling Lubricated direct Ironing
without flash Ring rolling hot extrusion Tube sinking
Coining Rotary tube Hydrostatic
Electro-upsetting piercing extrusion
Forward extrusion Gear rolling
forging Roll forging
Backward extrusion Cross rolling
forging Surface rolling
Hobbing Shear forming (flow
Isothernal forging turning)
Nosing Tube reducing
Open–die forging
Orbital forging
P/M forging
Radial forging
Upsetting
 Klasifikasi Pembentukan Logam Lembaran

 Bending and straight flanging  Deep recessing and flanging

 Brake bending
 Spinning (and roller flanging)
 Roll bending
 Deep drawing
 Surface contouring of sheet

 Stretch forming  Rubber pad forming

 Age forming  Rubber diaphragm hydroforming
 Creep forming
 Drop hammer forming
 Die-quench forming
 Electromagnetic forming
 Bulging

 Vacuum forming  Explosive forming

 KLASIFIKASI PROSES PEMBENTUKAN LOGAM
MENURUT SISTEM GAYA

1. Penekanan Tak Langsung

2. Penekanan Langsung
PENEKANAN TAK LANGSUNG

induced
Wire drawing
pull

induced
reaction

induced applied

reaction
reaction

Deep drawing
applied
applied

reaction
Klasifikasi Proses Pembentukan Logam Menurut Sistem Gaya

PENEKANAN LANGSUNG

applied hammer

induced forging
induced

applied anvil
induced

applied

rolling induced
extrusion
 PROSES PENGUBAHAN BENTUK LOGAM
SEBAGAI SEBUAH “SISTEM” MEMPELAJARI

 HUBUNGAN MASUKAN DAN KELUARAN.

 PENGARUH VARIABEL PROSES THD KUALITAS PRODUK AKHIR.

 FAKTOR EKONOMIS.

KUNCI KEBERHASILAN OPERASI

(UNTUK MENDAPATKAN SIFAT DAN BENTUK
YANG DIINGINKAN ADALAH:
• PENGUASAAN
• PENGONTROLAN
DARI ALIRAN LOGAM

ARAH ALIRAN LOGAM,

%DEFORMASI, TEMPERATUR,
SANGAT BERPENGARUH THD PRODUK AKHIR
 Traditional Manufacturing Processes

Casting

Forming

Sheet metal processing

Powder- and Ceramics Processing

Plastics processing

Cutting

Joining

Surface treatment
 PEMAHAMAN DASAR
PEMBENTUKAN LOGAM

 Overview of Metal Forming

 Material Behavior in Metal Forming
 Temperature in Metal Forming
 Strain Rate Sensitivity
 Friction and Lubrication in Metal Forming
PEMBENTUKAN LOGAM/METAL
FORMING
 Kelompok Besar dari proses manufaktur di mana deformasi
plastik digunakan untuk mengubah bentuk benda kerja
logam.
 Alat yang dibutuhkan disebut dies, diberikan tekanan/gaya
yang melebihi kekuatan luluh dari logam
 Logam berubah bentuk ditentukan oleh geometri die
STRESSES IN METAL FORMING
 Tegangan plastis untuk merubah bentuk logam biasanya
tegangan tekan/compressive
 Contoh: rolling, forging, extrusion
 Namun, beberapa forming processes tegangannya:
 Stretch the metal (tensile stresses)
 Others bend the metal (tensile and compressive)
 Still others apply shear stresses/tegangan geser
MATERIAL PROPERTIES PADA METAL
FORMING
 Material properties yang cocok:
 Low yield strength and high ductility

 Sifat ini dipengaruhi oleh temperature:

 Ductility increases and yield strength decreases when work temperature is raised

 Other factors:
 Strain rate/laju regangan dan friction/gesekan
BULK DEFORMATION
PROCESSES
 mengalami significant deformations dan massive
shape changes
 Pengertian "Bulk" adalah benda kerja/workparts
dengan rasio surface area‑to‑volume kecil
 Bentuk awal benda kerja berupa cylindrical billets
dan rectangular bars
Basic bulk deformation processes: (a) rolling
Basic bulk deformation processes: (b) forging
Basic bulk deformation processes: (c) extrusion
Basic bulk deformation processes: (d) drawing
PRILAKU MATERIAL PADA METAL
FORMING
 Dasarnya dari grafik tegangan-regangan
 Plastic region of stress-strain curve is primary interest because material is
plastically deformed
 In plastic region, metal's behavior is expressed by the flow curve:

n
  K
where K = strength coefficient; and n = strain hardening exponent
• Stress and strain in flow curve are true stress and true strain
STRESS STRAIN DIAGRAM –
MATERIALS SELECTION
FLOW STRESS/ALIRAN
TEGANGAN

 For most metals at room temperature, strength increases when deformed

due to strain hardening
 Flow stress = instantaneous value of stress required to continue
deforming the material

Yf  K n

where Yf = flow stress, that is, the yield strength as a function of strain
 TEMPERATUR PADA METAL
FORMING
 Pada logam, nilai K dan n pada kurfa tegangan regangan dipengaruhi
temperature

 Keduanya strength dan strain hardening menurun nilainya dengan kenaikan

temperatur
 Sementara, ductility meningkat dengan kenaikan temperatur
HOT AND COLD WORKING
 HOT AND COLD WORKING

Cold working is metal forming performed at room temperature.

Advantages: better accuracy, better surface finish, high strength and hardness of the part, no
heating is required.
Disadvantages: higher forces and power, limitations to the amount of forming, additional
annealing for some material is required, and some material are not capable of cold working.

Warm working is metal forming at temperatures above the room temperature but bellow the
recrystallization one.
Advantages: lower forces and power, more complex part shapes, no annealing is required.
Disadvantages: some investment in furnaces is needed.

Hot working involves deformation of preheated material at temperatures above the re crystallization
temperature.
Advantages: big amount of forming is possible, lower forces and power are required, forming
of materials with low ductility, no work hardening and therefore, no additional annealing is required.
Disadvantages: lower accuracy and surface finish, higher production cost, and shorter tool life.
 FRICTION PADA METAL
FORMING
 Kebanyakan pada metal forming processes, friction tidak diinginkan:
 Metal flow tertahan
 Forces dan power meningkat
 Wears tooling faster/keausan perkakas cepat

 Friction and tool wear are more severe in hot working

TERIMA KASIH