KASUS
Nadya Setyarini
30101057516
Advisor:
dr. Hj. Sita Pritasari sp.M (K)
Laporan kasus
Anamnesis
Keluhan utama: mata merah dan penglihatan kabur
Pemeriksaan TIO
DD:
• Glaukoma akut
• Uveitis anterior
PENATALAKSANAAN
P-Pred 4 x 1 tetes OS
EDUKASI
• ad vitam : ad bonam
• ad fungsional : dubia ad malam
• ad sanactionam : dubia ad malam
Tinjauan
Pustaka
ANATOMI KORNEA
Kornea jaringana vascular,
transparan, berukuran 11-12 mm
horizontal dan 10-11 vertical.
Memiliki indeks refraksi 1,37
Epitel sel squamous bertingkat. Pada sel
basal sering terjadi mitosis memiliki daya
regenerasi
Keratitis Interstisial
Keratitis Pungtata Superfisial
Penyebab adenovirus
Bentuk infiltrat pungtata
Letak superfisial
Biasanya dimulai dari perifer karena merupakan lanjutan dari
konjungtivitis kataralis
Injeksi silier positif
Tes fluoresin (+)
Keratitis Pungtata Subepitel
Di daerah membran Bowman
Biasanya terdapat bilateral dan berjalan kronis tanpa ada gejala
KERATITIS MARGINAL
Keratitis Virus
Keratitis Infeksi
Herpes Zoster
Keratitis Keratitis Dendritik
Penyebab Herpetik Keratitis
Infeksi Herpes
(Etiologi) Simplek Keratitis
Disiformis
Keratokonjungtivitis
Keratokonjungtivitis
epidemi
Keratitis fasikularis
Keratokonjungtivitis
vernal
• Keluhan : kelopak mata lengket setiap bangun pagi, mata
sakit, silau, merah, berair, penglihatan berkurang
• Faktor predisposisi : pemakaian kontak lensa, trauma,
kontaminasi obat tetes
• Etiologi
KERATITIS JAMUR
• Dimulai dengan suatu trauma pada kornea oleh ranting pohon, daun dan
bagian tumbuh-tumbuhan
• Keluhan timbul setelah 5 hari atau 3 minggu sakit mata yang hebat,
berair, penglihatan menurun dan silau
• Terdapat infiltrat kelabu, disertai hipopion, peradangan, ulserasi
superfisial dan satelit (jika di dalam stroma)
• Diagnostik pasti kerokan kornea pemeriksaan KOH 10% hifa
• TERAPI
• Natamisin 5% (keratitis jamur filamentosa, fusarium)
• Amphoterisin B 0,15% - 0,30% (keratitis yeast, aspergilus spesies)
KERATITIS VIRUS
• Infeksi virus pada kornea disebabkan oleh adenovirus, virus herpes
simpleks, virus herpes zoster
• Kelainan sebagai keratitis pungtata superfisial infiltrat halus bertitik-titik
Manifestasi klinis :
• Nyeri,
• Fotofobia,
• Penglihatan kabur,
• Mata berair,
• Mata merah,
• Tajam penglihatan turun terutama jika bagian pusat yang terkena
KERATITIS ALERGI
Etiologi
• Reaksi hipersensitivitas tipe I yang mengenai kedua mata
• Biasanya penderita sering menunjukkan gejala alergi terhadap tepung sari rumput-
rumputan
Manifestasi klinis :
Bentuk palpebra: cobble stone (pertumbuhan papil yang besar), diliputi sekret
mukoid.
Bentuk limbus: tantras dot (penonjolan berwarna abu-abu, seperti lilin)
Gatal
Fotofobia
Sensasi benda asing
Mata berair dan blefarospasme
KLASIFIKASI
Keratitis
Flikten
Keratitis Sika
Bentuk klinis
Keratitis
Neuroparalitik
Keratitis
Numuralis
KERATITIS FLIKTEN
Lokasi flikten :
Limbus : keratokonjungtivitis
fliktenularis.
Kornea : keratitis fliktenularis.
Bila kronis residif di kornea, dapat membentuk
flikten yang memberi kesan seperti menjalar
sehingga disebut Wonder phlyctaen
Bila didapat ke 3 nya : ophthalmia phlyctaenularis
KERATITIS SIKA
Disebabkan produksi air mata yang kurang, dapat karena :
Trakhoma
Simblefaron karena:
Steven Johnson Syndrom
Trauma kimia
Karena paralisis N.V
Akibatnya sensibilitas kornea menurun, daya tahan terhadap penyakit menurun
karena bila ada kerusakan kornea tidak terasa.
Pemeriksaan dengan tes reflek kornea / sensibilitas kornea (kornea disentuh
dengan ujung kapas, normal akan berkedip. Bila tak berkedip sensibilitas )
KERATITIS NUMULARIS
Diduga dari virus.
Pada klinis, tanda-tanda radang tidak jelas, terdapat
infiltrat bulat-bulat subepitelial di kornea, dimana
tengahnya lebih jernih, disebut halo (diduga terjadi
karena resorpsi dari infiltrat yang dimulai di tengah).
Tes fluoresen (-).
Keratitis ini kalau sembuh meninggalkan sikatrik yang
ringan
Jaringan
Gangguan Ulkus
parut
refraksi kornea
permanent
Perforasi Glaukoma
kornea sekunder
• ditangani dengan tepat
Keratitis dapat • tidak diobati dengan baik dapat
sembuh menimbulkan ulkus yang akan menjadi
dengan baik sikatriks dan dapat mengakibatkan hilang
penglihatan selamanya.
Prognosis
visual • Virulensi organisme
tergantung • Luas dan lokasi keratitis
pada beberapa • Hasil vaskularisasi dan atau deposisi
kolagen
faktor,
tergantung dari:
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas S. 2015Ilmu Penyakit Mata edisi–2. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Khurana, A. 2007. Comprehensive Ophthalmology Fourth
Edition. New Age International : New Delhi
• Lang, Gerhard. 2000. Ophthalmology : a short textbook.
Georg Thieme Verlag, Stuttgart, Germany.
Mansjoer, Arif M. 2001. Kapita Selekta edisi-3 jilid-1.
Jakarta: Media Aesculapius FKUI
Vaughan, Daniel. 2009. Oftalmologi Umum. Edisi 14
Cetakan Pertama. Jakarta : Widya Medika
UVEITIS ANTERIOR
Gambaran flare (protein bebas yang lepas dari iris
dan badan siliar yang meradang; dan dapat
ditemukan pada kamera okuli anterior sehingga
kamera okuli anterior tampat kotor dan berkabut
Place Your Picture Here Sinekia posterior Iris dapat
mengalami perlengketan dengan kapsul
lensa
Place Your Picture Here