Anda di halaman 1dari 19

ANALISA KEUANGAN

USAHA

SULASTRI BUANA,
S.PD., M.PD
SEGALA UNSUR
BIAYA YANG
HARGA POKOK PRODUKSI DIBUTUHKAN
(HPP) UNTUK
MEMPRODUKSI
SUATU PRODUK
BIAYA VARIABEL

• Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk bisa


memproduksi suatu barang dan jasa (biaya
bahan baku)

BIAYA TETAP

• Biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan


meskipun perusahaan tidak melakukan proses
produksi. Contoh, biaya listrik, sewa gudang,
upah, perawatan alat alat dll.
Perhitungan harga pokok produksi
(HPP) adalah:
Dengan menjumlahkan seluruh
biaya yang dikeluarkan.
Dengan menghitung keseluruhan
biaya, maka kita akan tahu modal
yang akan kita keluarkan untuk
memproduksi suatu produk.
CONTOH : Perhitungan
BIAYA VARIABEL :
Bahan-bahan yang diperlukan untuk 30 Pop Cake perharinya:

BAHAN-BAHAN JUMLAH HARGA (RP)


Keju 2 pak 50.000
Trimit 1 bungkus 25.000
Tepung Terigu 4 kg 60.000
Telur 1 kg 23.000
Margarin 1000 gr 40.000
Gula Pasir 1,5 kg 19.000
Garam 100 gr 2.000
Butter Cream 1000 gr 50.000
Cokelat compound 3 bungkus 90.000
Springkle rainbow 400 gr 60.000
419.000

Bungkus pop cake Rp 1.000/bungkus


BIAYA TETAP
Perhitunganannya:

BIAYA LISTRIK Rp. 165.000,00/bulan

BIAYA GAS Rp. 150.000,00/bulan

BIAYA TENAGA KERJA 2 ORANG Rp. 1.500.000,00/bulan


JADI :
Biaya variabel per bulan Rp 13.470.000,00

Biaya tetap perbulan Rp 1.815.000,00

Total perbulan Rp 15.285.000,00

Target produksi perbulan 900 buah

Harga pokok produksi 1 pop cake per bulan Rp 16.983

Dari data diatas harga jual untuk 1 pop cake dibulatkan menjadi Rp 17.000,00
Untuk penentuan keuntungan dari tiap pop cake misal sebesar 30% dari harga
produksi, maka penjual harus menjualnya sebesar Rp 22.000,00/bungkus
TITIK IMPAS/
BREAK EVENT
POINT (BEP)
BEP adalah :
Kondisi dimana keuangan perusahaan tidak
mendapatkan keuntungan ataupun mengalami
kerugian dari proses produksi.

Perhitungan BEP dimaksudkan agar perusahaan


mengetahui jumlah minimal produksi yang harus
terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian, hal
ini dikarenakan perusahaan masih harus membayar
biaya tetap.
PERHITUNGAN BEP

1. BIAYA TETAP DIBAGI MARJIN KONTRIBUSI PER


UNIT


HASIL YANG INGIN DILIHAT ADALAH DALAM UNIT PENJUALAN

2. BIAYA TETAP DIBAGI RASIO MARGIN KONTRIBUSI


TERHADAP PENJUALAN


HASILNYA DALAM BENTUK RUPIAH

3. BIAYA TETAP DIBAGI (1- (BIAYA VARIABEL :


PENJUALAN))


HASIL YANG DIDAPAT DALAM BENTUK RUPIAH
CONTOH PERHITUNGAN BEP DENGAN BIAYA TETAP DIBAGI
MARJIN KONTRIBUSI PER UNIT:
Jenis produksi : 1.000 bungkus nasi kucing perhari
Biaya variabel : untuk 1 bungkus nasi kucing Rp1.500,00
Biaya tetap : Rp 500.000,00
Nasi kucing dijual dengan harga Rp2.500 per bungkus
Hitunglah jumlah nasi kucing yg harus diproduksi agar perusahaan
mencapai titip impas

Marjin kontribusi per unit = Harga jual per unit (P) – Biaya variabel per unit (V)

= 2.500 – 1. 500
= Rp 1.000,00
BEP = Biaya Tetap (FC)
Marjin kontribusi per unit (P-V)

= 500.000
1.000
= 500 bungkus
PEMBUKTIAN BEP :
Penjualan 500 bungkus x 2.500 = Rp 1.250.000,00
Biaya variabel 500 bungkus x 1.500 = Rp 750.000,00
Marjin kontribusi = Rp 500.000,00
Biaya tetap = Rp 500.000,00
Laba perusahaan = Rp 0
PERHITUNGAN BEP DENGAN BIAYA TETAP DIBAGI RASIO
MARJIN KONTRIBUSI DIBAGI DENGAN NILAI PENJUALAN:
Rasio Marjin kontribusi adalah marjin kontribusi dibagi dengan nilai
penjualan.
Rasio Margin Kontribusi adalah penjualan dikurangi biaya variabel,
hasilnya dibagi penjualan dikali 100%

Rasio Marjin kontribusi = Penjualan – Biaya variabel


Rasio Marjin kontribusi = Penjualan
penjualan x 100 %– Biaya variabel
penjualan x 100 %

BEP
BEP =
= BiayaTetap
Biaya Tetap (FC)
(FC)
RasioMarjin
Rasio Marjin kontribusi
kontribusi
PERHITUNGAN BEP DENGAN BIAYA TETAP DIBAGI
( 1 – (BIAYA VARIABEL : PENJUALAN )):

BEP = Biaya Tetap (FC)


1 - Biaya variabel
penjualan
TINGKAT KEAMANAN (SAFETY MARGIN):
Adalah besarnya rasio selisih penjualan aktual dikurangi penjualan titik
impas terhadap penjualan aktual

Atau:
Tingkat kemampuan penjual terhadap kemungkinan kerugian

Contoh soal : bulan ini nasi kucing berhasil terjual 800 bungkus.

Tingkat keamanan = Penjualan aktual – titik impas


penjualan aktual

= 800 - 500
800
= 0,375

= 37,5%
PRIODE BALIK MODAL
Merupakan titik balik modal usaha, yaitu perbandingan
antara total investasi dengan keuntungan yang diperoleh

Pengembalian investasi suatu industri dapat ditunjukkan


dengan perhitungan Payback Period

Payback period adalah : waktu minimum untuk


mngembalikan investasi awal dalam bentuk aliran kas yg
didasarkan atas total penerimaan dikurangi semua biaya

Periode balik modal = Total biaya investasi


Laba bersih
ASET TETAP :

Jumlah barang-barang yang


dimiliki dalam proses produksi

Aset tetap tidak termasuk untuk menghitung


HPP, namun penjumlahan aset tetap yg
dimiliki penting untuk diketahui agar kita tahu
kapan balik modal
PERHITUNGAN BALIK MODAL
SOAL : SEBUAH TOKO KELONTONG

Biaya pembangunan toko Rp 350.000.000,00


Pembelian etalase dan rak Rp 5.000.000,00
Pembelian kulkas Rp 5.500.000,00
Pembelian mesin kasir Rp 12.000.000,00
Pembelian peralatan pengangkut barang Rp 10.000.000,00
Pembelian barang-barang isi toko Rp 50.000.000,00
Pembelian 2 AC, masing masing Rp 5.000.000,00

Laba bersih perbulan toko Rp 20.000.000,00

Periode balik modal = total biaya investasi


laba bersih

= 392.500.000
10.000.000

= 19.625
Berdasarkan perhitungan diatas, modal toko akan kembali pada bulan ke 20

Anda mungkin juga menyukai