100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
1K tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kreasi pakaian Melayu Riau, yang mencakup tiga aspek utama: tenun, anyaman, dan ukiran. Tenun Riau dikenal akan kain batiknya yang berkualitas tinggi dengan motif-motif alam. Anyaman Riau menggunakan bahan seperti pandan dan rotan dengan motif serupa tenun. Seni ukir Riau umumnya menampilkan motif flora pada hiasan atap dan istana.
Dokumen tersebut membahas tentang kreasi pakaian Melayu Riau, yang mencakup tiga aspek utama: tenun, anyaman, dan ukiran. Tenun Riau dikenal akan kain batiknya yang berkualitas tinggi dengan motif-motif alam. Anyaman Riau menggunakan bahan seperti pandan dan rotan dengan motif serupa tenun. Seni ukir Riau umumnya menampilkan motif flora pada hiasan atap dan istana.
Dokumen tersebut membahas tentang kreasi pakaian Melayu Riau, yang mencakup tiga aspek utama: tenun, anyaman, dan ukiran. Tenun Riau dikenal akan kain batiknya yang berkualitas tinggi dengan motif-motif alam. Anyaman Riau menggunakan bahan seperti pandan dan rotan dengan motif serupa tenun. Seni ukir Riau umumnya menampilkan motif flora pada hiasan atap dan istana.
12 IPA 1 Teori • A. Penghargaan Dalam pembahasan bab ini, kita diharapkan memahami yang dimaksudkan “kreasi pakaian melayu riau. Maksud dari kalimat itu kiranya dapat dianalogikan semacam perilaku bangsa eropa terhadap jas atau seperti orang jepang memperlakukan kimono. Maka tujuan pembelajaran ini mengarah pada perilaku kita terhadap pakaian melayu. • B. Kreasi Pakaian Melayu Pakaian melayu harus memiliki kualitas kecantikan yang diistilahkan seri gunung dan seri pantai. Hal itu berarti, pakaian harus lebih indah dilihat dari jauh dan cantik pula dipandang dari dekat. Kain tenun riau seperti tenun siak, inderagiri,dll dikenal sebagai kain tenun yang berkualitas tinggi dan keindahan motifnya. Corak dan ragi tenunan melayu yang dihimpun daru bentuk corak atau ragi yang selaras dengan makna filosofinya. Motif bergambar hewan misalnya, seperti motif semut beriring disimbolkan karena serangga tersebut memiliki sifat rukun dan saling tolong menolong. Motif disebut juga dengan ragi, atau corak sebuah ragam hias. Motif dasar melayu pada umumnya merupakan gambaran dari simbolisasi alam yang terdiri dari flora, fauna, dan benda- benda alam lainnya. 1. Tenun Riau dikenal didaerah lain sebagai kain batik, Riau lebih awal menciptakannya dan dikenal disiak, inderagiri, daik (pulau lingga), dan dabo (pulau sigkep) dengan sebutan cindai. Kain cindai yang merupakan busana melayu biasanya digunakan pada hari besar keagamaan, perkawinan, khitanan, upacara adat dan menyambut tamu penting. Perkembangan kerajinan tenun di Riau berjalan seiring dengan kejayaan kerajaan malaka. kemudian berkembang pada masa kerajaan pelalawan(1530-1879), kerajaan inderagiri(1658- 1838) dan kerajaan siak sri indrapura(1723-1858). Di Siak sri indrapura, tradisi tenun dikenal sejak abad ke-17. hasil tenun yang terkenal adalah kain bercual dua benang emas yang ditenun dari benang sutra alam dan emas. Saat itu, aktivitas bertenun dilakukanoeh para anak dara sebagai pekerja sampingan. a. Proses Menenun Mula-mula dilakukan memerau (menggulung benang yang sudah diwarnai dengan alat pelenting yang berputar). Lalu menyering atau menegangkan benang yang hendak ditenun. Dan seanjutnya mengani atau menyusun benang menurut tata warna. Benang-benang yang sudah disusun, melewati proses berikutnya yaitu menyosop dan mengangkut ke kik (alat tenun). Barulah dilakukan penenunan. Kain yang dihasilkan biasanya berbentuk kain sarung, kain untuk baju teluk belanga, selendang, sarung lejo dan untuk peci atau tengkuluk atau tekuluk. b. Jenis Motif Melayu
Motif pucuk rebung berangkai
Ragam Motif Tumbuh-tumbuhan
Bunga Kembar Bunga Tunggal Kembang Selari Belah Rotan Pucuk Rebung Ragam Motif Hewan Unggas Naga-nagaan Itik Pulang Petang Ayam Jantan Ayam Bersabung Burung Serindit Burung Balam Dua Setengger 2. Anyaman Bahan bahan yang sering digunakan dalam kerajinan anyaman adalah pandan, rotan, nipah, rumbia, daun kelapa, bambu, lidi. Orang petalangan di Pelalawan atau dahulu dikenal daerah batang kampar, menjadikan seni menganyam sebagai mata pencahariann sehari- hari. Jenis motif anyaman juga sama dengan motif tenun yang diadopsi dari berbagai tumbuhan, hewan, gambaran kehidupan, dan bentuk-bentuk geometris. 3. Ukiran Kesenian ukiran adalah kegiatan mengolah permukaan suatu objek yang berukuran dengan membuat perbedaan ketinggian dari pemukaan tersebut sehingga didapati imaji tertentu. Mengukir menggunakan pisau, pahat, alat pencongkel, dll. Hasil dari proses mengukir disebut ukiran. Motif flora paling dominan dalam karya seni ukir Riau yang menunjukkan cerminan jiwa masyarakat melayu daerah sini. Ukiran paling banyak dijumpai di Riau adalah jenis Salembayung yang ditempatkan pada puncak atap rumah. Seni ukir melayu umumnya terbagi menjadi lima macam yakni: • Haut relief (relief tinggi). Dijumpai diistana-istana, perahu, mesjid, pilar runiah/batu-batu nisan. • Demi relief (relief setengah tinggi). Memberikan citra berhala patung. • Bos relief (relief rendah). Jenis ukiran ini sebenarnya dipenuhi kreasi khayal dan tema-tema simbolis. • Relief encreuse(relief tenggelam). Ukiran ini dipahatkan pada benda-benda keras. • A jour (ukiran kerawang). ukiran ini dianggap sebagai karya puncak seni ukiran. SEKIAN TERIMA KASIH