Anda di halaman 1dari 18

PERTEMUAN 10

Mikrotan
BIOFERTILIZER
 NITROGEN FIXING MICROORGANISMS
 PHOSPHAT SOLUBILIZING MICROORGANISMS
 PLANT GROWTH PROMOTING MICROORGANISMS
 Biofertilizer : mikroba yang karena
aktivitasnya mampu meningkatkan
pertumbuhan tanaman
 Kemasan Biofertilizer : cairan, serbuk,
butiran (medium pembawa/carrier)
 Keuntungan : mudah diperbanyak, murah,
tidak merusak lingkungan tanah
 Keterbatasan : efektivitas, kondisi fisik
lingkungan, kompetisi
MIKROBA PENAMBAT NITROGEN

 SIMBIOTIK
 NON SIMBIOTIK

 Organisme yg memiliki kemampuan menambat N2


terutama didapatkan pd prokariot, mencakup 19 group
bakteri
 Mereka tersebar luas diantara eubacteria dan
cyanobacteria dan termasuk bbrp Streptomyces
SIMBIOTIK
 Mikroba penambat N2 simbiotik dibagi dlm bbrp
group termasuk yg berasosiasi dengan daun dan
nodul akar dari Alnus, Cycas, Parasponia dan jenis
Leguminosa
 Penentuan taksonomi mikroba penambat N2
mencakup sejumlah karakteristik diantaranya
homologi asam nukleat, hibridisasi, melting point,
komposisi basa dan pola protein (elektroforesis)
 Estimasi input untuk penambatan N2 dan untuk
hilangnya melalui leaching dan denitrifikasi dalam
skala global sangat sulit didapatkan

 Lihat Tabel 4.1.2 dan 4.1.3

 Estimasi penambatan N2 biologis secara total adl


175 g N x 10
 DIRECT METHOD
Metoda paling tua
Membandingkan total N tanaman antara
tanaman legum penambat N dan tanaman yg
tdk menambat N (non nodulating legume)
 INDIRECT METHOD
Acetylene Reduction (AR) assay
Mudah, simpel, sensitif
 SEROLOGI
Teknik serologi untuk identifikasi mikroba penambat
N2 mendasarkan pd karakteristik antigenik dari
dinding sel bakteri dan kandungan seluler lainnya.
Mencakup aglutinasi, immunodifusi, enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan immunoflurescence

 ANTIBIOTIC RESISTANCE
 DNA PROBE
 MOST PROBABLE NUMBER (MPN)
 FAKTOR BIOTIK DAN ABIOTIK
Pada tanah asam : populasi rendah, kompetisi antar
strain tinggi, nodulasi rendah.
Faktor tipe tanah dan kandungan air juga
mempengaruhi survival bakteri.
 LINGKUNGAN RIZOSFIR
Pada tanah tanpa perakaran Rhizobia tumbuh
miskin, kecuali diberi tambahan sumber karbon
 KOMPETISI
Terutama terhadap sumberdaya yang sama
Kompetitor utama adl strain rhizobia yang sama
Faktor yg mempengaruhi kompetisi: tipe tanah,
inang, strain dan faktor lingkungan.
NON SIMBIOTIK
 Mikroba yang dapat menambat nitrogen udara
secara bebas di tanah
 Bakteri : Azotobacter, Azospirillum, Azomonas,
Derxia, Clostridium pasteurianum, Bacillus
polymixa, Pseudomonas fluorescens, Aerobacter
aerogenes, Diplococcus pneumoniae,
Micrococcus sulfureus
 Fungi : Phoma, Macrosporium commune,
Cladosporium herbarium
 Alga hijau-biru : Nostoc, Anabaena, Calothrix,
Aulosira
Azotobacter
 Sel polimorfik, sel muda bentuk batang pendek dan
biasanya berpasangan, perkembangan selanjutnya mjd
bentuk ellip kemudian bulat
 Sel muda motil dengan satu flagella
 Dalam kultur dengan temp tinggi dan miskin O2, sel
berbentuk batang panjang (> 14 mikron) seperti spiral
 Dalam kultur tua, sel tertutup oleh kapsul tebal (sebagai
proteksi), pd A. chroococcum kultur berpigmen
coklat/hitam. A. vinelandii menghasilkan pigmen
fluoresens (hijau kuning)
 Bersifat aerob, temp 25 – 30 C, sensitif asam, pH
optimum 7 – 8
 Pada kondisi buruk menghasilkan cyst (akumulasi Poly β-
hidroxy butyric acid)
 Melimpah di lingkungan Rizosfir
 Mampu menghasilkan hormon pertumbuhan tanaman
(IAA, GA, IBA)
Azospirillum
 Melimpah di tanah, rizosfir dan rizoplane
 Sel polimorfik tapi umumnya bentuk batang
bengkok, motil, Gram negatif, mikroaerofilik,
mengandung granula PHB
 Pd medium cair, flagela tunggal di ujung & pd
medium padat memiliki bbrp flagela samping
 Temperatur optimum 36 C
 Mampu menghasilkan hormon pertumbuhan
tanaman (IAA, Sitokinin, GA)
 Species : A. brasilense, A. lipoferum
MIKROBA PELARUT FOSFAT
 Tanah dgn kandungan bahan organik tinggi biasanya kaya akan fosfor
anorganik
 Superfosfat (tri, triple) adl bentuk umum pupuk fosfat
 Batuan fosfat mrpk bhn dasar utama produksi pupuk fosfat
 Mikroba tanah pelarut fosfat : Pseudomonas, Bacillus, Xanthomonas,
Penicillium, Aspergillus, Pythium, Phoma, Mikoriza (Glomus, Endogone,
Gigaspora)
 Mikroba menghasilkan enzim fosfatase dan asam2 organik (asam
format, a. asetat, a. propionat, a. laktat, a. glikolat, a. fumarat, a.
suksinat).
 Penurunan pH yg tajam diikuti dgn pelarutan P, mengakibatkan ion2
Ca2+, Mg2+, Fe2+, Al2+ akan membentuk khelat/garam dgn asam2
organik, sehingga unsur P bebas menjadi ion fosfat
 Reaksi
H2 + Al(OH)2H2PO4 Al + H2PO4 + 2H2O
tdk larut larut
 Unsur P di tanah umumnya sedikit, kebanyakan
dlm bentuk tidak tersedia
 Keterbatasan P tanah dipengaruhi oleh pH, pada
tanah alkalin kebanyakan P diendapkan oleh Ca
(Ca3PO4), sedangkan pada tanah masam terikat
oleh Fe dan Al
 Pemenuhan P tanaman di tanah melalui
pemberian pupuk P, alternatif aplikasi mikroba
pelarut fosfat.
 Isolasi BPF : medium Pikovskaya
Ca3(PO4)2 5 g
NaCl 0,2
KCl 0,2
MgSO4.7H2O 0,1
MnSO4.7H2O 2,5
FeSO4.7H2O 2,5
(NH4)2SO4 0,1
Glukosa 10
Yeast Extract 0,5
Agar 15
Akuades 1000 ml
pH 5
Plant Growth Promoting Microorganisms
 Mikroba yang mampu meningkatkan
pertumbuhan tanaman
 Mekanisme : antagonisme, penghasil plant
growth regulator, pelarut fosfat, siderofor,
parasitisme, penambat N, produser enzim
pendegradasi makromolekul
 Umum dimanfaatkan sebagai agensia
biofertilizer
 Mikroba : Pseudomonas, Bacillus, Rhizobium,
Azotobacter, Azospirillum, Trichoderma,
Penicillium, Pythium, Mikoriza

Anda mungkin juga menyukai