Anda di halaman 1dari 44

Petrucci • Harwood • Herring • Madura

KIMIA
Edisi
Kesembilan DASAR
Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern

Bab 3:
Senyawa Kimia

Slide 1 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Isi

3-1 Jenis Senyawa Kimia dan Rumusnya


3-2 Konsep Mol dan Senyawa Kimia
3-3 Komposisi Senyawa Kimia
3-4 Bilangan Oksidasi: Alat yang Berguna untuk
Mendeskripsikan Senyawa Kimia
3-5 Penamaan Senyawa: Senyawa Organik dan
Anorganik
3-6 Nama dan Rumus Senyawa Anorganik
3-7 Nama dan Rumus Senyawa Organik
 Fokus Pada Spektrometri Massa –
Penentuan Rumus Molekul

Slide 2 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


3-1 Jenis Senyawa Kimia dan Rumusnya

Senyawa Molekul

Ada dua unsur

Tidak ada subskrip berarti satu atom O per molekul


Dua atom H per molekul

Slide 3 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Senyawa Molekul

Rumus empiris:

Rumus molekul:

Rumus struktur:
Model molekul: Model molekul:
(“bola-dan-tongkat”) (“pengisi-ruang”)

Slide 4 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Skema Warna Standar

Slide 5 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Beberapa Molekul Organik dan Anorganik
H 2O 2 CH3CH2Cl P4O10

CH3CH(OH)CH3 HCO2H

Slide 6 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Senyawa Organik

Butana

Metilpropana

Testosteron

Slide 7 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Senyawa Ionik

 Atom dari hampir semua unsur dapat mendapatkan atau


melepaskan elektron untuk membentuk spesies bermuatan
yang disebut ion.
 Senyawa yang terdiri dari ion-ion disebut sebagai senyawa
ionik.

 Logam cenderung melepaskan elektron untuk


membentuk ion bermuatan positif yang disebut
kation.

 Nonlogam cenderung mendapatkan elektron


untuk membentuk ion bermuatan negatif yang
disebut anion.
Slide 8 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA
Natrium Klorida
Susunan ion Na+ dan ion Cl– yang diperluas
Unit rumusnya yang paling sederhana adalah NaCl

Slide 9 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


3-2 Konsep Mol dan Senyawa Kimia

 Massa Rumus
 massa suatu unit rumus dalam satuan massa atom (u)
 Massa Molekul
 massa rumus dari senyawa molekul
 Massa Rerata Terbobot
 penjumlahan massa-massa atom rerata terbobot
 Massa Eksak
 penjumlahan massa-massa isotop (lihat spektrometri
massa)

Slide 10 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Rumus rata-rata tertimbang/terbobot adalah
sebagai berikut.

Keterangan:
     = rata-rata tertimbang
xi = nilai data ke-i
wi = bobot data ke-i
n = jumlah data

Slide 11 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Galium mempunyai dua isotop yaitu Ga-69 dan Ga-71. Massa
atom relatif galium adalah 69,8, tentukan kelimpahan isotop
Ga-71.

PENYELESAIAN:

Misalkan kelimpahan isotop Ga-69 adalah x%, maka


kelimpahan isotop Ga-71 adalah (100-x)%
Sehingga
Ar Ga = x% . 69 + (100 – x)%.71
69,8 = x/100 . 69 + (100 – x)/100 . 71
6980 = 69x + 7100 – 71x
69x-71x = 6980-7100 -2x = -120
x = 60
Kelimpahan isotop Ga-71 adalah (100 – 60)% = 40%
Slide 12 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA
CONTOH 3-2
Menggabungkan Beberapa Faktor dalam Perhitungan yang
Melibatkan Massa Molar. Cairan atsiri (volatil) etil
merkaptan, C2H5SH, adalah salah satu zat yang diketahui paling
berbau. Zat ini kadang-kadang ditambahkan pada gas alam agar
kebocoran dapat terdeteksi. Berapa molekul C2H5SH dalam 1,0
L sampel berdasarkan informasi berikut ini?
Densitasnya 0,84 g/mL, setetes cairan kurang lebih 0,05 mL dan
1,0 L hanyalah 0,02 dari satu tetes.

Slide 13 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 3-2
Penyelesaian
Strateginya dapat digambarkan dengan diagram alir berikut.
10-6 L/L 103 mL/L 0,84 g/mL 1 mol 6,02 x 1023 molek/mol
62,1 g
L L mL g mol molekul
Faktor dalam tiap konversi dapat dicantumkan di atas tanda panah.

Jangan khawatir faktor-faktor konversi terbalik Anda letakkan, yang seharusnya di


atas berada di bawah. Perbaikilah saat Anda menulis persamaan dengan
memastikan bahwa peniadaan satuan dilakukan dengan benar.
Gunakan strategi dan faktor konversi, tulislah persamaan:
1 mol
1 L  10–6 L/L  103 mL/L  0,84 g/mL  62,1 g  6,02  1023 molek/mol
Periksalah peniadaan satuan
dan baru setelah itu hitunglah = 8,1  1018 molekul

Slide 14 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Molekul Anorganik

Slide 15 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Massa Molekul
H OH
H O Glukosa
HO Rumus molekul C6H12O6
HO H
H OH Empirical formula CH2O
H OH

Massa Molekul: Gunakan campuran isotop-isotop alami,

6  12,01 + 12  1,01 + 6  16,00 = 180,18

Massa Eksak: Gunakan isotop yang paling berlimpah,

6  12,000000 + 12  1,007825 + 6  15,994915


= 180,06339
Slide 16 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA
3-3 Komposisi Senyawa Kimia

Halotana C2HBrClF3

Rasio mol nC/nhalotana


Rasio massa mC/mhalotana

M(C2HBrClF3) = 2 MC + MH + MBr + MCl + 3 MF


= (2  12,01) + 1,01 + 79,90 + 35,45 + (3  19,00)
= 197,38 g/mol
Slide 17 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA
CONTOH 3-4
Menghitung Komposisi Persen-Massa suatu Senyawa. Berapa
komposisi persen-massa dari halotana, C2HBrClF3?

Hitunglah massa molekul


M(C2HBrClF3) = 197,38 g/mol
Untuk satu mol senyawa, formulasikan rasio
massa dan konversikan ke persen:
12,01 g C
2 mol C 
1 mol C
%C=  100% = 12,17%
197,38 g C2HBrClF3

Slide 18 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 3-4
1,01 g H
1 mol H 
%H= 1 mol H  100% = 0,51% H
197,38 g C2HBrClF3

79,90 g Br
1 mol Br
% Br = 1 mol Br  100% = 40,48% Br
197,38 g C2HBrClF3

35,45 g Cl
1 mol C 
% Cl = 1 mol Cl  100% = 17,96% Cl
197,38 g C2HBrClF3

19,00 g F
3 mol C 
%F= 1 mol F  100% = 28,88% F
197,38 g C2HBrClF3

Slide 19 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Menetapkan Rumus dari Persen Komposisi
yang Ditentukan Melalui Percobaan

Pendekatan 5-Langkah:
1. Pilihlah sebarang ukuran sampel (100 g).
2. Konversikan massa menjadi banyaknya mol.
3. Tulislah suatu rumus.
4. Konversikan rumus menjadi bilangan bulat yang kecil.
5. Kalikan semua subskrip dengan suatu bilangan bulat kecil
untuk menjadikannya bilangan bulat.

Slide 20 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 3-5
Menentukan Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Senyawa dari Komposisi Persen-Massa. Dibutil suksinat
adalah penolak serangga yang digunakan terhadap semut
dan kecoa. Komposisinya adalah 62,58% C, 9,63% H, dan
27,79% O. Massa molekul yang ditentukan melalui
percobaan adalah 230 u. Bagaimana rumus empiris dan
rumus molekul dibutil suksinat?

Langkah 1: Tentukan massa setiap unsur dalam 100 g sampel.

C 62,58 g H 9,63 g O 27,79 g

Slide 21 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 3-5
Langkah 2: Konversikan massa menjadi banyaknya mol.

Langkah 3: Tulislah suatu rumus tentatif. C5,21H9,55O1,74

Langkah 4: Konversikan menjadi bilangan bulat yang kecil.


C2,99H5,49O

Slide 22 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 3-5
Langkah 5: Kalikan semua subskrip dengan bilangan bulat
kecil untuk menjadikannya bilangan bulat.
Kalikan dengan  2 menghasilkan C5,98H10,98O2

Rumus empirisnya C6H11O2

Langkah 6: Tentukan rumus molekulnya.


Rumus empirisnya adalah 115 u.
Rumus molekulnya adalah 230 u.

Rumus molekulnya C12H22O4

Slide 23 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Analisis Pembakaran
Tanur

Aliran O2

Penyerap Penyerap
untuk H2O untuk CO2
Sampel Tanur

Slide 24 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


3-4 Bilangan Oksidasi: Alat yang Berguna
untuk Mendeskripsikan Senyawa Kimia

Logam Nonlogam
cenderung untuk cenderung untuk
melepaskan mendapatkan
elektron. elektron.
Na → Na+ + e– Cl + e– → Cl–

Bahan Pereduksi Bahan Pengoksidasi

Kita menggunakan Bilangan Oksidasi untuk


mengetahui banyaknya elektron yang diperoleh atau
dilepaskan oleh suatu unsur.
Slide 25 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA
Aturan untuk Bilangan Oksidasi
1. Bilangan oksidasi (BO) satu atom individual dalam
unsur bebas adalah 0.

2. Total dari BO semua atom dalam


i. spesies netral adalah 0.
ii. spesies ionik sama dengan muatan pada ion
tersebut.

3. Dalam senyawanya, logam alkali memiliki BO +1 dan


alkali tanah memiliki BO +2.

4. Dalam senyawanya, BO fluorin selalu –1.

Slide 26 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Aturan untuk Bilangan Oksidasi

6. Dalam senyawanya, BO hidrogen biasanya +1.

7. Dalam senyawanya, BO oksigen biasanya –2.

8. Dalam senyawa biner (dua unsur) dengan logam:


i. Halogen memiliki BO –1,
ii. Golongan 16 memiliki BO –2, dan
iii. Golongan 15 memiliki BO –3.

Slide 27 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 3-7
Menetapkan Bilangan Oksidasi. Berapa bilangan oksidasi
unsur yang digarisbawahi dalam (a) P4 ; (b) Al2O3; (c) MnO4−;
(d) NaH?

a) P4 adalah suatu unsur: BO P = 0


b) Al2O3: BO O adalah –2. Total untuk O3 adalah –6. Karena
(+6)/2 = (+3), BO Al adalah +3.
c) MnO4–: BO ion adalah –1, Total untuk O4 adalah –8. BO
Mn adalah +7.
d) NaH: Total BO adalah 0, aturan 3 mendahului aturan 5,
BO Na adalah +1
dan BO H adalah –1.
Slide 28 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA
3-5 Penamaan Senyawa:
Senyawa Organik dan Anorganik
Nama trivial digunakan untuk senyawa-senyawa yang umum.
Suatu metode sistematik untuk penamaan senyawa disebut sebagai
sistem tata nama.
Senyawa Organik
Senyawa Anorganik

Timbal(IV) oksida Timbal(II) oksida

Slide 29 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


3-6 Nama dan Rumus Senyawa
Anorganik
Senyawa Biner dari Logam dan Nonlogam

Nama tidak berubah

Natrium klorida

Akhiran -ida

Magnesium iodida

Aluminium oksida

Slide 30 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Slide 31 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA
Senyawa Biner dari Dua Nonlogam

Senyawa molekul
biasanya unsur dengan BO positif ditulis lebih dulu.
HCl  hidrogen klorida

Beberapa pasangan nonlogam membentuk lebih


dari satu senyawa
mono 1 penta 5
di 2 heksa 6
tri 3 hepta 7
tetra 4 okta 8

Slide 32 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Slide 33 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA
Asam Biner

Asam menghasilkan H+ ketika dilarutkan


dalam air.
Asam adalah senyawa yang mengion dalam
air.

Untuk menekankan bahwa suatu molekul merupakan asam adalah


dengan mengubah namanya.
HCl hidrogen klorida asam hidroklorida
HF hidrogen fluorida asam hidrofluorida

Slide 34 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Slide 35 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA
Slide 36 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA
Beberapa Senyawa yang Lebih Rumit

 Pengaruh Kelembapan
 Anhidrat biru
 CoCl2
 Heksahidrat merah
muda
 CoCl2• 6 H2O

18,02 g H2O
6 mol H2O 
1 mol H2O
% H2O =  100%
237,9 g CoCl2• 6 H2O
= 45,45% H2O

Slide 37 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


3-7 Nama dan Rumus Senyawa
Organik
Senyawa organik sangat berlimpah di alam
Lemak, karbohidrat, dan protein adalah makanan.
Propana, bensin, minyak tanah, dan minyak.
Obat-obatan dan plastik.

Atom karbon membentuk rantai dan cincin dan


bertindak sebagai kerangka kerja bagi molekul.

Slide 38 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Slide 39 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA
Visualisasi Beberapa Hidrokarbon

Metana

Etana

Propana

Etena (etilena)

Slide 40 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3


Benzena PENERBIT ERLANGGA
Isomer
Isomer-isomer memiliki rumus molekul yang sama tetapi berbeda
susunan atomnya dalam ruang. Apakah pasangan molekul berikut
ini merupakan isomer?

(c)

Slide 41 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Gugus Fungsi – Alkohol

Slide 42 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3


Gugus Fungsi – Asam Karboksilat

Slide 43 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA


Pertanyaan di Akhir Bab
 Setiap orang memiliki gaya belajar masing-
masing.
 Anda mungkin memiliki lebih dari satu gaya belajar
untuk jenis materi yang berbeda.

Melihat Membaca
Mendengarkan Menulis

 Buatlah catatan dan dengarkan secara aktif.


 Berpartisipasilah dalam proses belajar Anda!

Slide 44 dari 42 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 3 PENERBIT ERLANGGA

Anda mungkin juga menyukai