Anda di halaman 1dari 23

KEWIRAUSAHAAN

Cara Menghitung BEP


(Titik Impas) Usaha Bisnis
 
9
TUJAN PEMBELAJARAN

 Dapat menghitung titik impas dalam pedagangan


sehungga mengetahui berapa jumlah produksi akan
dijual , kapan modal akan kembali dengan
mendapatkan keuntungan.

 Dapat membuat kurva titik impas.


MATERI
 BEP (titik impas) menjadi penting
 Perhitungan BEP
 Gambar kurva BEP
PUSTAKA
 Hendro,Dasar-dasar Kewirausahaan,Erlangga.2011.
 Baswori,Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinngi,
Ghalia Indonesia, 2014
 Rusdiana,Kewirausahaan Teori dan Praktek,Pustaka
Setia, 2002
 Kuratko, Donald F, Entrepreneurship: Theory, Process
and Practice, South-Western,2009
 Setiap pengusaha atau pemilik modal sebelum
menanamkan uang atau modal pada sebuah usaha pasti
akan menghitung untung rugi usaha yang akan digeluti
terlebih dahulu.

 Lebih jauh lagi, hitungan tentang berapa lama waktu yang


dibutuhkan untuk balik modal alias titik impas mutlak
perlu dilakukan.

 Secara sederhana, Break Even Point (BEP) atau Titik


impas adalah sebuah istilah ekonomi yang menunjukkan
kapan total keuntungan sebuah usaha setara atau
sama dengan modal yang telah dikeluarkan. 
BEP(titik impas) menjadi penting?

 Karena titik ini bisa menunjukkan mulai kapan usaha anda


memberikan keuntungan yang sesungguhnya.
 Sebagai contoh, misalnya anda membuka gerai frenchise
makanan/minuman dengan modal awal Rp 25 juta.
 Keuntungan bersih yang didapat (keuntungan setelah
dikurangi semua biaya produksi) selama 3 tahun adalah
30 juta.
 Berarti BEP usaha tersebut kurang dari 3 tahun dan
layak dipertimbangkan untuk dilakukan. Bagaimana
bila BEP usaha tersebut 10 tahun? 
 Bagaimana B E P ......10 th ?
Modal Awal :
 FIX COST (Baiaya Tetap) :
Modal awal untuk Sewa tempat, Beli alat produksi, Baiaya
–biaya lain ( biaya biaya yang diperlukan untuk membuat
usaha berjalan/ dapat dimulai )
 Variable Cost (Biaya Berubah) :
Setiap unit barang yang akan diproduksi membutuhkan
Variable cost yang bisa berubah
( Biaya Bahan Baku, Ongkos Kerja & biaya )
 Total Biaya :
Fix Cost + Variable Cost
 Total Revenue (Total Pendapatan ):
Hasil penjualan barang ( produksi)
B E P:
 Total Revenue (Total Pendapatan) = T Cost
 Menghitung perkiraan waktu yang dibutuhkan
untuk BEP :
• TR (PendapatanTotal) = T C (Biaya Total)
• TR = TC
(P x X) = TFC + V + X
PxX - VxX = TFC
(P – V) x X = TFC
X = TFC
P-V
Keterangan :
 TR = Pendapatan Total
 P = Harga per unit jual
 X = Jumlah Unit
 TC = Biaya total
 TFC = Biaya Tetap Total
 V = Biaya Variable per unit Produksi

Diketahui : Frenchise Ayam Goreng


 Modal Awal diperlukan = Rp 21.000.000,-
 Ongkos Produksi 1 Ayam potong goreng Rp.5.000,-
(minyak goreng, tepung, bumbu, T Kerja dsb)
 Harga 1 potong ayam = Rp. 8.000,-
Maka perhitungan BEP Usaha sebagai berikut :

B E P unit :
X = TFC
(P_V)
X = Rp 21. 000.000,-
( Rp 8.000,- - Rp 5.000,- )

X = 7000 unit ayam potong.

Ket: Dengan modal awal rp 21.000.000,


menghasilkan 7000 unit ayam potong.
BERAPA LAMA WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK
BEP ?
• Asumsi rata-rata terjual 20 potong/ hari, maka
waktu yang dibutuhkan :
7.000 : 20 = 350 hari
• Bila laku 35 potong per hari, maka :
70000 : 35 = 200 hari
 Berapa Omzet yang harus diperoleh B E P ?
Jumlah unit produk dikali harga Jual =
BEP Rupiah = 7000 X Rp 8.000,- =
Rp 56.000.000,-
Untuk menentukan omzet yang harus

diterima bisa juga menggunakan

perhitungan BEP Nilai

menggunakan RUMUS Di BAWAH

ini.!!!
Bila ingin menghitung jumlah omzet saat BEP
TANPA menghitung jumlah unit lebih dahulu ,
maka rumus yang digunakan sbb:
FC
BEP nilai = VC
1 -
P
Rumus menghitung BEP berdasarkan Nilai
(harga).
• FC adalah Biaya Tetap
• P adalah Harga Jual per unit
• VC adalah Biaya Variabel per unit.

Maka BEP nilai =


FC
BEP nilai = VC
1 -
P
BEP nilai = RP 21.000.000,-
{ 1 – ( 5000 : 8000) }

= Rp 21.000.000,-
( 1 – 0,625)

= Rp 56.000.000,-
Perhitungan BEP perlu dikelompokkan
biaya-biaya sbb:
 FIX COST
• Peralatan masak
•Gerobak/ Estalase
• Meja/ Kursi
• Peralatan Makan
• Spanduk
 VARIABLE COST
•Daging Ayam per potong
•Bumbu (perpotong ayam)
•Pelastik/ Kertas pembungkus
• Minyak Goreng (harian)
•Karyawan (1orang) per bulan
•Sewa tempat per bulan
•Listrik & Air per bulan
Untuk mempermudah mendapatkan nilai variable
cost per potong ayam di buat lebih dahulu ke
dalam satuan bulan, kemudian di konversi ke
dalam satuan potong ayam.
Sebagai berikut :
• 20 potong per hari, target 1bulan = 600
potong ayam.
• Minyal goreng Rp 24.000,- (2 hari), 1 bulan
= Rp 360.000,-

Maka perhitungan BEP usaha tersebut


dilakukan

sebagai berikut:
• FIX COST
• Peralatan Masak 1.500.000,-
• Gerobak/ Etalase 2.000.000,-
• Meja Kursi 1.500.000,-
• Peralatan Makan Minum 350.000,-
• Spanduk 73.000,-
• JUMLAH FIX COST 5.423.000,-

• VARIABLE COST

• HARGA PERKIRAAN 1 BULAN
• Daging Ayam per potong 3.000,- 1.800.000,- ( harga X 600)
• Bumbu per potong ayam 250.- 150.000,- (targeat penjualan/bln)
• Plastik / Pembungkus 150,- 90.000,-
• Minyak Goreng per 2 hari 24.000,- 360.000,- (harga X 15 )
• Karyawan (1orang / bulan) 1.000.000,- 1.000.000,-
• Sewa Tempat per bulan 300.000,- 300.000,-
• Listrik & Air per bulan 230.000,- 230.000,-
• JUMLAH BIAYA PRODUKSI 3.930.000,- (600 Potong ayam/bln)
• Biaya Produksi /potong ayam 6.550,-
• TARGET PENJUALAN
• Target Penjualan / hari/potong 20
• Target penjualan/30 hr/potong 600
• PENJUALAN
• Harga Jual per potong ayam 8.000,-
• BEP
• UNIT TERJUAL
• 3.740.000,-
• OMZET (Rp) 29.920.000,-
• WAKTU B E P / hari 187 hari = 6 bulan. 7 hari
Keterangan :
• Perhitungan Break Even Point (BEP) di atas hanya
menggunakan angka yang konstan. Artinya, faktor inflasi
atau kenaikan harga belum dihitung. Jadi bila hasil
perhitungan anda ternyata termasuk dalam jangka
waktu yang lama maka pertimbangkanlah faktor inflasi,
depresiasi, dan faktor-faktor lainnya yang mungkin
dapat berpengaruh kuat pada usaha bisnis anda. Untuk
hal tersebut anda bisa saja menggunakan simulasi per
tahun
• Pada saat perhitungan BEP pergunakanlah angka yang
“moderat”, tidak terlalu optimis maupun pesimis.
Frenchise terkadang memberikan angka yang optimis,
dan ini bisa menjerumuskan anda dalam memperkirakan
BEP
 
Keterangan Gambar BEP

 Untuk setiap usaha bisnis yang akan dibuat


biasanya memiliki Fix Cost (garis orange),
bisa berupa modal awal untuk sewa lahan,
pembelian alat produksi, dan biaya-biaya
lainnya. Pokoknya segala biaya yang
diperlukan untuk membuat usaha berjalan atau
dapat dimulai. Semua biaya tersebut
dikelompokkan dalam biaya tetap (Fix Cost).
 Selanjutnya untuk setiap unit barang yang akan
diproduksi membutuhkan variabel cost yang bisa
berubah-ubah. Biaya bahan baku, ongkos kerja,
dan biaya-biaya lain selama produksi
dimasukkan dalam kelompok variable cost dan
dihitung per satuan item barang yang diproduksi.
Jumlah kedua biaya tersebut (Fix cost dan
variable cost) disebut total biaya (garis biru).
 Kemudian barang yang diproduksi tersebut dijual dan
semua hasil penjualan barang dimasukkan dalam Total
Pendapatan (Total Revenue, garis hijau). Keadaan
dimana total hasil penjualan (Total Revenue) sama
dengan total biaya (Total Cost) inilah yang
disebut Break Even Point (BEP). Pada saat garis Total
Revenue di atas garis Total Cost maka laba mulai
diperoleh. Semakin besar selisih Total Revenue dan
Total Cost ini semakin besar laba bersih atau
keuntungan investasi yang akan didapat (ditunjukkan
oleh area arsiran Hijau).
Produksi i

Anda mungkin juga menyukai