01 PENDAHULUAN
02 METODOLOGI
02 volume pelarut, gelas beker sebagai wadah dalam pencampuran, magnetic stirrer sebagai pengaduk,
magnet hot plate sebagai sistem pengaduk, krusiber sebagai wadah high temperature heat treatment,
serta tube furnace dan muffle furnace sebagai annealing aliran gas. Sementara bahan yang
digunakan yaitu NaNO3, Fe(NO3)2·9H2O, aquades, asam sitrat, etilen glikol, gas nitrogen , dan gas
argon.
Dalam penelitian ini, sifat elektrokimia NaFePO 4 diselidiki dengan sintesis NaFePO 4 menggunakan
metode Pechini. dan dengan demikian, menguji materi dalam sel koin menggunakan logam Li
sebagai elektroda counter dan LiPF6 sebagai garam elektrolit dalam pelarut etilen karbonat/dietil
karbonat.
START
Dilarutkan dengan aquades dan asam sitrat Dilarutkan aquades dan asam sitrat Dilarutkan dengan H2O
Terbentuk gel
Uji DTA-TGA
Karakterisasi
XRD SEM
METODOLOGI
Prosedur kerja yang dilakukan pada penelitian ini yaitu tahap preparasi sampel dan sintesis dan tahap karakterisasi. Pada tahap
pertama, Rasio stoikiometri NaNO3 dan Fe(NO3)2·9H2O dilarutkan dalam aquades bersama dengan asam sitrat (CA). (NH 4) 2HPO4
dilarutkan dalam air secara independen menggunakan ultrasound dan ditambahkan ke dalam larutan pertama secara perlahan-lahan.
Larutan ini kemudian dipanaskan hingga 40°C sebelum menambahkan etilen glikol (EG) untuk mencegah premature pembentuk gel
pada suhu rendah. Rasio molar M: CA: EG yang digunakan adalah 1: 0,5: 0,5, di mana M adalah jumlah dari semua ion logam, dalam
hal ini Na dan Fe. Temperatur dinaikkan kembali menjadi 60°C selama 24 jam agar H 2O menguap. Saat ketinggian air mendekati 50
mL, gelas kimia tersebut sudah kosong ditransfer ke mantel pemanas untuk memberikan pemanasan yang lebih seragam selama
pengadukan. Suhu awalnya disetel ke 70°C, tetapi karena sifat eksotermik reaksi selanjutnya, maka suhu meningkat dengan cepat,
melepaskan gas NO2. Begitu reaksinya telah selesai dan tidak ada pelepasan gas lebih lanjut yang diamati senyawa yang dihasilkan
ditempatkan dalam oven pada suhu 120◦C selama 24 jam sampai selesaikan proses pengeringan. Prekursor NaFePO4 telah disintesis
menggunakan metode ini dan kemudian dipanaskan sampai suhu tinggi selama 1 jam di sejumlah lingkungan yang berbeda (nitrogen
(N2), argon (Ar), 5 vol.% Hidrogen dalam argon (5% H2 / Ar), dan udara). Annealing lingkungan inert dilakukan di Micromeritics
AutoChemTM II 2920 Sistem Karakterisasi Katalis Otomatis. Aninealing di udara dilakukan di Fisher Scientific Isotemp
Programmable Muffle Furnace. Perlakuan panas dilakukan pada 550°C dan 600°C dalam lingkungan argon (Ar).
METODOLOGI
Tahap karakterisasi, Difraksi sinar-X (XRD) dilakukan dengan menggunakan sebuah sitem difraksi sinar-X
PANalytical X’Pert Pro. XRD digunakan untuk mengidentifikasi fase kimiawi dan adanya kotoran kristalin di
sampel bahan. Saat di annealing di dalam sebuah gas inert atau dekat dengan lingkungan inert seperti N 2, Ar, atau
5% H2/Ar, beberapa karbon sisa diperkirakan akan tetap berada dalam material karena adanya etilen glikol, yang
dapat meningkatkan konduktivitas elektronik dari fosfat yang tergantung pada sifat grafitik dan non-grafitik dari
karbon sisa. Karbon sisa tidak dianggap sebagai bagian dari bahan aktif dan analisis termogravimetri (TGA)
dilakukan pada sampel untuk menentukan berapa banyak karbon terkandung di dalam materi. Untuk sampel
NaFePO4, suhunya ditingkatkan dari suhu kamar menjadi 800◦C dengan laju ramp dari 5 ◦C min −1 di udara.
Spektrum X-ray photoelectron spectroscopy (XPS) dilakukan pada katoda NaFePO 4 untuk menjalani beberapa tes
siklus untuk menentukan keberadaannya dari Li dan Na pada permukaan katoda. Analisis elektrokimia dilakukan
pada elektroda fabrikasi sebagai berikut. Elektroda kerja (WE) disiapkan menggunakan 80% bahan aktif, 10%
karbon hitam (CB), dan 10% pengikat polivinilidena fluorida (PVDF).
ANALISA DATA DAN
KESIMPULAN
XRD dan TGA
Simple PPT
You can simply
impress your
audience and add
a unique zing.