Anda di halaman 1dari 45

Outline Pertemuan

Pembentukan Logam dan Pengerjaan Logam


Klasifikasi Pembentukan Logam

 Bulk deformation : adalah proses


pembentukan yang dikenali dari
rasio luasan terhadap volume
yang kecil,

 Sheet metalworking adalah


proses pembentukan yang
dikenali dari rasio luasan
terhadap volume yang besar
Rolling
 Rolling  proses
deformasi untuk
mengurangi ketebalan
dengan menggunakan
gaya kompresi dari 2 rol.
(lembaran dan plat)
 Hot Rolling dan Cold
Rolling
 Hot Rolling tanpa
tegangan sisa, tapi
permukaan nya banyak
kerak oksida
Produk Rolling

Pelat (tebal minimum 6


mm) yang banyak
digunakan pada
konstruksi, body kapal,
storage system
Sheets (tebal maks 6
mm) untuk kemudian
diforming menjadi body
mobil, kontainer, casing

Bloom ( balok persegi lebarnya 150 mm)


 Slab = hasil rol dari ingot atau bloom dengan ketebalan
40 mm (min lebar 250 mm)
Billet = hasil rol dari bloom dgn dimensi 40 mm
Perhitungan Flat Rolling
 Pada flat rolling, pelat tebal ho masuk ke sela roll
dan direduksi ketebalannya menjadi hf.
 Surface speed roll = Vr
 Strip velocity awal = V0
 Velocity akhir = Vf dimana Vf > V0 karena faktor
compressible flow

6
 Panjang kontak adalah sepanjang L
 Diantara garis kontak L, ada suatu point yang
disebut no-slip point, yaitu suatu kondisi dimana
Vr = V strip
 Tebal akhir strip setelah keluar dari roll dapat
diestimasikan dengan persamaan berikut:

7
Roll Bending

 Gaya roll yang bekerja dapat menyebabkan


defleksi sepanjang roll karena ada gaya
lawan dari benda kerja
 Karena defleksi ini, maka roll dapat rusak

secara permanen dan juga produk menjadi


cacat

9
 Untuk mengurangi/ mencegah defleksi,
beberapa solusi dapat diambil
◦ Mengurangi gesekan antara roll dengan benda
kerja
◦ Menggunakan diameter roll yang kecil untuk
mengurangi area kontak
◦ Rolling pada temperatur tinggi untuk melunakkan
benda kerja
◦ Memberikan tarikan longitudinal kepada benda
kerja agar segera “keluar” dari roll

10
Distribusi Tekanan

11
Spreading

 Melebarnya width of workpiece sebagai kompensasi


berkurangnya ketebalan
 Efek ini akan menimbulkan kekurang rapi hasil
akhir
 Untuk menguranginya bisa dipasang tambahan
vertical roll untuk menjaga pelebaran benda kerja

12
Hot Rolling

 Proses rolling mengubah struktur baja yang semula


“cast structure” menjadi wrought structure.
 Efeknya : Butiran lebih halus, keuletan meningkat

13
 Hot rolling adalah proses rolling yang dilakukan
pada temperatur tinggi (di atas temperatur
rekristalisasi)
 Secara umum temperatur yang dipakai adalah
>0,5TM
 Secara spesifik, temperatur hot roll untuk baja
berkisar 600 – 700oC
 Bahan baku proses roll disebut slab dan sebelum di
hot roll, dilakukan proses pickling atau sand blast
atau grinding untuk menghilangkan scale (kerak)

14
Cold Rolling
 Proses rolling yang berlangsung pada
temperatur kamar
 Permukaan hasil cold roll lebih bersih

dibanding hot roll karena kemungkinan


oksidasi lebih kecil.
 Sesuai untuk non finishing product
 Struktur mikro akhir pipih karena
compressive force

15
Perbandingan

- Keakuratan dimensi
- Membutuhkan daya
yang rendah
dan gaya yang besar
- Adanya scale (kerak) di
- Mempunyai ductility
permukaan karena
yang lebih rendah
oksidasi
dibanding hot work
- Tool yang lebih cepat
(lebih mudah defect)
aus dan berdeformasi
- Reduksi ketebalan
karena siklus termal
yang harus rendah
pada saat beroperasi
 Alligatoring
 Disebabkan ketidaksamaan struktur bahan
 Adanya defect pada bahan baku
 Posisi roll yang tidak align
18
 Wavy Edges
 Disebabkan oleh bending dari roll (defleksi)
 Density bagian tepi benda kerja lebih kecil
dibanding bagian center
 Akibatnya bagian tepi akan terpengaruh kontraksi
bagian tengah dan mengalami deformasi

 Crack
 Rendahnya keuletan benda kerja
 Besarnya reduksi ketebalan dalam sekali pass
 Buruknya proses finishing bagian tepi
 Cacat jenis ini terdiri dari zipper crack dan edge crack
Karakteristik Hasil Rolling
 Tegangan Sisa. Karena deformasi yang tidak merata
pada bahan pelat, terjadi tegangan sisa, terutama
pada cold rolled product

 Dimesional Tolerances. Adanya perbedaan ukuran


setting dengan ukuran akhir (sebenarnya) membuat
perencanaan produksi harus memberikan toleransi
ukuran. Ukuran setting < ukuran akhir

 Pelat hot roll lebih besar toleransinya karena ada


faktor penyusutan saat pendinginan

 Besarnya toleransi antara 0,1 s/d 0,35 mm


20
Karakteristik Hasil Rolling
 Kekasaran Permukaan. Ditunjukkan pada tabel di
bawah ini. Cold roll menghasilkan permukaan yang
lebih halus karena tidak banyak deformasi
permukaan (kecuali pengurangan ketebalan itu
sendiri) dan resiko oksidasi lebih kecil dibanding
hot roll

21
Macam Macam Rolling

Ring Rolling Thread Rolling

Roll Piercing
Forging Forging  proses
deformasi dimana
terjadi penekanan
atau pemukulan
dengan
menggunakan panas
diantara 2 dies yang
berpengaruh pada
bentuk benda kerja
logam

Kelebihan
dibandingkan sand
casting = part yang
ditempa lebih kuat
dan sedikit getas.
Karakteristik Forging
Open Die
Forging

Impression
Die Forging

Flashless
Forging
Open Die Forging

Kelebihan :
1. Sederhana untuk operasi
2. Peralatannya murah dan tidak terjadi sinking
3. Wide range pada ukuran benda kerja dapat ditolerir

Kekurangan
Kecilnya volume produksi dan sulit mengontrol ukuran akhir.
Operasi Pada Forging
 Fullering (untuk
mereduksi
penampang dan
distribusi logam
pada benda kerja
dengan dies
cembung.
 Edging (material
berkumpul di area)

Cogging terdiri dari urutan kompresi tekan sepanjang


benda kerja untuk mengurangi penampang dan
meningkatkan panjang
Forging Press Forging Hammer

Forging hammers
operate by applying
an impact loading
against the work
Forging Defect
1. Laps and Cracks at corners or surfaces lap is caused
due to following over of a layer of material over
another surface. These defects are caused by
improper forging and faulty die design.
2. Incomplete forging—either due to less material or
inadequate or improper flow of material.
3. Missmatched forging due to improperly aligned die
halves.
4. Scale pits—due to squeezing of scales into the metal
surface during hammering action.
5. Burnt or overheated metal—due to improper heating.
6. Internal cracks in the forging which are caused by
use of heavy hammer blows and improperly heated
and soaked material.
Ekstrusi

Pada hot ekstrusi, friksi


 Ekstrusi = proses kompresi
disebabkan dengan
dimana logam kerja dipaksa adanya lapisan oksida.
untuk mengalir keluar  menyebabkan deffect.
cetakan.  dummy block
 Termasuk proses penekanan
digunakan (ukurannya
tak langsung lebih kecil dari billet)
Mekanisme Ekstrusi
 Ekstrusi meningkatkan properti logam, karena
produk akhir lebih kuat dan lebih resilien.
 Bilet dipanaskan hingga mendekati titik maleabiliti
Prinsip Ekstrusi
Gaya yang diperlukan pada
proses ektruksi:
 Kekuatan material billet

 Rasio Ektruksi A /A
o f
 Gesekan antara bilet dan
ruang dan (die surface)
permukaan

Flow through a die


Klasifikasi Ekstrusi
Deffect Pada Ekstrusi
 Centerburst. Tegangan
tarik sepanjang pusat
benda kerja selama
ekstrusi sehingga area
deformasi terlalu besar.
Tinggi sudut cetakan,
rasio ekstrusi yang
rendah, dan impuritas

 Piping . Pembentukan sink hole pada bagian ujung billet


 Surface cracking. Akibat dari temperatur kerja yang
tinggi, kecepatan ekstrusi terlalu tinggi, high strain rate
, dan high friction
How Make it ?
Drawing
 Bar drawing digunakan untuk batang dengan
diameter besar dan rod stock, sedangkan
wire drawing digunakan untuk stock yang
kecil (0.03 mm)
Wire Drawing

Tube
Drawing
Sheet Metal Working

Sheet metal adalah logam yang terbentuk sangat


tipis dan datar, yang dapat dipotong dan ditekuk
ke dalam bentuk yang lainnya.
Cutting Operations
Shearing adalah operasi pemotongan lembaran logam sepanjang
garis lurus antara dua sisi tajam dengan kekuatan geser.

Plastic deformation penetration fracture


Shearing, Blanking and Punching
Shearing  pemotongan sheet metal
menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil dengan shear cutting machine 
Blanking  mendapatkan hasil
potongnya atau blank. Sisanya akan
dibuang sebagai sampah atau
disebut scrap skeleton
Piercing  mendapatkan lubang.
Lubang yang dihasilkan bisa bulat
atau bentuk lainnya, tergantung dari
bentuk punch nya. Pada proses
piercing terdapat scrap
Sheet-metal Cutting Operations
Cut-off

Parting

Slotting Perforating Notching / Seminotching


Sheet-metal Cutting Operations
Fine blanking
-
close
tolerances and
smooth edges
in one step.

Trimming – pemotongan sisa material


yang tidak berguna untuk mencari hasil
akhir yang dibutuhkan.
Shaving – menghilangkan burr pada
suatu lobang dengan tujuan
memperoleh permukaan yang lebih
halus dan teliti.
Bending
Bending adalah membuat sheet datar menjadi
mempunyai sudut tertentu.
Operasi Bending
Bending Operations

Straight flanging Stretch flanging Shrink flanging

Hemming Seaming Curling


Bending Operations

Channel bending U-bending air-bending

Offset-bending Corrugating Tube forming

Anda mungkin juga menyukai