Anda di halaman 1dari 12

Mengasah Pribadi yang Unggul

dengan Tata Krama, Santun dan


Malu
1. Tata Krama.
Tata Krama merupakan norma – norma pergaulan yang berkaitan dengan
kebiasaan dalam bertindak maupun bertutur kata yang berlaku atau disepakati
dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat.Tata Krama merupakan
norma – norma pergaulan yang berkaitan dengan kebiasaan dalam bertindak
maupun bertutur kata yang berlaku atau disepakati dalam lingkungan pergaulan
antar manusia setempat.

Maksud dan tujuan adanya tata karma semuanya dalam rangka


mewujudkan hubungan yang harmonis dan rasa tenteram di
dalam kehidupan bermasyarakat.

Artinya : Ibnu Sarh berkata : Dari Nabi SAW, beliau bersabda : Siapa
yang tidak menyayangi orang yang kecil di antara kami dan
tidak mengerti hak orang yang lebih besar di antara kami,
maka ia bukan dari golongan kami” (H.R. Abu Dawud).
A.    Tata Krama dalam Berkomunikasi
Lisan.
• Tata karma dalam berkomunikasi lisan juga dapat mempengaruhi
suasana pergaulan. Berikut ini contoh – contoh tata karma dalam
berkomunikasi lisan

1.      Berbahasa yang baik dan sopan 6.      Tidak memotong pembicaraan lawan bicara
2.      Ketika berbicara dengan orang yang lebih 7.      Tidak berbicara sambil berkacak pinggang atau
tua atau yang dituakan, hendaknya menunjuk – nunjuk kearah lawan bicara
menjaga pandangan mata dengan cara
agak sedikit ditundukkan. Demikian pula 8.      Ketika dalam posisi bertiga, tidak berbicara dengan
merendahklan volume suara dari lisan kita bahasa yang tidak dimengerti oleh salah satu orang
dari mereka. Tidak boleh berbisik – bisik berdua
3.      Di beberapa daerah, berlaku ketentuan tanpa memperdulikan teman yang lain.
tidak boleh memposisikan diri lebih tinggi
dari lawan bicara 9.      Menghindari bergurau yang berlebihan dan tertawa
terbahak – bahak
4.      Memperhatikan dan mengarahkan
pandangan kepada  lawan bicara dengan 10.  Ketika memulai berbicara dengan alat komunikasi,
sopan. ucapkan salam, mengenalkan diri dan memastikan
bahwa lawan bicara adalah orang yang kita maksud.
5.      Tidak mendominasi pembicaraan, Pada saat pembicaraan akan berakhir, maka
menjadi pendengar yang baik dengan mengucapkan terima kasih, menutup pembicaraan
memberi kesempatan kepada lawan dan mengucap salam
bicara untuk bicara
B.     Tata Krama Berkomunikasi di
Media Sosial
• Sama halnya ketika berkomunikasi di dunia nyata,
berkomunikasi di dunia maya pun harus mengedepankan
sopan santun dan tata karma. Khususnya jika kita
berkomunikasi dengan orang lain di jejaring social, tata
karma dalam hal apapun harus tetap diutamakan, seperti
pada memasang status atau tweet, chatting, posting foto,
video, link, note : tagging, follow / add dan memilih profil
picture. Tata karma di dunia maya dapat membuat aktivitas
social di dunia maya akan menjadi lebih nyaman karena
adanya rasa saling menghargai dan menghormati di antara
pengguna layanan jejaring social. Setiap pengguna layanan
media social, mempunyai hak dan privasinya dan layak
untuk dihargai serta dihormati.
C.    Tata Krama dalam Bersikap
• Tata Krama dalam bersikap juga sangat penting untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari – hari

1.      Jangan silangkan 4.      Posisikan bahu dalam


keadaan santai. Hal ini untuk
kaki dan tangan. menunjukkan bahwa kita
2.      Lakukan kontak mata tidak dalam kondisi tegang.
5.      Mengangguk kecil ketika
dalam tempo singkat, lawan bicara sedang
jangan menatapnya berbicara. Hal ini
berlama – lama. menandakan bahwa kita
memang sedang
3.      Buatlah jarak antara mendengarkan dan
kedua kaki agar memperhatikan.
menunjukkan bahwa kita 6.      Tampakkan muka
berseri, tersenyum atau
dalam keadaan nyaman tertawa pada situasi dan
dan percaya diri kondisi yang tepat.
n Islam. Dengan demikian, tata karma berpakaian dalam ajaran Islam adalah juga penutup aurat dan untuk berhias guna memperindah tubuh. Adapu

D.    Tata Krama dalam Berpakaian.


• Fungsi berpakaian adalah untuk menutupi aurat dan untuk memperindah jasmani manusia. Sebagaimana
firman Allah dalam Q.S. Al – A’raf/7:26
• Artinya : “Wahai anak cucu Adam !. sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi
auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah
sebagian tanda – tanda kekuasaan Allah, mudah – mudahan mereka ingat” (Q.S. al – A’raf/7:26)

• Tata Krama dalam berpakaian merupakan cara berpakaian yang sesuai dengan aturan yang
berlaku di masyarakat. Sebagai seorang muslim, kita tentu harus berpakaian sesuai dengan
ketentuan dalam ajaran Islam. Dengan demikian, tata karma berpakaian dalam ajaran Islam
adalah juga penutup aurat dan untuk berhias guna memperindah tubuh. Adapun batasan berhias
dapat dimaknai sebagai cara berpakaian yang sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat.
Aturan tersebut lebih mengarah pada nilai kesopanan, akhlak atau kebaikan budi pekerti.
Tata Krama mengandung manfaat yang sangat besar

a.       Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi,


bahkan dicintai oleh orang lain.
b.      Menjalin hubungan baik dengan orang lain.
c.       Meningkatkan kepercayaan diri dalam setiap situasi.
d.      Menciptakan suasana yang nyaman dalam berbagai situasi,
baik itu lingkungan keluarga, pergaulan, maupun tempat
dimana anda belajar atau bekerja.
2.      Santun.

• Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku


halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari
ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah lembut,
tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari
sini, dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal,
yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan.
Allah SWT mencintai sikap santun sebagaimana tertuang
dalam hadist berikut :
• Artinya : “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW, bersabda
kepada Al Asyaj Al Ashri : Sesungguhnya dalam dirimu
terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah, yaitu Sifat
Santun dan Malu” (H.R. Ibnu Majah).
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari
sikap santun, di antaranya
• a.       Mudah diterima oleh orang lain. Sikap santun akan
menjadikan seseorang disenangi orang lain sehingga mudah
diterima oleh orang lain.
• b.      Menunjang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses
ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukannya. Pembeli,
pelanggan, karyawan dan rekan sejawat akan senang bergaul
dengannya. Relasinya bertambah banyak sehingga akan
menambah kesuksesannya.
• c.       Dicintai Allah SWT dan Rasul – Nya. Allah SWT mencintai
hamba – Nya yang memiliki sikap santun. Rasulullah SAW juga
demikian, bahkan beliau juga memiliki sikap lemah lembut dan
santun yang luar biasa.
3.      Malu

• Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela


dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan
dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk
menumbuhkan rasa melu, perlu usaha, niat, ilmu serta
pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena
dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan
mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadits
berikut ini :
• Artinya : Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau
bersabda : “Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh
puluh lebih dan malu termasuk cabangnya iman” (H.R.
Muslim)
Ada beberapa manfaat dari sifat malu
• a.       Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang
memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari
perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah SWT.
• b.      Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah
SWT akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia
tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah
SWT di akhirat kelak.
• c.       Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai
Allah SWT. Orang – orang yang memiliki rasa malu akan
senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi
larangan – Nya.

Anda mungkin juga menyukai