Anda di halaman 1dari 14

Pancasila sebagai

Ideologi Negara
Ideologi itu, menurut Oesman dan Alfian
(1990:6),
• Berintikan serangkaian sistem nilai dasar yang
bersifat menyeluruh dan mendalam yang
dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat
atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan
hidup bangsa mereka.
Pancasila dan Komunis
• Periode 1945-1950 kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara sudah kuat.
• Namun, terjadi pergumulan yang secara
internal sudah merongrong Pancasila sebagai
dasar negara, untuk diarahkan ke ideologi
tertentu, yaitu gerakan DI/TII yang akan
mengubah Republik Indonesia menjadi negara
Islam dan Pemberontakan PKI yang ingin
mengubah RI menjadi negara komunis.
• Komunisme tidak pernah diterima dalam kehidupan
masyarakat Indonesia dikarenakan negara komunisme
lazimnya bersifat atheis yang menolak agama dalam suatu
Negara.
• Ideologi komunis juga tidak menghormati manusia sebagai
makhluk individu. Prestasi dan hak milik individu tidak
diakui.
• Bersifat totaliter, karena tidak membuka pintu sedikit pun
terhadap alam pikiran lain.
• Bersifat otoriter dengan menuntut penganutnya bersikap
dogmatis, suatu ideologi yang bersifat tertutup.
Pergolakan Ideologi
• Konflik ideologi adalah konflik yang didasarkan
pada perbedaan ide, gagasan, pengertian, dan
cita-cita yang berbeda antarpihak yang
berkonflik.
• Terjadi karena ketidakmampuan suatu
kelompok sosial menyesuaikan diri dengan
ideologi dan ingin mengganti paham ideologi
yang diyakininya. Di Indonesia, berikut tiga
konflik ideologi yang terjadi :
1. Pemberontakan PKI Madiun
• PKI didirikan oleh Amir Syarifuddin
• Awal September 1948 PKI dipimpin oleh Muso yang kemudian
membawa PKI ke dalam pemberontakan bersenjata di Madiun
pada tanggal 18 September 2020.
• Alasan PKI memberontak : ingin menjadikan Indonesia sebagai
negara komunis.
• Di awal pemberontakan, melakukan pembunuhan terhadap
pejabat pemerintah, para pemimpin parta anti komunis, dan kaum
santri.
• Puncaknya adalah ketika Muso tewas tertembak. Amir Syarifuddin
juga tertangkap dan dijatuhi hukuman mati.
• PKI gagal mengambil alih kekuasaan.
2) Pemberontakan DI/TII
• Sebuah gerakan di Jawa Barat oleh S. M. Kartosuwiryo bercita-cita
mendirikan negara Islam.
• Di Jawa Barat, Divisi Siliwangi dipindahkan ke Jawa Tengah. Akan tetapi,
laskar bersenjata Hizbullah dan Sabilillah tidak bersedia pindah dan malah
membentuk Tentara Islam Indonesia (TII).
• Kosongnya kekuasaan RI di Jawa Barat, dimanfaatkan Kartosuwiryo. Ia
menyatakan pembentukan Darul Islam (DI) dengan dukungan TII, di Jawa
Barat pada Agustus 1948.
• Ketika Divisi Siliwangi Kembali ke Jawa Barat, Kartosuwiryo tidak mau
mengakui tentara RI kecuali mereka mau bergabung dalam DI/TII.
• Pada 1959, pemerintah melakukan operasi militer bernama “Pagar Betis”
dimana tentara pemerintah mengepung tempat-tempat pasukan DI/TII
untuk mempersempit ruang gerak mereka lalu dilakukan juga operasi
tempur pada pasukan DI/TII.
• Kartosuwiryo pun berhasil ditangkap pada 1962 lalu dijatuhi hukuman mati.
3) Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI)
• Peristiwa dibunuhnya tujuh perwira
tinggi militer Indonesia dalam suatu
usaha kudeta yang terjadi 30
September-1 Oktober 1965.
• Para jenderal dibuang di Lubang Buaya
setelah sebelumnya tubuh mereka
disiksa terlebih dahulu. Setelah
dibuang, mereka kembali ditembaki
beberapa kali untuk memastikan bahwa
mereka sudah benar-benar tewas.
• Hingga saat ini, dalang dari peristiwa
G30S/PKI masih menjadi kontroversi
Pancasila dan Agama
• Pada saat kemerdekaan, sekularisme dan pemisahan
agama dari negara didefinisikan melalui Pancasila.
• Namun, Pancasila tidak memasukkan kata
sekularisme yang secara jelas menyerukan untuk
memisahkan agama dan politik atau menegaskan
bahwa negara harus tidak memiliki agama.

• Hubungan negara dengan agama menurut NKRI


yang berdasarkan Pancasila adalah sebagai berikut
(Kaelan, 2012: 215-216):
1) Negara berdasarkan ketuhanan yang maha esa

Hal tersebut menjadikan setiap keputusan yang


diambil untuk negara haruslah di dasarkan atas
apa ketuhanan dan tetap memperhatikan setiap
norma yang ada pada negara. Cara pandang
tentang agama merupakan salah
satu perbedaan ideologi pancasila dengan
ideologi komunis.
2) Ideologi Pancasila tidak menjadikan
Indonesia sebagai negara sekuler
• Negara sekuler : suatu konsep yang menjadikan
sebuah negara netral dalam permasalahan
agama dan tidak mengkaitakan urusan negara
dengan agama secara langsung.
• Dalam pembukaan UUD 1945 pada pokok pikiran
ke Empat menjelaskan bahwa dengan Ideologi
Pancasila yang diterapkan oleh Bangsa Indonesia
menjadikannya sebagai negara yang tidak akan
memisahkan urusan negara dengan agama.
3) Hubungan lainnya antara negara dan agama
menurut pancasila
• Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang ber-Ketuhanan yang
Maha Esa. Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk
memeluk dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-
masing.
• Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar
dan inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama.
• Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan
hasil paksaan bagi siapapun juga.
• Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama
dalam negara.
• Segala bentuk aspek penyelengaraan negara harus berdasarkan atas
nilai nilai dalam ketuhanan yang maha esa. Setiap aturan yang dibuat
harus memperhatikan sikap toleransi antara beragama.
Sesungguhnya salah satu masalah besar bagi
bangsa Indonesia zaman ini ialah bagaimana
memproporsionalisasikan panasila dan agama
sehingga benar-benar terbukti bahwa di dalam
negara dan masyarakat berpancasila ini, agama
dapat di amalkan lebih baik dan sebaliknya
ummat beragama di negara ini merupakan tulang
punggung ideologi nasional indonesia
•  (Marwati Djoned Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto,
1982/83 kemudian dikutip oleh Pranoto dalam Dodo dan
Endah (ed.), 2010: 39)
• (Poespowardojo, 1989: 203-204).
https://guruppkn.com/hubungan-negara-dan-agama-menurut-
ideologi-pancasila

Anda mungkin juga menyukai