Anda di halaman 1dari 24

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI


BALAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI WILAYAH VII DENPASAR

PENGUKURAN DAN PENGUJIAN


HASIL HUTAN KAYU BULAT

DISAMPAIKAN DALAM RANGKA PENDAMPINGAN TEKNIS TERHADAP


GANISPHPL PADA PERUSAHAAN PENAMPUNGAN DAN INDUSTRI
PENGOLAHAN HASIL HUTAN KAYU

SIDOARJO, NOVEMBER 2020


DASAR PERATURAN

• Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan;
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.68/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10//2019 tentang Pengukuran dan/atau Pengujian Hasil Hutan;
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.54/MENLHK/SETJEN/KUM.1/9//2019 tentang Audit Kepatuhan Terhadap Pemegang IUPHHK,
IPK, IPPKH, HGU dan ISL Dalam Kegiatan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu, Penatausahaan Hasil
Hutan Kayu dan Pembayaran PNBP Hasil Hutan Kayu;
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.66/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang Berasal dari
Hutan Alam;
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 67/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019
tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang Berasal dari Hutan Tanaman pada Hutan Produksi;
• Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.2/VI-SET/2015 tentang Metode
Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan;
• Surat Edaran Direktur IPHH Nomor SE.8/PHPL/IPHH/HPL.4/12/2019 tentang Pelaksanan
Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari Hutan Alam Dan Hutan Tanaman pada Hutan
Produksi
• Surat Edaran Direktur IPHH Nomor SE.4/PHPL/IPHH/HPL.4/2/2018 tentang Tugas, Wewenang Dan
Tanggung Jawab GANISPHPL – PKB Dlam Pengangkutan Dan Penerimaan Hasil Hutan Yang Berasal
Dari Hutan Negara.
PP NO. 6 TAHUN 2007 JO. PP NO. 3 TAHUN 2008
TENTANG TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN
RENCANA PENGELOLAAN HUTAN

• Berdasarkan Pasal 117 ayat (2) dan ayat (3), semua hasil hutan yang berasal dari hutan negara
dilakukan penetapan jenis, pengukuran volume/berat, dan/atau penghitungan jumlah dan dapat
dilakukan pengujian oleh petugas yang berwenang;
• Berdasarkan Pasal 120 ayat (4), ketentuan lebih lanjut mengenai pengaturan pengukuran dan
pengujian hasil hutan diatur dengan Peraturan Menteri
Maksud Pengukuran dan Pengujian Hasil
Hutan
• Menentukan/menetapkan jenis, ukuran/dimensi, volume/berat dan/atau
penghitungan jumlah fisik hasil hutan berdasarkan standar teknis
kehutanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tujuan Pengukuran dan Pengujian Hasil
Hutan
• Sebagai dasar perhitungan Penerimaan Negara Bukan Pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Diperoleh hasil Pengukuran dan/atau Pengujian yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis kehutanan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
• Sebagai dasar pencatatan dan pelaporan penatausahaan hasil hutan.
TATA CARA PENGUKURAN DAN
PENGUJIAN HASIL HUTAN
• Semua hasil hutan yang berasal dari hutan negara harus dilakukan pengukuran dan
pengujian oleh petugas yang berwenang/tenaga yang berkompeten;
• Petugas yang berwenang/tenaga yang berkompeten merupakan GANISPHPL sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Semua hasil hutan yang berasal dari hutan hak hasil budidaya dilakukan penetapan
jenis, pengukuran volume/berat dan penghitungan jumlah oleh pihak yang ditentukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pengukuran dan/atau pengujian dilakukan menggunakan alat ukur atau alat uji
yang standar/baku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Peralatan pengukuran dan pengujian hasil hutan dilakukan kalibrasi oleh instansi
yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
METODE PENGUKURAN DAN PENGUJIAN
HASIL HUTAN
• Metode pengukuran dan pengujian hasil hutan kayu, meliputi:
 Kayu bulat;
 Kayu gergajian;
 Panel / kayu lapis;
 Chips.
• Metode pengukuran dan pengujian hasil hutan bukan kayu, meliputi:
 Kelompok batang;
 Kelompok minyak;
 Kelompok resin;
 Kelompok getah;
 Kelompok kulit; dan
 Kelompok HHBK lainnya.
Metode Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan Kayu
serta Metode Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan
Bukan Kayu mengacu pada Standar Nasional
Indonesia (SNI) bidang Pengukuran dan Pengujian
Hasil Hutan dan Perubahannya.
DAFTAR SNI BIDANG PENGUKURAN DAN
PENGUJIAN HASIL HUTAN
• Kayu Bulat
1. SNI 7533.1-2010 Kayu Bundar Bagian 1;
2. SNI 7533.2-2011 Kayu Bundar Bagian 2;
3. SNI 7533.3-2011 Kayu Bundar Bagian 3;
4. SNI 7534.1-2010 Kayu Bundar Daun Lebar Bagian 1;
5. SNI 7534.2-2010 Kayu Bundar Daun Lebar Bagian 2;
6. SNI 7535.1-2010 Kayu Bundar Jenis Jati Bagian 1;
7. SNI 7535.2-2010 Kayu Bundar Jenis Jati Bagian 2;
8. SNI 7535.3-2011 Kayu Bundar Jenis Jati Bagian 3;
9. SNI 7536.1-2010 Kayu Bundar Daun Jarum Bagian 1;
10. SNI 7536.1-2010 Kayu Bundar Daun Jarum Bagian 2.
• Kayu Gergajian

1. SNI 7537.1-2010 Kayu Gergajian Bagian 1;


2. SNI 7537.2-2010 Kayu Gergajian Bagian 2;
3. SNI 7537.3-2011 Kayu Gergajian Bagian 3;
4. SNI 7538.1-2010 Kayu Gergajian Daun Lebar Bagian 1;
5. SNI 7538.2-2010 Kayu Gergajian Daun Lebar Bagian 2;
6. SNI 7539.1-2010 Kayu Gergajian Jenis Jati Bagian 1;
7. SNI 7539.2-2010 Kayu Gergajian Jenis Jati Bagian 2;
8. SNI 7540.1-2010 Kayu Gergajian Daun Jarum Bagian 1;
9. SNI 7540.2-2010 Kayu Gergajian Daun Jarum Bagian 2;
10. SNI 0197-2013 Bantalan kayu rel kereta api;
11. SNI 03-3529-1994 Mutu sirap;
12. SNI 01-2080-1990 Kayu Eboni olahan;
13. SNI 01-7255-2006 Kayu Bentukan.
• Panel / kayu lapis
• Chips
• Kelompok batang
• Kelompok minyak
• Kelompok resin
• Kelompok getah
• Kelompok kulit
• Kelompok HHBK lainnya
Lihat di Peraturan Dirjen PHPL P.2/VI-SET/2015
METODE PENGUKURAN KAYU YANG
TELAH BERUBAH BENTUK
Metode pengukuran kayu yang telah berubah bentuk menjadi kayu pacakan yang berasal
dari :
a. Barang bukti dan atau temuan;
b. Hasil lelang;
c. Produksi hutan hak.
PENETAPAN KAYU PACAKAN
1. Kayu Bulat
a. Kayu Bulat yang digergaji/dipacak, sehingga sebagian atau seluruh permukaan
badan/Panjang kayu mempunyai bentuk umum sama atau lebih 50% bentuk kayu bulat.
b. Kayu bulat yang telah digergaji menjadi beberapa bagian dalam satu arah sepanjang 75%
Panjang kayu dan bila diikat masih berbentuk bulat.
2. Kayu Gergajian
a. Kayu bulat yang digergaji/dipacak, sehingga sebagian atau seluruh permukaan
badan/Panjang kayu mempunyai bentuk umum sama atau lebih 50% bentuk kayu gergajian.
b. Kayu pacakan yang salah satu atau kedua sisi tebalnya belum digergaji dan masih mengandung
gubal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai