•Program Keluarga Berencana. •Adanya peraturan tentang batasan usia menikah. •Pemikiran untuk menunda menikah hingga mapan.
•Anggapan anak adalah beban orang tua. •Peraturan pegawai negeri mengenai tunjangan anak maksimal 2 anak.
•Gaya hidup buruk. •Minimnya sarana prasarana kesehatan. •Terjadi bencana alam. •Kurangnya kesadaran kebersihan. •Kecelakaan lalu
lintas. •Terjadinya perang.
Bonus demografi : sebuah kondisi di mana usia produktif antara umur 15 sampai 64 tahun jauh lebih besar dari usia tidak produktif.
Sedangkan ledakan penduduk : pertumbuhan penduduk yang tinggi dari berbagai usia dan gender.
Menghitung ratio sex, dependency ratio, angka kelahiran, angka kematian, angka pertumbuhan penduduk total dan alami,
kepadatan penduduk dan agraris
•Lingkungan biotik (laut, gunung, hutan). •Lingkungan abiotik (air, cahaya matahari, angin). •Lingkungan sosial budaya (desa, perumahan,
organisasi)
Contoh faktor abiotik: •Tanah (keadaan tanah, ketinggian). •Air. •Cuaca (angin, kelembaban, tekanan udara, hujan, awan). •Cahaya
matahari
Manfaat lingkungan: •Penyedia bahan pangan. •Penyedia SDA. •Penyedia O², mikroorganisme. •Penyedia tanah/lahan
•Kualitas lingkungan adalah kondisi lingkungan yang memberikan daya dukung yg optimal bagi keberlangsungan hidup manusia. •Etika
lingkungan adalah kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya
Faktor yg mempengaruhi kualitas lingkungan: •Dari alam : cuaca, erosi, erupsi, kesuburan tanah. •Dari manusia : kemampuan iptek,
tradisi, cara berpikir
Faktor anti dan pro mortalitas: • Anti : Masy yg damai, masy yg taat aturan, kondisi kesehatan yg baik, fasilitas hidup g baik, ajaran
melarang bunuh diri. •Pro : Perang konflik, bencana, kecelakaan, wabah penyakit, bunuh diri, kondisi kesehatan yg buruk.
BAB BENCANA
1. Bencana alam (geologi – erupsi tsunami gempa longsor, klimatologi – banjir kekeringan badai kebakaran, ekstraterestrial –
meteor)
2. Bencana non alam (Kegagalan tekno, Kegagalan modernisasi, pandemi penyakit)
3. Bencana sosial budaya (Perang antarnegara, konflik dalam 1 negara, konflik antar kelompok masy)
Contoh tindakan pra bencana ( pengenalan bahasa utama dan susulan, analisis dampak, pilihan tindakan). Contoh tindakan tanggap
darurat ( penyelamatan, perlindungan, pemenuhan kebutuhan dasar, pengungsian, evakuasi, pemulihan psikis). Contoh tindakan pasca
bencana ( rehabilitasi, rekontruksi). Contoh bencana susulan ( bencana susulan adalah bencana yang terjadi setelah bencana utama,
contohnya adalah gempa susulan dan tsunami susulan)
Prinsip penanggulangan bencana ( cepat dan tepat; prioritas; koordinasi dan keterpaduan; berdaya guna dan berhasil guna; transparansi
dan akuntabilitas; kemitraan; pemberdayaan; nondiskriminatif; dan nonproletisi ) pengertian liat sendiri di catatanmu
•Jumlah korban jiwa cukup bnyk. •Kerugian harta benda sgt besar. •Kerusakan lingkungan hidup yg parah. •Cakupan wilayah yg terdampak
sgt luas. •Dampak bencana mempengaruhi status sosial
Potensi bencana di soloraya: Banjir dikarenakan kota surakarta terletak ditengah bawah / di cekungan, dan banyak juga alih fungsi lahan
dan terdapat sungai bengawan solo yang sering meluap saat hujan deras) dll
Sebaran bencana/lokasi erupsi, kekeringan: •Erupsi (Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku). •Kekeringan ( Nusa Tenggara, Jawa)
1. Aceh (nandong semong) berupa cerita rakyat yg intinya mengajarkan kewaspadaan pada tsunami, ketika surut segera lari ke
bukit
2. Jateng (nyabuk gunung) mitigasi banjir dan longsor, berupa gotong royong membuat pertanian di lereng gunung dgn terasering
dan ditanami pohon yg melingkari gunung
3. Kalimantan
a. Kalbar (bambi ari) berupa mitigasi banjir, kebakaran hutan, bencana sosial. Berupa gotong royong 24 jam
b. Kaltim (tana ulen) mitigasi kebakaran hutan, banjir. Berupa hutan adat yg dijaga dan tidak boleh mengambil apapun
utk kepentingan umum
1. Tsunami : Tsunami Buoy berperan sebagai penerima data dari OBU. Kemudian, mentransmisikan data tersebut via satelit ke
pusat pemantau tsunami Read Down Station (RDS).
2. Tanah longsor : Landslide Early Warning System (LEWS) merupakan alat pendeteksi bencana longsor atau alat yang
memberikan peringatan peringatan dini tanah longsor sesegera mungkin kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan
bencana tentang kemungkinan terjadinya sebuah bencana.