Agra Rumah Susun1
Agra Rumah Susun1
Di INDONESIA
UU NO. 20 TAHUN 2011
TUJUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN
Pasal 3
Penyelenggaraan rumah susun bertujuan untuk:
a. menjamin terwujudnya rumah susun yang layak huni dan terjangkau
dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan
serta menciptakan permukiman yang terpadu guna membangun
ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya;
b. meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang dan tanah,
serta menyediakan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan dalam
menciptakan kawasan permukiman yang lengkap serta serasi dan
seimbang dengan memperhatikan prinsip pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;
c. mengurangi luasan dan mencegah timbulnya perumahan dan
permukiman kumuh;
d. mengarahkan pengembangan kawasan perkotaan yang serasi, seimbang,
efisien, dan produktif;
e. memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi yang menunjang kehidupan
penghuni dan masyarakat dengan tetap mengutamakan tujuan pemenuhan
kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak, terutama bagi MBR;
f. memberdayakan para pemangku kepentingan di bidang pembangunan
rumah susun;
g. menjamin terpenuhinya kebutuhan rumah susun yang layak dan terjangkau,
terutama bagi MBR dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan
berkelanjutan dalam suatu sistem tata kelola perumahan dan permukiman
yang terpadu; dan
h. memberikan kepastian hukum dalam penyediaan, kepenghunian,
pengelolaan, dan kepemilikan rumah susun.
Rumah Susun
Pertelaan ini mempunyai arti penting dalam sistem rumah susun, karena
dari sinilah titik awal dimulainya proses hak milik atas satuan rumah
susun. Dari pertelaan ini akan muncul satuan-satuan rumah susun yang
terpisah secara hukum melalui proses pembuatan Akta Pemisahan.
Akta Pemisahan
Adalah tanda bukti pemisahan rumah susun atas satuan satuan rumah susun,
bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama dengan pertelaan yang
jelas dalam bentuk gambar, uraian dan batas batasnya dalam arah vertikal dan
horizontal yang mengandung nilai perbandingan proporsional.
Pasal 25 UURS jo Pasal 39 PP No. 4 Tahun 1988 mewajibkan penyelenggara
rumah susun untuk mengadakan pemisahan rumah susun atas satuan-satuan
rumah susun yang meliputi bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama
dalam pertelaan yang jelas dalam bentuk gambar, uraian dan batas-batasnya.
Pemisahan tersebut dilakukan dengan akta yang bentuk dan isinya ditetapkan
dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 1989
tentang Bentuk dan Tatacara Pengisian serta Pendaftaran Akta Pemisahan
Rumah Susun.
Akta ini harus disahkan oleh Bupati/Walikota kecuali untuk DKI Jakarta oleh
Gubernur dan wajib didaftarkan pada Kantor Pertanahan setempat dengan
melampirkan sertipikat hak atas tanah, izin layak huni, izin mendirikan
bangunan dan warkah-warkah lainnya. Akta pengesahan berikut lampiran-
lampirannya digunakan sebagai dasar bagi penerbitan sertipikat Hak Milik
Atas Satuan Rumah Susun.
Sertifikat Laik Fungsi
Pasal 39
(1) Pelaku pembangunan wajib mengajukan permohonan sertifikat
laik fungsi kepada bupati/walikota setelah menyelesaikan seluruh
atau sebagian pembangunan rumah susun sepanjang tidak
bertentangan dengan IMB.
(2) Khusus untuk Provinsi DKI Jakarta, permohonan sertifikat laik
fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada
Gubernur.
(3) Pemerintah daerah menerbitkan sertifikat laik fungsi setelah
melakukan pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan rumah susun
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Izin Layak Huni
NPPn-HTn NPP-n
HMSRS n-
HMSRS -Z
DEV
HT-KREDIT
AKTA KONSTRUKSI
PEMISAHAN
JUAL BELI
(AKTA
PPAT)
KREDIT
KONSTRUKSI
BELI
HARD CASH
NPP1-HT1 NPP1-HT1 HMSRS-A
HMSRS1-DEV HMSRS-A
HGB
AN. DEVELOPER
NPP2-HT2 NPP2-HT2
HMSRS2-DEV HMSRS-B HMSRS-B
NPPn-HTn NPPn-HTn
HMSRS -Z
HMSRS n-DEV HMSRS -Z
HT-KREDIT
AKTA PEMISAHAN PEMBEBANAN
KONSTRUKSI
HT-KPA
HAK
JUAL BELI PELUNASAN
TANGGUNGAN
(AKTA PPAT) KPA
KREDIT
KONSTRUKSI
PEMBELIAN
FASILITAS
KPA
1 2 3 5
Pembebasan
4
Pencadangan Perencanaan Selesai
Ijin Mendirikan
Tanah/ Tanah Pembangunan Membangun
Bangunan
Ijin Lokasi Rusun
3a 4a 5a
Permohonan Hak Pengajuan Hak/ Pengesahan
atasTanah Sertipikat HGB a.n. Pertelaan
dan Sertipikat Developer
8
9 7
Sertipikat
Jual Beli HMSRS Akta Pemisahan
HMSRS
(Akta PPAT) dibuat Developer
a.n. Developer
disahkan Pemda
6
Ijin
Layak Huni
10 11
AD/ART Pendaftaran Sertifikat HMSRS
Perhimpunan peralihan HMSRS a.n. Pembeli
Penghuni a.n. Pembeli