2
Pengantar
3
Pengantar
4
• Statistik terjadinya bencana alam pada tahun 1945 s/d
1986 menunjukkan bahwa:
– korban meninggal dunia akibat bencana alam rata-
rata mencapai sekitar 56.000 orang per tahun,
– sedangkan jumlah kejadian bencana alam yang
signifikan rata-rata mencapai 30 buah per tahun.
• Kejadian bencana alam pada tahun 1985 bukanlah suatu
kondisi “luar biasa”, tetapi merupakan kondisi yang
“normal” saja.
• Bahkan ada kecenderungan bahwa jumlah korban
meninggal semakin meningkat dari tahun ke tahun.
5
• Bencana alam tersebut terjadi berulang-ulang di seluruh
belahan bumi, dari tahun ke tahun dan sebagian sudah
berlangsung sejak ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu.
• Dengan sendirinya bencana-bencana alam serupa pasti
akan selalu datang kembali dan selalu mengancam planet
bumi kita ini, biasanya pada tempat-tempat yang sama
• Adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita hindari
bahwa kita memang ditakdirkan untuk hidup di suatu
planet yang mempunyai potensi bencana alam yang
sangat besar.
• Dan dengan sendirinya kita memang mesti harus belajar
untuk hidup berdampingan dengan bencana alam.
6
Kejadian Bencana Alam di Dunia
Indonesia…? 7
Contoh kerusakan akibat gempa di Mexico City
350 km from earthquake; 9000 deaths
collapse of 371 high rise structures,
especially 10-14 story buildings 8
Northridge Earthquake
January 17, 1994
Mw 6.7
Deaths 57
Injured 9,158
Damage ~US$20 billion
(~2 x 1012 yen)
9
Kobe Earthquake
January 17, 1995
11
Pertanyaan-pertanyaan
12
• Mengapa bencana alam selalu terjadi dan menimbulkan
banyak korban manusia dan kerugian materi?
(padahal secara keilmuan karakteristik dari bencana
alam tersebut sebagian besar sudah diketahui).
• Kesalahan siapa?:
– Pemerintah?
– Masyarakat (yang jadi korban)?
– Atau ada faktor-faktor lain yang lebih kompleks?
• Karena jumlah bencana alam dan korban yang
diakibatkan cenderung meningkat:
– Apakah lingkungan kita memang menjadi lebih
hazardous?
13
• Adakah pola spasial (berdasarkan wilayah) dari
terjadinya bencana alam tersebut?
– misalnya suatu daerah tertentu tergolong rawan,
sedangkan daerah yang lain tergolong tidak rawan
• Adakah pola temporal dari bencana alam?
– misalnya ada periode tertentu yang jumlah terjadinya
bencana alam sangat banyak, sedangkan di lain pihak
ada periode yang sedikit terjadi bencana alam
• Apakah faktor-faktor non alamiah (human, struktur)
berpengaruh terhadap jumlah kematian dan kerugian?
• Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya korban
manusia dan kerugian materi?
14
Hazard
(Bahaya atau Ancaman)
15
Definisi Hazard
16
Natural Hazard
17
18
19
20
21
Probabilistic Hazard Map of USA
Japanese Islands
23
Peta Peak Ground Acceleration
BMG, 2001
25
Definisi Disaster
26
Natural Disaster
Actual Actual
27
• Disaster antara lain dapat menyebabkan/menimbulkan hal-
hal sebagai berikut:
– Terganggunya kehidupan secara permanen maupun
temporal
– Terganggunya komunitas secara permanen maupun
temporal
– Korban manusia
– Kerugian properti
– Melemahnya sumber daya lokal
– Problem yang berkepanjangan pada kehidupan normal
– Terganggunya lingkungan
– Dampak sosial dan psikologi
– Komunitas yang bersangkutan tidak sanggup menangani
secara sendiri saja (perlu bantuan luar)
28
29
30
Katastropik
31
Klasifikasi
Disaster
34
Foto Kerusakan Gempa Northridge 1994
35
Foto Kerusakan Gempa Kobe 1995
36
Foto Kerusakan Gempa Turki 2000
37
Damages due to 2000 Bengkulu Earthquake
Hospital School
Shallow earthquake Mw = 7.8; maximum MMI = IX in
Bengkulu; 90 fatalities; 11,000 houses destroyed 38
Damages due to 2004 Aceh Earthquake and Tsunami
39
Klasifikasi Temporal
40
• Disaster ada yang berlangsung secara cepat dan ada
juga yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam
waktu yang relatif lama.
• Misalnya gempa, tsunami, tanah longsor, atau badai
akan berlangsung dengan cepat menyerang suatu
daerah. Bencana-bencana alam tersebut mungkin
berlangsung dalam hitungan menit atau sampai
beberapa puluh menit saja.
• Sedangkan banjir, kekeringan, gelombang panas, dan
gelombang dingin berlangsung dengan perlahan-lahan.
Bencana-bencana alam tersebut bisa berlangsung dalam
hitungan jam sampai beberapa puluh hari atau minggu.
41
Kecenderungan (trend) Bencana
Perioda Jumlah Korban Korban/ Korban/
Bencana (x1000) Bencana tahun
1945-1951 107 252 2.351 36.000
43
Distribusi Lokasi Bencana Alam
44
Pola Spasial Bencana Alam
45
Ranking Negara Yang Terkena Bencana Alam
46
Jumlah Korban per-tahun, periode 1967-1991
47
Korban Akibat Kejadian Geofisika, 1945-1986
48
Periode Pemulihan Setelah Bencana
49
Disaster, Mortality, Population, and Economy
50
Vulnerability (Kerentanan)
51
52
53
Risk (Resiko)
54
Resiko
55
Tabel Resiko Kematian
56
57
58
Dimensi Fisik
60
• Pendekatan tradisional yang selama ini dilakukan
dalam studi hazard dan disaster lebih ditekankan
pada faktor fisik dari kejadian alam ekstrim saja.
Pendekatannya lebih bersifat physical science
perspective.
61
• Setiap jenis kejadian alam ekstrim mempunyai proses fisika
yang spesifik/unik yang berbeda antara yang satu dengan
yang lain.
• Didahului dengan adanya tanda-tanda yang sig nifikan
sehingga dapat diantisipasi:
– erupsi gunungapi
– Banjir
– (tsunami)
– (longsor)
– .......?
• Tidak didahului dengan adanya tanda-tanda yang sig nifikan
sehingga sulit untuk diantisipasi:
– gempa
– Petir
– ......?
62
• Sehingga upaya mitigasi setiap jenis hazard dan
disaster juga berbeda-beda
• Oleh karena itu upaya mitigasi yang bersifat
komprehensif untuk menangani semua jenis
hazard belum mungkin dapat dilakukan.
63
Natural Hazard
64
Natural Disaster
Actual Actual
65
Parameter Fisik
66
Ukuran fisik
• Menunjukkan ukuran fisik (besar) dari kejadian alam
ekstrim.
• Misalnya:
– Ukuran fisik gempa dinyatakan dengan magnitudo dan
energi,
– Ukuran fisik tornado dan badai dinyatakan dengan
kecepatan,
– Ukuran fisik tsunami dinyatakan dengan tinggi tsunami
dan inundation (luas genangan) tsunami,
– Ukuran fisik banjir dinyatakan dengan kecepatan arus,
kedalaman banjir dan luas genangan,
– Ukuran fisik heat wave dan cold wave dinyatakan
dengan temperatur,
– dll.
67
68
Tinggi Tsunami, Run-up dan Inundation
70
Durasi
• Menunjukkan lamanya kejadian alam ekstrim
berlangsung.
• Durasi kejadian alam ekstrim juga merupakan salah
satu faktor penentu utama besarnya disaster.
• Misalnya:
– Kejadian gempa (getaran gempa) berlangsung
hanya dalam hitungan detik.
– Contoh: getaran gempa San Fransisco 1906 hanya
dirasakan selama 40 detik (korban 2.500), dan
getaran gempa Kobe 1995 dirasakan selama 22 detik
(korban 6.000).
71
Biasanya berlangsung singkat
72
• Terjadinya tsunami juga dirasakan dalam waktu yang
tidak terlalu lama, biasanya dalam hitungan menit air
laut yang masuk ke daratan akan surut kembali ke laut.
• Dilain pihak ada juga kejadian alam ekstrim yang
berlangsung lama, misalnya kekeringan yang bisa
berlangsung selama berbulan-bulan bahkan tahunan.
• Contoh:
– Kekeringan di Great Plains USA tahun 1930 - 1936,
– Kekeringan di Afrika Timur tahun 1972 - 1974 dan
1982 – 1984, dan
– Beberapa kekeringan yang terjadi di Indonesia yang
disebabkan oleh fenomen El Nino.
73
Durasi Tsunami
75
Distribusi temporal
• Menunjukkan sebaran waktu terjadinya kejadian alam
ekstrim. Hal ini meliputi frekuensi dan perioda ulang.
• Frekuensi dan perioda ulang terjadinya kejadian alam
ekstrim tidak sama:
– Relatif konstan, misalnya banjir terjadi tiap musim
hujan.
– Relatif acak, misalnya terjadinya letusan gunung api.
• Dari data frekuensi dan perioda ulang dapat diturunkan
probabilitas terjadinya suatu kejadian alam ekstrim pada
lokasi tertentu dan waktu tertentu.
• Informasi tentang distribusi temporal dari kejadian alam
ekstrim sangat diperlukan bagi upaya mitigasi.
76
77
78
Earthquake Cycle
81
82
83
84
Countdown interval
• Menunjukkan selang waktu antara saat tanda/gejala awal
muncul dengan saat terjadinya kejadian alam ekstrim.
• Selang waktu tersebut bervariasi, ada yang singkat ada
yang sangat panjang.
• Misalnya, selang waktu untuk kekeringan jauh lebih lama
bila dibandingkan dengan selang waktu untuk tornado atau
siklon.
• Informasi tentang countdown interval dari suatu kejadian
alam ekstrim sangat diperlukan bagi upaya mitigasinya.
• Semakin singkat selang waktu, semakin sulit mitigasinya.
85
Sekian
86