Anda di halaman 1dari 20

Diagram

Terner
Andini Trie Utami (062119084)
Dianda Namira Azzahra (062119083)
Edelweis Widya Shadri (062119063)
Gilang Maulana Putra (062119073)
Novel Suci Nurani (062119031)
01 Pengertian
Diagram terner adalah diagram berbentuk segitiga
sama sisi untuk memperlihatkan variasi
kesetimbangan fase dengan sistem komposisi,
masing-masing sudut menggambarkan suatu
komponen murni yang diberi label A, B, dan C,
dimana kesetimbangan ini terjadi pada suhu dan
tekanan yang tetap.
Kesetimbangan yang terbentuk
dapat berupa kesetimbangan
heterogen ataupun
kesetimbangan homogen.
Sistem adalah suatu zat yang dapat
diisolasikan dari zat-zat lain yang
menjadi pusat perhatian dalam
mengamati pengaruh
perubahan temperature, tekanan
serta konsentrasi zat tersebut.
Tekanan dan temperatur menentukan keadaan suatu materi
kesetimbangan fasa dari materi yang sama. Kesetimbangan
fasa dari suatu sistem harus memenuhi syarat berikut :

● Sistem mempunyai lebih dari satu fasa


● Terjadi perpindahan reversibel spesi
kimia dari satu fasa ke fasa lain
● Seluruh bagian sistem mempunyai
tekanan dan temperatur sama
Suatu fasa didefinisikan sebagai bagian sistem yang
homogen diantara keadaan submakroskopiknya, dan
dapat didefinisikan sebagai setiap bagian sistem seperti

1 2 3
Homogen dan Sifat sifik dan Dapat dipisahkan
dipisahkan oleh sifat kimia secara mekanik
batas yang jelas berbeda dari dari bagian lain
bagian sistem sistem.
02 Aturan Fasa Gibbs
.
Aturan Fasa J.W. Gibbs memberikan suatu hubungan
antar derajat kebebasan dalam suatu sistem dengan
komponen (C) dan fase (P). Hubungan komponen dan
fase tersebut dapat dinyatakan kedalam suatu persamaan :
V = C – P + 2 .............................................. (1)
F = C – P + 2 .............................................. (2)
dimana,
F atau V = jumlah derajat kebebasan
C = jumlah komponen
P = jumlah fasa
Jumlah derajat kebebasan untuk sistem tiga komponen pada suhu dan tekanan tetap
dapat dinyatakan sebagai :
                                          F   =   3  –  P

Jika hanya satu fasa, maka F = 2


Jika dua fasa dalam kesetimbangan, maka F = 1

Jumlah fasa dalam sistem zat cair tiga kompoen tergantung pada daya saling larut
antar zat cair tersebut dan suhu percobaan. Andaikan ada tiga zat cair A, B dan C.
A dan B saling larut sebagian. Penambahan zat C kedalam campuran A dan B akan
memperbesar atau memperkecil daya saling larut A dan B.
Prinsip menggambarkan komposisi dalam diagram terner :
Cara membaca
. diagram terner
06
. Manfaat

Diagram terner digambarkan dalam bentuk segitiga sama sisi.


Diagram terner bertujuan untuk mudah memahami pengaruh dari
penambahan larutanterhadap campuran dua larutan sebelumnya.
Metode Percobaan
Alat dan Bahan
Alat Bahan

Buret 50 mL 2 buah Kloroform (CHCl3)


Statif dan klem 2 buah Asam asetat glacial (CH3COOH)
Erlenmeyer 250 mL 5 buah Aquades
Gelas ukur 5 mL Tissue
Botol semprot
Batang pengaduk 
Neraca analitik 
Bunsen.
Piknometer 100 mL
Cara Kerja
Cairan A,B dan C Keterangan :
A : Air
• Tentukan rapat massa A,B dan C B : Asam Asetat
C : Kloroform

Erlenmeyer

• 2 buah buret diisi masing – masing dengan larua A dan B


• 5 buah erlemeyer diisi larutan C dengan volume berbeda
• Menitrasi tiap campuran
• Catat volume yang digunakan

Mengulangi
langkah
Hasil Pengamatan
Kesimpulan

Diagram terner adalah diagram yang berbentuk segitiga sama sisi


dimana sudut-sudutnya ditempati oleh komponen zat diberi label A, B,
dan C. Skala dari 0% hingga 100% mewakili komposisi molar,
komposisi massa, dan komposisi volumetrik. Komposisi komponen
ketiga dapat disimpulkan bahwa penjumlahan ketiga komposisi tersebut
harus 100%.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai