Anda di halaman 1dari 22

Relapsing viral keratoconjunctivitis in COVID-19: a case report

Keratoconjunctivitis virus yang kambuh di COVID-19: laporan kasus

Pembimbing :
dr. Sri Mastuti Rahayu, Sp. M.

Disusun oleh :
Resa Fela Afiana (3010160728)

Bagian Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Mata


RS Bhakti Wira Tamtama Semarang
Fakultas Kedokteran UNISSULA
Tahun 2020
Identitas Jurnal
Relapsing viral
keratoconjunctivitis in
COVID-19: a case report Dongyu Guo, Jianhua Xia, Yang Wang,
Keratoconjunctivitis virus yang kambuh Xuhong Zhang, Ye Shen* and Jian-Ping
di COVID-19: laporan kasus Tong

Judul Penulis
12
34
Penerbit Tahun Terbit
Guo et All . Jurnal Virologi 8 Juli 2020
https://doi.org/10.1186/s12985-020-01370-6
PENDAHULUAN
Sejak merebaknya Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) pada Desember 2019, banyak
penelitian yang melaporkan adanya sindrom
pernafasan akut parah coronavirus di konjungtiva
pasien yang terinfeksi virus ini dan mukosa pada
konjungtiva di duga sebagai rute penularan. Namun
tidak ada laporan mendalam tentang perjalanan
pasien dengan COVID-19 dengan komplikasi
konjungtivitis virus atau keratokonjungtivitis yang
.kambuh.

Coronavirus (COV) adalah virus RNA dengan RNA


terbesar dalam panjang dasar yang teridentifikasi sejauh
ini dan termasuk dalam famili coronaviridae
TUJUAN

Memberikan panduan untuk penelitian di masa mendatang, karena


belum ada penelitian yang membahas tentang keratokonjungtivitis yang
kambuh.
Laporan Kasus
 Laki-laki 53 tahun Batuk kering 12 hari , demam 6 hari ,
suhu maksimum 38, 0 C , 3 hari sesak napas ,
pemeriksaan asam nukleat SarCov 2 positif
 Setelah 8 hari timbul gejala mata merah , edem palbebra ,
hiperemi konjungtiva bulbar dan edem , seceret encer
banyak dan kental sedikit , kornea tidak ada infiltrat
Setelah di terapi sembuh
 5 hari selanjutnya pasien mengeluh rasa tidak nyaman
pada mata ditemukan hiperemi konjungtiva , edem ,
infiltrat di kornea
Gambaran Mata
OD OS
A1 dab C1 ( menggunakan B1 dan D1 ( menggunakan
stil lamp warna biru ) stilt lamp )
Edem palpebra inferor Edem palpebra inferior
sedikit Hiperemi konjungtiva bulvi
Hiperemi sedikit Edem konjungtiva bulbi
Sekret (-) Sekdret (+)
  Kornea bening
Infiltar (-)
Penuruna visus (-)
Gejala memburuk
Infiltrat (+)
8 Maret 2020
A2 dan C2 ( stil lamp B2 dan D2 ( stilt lamp )
warna biru ) Infiltrat (-)
  Kornea jernih
Perjalanan penyakit

nyakit
DISKUSI
Keratokonjungtivitis virus terkait infeksi SaRCov-2
Gejala
 Mata terasa tertusuk / ganjel
 Kongesti dan edem konjungtiva bulbi
 Secret encer dan banyak , kental sedikit
 Folikel (-) pseudomembran (-)
 Penurun Visus (-)
 Pembesaran KBG (-)
 Infiltrat di perifer epitel (+)
Awalnya pasien terinveksi virus Covid -19 tetapi pasien sering menggosok mata dengan tangan dan jarang cuci tangan , pasien
juga memmakai masker tetapi tidak sampai menutupi hidung memungkinkan transmisi melalui faktor eksogen . Selain itu SaRCov-
2 memiliki reseptor di mukosa mata yang membuat terjadinya konjungtivitis virus . Pada pasien yang di terkena SaRCov-2 memiliki
peningkatan faktor pro inflamasi 10x lipat lebih tinggi daraipada proses inflamasi biasnya , hal ini yang membuat sel leukosit
banyak datang dan biisa membuat infiltrat di kornea dan menjadi Kerotokonjungtivitis walapaun pada hasil swab SaRCov-2 ,
adenovirus , herpes virus hasilnya negatif .
KESIMPULAN
Temuan kami menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat menyebabkan konjungtivitis
virus melalui mekanisme eksogen. Pada tahap akhir penyakit, keratokonjungtivitis
diperburuk dan lebih luas, yang berhubungan dengan lonjakan sitokin.Kami
menyimpulkan bahwa intervensi obat yang agresif, tindak lanjut yang lebih lama
dan lebih sering, dan penggunaan glukokortikoid topikal yang tepat dapat
mengurangi lonjakan sitokin.
CRITICAL
APPRAISAL
JUDUL

No Kriteria Ya / Tidak

1 Jumlah kata dalam judul, < 12 kata Ya

2 Deskripsi Judul Ya
3 Daftar penulis sesuai aturan jurnal Ya

4 Korespondensi penulis Ya
5 Tempat & waktu penelitian dalam judul Tidak
ABSTRAK

No Kriteria Ya / Tidak

1 Abstrak 1 paragraph Ya

2 Mencakup IMRC -

3 Secara keseluruhan informative Ya

4 Tanpa singkatan selain yang baku Ya

5 Kurang dari 250 kata Ya(240)


PENDAHULUAN

No Kriteria Ya / Tidak

1 Tidak
Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf
2 Tidak
Paragraf pertama mengemukakan alasan dilakukan
penelitian
3 Tidak
Paragraf ke 2 menyatakan hipotesis atau tujuan penelitian
4 Ya
Didukung oleh pustaka yang relevan
5 Ya
Kurang dari 1 halaman
METODE PENELITIAN
No Kriteria Ya / Tidak
1 Jenis dan rancangan penelitian Ya

2 Waktu dan tempat penelitian Tidak


3 Populasi sumber Tidak
4 Teknik sampling Tidak

5 Kriteria inklusi Tidak


6 Kriteria eksklusi Tidak
7 Perkiraan dan perhitungan besar sampel Tidak
8 Perincian cara penelitian Ya
9 Uji statistik Tidak
10 Program komputer Tidak
11 Persetujuan subjektif Ya
HASIL PENELITIAN
No Kriteria Ya / Tidak

1 Jumlah subjek Tidak

2 Tabel karakteristik Tidak

3 Tabel hasil penelitian Ya

4 Komentar dan pendapat penulis tentang hasil Ya

5 Tabel analisis data dengan uji statistik Tidak


KESIMPULAN & DAFTAR PUSTAKA
No Kriteria Ya / Tidak
1 Pembahasan dan kesimpulan terpisah Tidak
2 Pembahasan dan kesimpulan di paparkan dengan jelas Tidak
3 Pembahasan mengacu dari penelitian sebelumnya Ya
4 Pembahasan sesuai dengan landasan teori Ya
5 Keterbatasan penelitian Tidak
6 Simpulan berdasarkan penelitian Ya
7 Saran penelitian Tidak
8 Penulisan daftar pustaka sesuai aturan Ya
A
V I
Hasil
Hasil Hasil
Penelitian
Penelitian Penelitian
dapat
Valid Penting
diterapkan
VALIDITAS
No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah hasil dipengaruhi bias? Tidak

2 Apakah hasil dipengaruhi faktor peluang? Tidak

3 Apakah observasi dipengaruhi perancu? Tidak

4 Apakah asosiasi kuat? Ya

5 Apakah ada koherensi? Ya


IMPORTANCY

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah alokasi pasien pada penelitian ini dilakukan secara acak? Tidak

2 Apakah pengamatan pasien dilakukan secara cukup panjang dan Ya


lengkap?
3 Apakah semua pasien dalam kelompok yang diacak, dianalisis? Tidak
APPLICABILITY
No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah pada populasi terdapat perbedaan bila dibandingkan Tidak


dengan yang terdapat pada penelitian sebelumnya sehingga hasil
tersebut tidak dapat diterapkan pada populasi kita?
2 Apakah penelitian tersebut mungkin dapat diterapkan pada Ya
populasi kita?
3 Apakah populasi memiliki potensi yang menguntungkan apabila Ya
penelitian diterapkan?
TERIMA KASIH
R/ fluorometholone 0,1% fl No I
S4dd gtt1 ODS

Anda mungkin juga menyukai