Anda di halaman 1dari 9

Perkembangan Islam di

Nusantara
Fajar Munandar, S. Pd.
Proses Masuknya Islam ke Nusantara

 Teori “Encounter of Civilization” dari Arnold J. Toynbee, memiliki makna


“tatap muka antar peradaban”. Teori ini berusaha menjelaskan bahwa Islam
masuk ke Indonesia tidak lepas dari adanya kontak antara dunia Arab dengan
Nusantara.
 Jauh sebelum Islam lahir, kontak antara dunia Arab dengan Nusantara sudah
terjalin melalui perdagangan. Hal ini diperkuat oleh pendapat sejarawan D. H.
Burger dalam bukunya yang berjudul “Sedjarah Ekonomis Sosiologis Indonesia
Jilid I” bahwa terdapat dua jalur perdagangan, yaitu jalur darat (Jalur Sutera)
dan Jalur laut.
 Jalur laut ini menghubungkan kota dagang dunia salah satunya Nusantara.
Jalur laut ini sudah digunakan sejak abad ke-1 M yang meliputi Laut Tengah-
Syiria-Laut Arab- Teluk Persia- Gujarat/Goa (India)- Aceh dan Malaka
(Nusantara)
Peta Perdagangan Jalur Laut Arab-
Nusantara
Pada abad ke-7, Islam lahir di Jazirah Arab melalui Nabi Muhammad SAW.
Lambat laun Islam berhasil berkembang kuat di Arab. Pada masa nabi Muhammad
SAW hidup, beliau telah melakukan hubungan diplomasi dengan negeri-negeri di
luar Arabia, salah satunya dengan Tiongkok.
Hubungan diplomasi ini membuat Islam dikenal oleh dunia Timur.
Sifat agama Islam yang terbuka sehingga agama Islam ini tersebar dengan mudah
dan cepat. Islam berkembang di kota-kota perdagangan dunia yang saat itu
menjadi jalur perdagangan laut.
Di sisi lain, wilayah-wilayah yang saat itu menerima dakwah Islam, maka pada
awalnya budaya di wilayah tersebut secara perlahan dihiasi oleh nilai Islam. Maka
pada proses ini sering disebut akulturasi, asimilasi, atau sinkretisme.
 Hal ini pula berlaku dalam proses penyebaran Islam di Nusanta. Islam yang
berkembang di Nusantara akan sangat dipengaruhi oleh asal muasal orang
yang menyebarkan agama Islam.
 Oleh sebab itu, tidak heran banyak lahirnya berbagai teori mengenai asal-
muasal masuknya Islam ke Nusantara, di antaranya Teori Makah, Teori Persia,
Teori Gujarat. Teori ini memiliki argumentasi dan buktinya masing-masing.
 Namun, apabila kita kembali lagi kepada teori Arnold J. Toynbee maka kita
memahami bahwa masing-masing teori memiliki kebenarannya, akan tetapi
dapat disepakati bahwa Islam sudah masuk ke Nusantara sejak abad ke-7.
 Maka apakah semua teori kuat dan benar?
 Teori Mekah adalah teori paling kuat dan benar
 teori Makah adalah teori yang paling kuat karena ditemukan bukti bahwa pada
zaman Rasulullah sudah dilaksanakan hubungan diplomasi dengan Dunia Timur
(Tiongkok).
 Bukti dari hubungan tersebut adalah dengan dibangunnya masjid Huaisheng di
Guang Zhou oleh panglima Islam, Saad Bin Abi Waqash. Orang Tiongkok pun
menyebut Islam sebagai Yisilan Jiao dan Makah disebut sebagai kelahiran
Buddha Ma-Hia-Wu.
 Pada masjid Huaisheng terdapat prasasti yang menggambarkan hubungan baik
Islam dan Tiongkok.
Perkembangan Islam di Nusantara

 Apa yang dimaksud dengan perkembangan?


 Dalam konteks Islamisasi, maka perkembangan apa yang dimaksud?
 Jalur perdagangan laut memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
proses perkembangan Islam di Nusantara. Sebagai wilayah paling Barat dari
Nusantara maka Aceh adalah wilayah yang pertemu kali mendapatkan kontak
dengan Islam.
 Oleh sebab itu, Aceh sering kali disebut Gerbang utama masuknya Islam ke
Nusantara.
 Sebelum masuknya Islam, masyarakat Aceh menganut agama Hindu-Buddha.
Maka ketika Islam datang terjadi percampuran budaya antara Islam dan
Hindu-Buddha. Contohnya Tepung Tawar, Kenduri, dan Masjid Indrapuri.
 Sekitar abad ke 9, di Aceh telah berdiri kerajaan Peureulak (Pho-He-La) yang
beragama Hindu. Hal ini ditulis oleh musafir Tiongkok bernama Chou Ku Fei.
Proses perkembangan Islam di Nusantara sangat dipengaruhi oleh perkembangan
politik Islam di Dunia. Dalam hal ini sejarawan Azyumardi Azra menyebutnya
sebagai :Jaringan Ulama Nusantara-Timur Tengah.

Anda mungkin juga menyukai