Minggu Ke - 11 Transformasi Sampah Secara Biologi
Minggu Ke - 11 Transformasi Sampah Secara Biologi
Biologis
Sulistiya Nengse
TEKNIS OPERASIONAL
TIMBULAN SAMPAH
TIMBULAN SAMPAH
PEWADAHAN/PEMI
PEWADAHAN/PEMI
LAHAN
LAHAN
PENGUMPULAN
PENGUMPULAN
PEMINDAHAN DAN
PEMINDAHAN DAN PENGOLAHAN
PENGANGKUTAN PENGOLAHAN
PENGANGKUTAN
Pengolahan
Pembuangan
PEMBUANGAN AKHIR
PEMBUANGAN AKHIR
SAMPAH
SAMPAH
akhir sampah
HIRARKI PENANGANAN
SAMPAH
1. Pencegahan (Prevention) 2. Minimisasi
- mengurangi pola konsumsi - menggunakan produk dg
berlebihan kemasan yang dapat digunakan
- menggunakan produk sistem ulang,
sewa - menggunakan produk sistem
refill
- memilah sampah daur ulang
3. Pemanfaatan kembali (Reuse) 4. Daur ulang (Recycling)
- memanfaatkan barang bekas - mengubah bentuk & sifat
untuk fungsi sama atau sampah melalui proses bio-fisik-
berbeda. kimiawi menjadi produk baru
- menyumbangkan barang bekas (sampah basah diolah menjadi
ke pihak yang dapat kompos, sampah plastik diolah
memanfaatkan menjadi pelet
5. Perolehan energi (energy 6. Pembuangan akhir
recovery)
- mengubah sampah melalui - membuang seluruh komponen
proses biofisikkimiawi menjadi sampah ke TPA, atau
energi (briket sampah, proses membakarnya
thermal (insinerasi, pyrolisis,
gasifikasi), serta biogas
PENGOLAHAN SAMPAH
Pengolahan sampah adalah mengubah
bentuk sampah menjadi bentuk lain
Transformasi fisik:
Pemilahan
Reduksi volume
Pemotongan
Transformasi kimia:
Pembakaran
Pirolisis
Gasifikasi
Transformasi biologis:
Komposting aerobik
Penguraian cara anaerobik
Aspek Penting Transformasi Sampah
Meningkatkan efisiensi pengelolaan
sampah
Perolehan materi melalui proses recovery
dan recycling (misal kertas, plastik, gelas,
logam dsb)
Perolehan energi dan produk lain dari
proses pembakaran atau pirolisis
Transformasi Biologi
Memanfaatkan aktivitas mikroorganisme
untuk mendekomposisi sampah.
Tujuan utama dari transformasi ini adalah
untuk mengkonversi bahan organik di
dalam sampah menjadi produk akhir yang
bersifat stabil.
Kebutuhan nutrisi dari mikoroganisme
Type mikroorganisme yang berperan
Transformasi secara aerobik dan anerobik
Proses pengolahan
Sumber karbon dan energi
Heterotropic
Chemoheterotropic (sumber energi :
oksidasi bahan organik dan reaksi reduksi;
sumber karbon: bahan organik)
Photoheterotropic (sumber energi; cahaya
dan sumber karbon: bahan organik)
Inorganik material yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme : N, S, P, K, Mg, Ca, Fe,
Na dan Cl.
Minor element: Zn, Mn, Mo, Se, Co, Ni.
Metabolisme mikroorganisme
Respiratory metabolism , mikroorganisme
yang menghasilkan energi karena adanya
aktivitas enzim yang membantu transport
electron dari electron donor menuju
external electron acceptor Oksigen.
Fermentative metabolism,
tidak melibatkan external electron acceptor
oksigen. Growth rate m.o lambat
dibandingkan respiratory metabolism.
Tetapi tidak membutuhkan energi yang
terlalu besar dibandingkan respiratory.
Typical electron acceptor
Environment Electron Process
acceptor
Aerobic O2 Aerobic
metabolism
Anaerobic NO3- Denitrification
SO42- Sulfate
reduction
CO2 Methanogenesis
Jenis-jenis mikroorganisme
Eucaryotes yang berperan dalam proses
komposting ini adalah bakteri, fungi, yeast
dan actinomycetes.
Environmental condition ; temperature and
pH.
Karakteristik dari sampah sangat
mempengaruhi aktivitas mikroorganisme
ini.
Terutama adalah kandungan bahan organik
dan biodegradabilitas
Karakteristik sampah
Sifat biologik:
Biodegradabilitas: BF = 0.83 – 0.028 LC
BF = fraksi sampah yang terurai
LC = lignin content
Produksi bau:
Bau timbul akibat pembentukan asam-asam
organik rantai pendek, merkaptan, dan H2S
Perkembang-biakan lalat:
Lalat tumbuh dari telur setelah 9-11 hari
Contoh biodegradabilitas
Komponen % VS LC BF
(%VS)
Sampah makanan 7-15 0.4 0.82
Kertas
r = 0.5[b-nx-3(d-nx)]
s = a - nw
Complete conversion :
CaHbOcNd + ((4a+b-2c-3d)/4)O2 aCO2+((b-
3d)/2)H2O + (d) NH3
r = c – ny – 2s
s = a-nw-m
Complete conversion :
Digestion
- Low-solid anaerobic digestion
- High-solid anaerobic digestion
Komposting skala rumah tangga
dan komunal
UMUM
Kompos didefinisikan sebagai soil conditioner,
dimana kandungan unsur N,P dan K yang tidak
terlalu tinggi , dan mengandung unsur-unsur mikro
yang penting untuk pertumbuhan tanaman
(khususnya Cu, Mo, Zn)
KEMATANGAN
•SUHU,
•RASIO C/N
•BENTUK FISIK
•BAU
Perhitungan pemanfaatan sampah
organik untuk komposting
Sampah yang akan dikompos adalah sebesar 1.014,32kg/hari
atau 3,30 m3/hari. Bahan organik secara tipikal dinyatakan
dalam Tchobanoglous, (1993) sebagai C60H94,3 O37,8N dengan
berat kontribusi di dalam sampah dan presentase dapat
dilihat pada tabel 1 berikut.
Jumlah Berat
Persentase
Atom Per Berat Atom Kontribusi
Komponen (%)
Mol Tiap Elemen
Karbon 60,00 12 720 50,13
Hidrogen 94,30 1 94,30 6,57
Oksigen 37,80 16 604,80 42,11
Nitrogen 1 14 14 0,97
Sulfur 0,10 32 3,20 0,22
Jumlah 1.436,30 100
Dengan data di atas akan diperhitungkan hasil
produk kompos berdasarkan hasil analisis
sampah organik di laboratorium dan
asumsi(Tchobanoglous, Theisen, dan Vigil,
1993):
Kadar air dalam fraksi organik untuk sampah =
34,84 %
Volatile Solid (VS) = 98,72 % x Total Solid (TS)
Biodegradable Volatile Solid (BVS) = 60 % x VS
Koefisien Konversi BVS yang diinginkan = 95 %
Perhitungan:
TS = (100% - Kadar air) x 1.014,32 kg/hari
= (100% - 34,84%) x 1. 014,32 kg/hari
= 660,93 kg/hari
2. Hitung VS
VS = 98,72% x 660,93 kg/hari = 652,47 kg/hari
Berat Akhir
VS Per Dengan
Persentase
Komponen Komponen BVS (kg) Koefisien
(%)
(kg) Konversi
(kg)
Keterangan
T1
T2
TEROWONGAN BAMBU
L1
Pematangan dan
Pengayakan
Komposter Aerob Skala Rumah
Tangga (KART)
Desain Reaktor KART
Tahapan Memanen Kompoter KRT
Komposter SNI (Model Puslitbang
Permukiman Bandung)
KOMPOSTING SKALA RUMAH
TANGGA
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN