Anda di halaman 1dari 57

“ETIKA PUBLIK”

OLEH: MARWAN MANSYUR S.H. M.M.


WIDYAISWARA BPSDMD PROV. SUMSEL

DISAMPAIKAN PADA LATSAR CPNS


PROV. SUMSEL
TAHUN 2021
Materi Etika Publik
Pendahuluan
Kegiatan belajar 1, Kode Etik dan
Perilaku Pejabat
Kegiatan belajar 2, Bentuk-Bentuk
Kode Etik dan Implikasinya
Kegiatan belajar 3, Aktualisasi Etika
Aparatur Sipil Negara
Penutup
Indikator keberhasilan:
1. Memiliki pemahaman tentang kode etik
dan perilaku pejabat publik;
2. Mengenali berbagai bentuk sikap dan
perilaku yang bertentangan dengan
kode etik dan perilaku dan implikasi dari
pelanggaran kode etik dan perilaku bagi
dirinya; dan
3. Menunjukan sikap dan perilaku yang
sesuai dengan kode etik dan perilaku
selama Diklat
METODE
Ceramah Interaktif
Pemutaran film pendek (Figur
Pemimpin Aparatur –Risma dan
Sebuah Pilihan – Budi )
Tanya Jawab
Permainan Kelas
Diskusi Interaktif
MATERI PEMBELAJARAN
Kode Etik dan Bentuk-Bentuk Kode Aktualisasi Etika
Perilaku Pejabat Etik dan Implikasinya Aparatur Sipil Negara
2.1. Pentingnya Etika

Implikasinya;
dan Implikasinya;
1.2. Pengertian Kode Etik; 3.1.Aktualisasi Etika

Negara.
Publik;

Sipil Negara.
PejabatPublik;

dalam Urusan Publik dalam


1.3. Kode Etik Aparatur Publik;
Sipil Negara; Penyelenggaraan
2.2. Penggunaan Pelayanan Publik;
Perilaku Pejabat

AparaturSipil
1.4. Nilai-Nilai Dasar Etika Kekuasaan:
Publik; 3.2. Aktualisasi Etika
Legitimasi

EtikaAparatur
Etikdan
Publik dalam rangka
1.5. Definisi dan Lingkup Kebijakan;
dan Perilaku

melawan korupsi;
KodeEtik

Etika Publik; 2.3. Konflik 3.3. Aktualisasi Etika


1.6. Dimensi Etika Publik; Kepentingan;
Bentuk-bentuk Kode

Publik dalam rangka

Aktualisasi Etika
Etikdan

1.7. Tuntutan Etika Publik 2.4. Sumber-sumber meningkatkan


dan Kompetensi; kinerja organisasi;
Bentuk-bentuk

Kode Etik bagi

Aktualisasi
KodeEtik

1.8. Perilaku Pejabat Aparatur Sipil 3.4. Aktualisasi Etika


Negara;
Kode

Publik. Publik dalam rangka


2.5. Implikasi Kode meningkatkan
Etik dalam Integritas Publik
Pelayanan Publik.
MATERI
ETIKA
PUBLIK
Kegiatan
Belajar 1

6
PENGERTIAN
 
MORAL (asal kata “MORES”), berarti Tata Cara, Kebiasaan, Adat.
ETIKA, adalah seperangkat nilai yang dijadikan acuan.
KODE ETIK, aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus dalam ketentuan yang tertulis
ETIKA KERJA, adalah nilai-nilai yang menjadi acuan dalam
aktivitas kerja atau suatu profesi.
PERILAKU BERMORAL, adalah perilaku yang sesuai dengan
harapan kelompok sosial.
PERILAKU ETIS, adalah perilaku yang sesuai dengan sistem
nilai yang ditetapkan
PEMAHAMAN SEDERHANA


MORAL lebih menekankan perilaku yang baik dan tidak baik, misalnya
kejujuran, kerendahan hati, menghargai orang lain, sedangkan


Etika lebih menekankan pada aturan bagaimana semestinya manusia
bertindak jadi


Etika lebih identik dengan aturan. Semua perilaku manusia ada
aturannya/etikanya, maka tidak ada perilaku tanpa etika.


Sedangkan Nilai merupakan keyakinan yang berhubungan dengan
aturan-aturan yang ada sehingga dijadikan pedoman dalam bertingkah
laku.
Apa itu Etika…???
Menurut Bertens (2000):

1 2 3

Ilmu Kumpulan Nilai


Tentang apa Asas atau nilai Mengenai benar
yang baik dan yang berkenaan dan salah yang
apa yang buruk dengan akhlak dianut suatu
dan tentang hak golongan atau
dan kewajiban masyarakat
moral (akhlak)

ETIKA ETIKA ETIKA


ALIRAN PEMIKIRAN ETIKA

TEORI TEORI TEORI TEORI


EMPIRIS RASIONAL INTUITIF WAHYU

Manusia Manusia se-


Etika diambil cara naluriah Ketentuan
menentukan
dari atau otoma- baik dan
apa yang
pengalaman t0tis mampu buruk
baik dan
dan membedakan datang dari
buruk
dirumuskan hal yang baik Yang Maha
berdasar
sebagai dan buruk Kuasa
penalaran
kesepakatan
atau logika
PENTINGNYA PERATURAN ETIKA
Untuk mencegah kecenderungan mengutamakan
kepentingan pribadi.
Etika bersifat kompleks, sering kali bersifat
dilematis, karena itu diperlukan pedoman yang
dapat memberikan kepastian tentang mana yang
benar dan salah (mana yang baik dan buruk)
Penerapan peraturan etika dapat membuat
perilaku etis menimbulkan efek reputasi.
Organisasi publik sekarang banyak dihujat karena
kinerjanya dinilai buruk, karena itu perlu etika
Pengertian Etika dan Moral
1. Etika berkaitan erat dengan perkataan Moral yang berasal dari
bahasa Latin, yaitu “MOS” dan jamaknya “MORES”, yang berarti
juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari tindakan yang
buruk.

2. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam


kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau
moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, Sebagai
contoh menghargai orang lain,kejujuran, kerendahan hati,
menghormati orang lain,dsb, sedangkan etika adalah untuk
pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Etika lebih menekankan
pada aturan bagaimana semestinya manusia bertindak, jadi etika
lebih identik dengan aturan. Semua perilaku manusia ada
aturannya/etikanya,maka tidak ada perilaku tanpa eetika.

3. Sedangkan nilai, merupakan keyakinan yang berhubungan dengan


aturan-aturan yang ada sehingga dijadikan pedoman dalam
bertingkah laku.
PENGERTIAN DAN
FUNGSI ETIKA
TIGA ARTI PENTING ETIKA

(1) Sebagai nilai-nilai moral dan norma-norma moral


yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, atau
disebut dengan “sistim nilai”;

(2) Sebagai kumpulan asas atau nilai moral yang sering


dikenal dengan “kode etik”;

(3) Sebagai ilmu tentang yang baik atau buruk, yang


acapkali disebut“filsafat moral”.

Pendapat seperti ini mirip dengan pendapat yang ditulis


dalam The Encyclopedia of Philosophy yang
menggunakan etika sebagai (1) way of life; (2) moral
code atau rules of conduct; dan (3) penelitian tentang
unsur pertama dan kedua diatas (lihat Denhardt, 1988:
28).
Klasifikasi Etika
Etika
Umum
Etika Etika
Individual terhadap
Etika sesama

Etika
Etika Khusus Etika Keluarga
Sosial

Etika Politik

Etika
Lingkungan Etika Profesi
Hidup

Etika Etika Etika Etika Etika


Bisnis Hukum Biomedis Pendidikan Media
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode
Etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai
berikut:

1.Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;


2.Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
3.Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku;
4.Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika pemerintahan;
… lanjutan

5. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan


negara.
6. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
7. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan
dalam melaksanakan tugasnya.
8. Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan.
9. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat
atau mencari keun-tungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain.
10. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN
Film “Sebuah Pilihan”(Budi-PNS)
1. Simak film pendek tersebut (Semua tokoh)
2. Diskusikan dengan kelompok Saudara
3. Silahkan Saudara menanggapi setiap kejadian dan
menuangkan kode Etik dan nilai-nilai yang ada
dalam film tersebut (Positif dan negatif)
4. Bila itu terjadi pada diri kita ?
Apa yang harus kita lakukan
5. Presentasikan
Nilai-nilai Dasar Etika Publik sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.


2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
,,, Lanjutkan

10.Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.


11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan
mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan
yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
ETIKA PUBLIK
(Definisi dan Ruang Lingkup)
 Etika Publik merupakan refleksi
tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar /salah
perilaku, tindakan dan keputusan
untuk pelayanan publik;
 Fokus utama Pelayanan Publik :
 Berkualitas dan relevan;
 Etika Publik berperan dalam memilih
sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi;
 Modalitas Etika : menjembatani norma
moral dan tindakan faktual.
DIMENSI ETIKA PUBLIK

• Menekankan
aspek nilai dan DIMENSI • Dalam arti sempIt : Tidak
norma dan
prinsip moral MODALITAS melakukan kecurangan
untuk dan korupsi;
membentuk • AKUNTABILITAS, • Dalam arti luas : tindakan
integritas TRANSPARENSI yang sesuai dengan nilai,
pelayanan DAN NETRALITAS- tujuan & kewajiban serta
publik.  Pemerintah yang moral yang diterima
DIMENSI KUALITAS bersih sebagai masyarakat.
PELAYANAN PUBLIK prasyarat kemajuan
bangsa.
DIMENSI
TINDAKAN
INTEGRITAS
PUBLIK
TUNTUTAN ETIKA PUBLIK DAN KOMPETENSI

Pengetahuan
Pengetahuan ttg
ttg hukum
hukum
Manajemen program
Manajemen program
Manajemen
Manajemen Strategis
Strategis
Manajemen
Manajemen Sumber
Sumber Daya
Daya

KOMPETEN
SI
LEADERSHI
P

KOMPETENSI Manajemen Nilai


Penilaian dan Penetapan ETIKA Kemampuan
Tujuan Ketrampilan penalaran moral
Manajemen Gaya Moralitas peribadi
Manajemen Kepemimpinan Etika
Politik & Negosiasi Organisasional
PERILAKU PEJABAT PUBLIK

PERUBAHAN
WATAK PELAYAN
MINDSET
KOLONIAL PUBLIK
PNS

SISTEM
MANAJEMEN
(Kelembagaan, GOOD
Ketatalaksanaan dan GOVERNANCE
Budaya Kerja)
Kata Kunci
Etika dan Kode Etik perlu dilandasi dengan
kompetensi;
Perilaku Pejabat Publik sebagai ASN :
- bukan lagi penguasa, tetapi pelayan;
- bukan lagi wewenang, tetapi peranan;
- jabatan adalah amanah, yang harus
dipertanggung jawabkan – dunia akhirat -.
Perubahan mind set
perilaku pejabat publik
Dari Penguasa
Dari Wewenang
Menjadi Amanah
pelayan Menjadi
peranan Menyadari Jabatan
publik di
pertanggung
jawabkan hingga
ke akherat
PERUBAHAN MINDSET
PERILAKU PEJABAT PUBLIK
Budaya kerja keras
Budaya kerja cerdas
Budaya kerja ikhlas
Bentuk Kode etik dan Implikasinya
Bentuk Kode Etik PNS :
Sumpah Jabatan PNS, PP 11 Tahun 1959;
Sumpah Janji PNS, PP 21 Tahun 1975;
Peraturan Disiplin PNS, PP 53 Tahun 2010;
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS, PP 42
Tahun 2004;
Undang Undang 5 Tahun 2014 tentang ASN
PENTINGNYA ETIKA DALAM URUSAN PUBLIK

URUSAN PUBLIK

E BAIK SALAH H
T U
I K
K KESADARAN INTERNAL COERCIVE/PAKSAAN U
A DAN SANKSI SOSIAL M

BURUK BENAR
KEWASPADAAN
PROFESIONAL
Lanjutan…..
(Kaidah Teknis dan
legalitas)

POSTUR
ASN
KEWASPADAAN
KEWASPADAAN
SPIRITUAL
SPIRITUAL
Kejujuran,kearifan,keul
((
etan, sederhana, hemat,
tanggung jawab dan
akhlak yang baik)
A. Pola Perilaku Kepemimpinan
Aparatur.
ARTI 1. Peran Kepemimpinan Aparatur
2. Kode Etik
DAN

PENTINGNYA
B. Ciri – Ciri Kepemimpinan
ETIKA Aparatur yang Ideal.

DALAM

ORGANISASI
C. Etika Kepemimpinan
Aparatur Yang Ideal.

30
A R T I P E N T I N G E T I K A
D A L A M O R G A N I S A S I

Etika
Ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok
masyarakat atau satu organisasi.
 
Alasan diperlukannya Etika
1. Etika berkaitan dengan perilaku manusia
2.Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku
3. Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya
4. Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia

 
1. Kebersamaan,
2. Empati,
3. Kepedulian.
4. Kedewasaan,
5. Orientasi Organisasi,
Manfaat Nilai 6. Respect,
Etika Bagi 7. Kebajikan,
8. Integritas,.
Organisasi
9. Inovatif,
10.Keunggulan,
11.Keluwesan,
12.Kearifan.

32
PENGGUNAAN KEKUASAAN
(Legitimasi Kebijakan)

 Setiap jabatan dalam organisasi publik memiliki


kekuasaan (power,authority) sesuai jenjang organisasi;
 Setiap bentuk kekuasaan publik harus dibatasi oleh:
Norma Etika;
Norma Hukum; dan
Tanggung Jawab.

LEGITIMASI
SUMBER LEGITIMASI KEKUASAAN
LEGITIMASI
ETIS
LEGITIMASI
SOSIOLOGIS
Basis yang paling
LEGITIMA kuat;
SI 1. Terkait langsung
Keabsahan kekuasaan
RELIGIUS seharusnya secara
dengan perilaku
Pada sistem manusia;
rasional; 2. Berada di
Monarkhi;
Penyerahan hak secara belakang setiap
Bersumber dari sukarela sekelompok
religi/keyakinan tatanan normatif
masy. kpd orang yang dan perilaku
agama terpilih. manusia;
Tidak mampu Interaksi sosial yang
menjamin 3, Mendasarkan
memungkinkan pada pandangan
penggunaan hak pemilihan pemimpin/
secara benar. moral de facto yang
wakil. berlaku di masy.
Putar Film Etika Sang Birokrat
( Ibu Risma)
Diskusikan apa yang menjadi nilai-nilai yang
dipegang teguh oleh seorang Ibu Risma
KONFLIK KEPENTINGAN
 Konflik kepentingan adalah tercampurnya kepentingan
pribadi dengan kepentingan organisasi yang
mengakibatkan kurang optimalnya pencapaian tujuan
organisasi
 Kode Etik Universal : ‘kesadaran untuk menghindari
konflik kepentingan dalam pelaksanaan tugas’.
 Dampak dari konflik kepentingan :
 Penyalahgunaan kekuasaan,
 Pengerahan sumberdaya publik yang kurang
optimal,
 Peningkatan kesejahteraan rakyat terabaikan.
Pengaruh buruk dari adanya konflik kepentingan
(secara rinci dapat dijelaskan dalam berbagai
bentuk perilaku sebagai berikut):

1. Aji mumpung (self-dealing); memanfaatkan Kedudukan politis


untuk kepentingan yang sempit dan sistem nepotisme.
Kedudukan seseorang dalam jabatan publik seringkali
dimanfaatkan untuk transaksi bisnis pribadi atau keuntungan-
keuntungan sempit lainnya.
2. Menerima/memberi suap (bribery, embezzlement, graft).
3. Menyalahgunakan pengaruh pribadi (influence peddling);
4. Pemanfaatan fasilitas organisasi / lembaga untuk kepentingan
pribadi
5. Pemanfaatan informasi rahasia Loyalitas ganda (outside
employment, moonlighting);
6. Menggunakan kedudukan dalam pemerintahan untuk investasi
pribadi
DISKO
Materi konflik kepentingan
dan bagaimana dampak dari
kejadian itu
SUMBER-SUMBER
KODE ETIK ASN
ASPA (American Society for Public Administration)
menyebutkan 9 (sembilan) azas sebagai sumber kode
etik administrasi publik (1981) sebagai berikut:
 Pelayanan kepada masyarakat adalah di atas
pelayanan kepada diri-sendiri.
 Rakyat adalah berdaulat dan mereka yang bekerja
dalam lembaga pemerintah pada akhirnya
bertanggungjawab kepada rakyat.
 Hukum mengatur semua tindakan dari lembaga
pemerintah.
Lanjutan…….

Manajemen yang efisien dan efektif adalah dasar bagi administrasi


publik.
Sistem penilaian kemampuan, kesempatan yang sama, dan azas-
azas itikad baik akan didukung, dijalankan dan dikembangkan.
Perlindungan terhadap kepercayaan rakyat adalah hal yang sangat
penting.
Pelayanan kepada masyarakat menuntut kepekaan khusus dengan
ciri-ciri keadilan, keberanian, kejujuran, persamaan, kompetensi,
dan kasih-sayang.
 Hati nurani memegang peran penting dalam memilih arah
tindakan.
Para administrator negara tidak hanya terlibat untuk mencegah
hal yang salah, tetapi juga untuk mengusahakan hal yang benar
melalui pelaksanaan tanggung-jawab dengan penuh semangat dan
tepat pada waktunya.
KONTEKSTUALITAS ETIKA

Agama SUMBER ETIKA

Tradisi Filsafat

ETIKA
Politik
Hukum

Sosial
Ekonomi
PENERAPAN ET
Profesi Seni
Administrasi 41
Rumusan Prinsip-prinsip etika
(menurut Josephson Institute)
Dapat Dipercaya (Trustworthiness). Termasuk
kejujuran, integritas, keandalan, dan kesetiaan.
Rasa Hormat (Respect) termasuk nilai-nilai
kesopanan, kepatutan, penghormatan, toleransi,
dan penyerimaan.
Tanggung Jawab (Responsibility) berarti
bertanggungjawab terhadap tindakan yang
dilakukannya dan memberikan batasan, dan juga
berarti melakukan yang terbaik, dan memimpin
dengan memberikan teladan, serta kesungguhan
dan melakukan perbaikan secara terus menerus.
Lanjutan …

Kewajaran (Fairness) dan keadilan termasuk


masalah-masalah kesetaraan, objektivitas,
proporsionalitas, keterbukaan dan ketepatan.
Kepedulian (Caring) berarti secara tulus
memperhatikan kesejahteraan orang lain,
termasuk berlaku empati dan menunjukkan kasih
sayang.
Kewarganegaraan (Citizenship) termauk
mematuhi hukum dan menjalankan kewajiban
sebagai bagian dari masyarakat seperti memilih
dalam pemilu dan menjaga kelestarian sumber
daya.
Prinsip-Prinsip Etika
 Prinsip Keindahan (Beauty) baik dan layak
 Prinsip Persamaan (Equality) hak dan
kewajiban
 Prinsip Kebaikan (Goodness) hormat dan
obyektif
 Prinsip Keadilan (Justice) apa yang semestinya
 Prinsip Kebebasan (Liberty) bebas bertanggjwb
 Prinsip Kebenaran (Truth) fakta dan keyakinan
Supriyadi, 2001: 19-20; The Liang Gie, 1987)
Prinsip-Prinsip Etika

KETUHANAN KEMANUSIAAN
(ILAHIYYAH) (INSANIYYAH)

PENGABDIAN
(IBADAH) ETIKA
PUBLIK
KEADILAN
(AL-ADALAH)
PELAYANAN
(KHODIMAH) KESEIMBANGAN
(TAWAZUN)
(Baban Sobandi, 2004)
CIRI-CIRI PELAYANAN PUBLIK
YANG BERETIKA
 Efektif
 Sederhana
 Kejelasan dan
kepastian
 Efisiensi
 Transparan
 Responsif
 Adaptif
Dalam Reformasi Birokrasi ada 8 area perubahan yang
harus dilakukan oleh seluruh Kementerian/ Lembaga dan
Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia yakni:

1. Manajemen Perubahan
2. Penataan Peraturan Perundang-undangan
3 Penataan dan Penguatan Organisasi
4. Penataan Tatalaksana
5. Penataan Sistem Manajemen SDM
6 Penguatan Akuntabilitas
7. Penguatan Pengawasan
8. Peningkatan Pelayanan Publik
MATERI
ETIKA
PUBLIK
Kegiatan
Belajar 3
48
ETIKA PUBLIK DALAM
PERSPEKTIF
IMPLEMENTASI
SIKAP JUJUR

B SALING PEDULI
C
RASA
KEMANUSIAAN A
ETIKA
SOSIAL SALING
DAN D MENCINTAI
BUDAYA

SALING G
MENOLONG
E SALING
MEMAHAMI
SALING
FF
MENGHARGAI
DEMOKRATIS

B
PEMERINTAHAN TERBUKA
YANG BERSIH A C

MENJUNGJUNG H ETIKA POLITIK


D
AKUNTABEL
TINGGI HAM DAN
PEMERINTAHAN

JUJUR DALAM
G
PERSAINGAN E TANGGAP
ASPIRASI
F RAKYAT
MENGHARGAI
PERBEDAAN
MENGHINDARI PRAKTEK
MONOPOLI DAN OLIGOPOLY

PERSAINGAN
MENCIPTAKAN A C YANG SEHAT
KONDUSIVITAS ETIKA
EKONOMI EKONOMI
DAN
BISNIS

D TIDAK KKN
JUJUR DALAM E
PERSAINGAN
AKTUALISASI ETIKA
APARATUR NEGARA
Peserta melakukan Role play (4 Kelompok) :
1. Aktualisasi Kode Etik Publik dan Pelayan
Publik
2. Aktualisasi Kode Etik untuk melawan
korupsi
3. Aktualisasi Kode Etik untuk peningkatan
Kinerja Organisasi
4. Aktualisasi Kode Etik untuk peningkatan
Integritas Publik
BERSAMA-SAMA DENGAN PESERTA
BERKOMITMEN
(DARI SEMUA PROSES PEMBELAJARAN SALAH SATUNYA
TERINSPIRASI DARI IBU RISMA BAHWA ):

PNS HARUS MEMBERIKAN CONTOH :

1. DISIPLIN,
2. MELAYANI BUKAN DILAYANI,
3. MEMAHAMI ATURAN,
4. MENGERTI TENTANG ADMINISTRASI
5. MENYADARI BAHWA APA YANG KITA LAKUKAN BUKAN
UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI,TAPI MASYARAKAT
KATA KATA BIJAK:

“Bukan posisi dan jabatan yang


penting, tapi makna apa yang
diberikan di setiap peran yang kita
lakukan. Dalam peran apapun kita
harus memberikan makna yang positif
dan harus bisa menjalankannya dengan
cara yang terhormat.”
(Anies Baswedan)
 KERENDAHAN HATI (by Taufik Ismail)
Kalau Engkau tak mampu menjadi beringin
Yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar , tetapi belukar yang baik
Yang tumbuh di tepi danau

Kalau kamu tak sanggup jadi belukar


Jadilah saja rumput , tetapi
rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya


Jadilah saja jalan kecil, tetapi
Jalan setapak yang membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten,


tentu harus ada awak kapalnya
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan
Tinggi rendahnya nilai dirimu.......
Jadilah saja dirimu.......
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri..........

Anda mungkin juga menyukai