Anda di halaman 1dari 19

GIZI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

Ns. RAKHMAT SUSILO, S.Kep.,M.Kep.


PENDAHULUAN
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi,
setara dengan faktor produksi lain seperti : modal ,
waktu , ketrampilan
Peningkatan produktifitas kerja akan menguntung kan
PENGERTIAN
Gizi Kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk melakukan
suatu pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya atau ilmu
gizi yang diterapkan kepada masyarakat tenaga kerja dengan tujuan untuk
meningkatkan taraf kesehatan tenaga kerja sehingga tercapai tingkat
produktivitas dan efisiensi kerja yang setinggi-tingginya.
Penyakit Gizi Kerja merupakan penyakit gizi sebagai akibat kerja ataupun
ada hubungan dengan kerja.
PENGERTIAN
Pengelolaan makan bagi tenaga kerja adalah suatu rangkaian kegiatan
penyediaan makan bagi tenaga kerja di perusahaan yang dimulai dari
rencana perencanaan menu hingga penyajiannya dengan memperhatikan
kecukupan kalori dan zat gizi, pemilihan jenis dan bahan makanan,
sanitasi tempat pengolahan dan tempat penyajian, waktu dan teknis
penyajian bagi tenaga kerja.
Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan
bahwa mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini atau
perbandingan antara output (keluaran/jumlah yang dihasilkan) dengan
input (masukan/setiap sumber daya yang digunakan).
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEADAAN GIZI TENAGA KERJA
1. Jenis kegiatan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja.
2. Faktor tenaga kerja, yang meliputi ketidaktahuan, jenis kelamin, umur, hamil,
menyusui, kebiasaan makan yang kurang baik, tingkat kesehatan karena
tingginya penyakit parasit dan infeksi oleh bakteri pada alat pencernaan,
kesejahteraan tinggi tanpa perhatian gizi, mengakibatkan terjadinya salah gizi
biasanya dalam bentuk over nutrisi, disiplin, motivasi dan dedikasi.
3. Faktor lingkungan kerja sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia,
biologi, fisiologi (ergonomi) dan psikologi
FAKTOR – FAKTOR PENENTU KEBUTUHAN GIZI

1. Ukuran tubuh (tinggi dan berat badan)


2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Kegiatan sehari – hari
5. Kondisi tubuh tertentu (wanita hamil dan menyusui)
6. Lingkungan kerja
HUBUNGAN GIZI DAN PRODUKTIVITAS KERJA
Tuttle Hubert, 1960 membuktikan bhw pekerja yg makan
pagi sebelum bekerja memperoleh hasil kerja >28% drpd
yg tidak makan pagi.

Karyadi & Basta, 1973 meneliti buruh pembuat jalan di 3


area di Jawa : buruh yg anemia sedang & berat;
penampilan hasil test Harvard step tes buruk
HUBUNGAN GIZI DAN PRODUKTIVITAS KERJA
Penelitian di perkebunan karet menunjukkan bhw
penyadap karet yg anemia mengumpulkan karet < 19%
dibanding yang tidak anemia dan membersihkan area <
20% dibanding yang tidak anemia.

Setelah diberi intervensi tablet besi, jumlah latex yg dpt


dikumpulkan pekerja yang semula anemia sama dengan
yang tidak anemia.
HUBUNGAN GIZI DAN PRODUKTIVITAS KERJA
Penelitian di India 1974 menunjukkan hubungan antara
hasil kerja dengan kadar Hb
Penelitian di atas dilakukan pada laki-laki

Penelitian di Kenya pada pemetik teh (perempuan) ada


hubungan antara kadar Hb dan LILA dg produktivitas
kerja

Penelitian di Sri Lanka (Edgerton,1979) menunjukkan bhw


suplementasi Fe pada pemetik teh (perempuan) setelah 1
bulan meningkatkan kadar Hb dan produktivitas kerja
HUBUNGAN GIZI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

Penelitian Adiningsih dkk 1995, produktivitas 4 jam


tenaga kerja pelinting rokok perempuan berhubungan
terbalik dg total kolesterol dan IMT, produktivitas
berhubungan positif dg asupan protein

Penelitian menunjukkan bhw kebiasaan tidak makan pagi


dapat mengakibatkan kurang darah

Oleh karena itu untuk mencapai efisiensi kerja dan belajar


selalu dianjurkan ‘ better breakfast = better nutrition’
FAKTOR YG BERKAITAN DG PRODUKTIVITAS
KERJA
Keadaan Individu Tkt kesehatan & gizi Aktifitas

Kesegaran Jasmani
Disiplin

Disiplin Tkt penghasilan

Lingkungan &
Iklim kerja Teknologi
Produktifitas
Kerja
Motivasi Sarana Produksi

Sikap dan etos kerja Ketrampilan

Jaminan sosial Pendidikan

Manajemen &
kesempatan berprestasi
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP
KEBUTUHAN GIZI

1. Suhu dingin : kebutuhan energi sama atau lebih, asupan


lemak sedang atau lebih, makanan/minuman hangat

2. Suhu panas: ada kehilangan cairan, perlu tambahan cairan.


Pekerja berat 2,8 l, pekerja ringan 1,9 l. Kebutuhan cairan 4-
5 l. Kebutuhan energi + 0,5% setiap kenaikan suhu 1 0 C
diatas 300C
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP
KEBUTUHAN GIZI

3. Ketinggian : Sukar bernafas (acute mountain sickness )

Asupan makanan < 25% pd wkt acute. Asupan


tinggi KH, akan meningkatkan metabolisme glukosa,
meningkatkan difusi paru-paru, dan penampilan kerja

4. Keracunan zat kimia/polusi/radiasi : Pemberian susu


untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan produktivitas
KECUKUPAN ENERGI & PROTEIN
energi (kkalori) protein (gram)

Pekerja Laki-laki Peremp Laki-laki Peremp


62 kg/165 54 kg/156 62 kg/165 54 kg/156
cm cm cm cm
Ringan 2800 2050 60 50

Sedang 3000 2250 60 50

Berat 3600 2600 60 50


JUMLAH PORSI (p) MAKANAN PEKERJA LAKI-LAKI
Bahan Ringan Sedang Berat
makanan 2800 kal 3000 kal 3600 kal
Nasi 9 9 9
Sayuran 4 4 4
Buah 5 5 6
Tempe 4 4 4
Daging 3 3 3
Minyak 7 9 9
Gula 3 5 6
JUMLAH PORSI (p) MAKANAN PEKERJA PEREMPUAN
Bahan Ringan Sedang Berat
makanan 2050 kal 2250 kal 2600 kal
Nasi 5 6 8
Sayuran 3 3 3
Buah 4 4 4
Tempe 3 3 3
Daging 3 3 3
Minyak 5 6 6
Gula 2 2 2
MASALAH GIZI DAN FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI TERJADINYA
1. Anemia gizi (terutama pd pekerja wanita)
2. Konsumsi makanan kurang (asupan energi, protein,
Calsium, Fe, vit A, vit B1)
3. Konsumsi makanan kurang karena > 25% tidak sarapan
dan 30 % tidak makan siang
4. Lingkungan tempat kerja, penyakit infeksi (tidak tersedia
WC yg memadai) & stress; misal panas, polusi
5. Status kesehatan rendah karena infeksi parasit mengganggu
penyerapan makanan
6. Kurang waktu untuk istirahat
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
Menyediakan makanan yang bergizi, makanan tambahan
bagi pekerja berat
Menyediakan fasilitas istirahat yang memadai
Memberikan pil tambah darah bagi pekerja wanita sesuai
dg anjuran yaitu 1 x/ mg selama 16 mg ( pencegahan),
1 x /hr untuk pengobatan

Anda mungkin juga menyukai