Anda di halaman 1dari 17

EFUSI PLEURA

EKSUDATIF
Kelompok 4
Nama Kelompok
● I Putu Arya Sagita Darastama 15700086
● Wahyu Adi Prasetya 15700117
● Marsella Tiara Palupi 17700028
● Annisa Rizky Prawesti 17700032
● Dewi Rosalia Indah 17700034
● Enita Wahyu Utami 17700036
Definisi
Keluar atau merembesnya cairan selaput paru
(efusi pleura) adalah penumpukan cairan di dalam
rongga selaput paru yang disebabkan oleh proses
mencampurnya serum (eksudasi) atau cairan darah
(transudasi) yang berlebihan dari permukaan selaput
paru.
Epidemiologi

Di Amerika Serikat, 1,5 juta kasus efusi pleura terjadi


tiap tahunnya. Sementara pada populasi umum secara
internasional, diperkirakan tiap 1 juta orang, 3000 orang
terdiagnosa efusi pleura.
Di negara-negara barat, efusi pleura terutama
disebabkan oleh gagal jantung kongestif, sirosis hati,
keganasan, dan pneumonia bakteri, sementara di negara
negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia,
lazim diakibatkan oleh infeksi tuberkulosis.
—Patofisiologi—

Patofisiologi terjadinya efusi pleura tergantung pada


keseimbangan antara cairan dan protein dalam rongga
pleura. Dalam keadaan normal cairan pleura di bentuk secara
lmabat sebagai filtrasi melalui pembuluh darah kapiler. Filtrasi
ini terjadi karena perbedaan tekanan osmotik plasma dan
jaringan interstisial submesotelial, kemudia melalui sel
mesotelial masuk ke dalam rongga pleura.
—Patofisiologi—

Proses penumpukan cairan dalam rongga pleura dapat di


sebabkan oleh peradangan. Bila proses peradangan di
sebabkan oleh kumasn piogenik akan terbentuk pus/nanah,
sehingga terjadi empiema/piothoraks.Bila proses ini mengenai
pembuluh darah sekitar pelura dapat menyebabkan
hemothoraks.
—Patofisiologi—

Efusi eksudat terjadi bila ada proses peradangan yang


menyebabkan permeabilitas kapiler pembuluh darah pleura
meningkat sehingga mesotelial berubah menajdi bulat atau
kuboid dan terjadi pengeluaran cairan ke dalam rongga pleura,
penyebab yang paling sering yaitu karena Mycobacterium
tuberculosa.
Penegakkan Diagnosa

Anamnesa Pemeriksaan Pemeriksaan


Fisik Penunjang
Gejala dari Penyakit

Sesak napas
Batuk

Nyeri dada yang


tajam
Pemeriksaan Fisik

Pergerakan dada Cairan > 300 cc,


tidak simetris bagian yang ada
cairan: Perkusi redup

Fremitus menghilang, trakea terdorong


suara napas ke kontralateral
melemah-hilang
Kriteria Pleura Eksudatif

Rasio protein cairan pleura atau


protein serum lebih dari 0,5

Rasio dehidrogenase cairan pleura


(LDH) atau serum LDH lebih dari
0,6

LDH cairan pleura lebih dari dua pertiga


dari batas atas nilai laboratorium normal
untuk LDH serum
Pemeriksaan Penunjang

Pada foto thorax rutin tegak, cairan pleura


tampak berupa berselubungan homogen
menutupi struktur paru bawah yang biasanya
relatif radiopak dengan permukaan atas cekung,
berjalan dari lateral atas ke medial bawah.
Cairan minimal yg dapat terlihat pada foto
thorax tegak adalah 250-300ml
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan cairan pleura untuk mengetahui tipe transudat
atau eksudat. Efusi pleura tipe transudat dan eksudat dapat
dibedakan dengan mengukur LOH dan protein di dalam cairan
pleura. Kriteria penentuan efusi pleura tipe eksudat atau
transudate dapat dilihat dalam kriteria, jika tipe eksudat, minimal 1
kriteria terpenuhi.
Penatalaksanaan
Efusi yang terinfeksi dikeluarkan menggunakan pipa intubasi
01 melalui sela-sela iga.
Bila cairan kental atau terjadi empyema multilokuler maka perlu
02 tindakan operatif

03 Untuk mencegah terjadinya efusi pelura lagi dapat dilakukan


pleurodesis (melengketkan pleura visceral dan parietalis)
References
● Djojodibroto,R.D. 2009. Respirologi. Buku kedokteran EGC.Jakarta

● Imelda P, Tri Umiana S, dan Gabriella B. 2015. Penyebab Efusi Pleura di


Kota Metro pada tahun 2015 . Jurnal AgromedUnila. Vol 4, No 1.

● Krishna, Rachana. 2020. Pleural Effusion. Lousiana: StatPearls Publishing


(Internet)

● Pranita,N.P.N. 2020. Diagnosis dan tatalaksana terbaru penyakit pleura.


Wellness and Healthy Magazine, 2(1)

● Rasad, Sjahriar. 2018. Radiologi Diagnostik. Jakarta: Badan Penerbit FKUI

● Tanto, C. 2014. Kapita Selekta Kedokteran: edisi 4 jilid 1. Jakarta: Media


Aesculapius.

Anda mungkin juga menyukai