BLOK IPT
RUAM MERAH DISELURUH TUBUH
Dilakukan Diagnostik
(anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan lab, dll)
Dilakukan
terjadi penyakit penatalaksanaan
(farmakologi dan non-
campak farmakologi)
SASARAN BELAJAR
LI 1. Memahami dan Menjelaskan Penyakit Campak
LO 1.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Campak
LO 1.2. Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi Campak
LO 1.3. Memahami dan Menjelaskan Etiologi Campak
LO 1.4. Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi dan Patogenesis
Campak
LO 1.5. Memahami dan Menjelaskan Cara Penularan Campak
LO 1.6. Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Campak
LO 1.7. Memahami dan Menjelaskan Diagnosis Campak
LO 1.8. Memahami dan Menjelaskan Diagnosis Banding
LO 1.9. Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Campak
LO 1.10. Memahami dan Menjelaskan Tatalaksana Campak
LO 1.11. Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Campak
LO 1.12. Memahami dan Menjelaskan Prognosis Campak
LO 1.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi
Campak
Campak adalah penyakit akut yang sangat menular, disebabkan
oleh virus yang umumnya menyerang anak. Campk memiliki
gejala klinis khas yaitu terdiri dari 3 stadium yang masing-masing
mempunyai cirri khusus: 1. Stadium masa tunas berlangsung
kira-kira 10-12 hari, 2. Stadium prodromal dengan gejala pilek
dan batuk yang meningkat dan ditemukan enantem (rash / small
spots on the mucosa membrane) pada mukosa pipi (bercak
Koplik), faring dan peradangan mukosa konjungtiva, dan 3.
Stadium akhir dengan keluarnya ruam mulai dari belakang
telinga menyebar ke muka, badan, lengan dan kaki. Ruam timbul
didahului dengan suhu badan yang meningkat, selanjutnya ruam
menjadi menghitam (hiperpigmentasi) dan mengelupas.
LO 1.2 Memahami dan Menjelaskan
Epidemiologi Campak
1-2 Hari sebelum gejala klinis sampai 4 hari setelah ruam(bisa menularkan
virus morbilli)
Infeksi awal
BACK
3. Stadium konvalensi/ Stadium
penyembuhan
Pada stadium ini ruam akan berangsur-angsur
menghilang sesuai dengan urutan timbulnya.
Ruam akan menjadi kehitman
(hiperpigmnetasi) dan mengelupas. Lalu akan
menghilang selama 1-2 minggu. Penderita
campak sangat infeksius sejak 1-2 hari
sebelum stadium prodromal, hingga 4 hari
ssetelah ruam menghilang
LO 1.7 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis
Campak
Diagnosis campak biasanya dapat dibuat berdasarkan kelompok gejala klinis
yang sangat berkaitan, yaitu koriza dan mata meradang disertai batuk dan
demam tinggi dalam beberapa hari, diikuti timbulnya ruam yang memiliki ciri
khas, yaitu diawali dari belakang telinga, kemudian ke muka, dada, tubuh,
lengan dan kaki bersamaan dengan meningkatnya suhu tubuh dan selanjutnya
mengalami hiperpigmentasi dan mengelupas. Pada stadium prodromal dapat
ditemukan entema di mukosa pipi yang merupakan tanda petognomonis
campak (bercak koplik).
• Istirahat
• Pemberian cairan yang cukup.
• Kalori yang sesuai dan jenis makanan yang
disesuaikan dengan tingkat kesadaran dan
adanya komplikasi.
BACK
Campak tanpa komplikasi
• Antipiretik :Parasetamol 7,5-10 mg/kgBB/kali, interval 6-8 jam
• Ekspektoran : Gliseril guaiakolat anak 6-12 tahun : 50-100mg tiap 2-6 jam, dosis
maksimum 600 mg/hari.
• Antitusif : perlu bila batuknya hebat atau mengganggu, narcotic antitussive (codein)
tidak boleh digunakan. Mukolitik bila perlu
• Vitamin terutama vitamin A dan C. Vitamin A pada stadium kataral sangat bermanfaat.
< 6 bulan : 50.000 IU diberikan satu kali
6-11 bulan : 100.000 IU diberikan satu kali
>11 bulan : 200.000 IU diberikan satu kali
• Diet makanan cukup cairan, kalori yang memadai.Jenis disesuaikan dengan tingkat
kesadaran pasien dan ada tidaknya komplikasi.
• Bila campaknya ringan, anak cukup dirawat di rumah. Bila campakterjadi komplikasi maka
harus dirawat di rumahh sakit.
• Anak campak perlu dirawat di tempat tersendiri agar tidak menularkan penyakitnya BACK
kepada yang lain.
Komplikasi
• Suplemen nutrisi.
• Antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder.
• Anti konvulsan apabila terjadi kejang.
• Pemberian vitamin A. Dengan Indikasi rawat inap, jika :
1. Campak disertai komplikasi berat
2. Campak dengan kemungkinan terjadinya komplikasi bila
ditemukan:
– Bercak/eksantem merah kehitaman yang menimbulkan deskuamasi dengan
skuama yang lebar dan tebal.
– Suara parau, terutama disertai tanda penyumbatan seperti laryngitis dan
pneumonia.
– Dehidrasi berat.
– Hiperpireksia (suhu tubuh > 39oC)
– Asupan oral sulit
– Kejang dengan kesadaran menurun BACK
– MEP yang berat
Campak dengan komplikasi
-Ensefalopati/ensefalitis
Antibiotika bila diperlukan, antivirus dan lainya sesuai dengan penderita ensefalitis.
Kortikosteroid, bila diperlukan sesuai dengan penderita ensefalitis.
Kebutuhan jumlah cairan disesuaikan dengan kebutuhan serta koreksi
terhadap gangguan elektrolit dan gangguan gas darah.
-Bronkopneumonia :
Antibiotika sesuai dengan penderita pneumonia Antibiotik ampisilin
100 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis intravena dikombinasikan dengan kloramfenikol 75 mg/kgBB/hari
intravenadalam 4 dosis sampai gejala sesak berkurang dan pasien dapat minum obat peroral. Oksigen
nasal atau dengan masker. Koreksi gangguan keseimbangan asam-basa, gas darah dan elektrolit
Pada kasus campak dengan komplikasi bronkhopneumonia dan gizi kurang perlu dipantau terhadap
adanya infeksi spesifik. Pantau gejala klinis serta lakukan uji Tuberkulin setelah 1-3 bulan penyembuhan.
-Enteritis
Koreksi dehidrasi sesuai derajat dehidrasi. Pemberian cairan intravena
dapat dipertimbangkan apabila terdapat enteritis dengan dehidarsi.
-Otitis media
Diberikan antibiotik kortimoksazol-sulfametokzasol (TMP 4mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis)
Pantau keadaan gizi untuk gizi kurang atau buruk.
LO 1.10 Memahami dan Menjelaskan
Komplikasi Campak
- Bronkopneumonia - Langritis akut
- Ensefalitis morbili akut - Kejang demam
- Ensefalitis - Otitis media
- Subacute Slcerosing - Konjungtivitis
Panencephalitis (SSPE)
- Kebutaan
- Immunosuppressive measles
encephalopathy
- Apenditis
LO 1.11 Memahami dan Menjelaskan
Pencegahan Campak
1.Imunisasi aktif
2.Imunisasi pasif
3.Isolasi
LO 1.12 Memahami dan Menjelaskan Prognosis
Campak
Poorwo Soedarmo, SS., dkk. (Ed). Buku Ajar Infeksi &Pediatri Tropis Edisi
Kedua. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia(IDAI)