Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat
PILAR IV :
Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan
PILAR V :
Penanganan Pra dan Pasca Kecelakaan
Pilar III : Kendaraan yang Berkeselamatan
04 Penghapusan (Scrapping)
1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
1
2
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan.
2
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 14 Tahun 2007 tentang Kendaraan Pengangkut Peti Kemas di
3
3 Jalan.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 33 Tahun 2018 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor.
4
4
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.1963/AJ.501/DRJD/2003 tanggal 15 Oktober
5 2003 perihal Petunjuk Teknis Tanggap Darurat Kecelakaan Angkutan Penumpang.
Surat Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : AJ.307/2/7/DRJD/2003 tanggal 8 Juli 2003 perihal
6
6 Ketentuan mengenai Angkutan Barang Curah.
Surat Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : AJ.410/1/5/DRJD/2017 perihal Dimensi Bak Kendaraan
7
7 Bermotor Pengangkut Khusus Sampah Rumah Tangga.
Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SE.2/AJ.307/DRJD/2018 tentang Ketentuan Bak
8
8 Muatan
KB MODIFIKASI
SUT
SK PENGESAHAN RANCANG
BANGUN DAN REKAYASA
DIMENSI BAK MUATAN
1 PANJANG MAKSIMAL BAK/BOX
Catatan : Akan dilakukan Revisi Apabila Terdapat Perbedaan dan Penambahan Data
DIMENSI BAK MUATAN
PANJANG MAKSIMAL BAK/BOX
CHASISS
CHASISS
DIMENSI BAK MUATAN
TINGGI BAK MUATAN TERBUKA
1. Tinggi pintu belakang dan samping mengikuti ketentuan Surat Edaran Dirjen Hubdat Tinggi Bak Muatan Terbuka Berdasarkan
Nomor : AJ.307/2/7/DRJD/2003 Tanggal 8 Juli 2003 .
2. Jumlah lubang mengikuti jumlah pemisah rangka besi dari bawah bak.
3. Tinggi total bak samping (termasuk bagian yang berlubang) :
a. TinggI bak sesuai SE = 550 mm Tinggi bak samping termasuk teralis maksimal 1.000 mm
b. TinggI bak sesuai SE = 700 mm Tinggi bak samping termasuk teralis maksimal Maksimal 1.200 mm
c. TinggI bak sesuai SE = 850 mm Tinggi bak samping termasuk teralis maksimal Maksimal 1.300 mm
d. TinggI bak sesuai SE = 1.000 mm Tinggi bak samping termasuk teralis maksimal Maksimal 1.400 mm
DIMENSI BAK MUATAN
TINGGI BAK BESI DILENGKAPI TERALIS UNTUK KENDARAAN
Tinggi teralis
Minimal 150 mm
1. Tinggi pintu belakang dan samping mengikuti ketentuan Surat Edaran Dirjen Hubdat Tinggi Bak Muatan Terbuka Berdasarkan
Nomor : AJ.307/2/7/DRJD/2003 Tanggal 8 Juli 2003 .
2. Besar lubang teralis sebesar sebagaimana ilustrasi gambar di atas.
3. Tinggi total bak samping (termasuk bagian yang berlubang) :
a. TinggI bak sesuai SE = 550 mm Tinggi bak samping termasuk teralis maksimal 1.000 mm
b. TinggI bak sesuai SE = 700 mm Tinggi bak samping termasuk teralis maksimal Maksimal 1.200 mm
c. TinggI bak sesuai SE = 850 mm Tinggi bak samping termasuk teralis maksimal Maksimal 1.300 mm
d. TinggI bak sesuai SE = 1.000 mm Tinggi bak samping termasuk teralis maksimal Maksimal 1.400 mm
KENDARAAN CAR CARIER
KM. 14 TAHUN
2007
DIMENSI KENDARAAN
PENUMPANG
DIMENSI KENDARAAN PENUMPANG
sabuk
keselamatan
model 3 (tiga) titik
sabuk
keselamatan
model 2 (dua) titik
Min 650 mm
KEBIJAKAN PENAMBAHAN BUMPER UNTUK BUS
Peraturan Menteri
Perhubungan RI Nomor PM 33 Tahun 2018
tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor
Pasal 48 kayat 4 huruf m disebutkan bahwa
penelitian dan pemeriksaan kesesuaian fisik
meliputi TANDA PENGENAL
PABRIK
CONTOH
Persyaratan lain (lanjutan)
Disamping kelengkapan fasilitas tanggap darurat standart kendaraan bermotor angkutan penumpang perusahaan karoseri diwajibkan
pula melengkapi kendaraan bermotor angkutan penumpang berupa :
1. Alat pemukul/pemecah kaca (martil);
2. Alat pemadam kebakaran;
3. Alat kendali darurat pembuka pintu utama yang dirancang dan ditempatkan sedemikian rupa sekurang-kurangnya dua buah pada
setiap kanan-kiri sisi dalam kendaraan bermotor sehingga mudah dioperasikan dari dalam baik oleh awak kendaraan maupun
penumpang yang bekerja secara otomatis.
4. Kaca mobil bus wajib menggunakan kaca keselamatan (Safety Glass)
a. Kaca bagian depan harus memakai jenis Laminated;
b. Kaca bagian samping kiri-kanan dan belakang memakai jenis Tempered.
20
PENYESUAIAN PENGESAHAN SK RANCANG BANGUN
TERHADAP PERATURAN TERBARU
Setiap pengesahan SK Rancang Bangun dan Rekayasa Kendaraan Bermotor yang telah
disahkan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan terbaru,
seperti contoh :
1 2 3 4
Perpanjangan Jarak
Ukuran ujung bak Mobil Ambulance dan
Sumbu (Whell Base) Untuk pengesahan SKRB
belakang ke ujung Mobil Jenazah harus
sudah tidak yang mencantumkan
landasan harus sejajar, menggunakan landasan
diperbolehkan atau kendaraan Off Road,
sehingga dalam proses atau kendaraan
diproduksi, maka harus sudah tidak
membuat kendaraan bermotor yang
dilakukan dilakukan revisi diperbolehkan lagi
ukuran bak serta panjang diperuntukan sebagai
SKRB atau gugur dengan diproduksi;
total menyesuaikan; angkutan orang
sendirinya;
21
KETENTUAN MODIFIKASI
Modifikasi Kendaraan Bermotor adalah perubahan terhadap spesifikasi teknis dimensi,
mesin, dan/atau kemampuan daya angkut Kendaraan Bermotor
dilakukan dengan mengganti mesin dengan mesin yang MESIN Harus mendapat izin
merek dan tipenya sama tertulis disertai
panduan teknis dari
principal/APM
hanya dapat dilakukan pada Kendaraan Bermotor dengan
menambah sumbu bagian belakang tanpa mengubah DAYA ANGKUT
jarak sumbu aslinya dan sumbu yang ditambahkan harus
memiliki material yang sama dengan sumbu aslinya dan
harus dilakukan perhitungan sesuai dengan daya dukung
jalan yang dilalui
Penambahan Sumbu (Multi Axle)
REKOMENDASI DARI
REKOMENDASI DARI ATPM
ATPM
APABILATIDAK
APABILA TIDAKMEMERLUKAN
MEMERLUKANREKOMENDASI
REKOMENDASIATPM
ATPM
BPTD BPTD
BPTD BPTD
Menerima Permohonan Meyampaikan data
dan Melaksanakan Cek spesifikasi standar
Fisik Kendaraan yang kendaraan yang akan
akan dinormalisasi dinormalisasi kepada
Pemohon
EURO - 4
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.20/MENLH/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang
Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Kategori M, Kategori N dan Kategori O;
Surat Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Nomor:
S.115/PPUL/PPU/PUL.3/7/2017 perihal Penerapan PerMen LHK P.20/2017.
1. Untuk kendaraan bermotor tipe baru berlaku mulai tanggal 7 April 2017 (untuk kendaraan yang
dirancang setelah tanggal 7 April 2017);
2. Sedangkan untuk kendaraan yang sudah diproduksi berlaku mulai tanggal:
a. 7 Oktober 2018 bagi kendaraan bermotor berbahan bakar bensin, CNG dan LNG;
b. 7 April 2019 bagi kendaraan-kendaraan dengan merek dan tipe tertentu yang berbahan bakar bensin,
CNG dan LNG;
26
Tautan unduh materi paparan
27