Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU SOSIAL BUDAYA

YANG BERPENGARUH PADA


KEBIDANAN KOMUNITAS

Dosen pembimbing :
Nurul Azizah,S.ST
Kelompok 2
1. Aldila Ayu Rizki
2. Amila Hasanah
3. Anggi Apriliyasari
4. Faikhatus Soleha
5. Irzamaniya
6. Kiptiyeh
7. Nur Indah Milla Tilla
8. Nurul Alfiyatuz Zahro
9. Siti Nur Maila Khusna
Teori
budaya dan Kebudayaan

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya


bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-
unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.
Aspek social budaya ini mencakup pada setiap trimester
kehamilan dan persalinan yang mana pada zaman dahulu
banyak mitos dan budaya dalam menanggapi hal ini.
Next….
Perilaku kesehatan merupakan salah satu
factor perantara pada derajat
kesehatan. Perilaku yang dimaksud
adalah meliputi semua perilaku
seseorang atau masyarakat yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat, angka kesakitan dan angka
kematian.
Beberapa perilaku dan aspek social budaya yang
mempengaruhi pelayanan kebidanan di komunitas
diantaranya
1. Health Believe
Tradisi-tradisi yang diberlakukan secara turun-temurun
dalam pemberian makanan bayi. Contohnya di daerah
Situbondo ada tradisi pemberian madu dan kelapa muda
pada BBL.
2. Life Style
Gaya hidup yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Contohnya pernikahan dini.
3. Health Seeking Behavior
Salah satu bentuk perilaku sosial budaya yang
mempercayai apabila seseorang sakit tidak perlu pelayanan
kesehatan, akan tetapi cukup dengan membeli obat di
warung atau mendatangi dukun, melahirkan ke dukun.
Beberapa perilaku dan aspek social budaya
yang mempengaruhi pelayanan kebidanan di
komunitas diantaranya
1. Hamil
Ex :
1. Tidak boleh duduk di depan pintu, dikhawatirkan akan
susah melahirkan.
2. Siraman 7 bulanan.
3. Pantangan keluar waktu maghrib dikhawatirkan kalau
diganggu mahluk halus atau roh jahat.
4. Larangan suami menggunakan surban, khawatir terjadi
lilitan tali pusat.
5. Pantangan memakan cumi-cumi dan udang bagi ibu
hamil, khawatir bayinya lahir berkulit hitam dan saat
persalinan janin maju mundur.
6. Larangan suami menyakiti dan membunuh hewan,
khawatir bayi yang dilahirkan cacat
2. Persalinan
Ex :
1. Melahirkan di lantai.
2. Minum minyak kelapa memudahkan
persalinan.
3. Minum madu dan telur dapat menambah
tenaga untuk persalinan.
4. Minum air rendaman akar rumput fatimah
dapat memperlancar persalinan, dll.
Nifas dan Bayi Baru Lahir
Ex :
1. Pantang makan makanan yang amis ikan, telur,
daging.
2. Pantangan ibu nifas makan ikan, khawatir jika
makan ikan darah yang keluar berbau amis.
3. Ibu nifas diet mutih (nasi dan garam/ krupuk)
3. Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari
setelah melahirkan karena bisa sawan.
4. Menaruh ramuan pada tali pusat, dll.
Peran bidan di komunitas terhadap perilaku
diatas adalah
1. KIE tentang menjaga kehamilan yaitu dengan
ANC teratur, konsumsi makanan bergizi, batasi
aktivitas fisik, tidak perlu pantang makan.
2. Memberikan pendidikan pada penolong persalinan
mengenai tempat persalinan, proses persalinan,
perawatan selama dan pascapersalinan.
3. Memberikan penyuluhan pentingnya pemenuhan
gizi selama masa pasca persalinan, bayi dan balita.
4. KIE tentang masa nifas.
THANKS
FOR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai