Anda di halaman 1dari 14

Sistem Pengaman Kelistrikan

sepeda motor
MAPEL: PERAWATAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
KOMPETENSI : TEKNIK BISNIS SEPEDA MOTOR

Disusun oleh:
Komang Agus Arya Susanta, S.T.
Nip: 19760914 201101 1 002
Fungsi sistem pengaman kelistrikan
Mencegah terjadinya kebakaran pada saat konsleting
dan melindungi kabel dan komponen dari beban yang
berlebihan
Pengaman kelistrikan dipasangkan untuk melindungi
kabel-kabel dan connector dari panas karena arus yang
mengalir berlebihan. 
Penyebab kerusakan rangkaian kelistrikan
dan komponennya
1. Over Load
Arus yang mengalir di rangkaian lebih dari kapasitas
maksimal fuse.
Penyebab: 1. Penambahan alat elektronik
2. Beban kerja komponen meningkat
3. Adanya gangguan mekanis /
komponen elektronikanya
2. Short Cirkuit
Adanya hubungan singkat pada rangkaian sehingga arus
yang mengalir ke fuse melebihi kapasitas fuse
Pemilhan capasitas sekring
1. Beban / kebutuhan arus normal dari peralatan
elektronik yang terpasang.
2. Arus masksimum yang diijinkan pada masing-masing
komponen elektronik.
3. Spesifikasi kabel yang terpasang (arus maksimum yang
diijinkan melewati kabel)
Pemilhan capasitas sekring dalam suatu
rangkaian
1. Pilihlah capasitas sekring diatas kebutuhan arus
normal.
2. Pilihlah capasitas sekring dibawah arus maksimum
yang diijinkan dari komponen elektronik yang
terpasang.
3. Pilihlah kapasitas sekring dibawah arus maksimum
yang diijinkan melewati kabel (makin besar diameter
kabel, arus yang diijinkan makin besar)
4. Jika tidak memungkinkan pemakaian sekring hanya
satu buah, maka gunakanlah lebih dari satu.
5. Memasang sekring sebisa mungkin dekat dengan
sumber energi listrik: baterai atau alternator
Contoh Pemilhan capasitas sekring dalam
suatu rangkaian
Arus mak yang
diijinkan 10 A

sumber Beban

Arus normal : 4 ampere


Arus maksimum: 8 ampere

Maka kapasitas sekring adalah


4 A < capasitas sekring < 8 A
Contoh Pemilhan capasitas sekring dalam
suatu rangkaian
Arus mak yang
diijinkan 10 A

sumber Beban

Arus normal : 8 ampere


Arus maksimum: 15 ampere

Langka 1: ganti ukuran kabel yang memiliki arus yang


diijinkan diatas arus yang maksimum beban
misal 20 ampere
Langkah 2: pilih fuse dengan kapasitas diatas 8 ampere
& kurang dari 15 ampere
Contoh Pemilhan capasitas sekring dalam
suatu rangkaian Fuse 1

Beban 1

Fuse induk Arus normal : 5 ampere


Fuse 2
Arus maksimum: 10 ampere
sumber

Beban 2

Fuse 1: 5 A <capaitas sekring< 10A


Arus normal : 12 ampere
Fuse 2: 12A <capaitas sekring< 20A Arus maksimum: 20 ampere
Fuse induk: 17A <capasitas sekring< 30A
Ukuran kabel beban 1 (fuse 1) : >10A
Beban 2 (fuse 2) : >20A
induk (fuese induk) : >30A
Pemilhan capasitas sekring dalam suatu rangkaian
kelistrikan jika arus maksimum tidak diketahui
Contoh: diketahui sebuah rangkaian lampu kepala, memiliki
spesifikasi lampu 96 W/12V, berapa kapasitas
fuse yang harus digunakan?
Jawaban:
Langkah 1: mencari arus yang mengalir
I = P/V = 96 Watt / 12 volt = 8 ampere
(kalau hasilnya ada komanya, dibulatkan keatas)
Langkah 2: menentukan ukuran nilai arus (rated current)
fused dengan cara mengalikan 2 (x2)
ukuran rated current fuse = 8A x 2 = 16 A.
Lanhkah 3: pilih fuse dengan kapasitas 20A
Komponen Pengaman Kelistrikan SM
1. Fuse/sekering

2. fusible link

3. circuit breaker
Fuse / sekring - type blade
1. Micro2.
2. Micro3.
3. LP-mini (APS), juga dikenal sebagai
mini low-profile. disebut "Micro"
karena istilah ini berarti lebih kecil
dari mini, tetapi baru-baru ini
sekering yang menggunakan nama
Micro telah dirilis .
4. Mini (APM / ATM). Sekering mini
dikembangkan pada 1990-an.
5. Sekering tipe blade biasa (APR /
ATC / ATO / ATS), juga dikenal
sebagai standar .
6. Maxi (APX), tugas berat.
Grup ukuran
Kode warna
Rumuas I, A, R, P

V P
I.R I .V
I = Kuat arus (Ampere)
V = Tegangan (Volt)
R = Hambatan atau Resistor (Ohm)
P = Daya (Watt)

Anda mungkin juga menyukai