Anda di halaman 1dari 12

Kreasi Pakaian

‘’ Melayu Riau‘’

Ppt by : Vira Detriana


12 IPA 1
Teori
• A. Penghargaan
Dalam pembahasan bab ini, kita diharapkan
memahami yang dimaksudkan “kreasi
pakaian melayu riau. Maksud dari kalimat itu
kiranya dapat dianalogikan semacam perilaku
bangsa eropa terhadap jas atau seperti orang
jepang memperlakukan kimono. Maka tujuan
pembelajaran ini mengarah pada perilaku kita
terhadap pakaian melayu.
• B. Kreasi Pakaian Melayu
Pakaian melayu harus memiliki kualitas
kecantikan yang diistilahkan seri gunung dan
seri pantai. Hal itu berarti, pakaian harus lebih
indah dilihat dari jauh dan cantik pula
dipandang dari dekat. Kain tenun riau seperti
tenun siak, inderagiri,dll dikenal sebagai kain
tenun yang berkualitas tinggi dan keindahan
motifnya. Corak dan ragi tenunan melayu
yang dihimpun daru bentuk corak atau ragi
yang selaras dengan makna filosofinya.
Motif bergambar hewan misalnya, seperti motif
semut beriring disimbolkan karena serangga
tersebut memiliki sifat rukun dan saling tolong
menolong.
Motif disebut juga dengan ragi, atau corak
sebuah ragam hias. Motif dasar melayu pada
umumnya merupakan gambaran dari simbolisasi
alam yang terdiri dari flora, fauna, dan benda-
benda alam lainnya.
1. Tenun
Riau dikenal didaerah lain sebagai kain batik,
Riau lebih awal menciptakannya dan dikenal
disiak, inderagiri, daik (pulau lingga), dan dabo
(pulau sigkep) dengan sebutan cindai. Kain
cindai yang merupakan busana melayu biasanya
digunakan pada hari besar keagamaan,
perkawinan, khitanan, upacara adat dan
menyambut tamu penting.
Perkembangan kerajinan tenun
di Riau berjalan seiring dengan
kejayaan kerajaan malaka.
kemudian berkembang pada masa
kerajaan pelalawan(1530-1879), kerajaan inderagiri(1658-
1838) dan kerajaan siak sri indrapura(1723-1858). Di Siak
sri indrapura, tradisi tenun dikenal sejak abad ke-17. hasil
tenun yang terkenal adalah kain bercual dua benang emas
yang ditenun dari benang sutra alam dan emas. Saat itu,
aktivitas bertenun dilakukanoeh para anak dara sebagai
pekerja sampingan.
a. Proses Menenun
Mula-mula dilakukan memerau (menggulung benang yang
sudah diwarnai dengan alat pelenting yang berputar). Lalu
menyering atau menegangkan benang yang hendak ditenun.
Dan seanjutnya mengani atau menyusun benang menurut tata
warna.
Benang-benang yang sudah disusun, melewati proses
berikutnya yaitu menyosop dan mengangkut ke kik (alat
tenun). Barulah dilakukan penenunan. Kain yang dihasilkan
biasanya berbentuk kain sarung, kain untuk baju teluk
belanga, selendang, sarung lejo dan untuk peci atau tengkuluk
atau tekuluk.
b. Jenis Motif Melayu

Motif pucuk rebung berangkai

Ragam Motif Tumbuh-tumbuhan


Bunga Kembar
Bunga Tunggal
Kembang Selari
Belah Rotan
Pucuk Rebung
Ragam Motif Hewan
Unggas
Naga-nagaan
Itik Pulang Petang
Ayam Jantan
Ayam Bersabung
Burung Serindit
Burung Balam Dua Setengger
2. Anyaman
Bahan bahan yang sering digunakan dalam
kerajinan anyaman adalah pandan, rotan, nipah,
rumbia, daun kelapa, bambu, lidi.
Orang petalangan di Pelalawan atau dahulu
dikenal daerah batang kampar, menjadikan seni
menganyam sebagai mata pencahariann sehari-
hari. Jenis motif anyaman juga sama dengan motif
tenun yang diadopsi dari berbagai tumbuhan,
hewan, gambaran kehidupan, dan bentuk-bentuk
geometris.
3. Ukiran
Kesenian ukiran adalah kegiatan mengolah permukaan
suatu objek yang berukuran dengan membuat
perbedaan ketinggian dari pemukaan tersebut sehingga
didapati imaji tertentu. Mengukir menggunakan pisau,
pahat, alat pencongkel, dll. Hasil dari proses mengukir
disebut ukiran. Motif flora paling dominan dalam karya
seni ukir Riau yang menunjukkan cerminan jiwa
masyarakat melayu daerah sini. Ukiran paling banyak
dijumpai di Riau adalah jenis Salembayung yang
ditempatkan pada puncak atap rumah.
Seni ukir melayu umumnya terbagi menjadi lima
macam yakni:
• Haut relief (relief tinggi). Dijumpai diistana-istana,
perahu, mesjid, pilar runiah/batu-batu nisan.
• Demi relief (relief setengah tinggi). Memberikan citra
berhala patung.
• Bos relief (relief rendah). Jenis ukiran ini sebenarnya
dipenuhi kreasi khayal dan tema-tema simbolis.
• Relief encreuse(relief tenggelam). Ukiran ini
dipahatkan pada benda-benda keras.
• A jour (ukiran kerawang). ukiran ini dianggap sebagai
karya puncak seni ukiran.
SEKIAN
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai