Belakang India di masa 15.000 tahun yang lalu, masa yang dikenal sebagai masa Imperium
Rama adalah sebuah peradaban yang sejaman dengan Atlantis.
Rig weda tersusun 15000 tahun yang lalu, 9 abad sebelum masehi baru ditemukan
Alphabet Poenesia, sedangkan tulisan tangan Sarada, Narada, dan Kutila, dan
lainnya pada tahun 5000-7000 yang lalu.
(Anandamurti, 2006)
Peradaban Indus Peradaban Indus merupakan manifestasi awal dari
perkembangan kota di dataran lembah Indus dan perluasannya
(India Kuno) di sepanjang pantai laut Arab. Keempat permukiman utama
India adalah India berasal dari kata yunani Indoi yang digali sejauh ini menyediakan material untuk
yang berarti bangsa yang mendiami daerah yang merekonstruksi konten budaya peradaban.
digenangi sungai indus, atau sindu dalam bangsa
sangsekerta yang sekarang berada didaerah Dua kebohongan di Pakistan: Harappa, biasanya
Pakistan. diidentifikasikan dengan Hariyupiya dari Rigveda, terletak di
Orang india sering menggunakan nama Hindustan atas ranjang tua (sukbrawa) sungai Ravi di Distrik Sahiwal
atau Sind yang berasal dari bahasa daerah yang Punjab, dan Mohenjo-daro (secara harfiah 'gundukan orang
berarti lembah sungai Sindhu. mati') ada di tepi kanan sungai Indus di Distrik Larkana, Sind.
Dua situs lainnya berada di India barat; Lothal terletak di
Jumlah penduduk India tumbuh pesat sejak sungai Sabarmati di kepala teluk Cambay di pantai barat India,
pertengahan 1980-an. Ekonomi India adalah dan Kalibangan (secara harfiah 'gelang hitam') terletak sekitar
keempat terbesar di dunia dalam PDB, paritas daya 310 km barat laut Delhi di sepanjang tepi kiri Ghaggar yang
beli dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di sekarang kering. Sungai (Sarasvati tua) di Rajasthan utara.
dunia. Perdagangan melalui koneksi darat melintasi Afghanistan
dengan Iran bagian timur dan Turkmenistan tercatat dalam
Sistem demokrasi liberal terbesar di dunia, juga budaya-budaya sebelumnya. Peradaban Indus, untuk pertama
telah muncul sebagai kekuatan regional yang kalinya, juga mendirikan perdagangan luar negeri.
penting, memiliki kekuatan militer terbesar dan
mengumumkan kemampuan senjata nuklir.
Yang diuntungkan yang diperoleh melalui mekanisme perdagangan
baru mungkin telah memungkinkan komunitas petualang untuk
mengajukan tawaran penguasaan sumber daya mereka dan
meletakkan dasar sistem politik yang memberlakukan supremasi
mereka atas seluruh zona Indus. Seperti halnya dari bukti yang
tersedia di Harappa, di mana kompleks benteng baru telah dikenakan
pada pemukiman desa sebelumnya. Bukti Kalibangan sekali lagi
menunjukkan pola baru perencanaan kota pada permukiman yang
telah ditentukan sebelumnya. Perubahan mendadak seperti itu juga
terlihat di Amri, Balakot dan Kot Diji.
Peradaban Lembah Indus, terdiri dari permukiman perkotaan kuno termasuk kota metropolitan;
Mahenjo Daro dan Harappa dengan berbagai macam karakteristik rumah, tempat pemandian
yang dihubungkan dengan sistem drainase umum yang baik pada masa itu.
Mohenjo dan Harappa juga menjadi Pusat Peradaban Sungai Indus.
Keruntuhan Peradaban Sungai Indus
• Di daerah Punjab ditemukan air dengan kadar garam yang cukup tinggi yang diperkirakan penyebab runtuhnya
bangunan pemukiman
• Ahli geografi, N. Daldjoeni memperkirakan adanya penebangan liar di lereng Himalaya menyebabkan terjadinya
erosi yang pada perkembangannya menimbun berbagai kota di lembah Indus.
• Sungai Indus sering terjadi banjir yang lama kelamaan merendam dan menimbun dengan lumpur kota – kota di
sepanjang Sungai Indus
• Ditemukannya sejumlah kernagka jenazah yang berserakan mengindikasikan adanya pembantaian yang diduga
dilakukan oleh bangsa berbahasa Sansekerta.
• Kedua peradaban kota ini diperkirakan lenyap bersamaan dengan datangnya bangsa Arya yang berbahasa Sansekerta
sekitar 1500 SM. Menghabiskan semua keturunan bangsa Drawida. Sepeninggal hilangnya peradaban Lembah
Sungai Indus dan Sungai Gangga, kemudian muncul berbagai peradaban baru di wilayah India sebagai akibat dari
berbagai pengaruh luar seperti Persia (abad ke-6 SM), Alexander Agung (327 SM), Arab (abad ke-8 M), Turki (abad
ke-12 M), Afghan dan Mongol (abad ke-16), serta Inggris (abad ke-19 M).
Keruntuhan Peradaban Sungai Indus
Kesulitan untuk mengontrol Sungai Indus bila terjadi banjir. Adanya desakan dari Bangsa Arya
Harappa barangkali di tinggalkan penduduknya karena bencana
banjir.
Penggundulan hutan oleh penduduk lembah Sungai Indus untuk
diambil kayunya. Akibat dari penggundulan ini adalah bahaya
banjir dan erosi.
Serbuan asing yang diperkirakan oleh bangsa Arya. Bukti yang
mendukung hal ini misalnya adalah ditemukannya kumpulan
tulang belulang yang berserakan disuatu ruangan besar di
tangga menuju tempat pemandian. Bentuk dan sikap tulang Kekerasan antar penduduk dan penyakit menular yang
belulang itu ada yang menggeliat dalam posisi takut karena terjadi sekitar 4000 tahun yang lalu.
timbulnya serangan mendadak.
POLYTHEIS ME
(Keperca yaan Terhad ap
Bany ak Dew a)
Pemu jaa n terh ada p Pem ujaan t erhad ap Pe mujaan t erha dap
D ew a-Dew a Hew an- Hew an Po ho n -Poh on
Mata Pencaharian Mohenjo Daro - Harappa
MATA PENCAHARIAN
Pertanian Pe te rnakan
Ga ndu m Kam bing
Jawawut Ba bi
Kurm a Ikan
Ungg as
Sistem Pemerintahan Mohenjo Daro - Harappa
Berda sarkan pen elitian, d i kot a
Moh en jo Daro d an Ha ra pp a
ditem u kan b ent eng setin g gi
45 0 met er yan g me ng elilin gi
ke d ua ko ta terse bu t. THEOKRASI
D i s ekitar b en ten g d iban g un
b arak- barak un tu k t emp at
t in gg a l p ara p as uk an. D i d ekat
barak-b a rak ters eb ut d ib an g un Theo krasi
lu mb un g- lum bu ng temp at “p emerintah an oleh wakil tuh an ” (KBBI).
me nyimp a n has il p ert an ian .
Secara estimolog i, d ijalankan
oleh s ese oran g den gan
me ng atas n amakan tuh an.
Kebudayaan
Masyarakat
Arca-arca, patung dancing girl dan juga tulisan
piktogram, menjadi bukti kebudayaan Mohenjo
Daro- Harappa sudah begitu maju.
Arca
Piktogram
Peninggalan Kebudayaan
Cap/stempel
Dikutip dari: Dani, A. H. , dan B. K. Thapar (1996), The Indus
Civilization, dalam UNESCO 1996 Vol I
Dikutip dari: Dani, A. H. ,
dan B. K. Thapar (1996),
The Indus Civilization,
dalam UNESCO 1996 Vol I
Teknologi
• Bangunan-bangunan. • Tombak
• Pedang
• Anak panah
Arsitektur Mohenjo Daro - Harappa
LOKASI DAN IKLIM
MASALAH LINGKUNGAN
Dikutip dari : Architecture Time Space and People: The Magazine of The
Council of Architecture India (2016), Vol 16 Issue 1
Arsitektur Mohenjo Daro - Harappa
POLA RUANG
2. Halaman
Halaman yang teduh siang hari dan mempertahankan genangan udara malam yang sejuk, di bawah 35 "C bi Udara
dingin tetap lebih berat daripada udara hangat di sekitarnya, yang di atas 40'C di siang hari. menuju jalan menerima
radiasi matahari yang intens dan suhu internal akan mulai naik, udara sejuk akan mengalir masuk dari halaman dan
menggantikan udara hangat yang naik melalui interior.b atap biasanya 45cm tebal dan terbuat dari bahan kayu dan
batu bata. memastikan jeda waktu 12-15 jam dan efektif dalam mengurangi panas yang didapat.Pada saat permukaan
atap internal mencapai suhu tertinggi, itu akan menjadi malam dan efek suhu rata-rata radiasi akan diimbangi oleh
suhu ventilasi yang lebih rendah Meskipun peradaban ini kuno, mereka jelas dirancang dengan sangat baik.Bahkan,
perencana modern kita memiliki banyak hal untuk dipelajari.
3. Konstruksi besar dan dinding dari teknik mereka. dinding dilindungi dari radiasi matahari untuk sebagian besar,
area utama dari panas matahari.
Arsitektur Mohenjo Daro - Harappa
DRAINASE
Seluruh desa sudah memiliki sistem drainase untuk pembuangan mereka dan
inilah yang membuat kota Mohenjo Daro dan Harappa lebih bersih.
Dikutip dari : Architecture Time Space and People: The
Magazine of The Council of Architecture India (2016), Vol 16
Issue 1
Dikutip dari : Architecture Time Space and People: The
Magazine of The Council of Architecture India (2016), Vol 16
Issue 1
Sistem yang digunakan pada bangunan untuk mengurangi panas
Dikutip dari : Architecture Time Space and People: The Magazine of The
Council of Architecture India (2016), Vol 16 Issue 1
Dikutip dari : Architecture Time Space and People: The Magazine of The
Council of Architecture India (2016), Vol 16 Issue 1
Dikutip dari : Architecture Time Space and People: The Magazine of The
Council of Architecture India (2016), Vol 16 Issue 1
Dikutip dari : Architecture Time Space and People: The Magazine of The
Council of Architecture India (2016), Vol 16 Issue 1
Pengaruh Budaya
Bangsa Arya
Dalam hubungan ajaran susila beberapa aspek ajaran sebagai upaya penerapannya sehari-hari, dan diuraikan secara terperinci
sebagai berikut:
1. Tria Kaya Parisudha, merupakan tiga jenis perbuatan yang merupakan landasan ajaran etika agama Hindu yang dipedomani
oleh setiap individu guna mencapai kesempurnaan dan kesucian hidup.
2. Panca Yama dan Niyama Brata, yang merupakan lima kebaikan yang harus di lakukan dan lima hal yang harus dihindari.
3. Tri Mala. Tiga keburukan yang meracuni budi pekerti manusia yang harus diwaspadai dan diredam sampai sekecil-kecilnya.
4. Sad Ripu adalah enam musuh di dalam diri manusia yang selalu menggoda, yang pada akhirnya dapat mengganggu emosi
manusia.
5. Catur Asrama. Empat tingkat kehidupan manusia dalam agama hindu, disesuaikan dengan tahapan-tahapan jenjang
kehidupan yang mempengaruhi prioritas kewajiban menunaikan dharmanya.
6. Catur Purusa Artha. Yaitu empat dasar tujuan manusia.
7. Catur Warna. Yaitu empat pilihan hidup manusia yang berlandaskan tujuan, bakat dan ketrampilan.
8. Catur Guru. Empat kepribadian yang harus dihormati oleh pemeluk agama Hindu.
Bahasa Vaedik memasuki India bersama orang Arya
tetapi bahasa Samskrta adalah bahasa anak negeri
India (bahasa ini tidak didatangkan dari luar).
Rig Veda adalah hymne-hymne yang dibawa oleh orang
Arya yang datang ke India melalui Asia Tengah (Suamba
Nampak bahasa Samskrta bahasa umum anak dalam Cintamani, 2002).
negeri India dalam pengaruh bahasa Vaedik,
akan tetapi pengaruhnya bukan searah namun
timbal balik (Anandamurti, 2006 : 2).
Diduga, Bangsa Dravida telah lama disana setelah Hasil kebudayaan bangsa Dravida.
bermigrasi dari suatu tempat di Asia Barat atau Meliputi :
wilayah Iran dan lebih ke barat lagi. Identifikasi a. Ilmu ukur, terbukti adanya (perencanaan kota,
yang paling mencolok untuk mencari orang-orang bangunan rumah tertib, jalan lurus lebar)
dari Bangsa Dravida ini adalah warna kulitnya b. Arsitektur, adanya rumah terbuat dari batu bata
yang gelap. dengan atap datar, ada yang bertingkat/modern.
c. Seni tari, terbukti adanya patung perunggu
berbentuk anak perempuan yang sedang menari.
d. Tulis, berupa gambar-gambar (piktografik)
Hinduisme Tema dasar yang kerap dijumpai dalam mitologi Hindu adalah tentang
penciptaan alam semesta melalui pengorbanan diri Tuhan, pengorbanan
dalam maknanya berarti 'menyatakan sakral' ketika Tuhan menjadi
dunia dan akhirnya menjadi Tuhan kembali.
c. Menurut Swami G. Narasingha Vastu Sastra adalah pengetahuan suci arsitektur di India telah ada dalam tradisi
lisan sejak sebelum Vedic Umurnya adalah 5000 tahun yang lalu ( 3000 SM), seperti yang telah diulas di depan.
Beberapa hal yang ideal bentuk suci Vastu, arsitektur sebagai metafor sedangkan yang lain lebih suka melihatnya
sebagai kebenaran, tetap, kekal.
Dalam kasus ini adalah kenyataan bahwa bentukbentuk arsitektur sakral (sebagaimana dikemukakan di Vastu Shastra)
memiliki kemampuan untuk peningkatan kesadaran manusia dari realitas duniawi ke gaib.
Vastu Purusha Mandala juga adalah bagian dari Vastu Sastra dan merupakan dasar matematika dan geometri untuk
menghasilkan disain bangunan yang mampu memanfaatkan energi kosmos. Kata Vastu akan bermakna jelas/nyata,
kekal, semua tempat kediaman dapat diistilahkan sebagai vastu/wujud fisik, Purusha akan merujuk pada energi,
kuasa, atau kosmos jiwa manusia, sedangkan Mandala adalah nama generik untuk setiap rencana/grafik yang
mewakili kosmos metafisik/simbolis dari alam semesta
Teori Arsitektur India Purba
c. Vedic Planetarium, Mayapur, India adalah contoh desain yang diciptakan untuk menimbulkan Vedic arsitektur
bertingkat, miniatur dari alam semesta. Pertama desain Kuil ini adalah untuk meniru arsitektur dari Ayodhya, yang
merupakan ibukota Rama. Arsitektur dari Ayodhya telah digambarkan sebagai yang mencerminkan gunung Himalaya.
Dalam filosofi Hindu, geometri terlihat ada di mana-mana dalam penciptaan: dari struktur maupun segala sesuatu dari
molekul ke galaksi. Karena itu, Geometry dilambangkan sebagai bahasa suci, biasanya tersembunyi di dalam Tuhan sendiri
sebagai pendisain kerja alam dunia. Vedic kuno ilmu Vastu Shastra, yang konon kuno dari kode perencanaan kota dan
arsitektur yang telah berpengaruh sampai ke Cina melalui Buddhisme sebagai "Feng shui," dengan hukum-hukum alam
geometris yang Universe.
Teori Arsitektur India Purba
Teori Arsitektur India Purba
Langgam Hindu Selatan, dipraktekkan oleh bangsa ras Tamil dan seluruh
wilayah yang terletak antara Cape Comorin dan Nerbuddha atau wilayah Vidya.
Langgam Utara atau Hindu Arya, ditemukan hanya di wilayah Himalaya yang
berbatasan dengan ras Arya yang berbahasa Sancrit atau dikenal dengan The
Bengal Presidency.
Langgam Kasmir atau Punjab, berbeda dari kedua diatas, akan tetapi lebih mirip
kepada langgam yang di selatan.
Kesimpulan
• Peradaban Lembah Indus (sekitar 2500 SM), adalah peradaban sebelum Era Vedic. Teori arsitektur pada
peradaban ini belum bisa dirumuskan, yang tersisa adalah sisa-sisa reruntuhan masa lalu yang
menunjukkan tata kota yang sangat terencana dan maju, rancang bangun serta geometri arsitektur jelas
dapat diamati pada sisa reruntuhan Harappa, namun sebagian besar masih merupakan teka-teki bagi para
ilmuwan dimana kemajuan ilmu dan teknologi sangat tinggi (sulit dibayangkan) dibandingkan jamannya.
• Peradaban mohenjo daro dan harappa sebagai bagian dari peradaban lembah sungai indus. Teori arsitektur pada masa
ini belum bisa di rumuskan, yang tersisa dari peradaban ini hanyalah sisa- sisa bangunan masa lalu yang menunjukkan
tata kota yang sangat terencana dan maju.
• Namun, sebagian masih menjadi teka-teki bagi para ilmuwan dimana kemajuan ilmu dan teknologi yang sangat tinggi
pada jamannya. Bahkan hingga sampai saat ini penyebab dari hancurnya peradaban mohenjo daro harappa masih
dipertanyakan, dikarenakan tidak ada bukti yang valid. Maka ada teori yang menyebutkan peradaban tersebut hancur
disebabkan oleh banjir, namun di teori lain penyebab kehancuran mohenjo daro harappa disebabkan oleh serbuan
bangsa Arya yang membunuh masyarakat mohenjo daro harappa. Namun kebenaran kedua teori tersebut belum dapat
ditelusuri hingga saat ini.
Daftar Pustaka
• Marcovits, Claude (1990), India: from epic to scientific history, UNESCO, diakses di
https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000085577, 9 Februari 2020
• Bagus, Ida. I, dan Bagus Suryada (2009), Serpihan Teori Arsitektur India Purba, dalam jurnal Dinamika
Kebudayaan, Vol XI No. 2
• Supardi (2008), Perkembangan dan Peninggalan Dinasti Moghul di India 1525-1857, dalam jurnal Istoria, Vol 5
No. 2
• Department of Archaeology and Museums (2004), Archaeological Site of Harappa, UNESCO, diakses di
https://whc.unesco.org/en/tentativelists/1878/, 10 Februari 2020
• Dani, A. H. , dan B. K. Thapar (1996), The Indus Civilization, dalam UNESCO 1996 Vol I
• Mahenjo Daro 101 | National Geographic (2017), diakses di https://www.youtube.com/watch?v=QUng-iHhSzU,
10 Februari 2020
• Ashadi (2016), Peradaban dan Arsitektur Dunia Kuno: Sumeria, Mesir, India, Arsitektur UMJ Press, Jakarta
• Architecture Time Space and People: The Magazine of The Council of Architecture India (2016), Vol 16 Issue 1
• A. H. Dani (1993) History of Civilizations of Central Asia: The Dawn of Civilization: Earliest Times to 700 B.C.:
001