Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN

KASUS
Nadya Setyarini
30101057516

Advisor:
dr. Hj. Sita Pritasari sp.M (K)
Laporan kasus
Anamnesis
Keluhan utama: mata merah dan penglihatan kabur

Pasien perempuan usia 60 tahun datang ke RS Islam


Sultan Agung pada tanggal 9 September 2020 dengan keluhan
mata merah dan penglihatan kabur. Keluhan dirasakan sejak 3
bulan yang lalu. Mata merah disertai dengan nyeri, berair, dan
silau saat melihat cahaya. Nyeri yang dirasakan pasien terus
menerus. keluhan pasien bertambah berat jika terkena cahaya
matahari, dan membaik jika diistirahatkan. Sebelumnya pasien
mengaku sering mengucek mata. Pasien sudah berobat ke dokter,
tetapi di sarankan untuk dirujuk ke RSI Sultan Agung
RPD
• Riwayat keluhan sakit serupa : disangkal RPK
• Riwayat penyakit hipertensi : (+) • Keluhan sakit serupa : disangkal
• Riwayat penyakit DM : (+) • Riwayat penyakit hipertensi : (+) ibu pasien
• Riwayat Alergi : disangkal • Riwayat penyakit DM : disangkal
• Riwayat trauma pada mata : disangkal • Riwayat penyakit asma : disangkal
OKULUS SINISTRA OKULUS DEKSTRA
Visus 6/24 6/9
Segmen Anterior
Supersilia Tidak rontok, simetris Tidak rontok, simetris PEMERIKSAAN
Silia Sekret (-), tidak rontok Sekret (-), tidak rontok OPHTALMOLOGI
Palpebra Hiperemis (-), edem (-) Hiperemis (-), edem (-)
Konjungtiva Injeksi silier (+) Injeksi konjungtiva (-)
Injeksi silier (-)
Kornea Edem (+), keruh, Edem (-), jernih
infiltrate (+)
COA Dalam Dalam
Iris Hitam Hitam
Pupil Bulat,ukuran 2 mm di Bulat, ukuran 2 mm, di
sentral, reflex cahaya sentral, reflex cahaya
(+) (+)
Lensa Jernih Jernih
Segmen Posterior Tidak dilakukan Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN
OPHTALMOLOGI

TEST FLUORESIN (-)


PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pemeriksaan TIO

Non Contact Tonometry :


Kanan  13
Kiri  14
RESUME:
SUBYEKTIF
Pasien perempuan datang ke RS Islam Sultan Agung pada tanggal 9
September 2020 dengan keluhan mata merah dan penglihatan kabur.
Keluhan dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Mata merah disertai
dengan nyeri dan silau saat melihat cahaya. Nyeri yang dirasakan
pasien terus menerus. keluhan pasien bertambah berat jika terkena
cahaya matahari, dan membaik jika diistirahatkan. Sebelumnya pasien
mengaku sering mengucek mata. Pasien sudah berobat ke dokter,
tetapi di sarankan untuk dirujuk ke dokter spesialis mata.
RESUME:
OBYEKTIF
OKULUS SINISTRA OKULUS DEKSTRA
Visus 6/24 6/9
Segmen Anterior
Konjungtiva Injeksi silier (+) Injeksi silier (-)
Kornea Edem (+), keruh, infiltrate (+) Edem (-), jernih
DIAGNOSIS
Keratitis os sinistra

DD:
• Glaukoma akut
• Uveitis anterior
PENATALAKSANAAN

P-Pred 4 x 1 tetes OS
EDUKASI

• Tidak mengucek mata apabila terdapat


rasa yang mengganjal pada mata
• Mengkonsumsi obat secara rutin sesuai
dengan anjuran dokter
• Istirahat dan mengurangi paparan sinar
matahari
PROGNOSIS

• ad vitam : ad bonam
• ad fungsional : dubia ad malam
• ad sanactionam : dubia ad malam
Tinjauan
Pustaka
ANATOMI KORNEA
Kornea  jaringana vascular,
transparan, berukuran 11-12 mm
horizontal dan 10-11 vertical.
Memiliki indeks refraksi 1,37
Epitel  sel squamous bertingkat. Pada sel
basal sering terjadi mitosis memiliki daya
regenerasi

Membran bowman  asalular  dibawah


membrane basal dari epitel  lapisan
kolagen yang tersusun tidak teratur  tidak
memiliki daya regenerasi

Lapisan tengah pada kornea  terdiri atas


lamel fibril kolagen  terdapat keratosit
(membentuk bahan dasar dan serat kolagen
dalam pekembangan embrio dan sesudah
trauma)

Membran Descement  membrane aselular


dan batas belakang stroma  sangat elastis
dan jernih  resisten terhadap trauma dan
proses patologik

Endotel  mempertahankan kejernihan


kornea
DEFINISI
◦ Keratitis merupakan peradangan / inflamasi pada
kornea mata (bahasa Yunani: kerat = tanduk).
Proses inflamasi tersebut biasanya ditandai dengan
edema kornea, infiltrasi seluler serta kongesti silier.
◦ Trias Keratitis
◦ Fotofobi
◦ Blefarospasme
◦ Lakrimasi
Anamnesis :  Pemeriksaan obyektif :
Mata merah
Penglihatan berkurang/kabur  Injeksi siliar
Silau (fotofobia)
Mata berair dan kotor
 Infiltrat Kornea
Ganjel/sensasi benda asing  Dilakukan pemeriksaan fluoresin
Memiliki riwayat trauma benda asing
Riwayat penggunaan topikal kortikosteroid
Letak Uji Fluoresin Uji Plasido

Keratitis superfisialis Epitelialis Mengenai kornea di + +


depan membrana
Bowman

Subepitel Mengenai kornea di - +


bawah epitel kornea

Profunda/intersisialis Di dalam stroma Di dalam stroma - -


kornea kornea
DIAGNOSIS MORFOLOGIK
KORNEA
Keratitis Epitelial
Epitel kornea terlibat sebagian
besar pada jenis keratitis.
Perubahan pada epitel bervariasi,
dari edema biasa dan vakuolaasi
sampai erosi kecil, pembentukan
filamen, keretinisasi parsial
Untuk memastikan dapat
dilakukan pemeriksaan tes
fluoresin
Keratitis Subepitelial
Merupakan lesi sekunder akibat keratitis epitelial
Keratitis Stromal
Respons stroma terhadap penyakit  infiltrasi,
edema kornea, nekrosis, vaskularisasi
Tampilan respons tersebut kurang spesifik, sehingg
diperlukan informasi klinis lain untuk mnentukan
penyebabnya
Keratitis Endotelial
Disfungsi endotel kornea akan berakibat pada
edema kornea, yang awal mulanya mengenai strom
dan kemudian epitel
KLASIFIKASI
Keratitis Pungtata
(Keratitis Pungtata
Superfisial dan Keratitis
Pungtata Subepitel)

Lapisan yg terkena Keratitis Marginal

Keratitis Interstisial
Keratitis Pungtata Superfisial
Penyebab adenovirus
Bentuk infiltrat pungtata
Letak superfisial
Biasanya dimulai dari perifer karena merupakan lanjutan dari
konjungtivitis kataralis
Injeksi silier positif
Tes fluoresin (+)
Keratitis Pungtata Subepitel
Di daerah membran Bowman
Biasanya terdapat bilateral dan berjalan kronis tanpa ada gejala
KERATITIS MARGINAL

• Infiltrat yang tertimbun pada tepi kornea


sejajar dengan limbus
• Reaksi hipersensitifitas terhadap eksotoksin
stafilokokus
KERATITIS INTERSTISIAL
 Ditemukan pada jaringan kornea lebih dalam
 Terjadi akibat alergi atau infeksi spiroket ke dalam stroma
kornea dan akibat tuberkulosis
 Disertai dengan neovaskularisasi
Keratitis Bakteri

KLASIFIKASI Keratitis Jamur

Keratitis Virus
Keratitis Infeksi
Herpes Zoster
Keratitis Keratitis Dendritik
Penyebab Herpetik Keratitis
Infeksi Herpes
(Etiologi) Simplek Keratitis
Disiformis

Keratokonjungtivitis

Keratokonjungtivitis
epidemi

Tukak atau ulkus


Keratitis Alergi fliktenular

Keratitis fasikularis

Keratokonjungtivitis
vernal
• Keluhan : kelopak mata lengket setiap bangun pagi, mata
sakit, silau, merah, berair, penglihatan berkurang
• Faktor predisposisi : pemakaian kontak lensa, trauma,
kontaminasi obat tetes
• Etiologi
KERATITIS JAMUR
• Dimulai dengan suatu trauma pada kornea oleh ranting pohon, daun dan
bagian tumbuh-tumbuhan
• Keluhan timbul setelah 5 hari atau 3 minggu  sakit mata yang hebat,
berair, penglihatan menurun dan silau
• Terdapat infiltrat kelabu, disertai hipopion, peradangan, ulserasi
superfisial dan satelit (jika di dalam stroma)
• Diagnostik pasti  kerokan kornea  pemeriksaan KOH 10%  hifa

• TERAPI
• Natamisin 5% (keratitis jamur filamentosa, fusarium)
• Amphoterisin B 0,15% - 0,30% (keratitis yeast, aspergilus spesies)
KERATITIS VIRUS
• Infeksi virus pada kornea disebabkan oleh adenovirus, virus herpes
simpleks, virus herpes zoster
• Kelainan sebagai keratitis pungtata superfisial  infiltrat halus bertitik-titik

Manifestasi klinis :
• Nyeri,
• Fotofobia,
• Penglihatan kabur,
• Mata berair,
• Mata merah,
• Tajam penglihatan turun terutama jika bagian pusat yang terkena
KERATITIS ALERGI

Etiologi
• Reaksi hipersensitivitas tipe I yang mengenai kedua mata
• Biasanya penderita sering menunjukkan gejala alergi terhadap tepung sari rumput-
rumputan

Manifestasi klinis :
 Bentuk palpebra: cobble stone (pertumbuhan papil yang besar), diliputi sekret
mukoid.
 Bentuk limbus: tantras dot (penonjolan berwarna abu-abu, seperti lilin)
 Gatal
 Fotofobia
 Sensasi benda asing
 Mata berair dan blefarospasme
KLASIFIKASI
Keratitis
Flikten

Keratitis Sika
Bentuk klinis
Keratitis
Neuroparalitik

Keratitis
Numuralis
KERATITIS FLIKTEN

 Lokasi flikten :
Limbus : keratokonjungtivitis
fliktenularis.
Kornea : keratitis fliktenularis.
 Bila kronis residif di kornea, dapat membentuk
flikten yang memberi kesan seperti menjalar
sehingga disebut Wonder phlyctaen
 Bila didapat ke 3 nya : ophthalmia phlyctaenularis
KERATITIS SIKA
Disebabkan produksi air mata yang kurang, dapat karena :
 Trakhoma
 Simblefaron karena:
Steven Johnson Syndrom
Trauma kimia
Karena paralisis N.V
Akibatnya sensibilitas kornea menurun, daya tahan terhadap penyakit menurun
karena bila ada kerusakan kornea tidak terasa.
Pemeriksaan dengan tes reflek kornea / sensibilitas kornea (kornea disentuh
dengan ujung kapas, normal akan berkedip. Bila tak berkedip sensibilitas )
KERATITIS NUMULARIS
Diduga dari virus.
Pada klinis, tanda-tanda radang tidak jelas, terdapat
infiltrat bulat-bulat subepitelial di kornea, dimana
tengahnya lebih jernih, disebut halo (diduga terjadi
karena resorpsi dari infiltrat yang dimulai di tengah).
Tes fluoresen (-).
Keratitis ini kalau sembuh meninggalkan sikatrik yang
ringan
Jaringan
Gangguan Ulkus
parut
refraksi kornea
permanent

Perforasi Glaukoma
kornea sekunder
• ditangani dengan tepat
Keratitis dapat • tidak diobati dengan baik dapat
sembuh menimbulkan ulkus yang akan menjadi
dengan baik sikatriks dan dapat mengakibatkan hilang
penglihatan selamanya.

Prognosis
visual • Virulensi organisme
tergantung • Luas dan lokasi keratitis
pada beberapa • Hasil vaskularisasi dan atau deposisi
kolagen
faktor,
tergantung dari:
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas S. 2015Ilmu Penyakit Mata edisi–2. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Khurana, A. 2007. Comprehensive Ophthalmology Fourth
Edition. New Age International : New Delhi
• Lang, Gerhard. 2000. Ophthalmology : a short textbook.
Georg Thieme Verlag, Stuttgart, Germany.
Mansjoer, Arif M. 2001. Kapita Selekta edisi-3 jilid-1.
Jakarta: Media Aesculapius FKUI
Vaughan, Daniel. 2009. Oftalmologi Umum. Edisi 14
Cetakan Pertama. Jakarta : Widya Medika
UVEITIS ANTERIOR
Gambaran flare (protein bebas yang lepas dari iris
dan badan siliar yang meradang; dan dapat
ditemukan pada kamera okuli anterior sehingga
kamera okuli anterior tampat kotor dan berkabut
Place Your Picture Here Sinekia posterior  Iris dapat
mengalami perlengketan dengan kapsul
lensa
Place Your Picture Here

Anda mungkin juga menyukai