Anda di halaman 1dari 18

Menyusun Laporan Keuangan

• Laporan Laba Rugi (Income Statement)


Laporan laba rugi merupakan ikhtisar dari pendapatan (revenue) dan beban-
beban (expense) untuk suatu periode waktu atau masa tertentu,misalnya
sebulan atau setahun.

Selama periode akuntansi, kegiatan perusahaan menghasilkan pendapatan


dan mengeluarkan beban. Jika jumlah pendapatan lebih besar daripada jumlah
beban maka perusahaan memperoleh laba. Sebaliknya, jka jumlah pendapatan
lebih kecil daripada jumlah beban untuk satu periode tertentu maka perusahaan
menderita kerugian.

Laporan laba rugi berguna untuk :


1. Menetapkan besarnya pajak penghasilan (bagi kantor pajak).
2. Menilai keberhasilan perusahaan dengan menghitung profitablilitas
perusahaan.
3. Menilai laba perusahaan dengan membandingkan laporan periode lalu.
4. Menilai efisiensi perusahaan dengan melihat besarnya beban dan kompisisi
jenis beban.
Susunan laba rugi dapat dibuat dengan dua cara :

1. Single Step. Semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, pendapatan


luar usaha, dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam
satu kelompok, kemudian diselisihkan dengan jumlah semua beban.
Selisih antara jumlah pendapatan dengan beban merupakan sisa laba
atau sisa rugi.
2. Multiple Step. Multiple step ialah penyusunan laporan laba rugi secara
bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan
beban di luar usaha, sampai dengan kelompok pendapatan dan beban
lain-lain.
Bentuk Laporan Laba Rugi Single Step

PT SEDAP
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)

Pendapatan :    
Pendapatan Jasa Rp. A  
Pendapatan Bunga B  
Total Pendapatan   Rp. C
Beban-beban :    
Beban Sewa Rp. D  
Beban Gaji E  
Beban Asuransi F  
Beban Listrik, Air. Dan Telepon G 
Total Beban   (H)
Laba /rugi Bersih   Rp. I

Keterangan :
C=A+B
H=D+E+F+G
I=C-H
Bentuk Laporan Laba Rugi Multiple Step

PT SEDAP
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)

Pendapatan Jasa   Rp. A


Beban-beban :  
Beban Gaji C  
Beban Listrik, Air, dan Telepon D  
Total Beban   (E)
Laba Usaha   Rp. F
Pendapatan di Luar Usaha :    
Pendapatan Bunga Rp. G  
Beban-beban di Luar Usaha :    
Beban Bunga (H)  
Laba di Luar Usaha   I
Laba /Rugi Bersih   Rp. J

Keterangan :
E=B+C+D
F=A-E
J=F+I
Laporan Perubahan Modal (Statement of Owner’s Equity)

• Laporan perubahan modal merupakan ikhtisar dari perubahan-perubahan


dalam ekuitas atau modal yang terjadi selama periode waktu atau masa
tertentu. Laporan ini hanya disusun untuk usaha perseorangan, dan
memiliki kaitan dengan neraca dan laporan laba rugi.

• Perkembangan perusahaan dan hak kepemilikan (modal) selama satu


periode dapat dilihat melalui laporan perubahan modal. Laporan
perubahan modal menyajikan hal-hal mengenai :

1. Jumlah modal awal.


2. Penambahan modal, (invetasi) selama satu periode.
3. Sisa laba atau rugi.
4. Pengambilan uang (prive) untuk kepentingan pribadi.
Bentuk Laporan Perubahan Modal

SALON LIA
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 20XX
(DALAM RIBUAN RUPIAH)

Modal, 1 Januari 20XX Rp. A


Laba Bersih Rp. B
Prive -C
Penambahan (Pengurangan) Modal -D
Modal, 31 Desember 20XX Rp. E
Neraca (Balance Sheet)

• Neraca merupakan suatu daftar berkaitan dengan posisi keuangan


(aktiva, kewajiban, dan modal) pada tanggal tertentu, biasanya penutupan
hari terakhir dari satu bulan atau tahun tertentu.

• Neraca adalah daftar harga dari hutang dan modal perusahaan pada
suatu saat tertentu. Harta disusun berdasarkan likuiditas atau dengan
kata lain berdasarkan kecepatan atau kelancaran harta menjadi uang
dalam kegiatan perusahaan.

• Kewajiban atau hutang disusun berdasarkan jangka waktu pembayaran.

• Modal disusun berdasarkan tingkat kekekalan atau lama akun tersebut


bertahan dalam perusahaan.
• Neraca dapat disusun ke dalam dua bentuk :

1. Skontro. Bentuk skontro ialah bentuk neraca yang disusun


berdampingan antara sisi kiri (aktiva) untuk mencatat harta dan sisi kanan
(pasiva) untuk mencatat kewajiban (hutang), dan modal. Jumlah sisi
kiri(aktiva) dan jumlah sisi kanan (pasiva) harus seimbang.

2. Stafel. Bentuk stafel ialah bentuk yang disusun secara menurun dari atas
ke bawah. Bagian atas untuk mencatat harta dan bagian bawah untuk
mencatat hutang ditambah modal. Jumlah harta sama dengan jumlah
hutang ditambah modal. Bentuk stafel banyak digunakan untuk neraca
komparatif, yakni untuk membandingkan neraca dengan periode yang
lalu.
BENTUK SKONTRO
SALON LIA
NERACA
PERIODE…..
Keterangan Jumlah Keterangan Jumlah
HARTA LANCAR   Utang jangka pendek  
KAS Rp…. Utang jasa Rp…
PERLENGKAPAN Rp…. Utang gaji Rp…
PIUTANG Rp….    
SEWA DIBAYAR DIMUKA Rp…. Utang jangka panjang  
    Hipotek Rp…
HARTA TETAP      
PERALATAN
Rp…. MODAL Rp…
Akum Penyst Peralatan
(Rp…) Rp….    
       
Jumlah UTANG +
Jumlah HARTA Rp…. MODAL Rp…
Neraca Bentuk Stafel
SALON LIA
NERACA
PERIODE…..
KETERANGAN JUMLAH
HARTA LANCAR    
KAS Rp….  
PERLENGKAPAN Rp….  
PIUTANG Rp….  
SEWA DIBAYAR DIMUKA Rp….  
JUMLAH HARTA LANCAR   Rp…
     
HARTA TETAP    
PERALATAN Rp…..    
Akum Penyst Peralatan (Rp….) Rp….  
JUMLAH HARTA TETAP   Rp…
     
Jumlah HARTA TETAP + LANCAR   Rp…
     
Utang jangka pendek    
Utang jasa Rp...  
Utang gaji Rp... RP…
     
Utang jangka panjang    
Hipotek Rp… Rp…
     
MODAL   Rp…
     
Jumlah UTANG + MODAL   Rp…
 
Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)

• Laporan arus kas merupakan ikhtisar dari penerimaan dan pengeluaran


kas untuk periode waktu atau masa tertentu, misalnya sebulan atau
setahun.
• Laporan arus kas diperlukan sebab laporan keuangan seperti neraca,
laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal belum mampu
menjawab berbagai pertanyaan seperti : bagaimana perusahaan
mendanai investasi yang dilakukan, mengapa perusahaan mampu
membeli aktiva tetap dalam jumlah besar pada saat perusahaan dalam
keadaan rugi, berapa besar program ekspansi perusahaan didanai oleh
arus kas operasi, dan sebagainya.
• Laporan arus kas dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi
tentang mengapa posisi kas perusahaan berubah selama periode
akuntansi, berkaitan dengan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
menggunakan kas dan setara kas.
• Kas terdiri dari : cash on hand dan cash in bank.
• Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid.
Pengertian Arus Kas

• Arus kas (cash flow) adalah arus kas masuk (inflow), arus kas keluar
(outflow), dan setara kas. Klasifikasi arus kas terdiri dari :

1. Aktivitas Operasi :
• Metode langsung
• Metode tidak langsung
2. Aktivitas Investasi
3. Aktivitas Pendanaan

• Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi


dengan menggunakan metode langsung. Alasannya, metode langsung
tersebut menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus
kas di masa depan, sementara hari ini tidak dapat dihasilkan dengan
metode tak langsung.
Bentuk Laporan Arus Kas Metode Langsung
Bentuk Laporan Arus Kas Metode Tak Langsung
Bentuk Laporan Arus Kas Masuk dan Keluar
Aktivitas Operasi

Kas Masuk
Penjualan barang dagang
Pendapatan komisi, fee, dll
Pendapatan bunga
Pos-pos laba rugi
Kas Keluar
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran gaji karyawan
Pembayaran pajak
Pembayaran bunga dan beban lain-lain
Aktivitas Investasi

Kas Masuk
Penjualan aktiva tetap
Pos-pos aktiva tidak lancar
Kas keluar
Pembelian aktiva tetap
Aktivitas Pendanaan

Kas Masuk
Penerimaan Modal
Penerimaan pinjaman jangka panjang
Pos-pos hutang jangka panjang dan modal
Kas Keluar
Pembayaran hutang jangka panjang
Langkah-langkah Penyusunan Laporan Arus Kas

• Informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan arus kas diperoleh


dari sumber-sumber sebagai berikut :

1. Neraca komparatif
2. Laporan laba rugi
3. Informasi pendukung

• Penyusunan empat jenis laporan keuangan tersebut harus


mengikutsertakan nama perusahaan, judul laporan, dan tanggal periode
tertentu. Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, dan laporan arus kas adalah untuk suatu periode
tertentu atau masa tertentu, sementara informasi yang disajikan dalam
neraca adalah posisi akun sampai dengan tanggal pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai