Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI SEKOLAH

DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK

Subdit Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi


Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Jakarta, 5 – 8 Desember 2018
TERMASUK DALAM
MANAJEMEN TERPADU PROGRAM P2PTM
Program Pencegahan dan Pengendalian Faktor Risiko PTM
Pengendalian Faktor Risiko PTM melalui beberapa upaya yang dilakukan
untuk menurunkan faktor risiko PTM sehingga kejadian PTM dapat
dikendalikan, antara lain melakukan gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS), sosialisasi perilaku CERDIK, GENTAS (Gerakan Nusantara Tekan
Angka Obesitas), Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan kegiatan
Posbindu rutin.
1. Tahapan manajemen di Pusat, spt mengalokasikan anggaran,
menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, dsb
2. Tahapan manajemen di Propinsi dan kab/kota, spt Adokasi dan
sosialisasi, mengupayakan adanya regulasi/ ketentuan Kepala Daerah,
dsb
3. Tahapan manajemen di Puskesmas, spt implementasi KTR, dsb
MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI SEKOLAH DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK
Dasar Hukum,
1. Undang-Undang no.36 tahun 2009 tentang Kesehatan (pasal 115) Pemerintah
daerah wajib menetapkan KTR di wilayahnya
2. PP 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan pasal 49 tentang Pemerintah dan Pemda
Wajib mewujudkan KTR & pasal 52 Pemda wajib menetapkan KTR di wilayahnya
dengan PERDA;
3. Permendikbud No 64 tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan
Sekolah;
4. Peraturan bersama Menkes & Mendagri No 188/Menkes/PB/I/2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan KTR

CATATAN
Pemberlakuan KTR : tempat belajar mengajar, fasyankes, tempat anak bermain, tempat
ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum dan tempat lain
yang ditetapkan
MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI SEKOLAH DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK
Sasaran :
• Penerapan Kawasan Tanpa Rokok bagi seluruh warga
sekolah meliputi peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan dan masyarakat sekolah
• Skrining perilaku merokok bagi peserta didik kelas
4,5,6 SD/MI, (usia10-12 tahun) kelas 7 SMP/MTs,
Kelas 10 SMA/SMK/MA negeri dan swasta
MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI SEKOLAH DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK
Tahapan Pelaksanaan di Pusat
1. Menyusun NSPK terkait Penegakan Hukum Kawasan Tanpa Rokok
2. Menyusun NSPK terkait Upaya Berhenti Merokok pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
3. Mengalokasikan anggaran untuk Pelatihan bagi Guru dan Tenaga Kesehatan dalam
Upaya Berhenti Merokok
4. Mengalokasikan anggaran untuk mendukung Advokasi dan Sosialisasi kepada
Pimpinan Daerah (Bupati atau Walikota) untuk mewujudkan dan menetapkan
aturan Kawasan Tanpa Rokok
5. Mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan Pelatihan Penyusunan Perda
Kawasan Tanpa Rokok bagi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota, Bagian Hukum
Provinsi dan Kab/Kota, Bappeda Provinsi dan Kab/Kota dan
Akademisi/Penggiat/pemerhati tembakau
6. Mengalokasikan anggaran untuk Pemberian Penghargaan bagi Pimpinan Daerah
yang sudah menerbitkan Aturan Kawasan Tanpa Rokok
(PERDA/PERBUP/PERWAL) dan Larangan Iklan Rokok di media luar ruang
MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI SEKOLAH DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK
7. Mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan MONEV penerapan aturan KTR di
lingkungan sekolah termasuk penentuan jumlah sampling sekolah dan lokasi yang
telah ditetapkan, bersama-sama Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Dinas Pendidikan serta institusi terkait seperti Bagian Hukum, Satpol PP, dll
8. Mengalokasikan anggaran untuk Skrining perilaku Merokok bagi anak Sekolah
bersama-sama Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan
serta institusi terkait seperti Bagian Hukum, Satpol PP, dll
9. Mengalokasikan anggaran dan menyiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan
Skrining perilaku merokok pada anak sekolah seperti: Stiker KTR, Formulir, CO
analizer, mouthpeace, buku hidup sehat tanpa rokok, video/ILM dampak rokok dll
bersama-sama Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan
serta institusi terkait seperti Bagian Hukum, Satpol PP, dll
10.Melakukan validasi data hasil penilaian implementasi KTR di sekolah dan analisis
data yang di input oleh pengelola program Provinsi dan Kabupaten/Kota
11.Melakukan validasi data hasil Skrining perilaku merokok pada anak sekolah dan
analisis data yang di input oleh pengelola program Provinsi dan Kabupaten/Kota
12.Menyediakan hotline layanan berhenti merokok (QUITLINE) dengan telepon tanpa
bayar di nomor 0800-177-6565
MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI SEKOLAH DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK
Tahapan Pelaksanaan di Provinsi
1. Melakukan advokasi kepada Gubernur untuk menginisiasi penyusunan PERDA KTR
2. Mengalokasikan anggaran untuk Penyusunan Perda Kawasan Tanpa Rokok di Provinsi
3. Mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan penerapan Kawasan Tanpa Rokok dan
MONEV penerapan aturan KTR di lingkungan sekolah termasuk penentuan jumlah
sampling sekolah dan lokasi yang telah ditetapkan, bersama-sama Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan serta institusi terkait seperti Bagian Hukum,
Satpol PP, Bappeda, dll
4. Mengalokasikan anggaran untuk Sosialisasi dan penyediaan Iklan Layanan
Masyarakat tentang Dampak Buruk Merokok bagi Kesehatan melalui media cetak
dan elektronik
5. Mengalokasikan anggaran dana Dekonsentrasi maupun APBD untuk Pelatihan bagi Guru
dan Tenaga Kesehatan dalam Upaya Berhenti Merokok (UBM)
6. Mengalokasikan anggaran untuk Pemberian Penghargaan bagi Sekolah yang
menerapkan Kawasan Tanpa Rokok
MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI SEKOLAH DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK
7. Menentukan jumlah sekolah SMA/MA sederajat dan jumlah sekolah SMA/MA
sederajat yang sudah melaksanakan Kebijakan KTR minimal 50% sekolah baik negeri
maupun swasta termasuk pondok pesantren dan sekolah berasrama di Provinsi
8. Menentukan jumlah sekolah SD/MI; SMP/MTS; SMA/MA sederajat dan jumlah
sekolah SD/MI; SMP/MTS; SMA/MA sederajat yang melaksanakan Kebijakan KTR
minimal 50% sekolah baik negeri maupun swasta termasuk pondok pesantren dan
sekolah berasrama di Kabupaten/Kota
9. Menentukan jumlah Jumlah kabupaten /kota dan jumlah Jumlah kabupaten /kota
yang melaksanakan kebijakan KTR minimal 50% sekolah baik negeri maupun swasta
termasuk pondok pesantren dan sekolah berasrama
10. Mengalokasikan anggaran APBD/Pajak Rokok/DBHCHT untuk pelaksanaan MONEV
penerapan aturan KTR di lingkungan SMA/MA sederajat termasuk penentuan jumlah
sampling sekolah dan lokasi yang telah ditetapkan, bersama-sama Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan serta institusi terkait seperti Bagian
Hukum, Satpol PP, dll
MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI SEKOLAH DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK
11.Mengalokasikan anggaran untuk Skrining perilaku Merokok bagi anak
Sekolah SMA/MA sederajat bersama-sama dengan Dinas Pendidikan
12.Mengalokasikan anggaran dan menyiapkan sarana dan prasarana untuk
kegiatan Skrining perilaku merokok pada anak sekolah seperti: Stiker
KTR, Formulir, CO analizer, mouthpeace, buku hidup sehat tanpa rokok,
video/ILM dampak rokok dll bersama-sama Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan serta institusi terkait
seperti Bagian Hukum, Satpol PP, dll
13.Menyediakan Layanan Klinik Berhenti Merokok di Rumah Sakit
14.Melakukan validasi data hasil penilaian implementasi KTR di sekolah dan
analisis data yang di input oleh pengelola program Kabupaten/Kota
15.Melakukan validasi data hasil Skrining perilaku merokok pada anak
sekolah dan analisis data yang di input oleh pengelola program
Kabupaten/Kota
MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI SEKOLAH DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK
Tahapan Pelaksanaan di Kabupaten/Kota
1. Melakukan advokasi kepada Bupati/Walikota untuk menginisiasi penyusunan
PERDA KTR bersama dengan Bagian Hukum, Akademisi/penggiat/jejaring
pengendalian tembakau
2. Mengalokasikan anggaran untuk Penyusunan Perda Kawasan Tanpa Rokok di
Kabupaten/Kota
3. Mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan penerapan Kawasan Tanpa Rokok dan
MONEV penerapan aturan KTR di lingkungan sekolah termasuk penentuan jumlah
sampling sekolah dan lokasi yang telah ditetapkan, bersama-sama Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan serta institusi terkait seperti Bagian Hukum,
Satpol PP, Bappeda, dll
4. Mengalokasikan anggaran untuk melakukan advokasi dan mendorong agar
terwujudnya Peraturan Desa (PERDES KTR) dan implementasinya di Desa
5. Menyusun PERDES KTR di Desa bersama-sama Bagian Hukum, Kepala Puskesmas
setempat, dll.
MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI SEKOLAH DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK
6. Mengalokasikan anggaran untuk Sosialisasi dan penyediaan Iklan Layanan
Masyarakat tentang Dampak Buruk Merokok bagi Kesehatan melalui media cetak
dan elektronik
7. Mengalokasikan anggaran dana APBD/Pajak Rokok/DBHCHT untuk Pelatihan bagi
Guru dan Tenaga Kesehatan dalam Upaya Berhenti Merokok
8. Mengalokasikan anggaran dana APBD/Pajak Rokok/DBHCHT untuk kegiatan
penegakan KTR serta melengkapi sarana dan prasarana pendukung penerapan
KTR di Kabupaten Kota melalui anggaran APBD
9. Mengalokasikan anggaran kegiatan skrining perilaku merokok di Sekolah dengan
dana APBD/Pajak Rokok/DBHCHT untuk
10. Mengalokasikan anggaran untuk Pemberian Penghargaan bagi Sekolah yang
menerapkan Kawasan Tanpa Rokok
11. Menentukan jumlah sekolah sekolah SD/MI; SMP/MTS; SMA/MA sederajat dan
yang jumlah sekolah SD/MI; SMP/MTS; SMA/MA sederajat yang telah
melaksanakan Kebijakan KTR minimal 50% sekolah baik negeri maupun swasta
termasuk pondok pesantren dan sekolah berasrama di Kabupaten/Kota
MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI SEKOLAH DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK

12. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan Skrining perilaku merokok
pada anak sekolah seperti: Stiker KTR, Formulir, CO analizer, mouthpeace, buku
hidup sehat tanpa rokok, video/ILM dampak rokok dll melalui anggaran
DAK/mengusulkan kepada Pemda untuk dipenuhi dari APBD
13. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan Layanan Berhenti Merokok di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan seperti Formulir, CO analizer, Peakflowmeter,
Lembar Balik, buku hidup sehat tanpa rokok, stiker KTR dll melalui anggaran
DAK/mengusulkan kepada Pemda untuk dipenuhi dari APBD
14. Menyediakan layanan Upaya Berhenti Merokok di Fasyankes (Puskesmas) dan
Klinik Berhenti Merokok di Rumah Sakit
15. Melakukan validasi data hasil penilaian implementasi KTR di sekolah dan analisis
data yang di input oleh pengelola program di Puskesmas
16. Melakukan analisis data hasil Skrining perilaku merokok pada anak sekolah yang
di input oleh pengelola program di Puskesmas
MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI SEKOLAH DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK
Tahapan Pelaksanaan di Puskesmas
1. Mengalokasikan anggaran untuk Sosialisasi tentang dampak buruk merokok bagi
kesehatan di lingkungan puskesmas, Kelurahan, Kecamatan dll
2. Menerapkan 100% Kawasan Tanpa Rokok di Puskesmas
3. Mengalokasikan anggaran kegiatan skrining perilaku merokok bagi anak sekolah
SD/MI; SMP/MTS sederajat; pondok pesantren, atau sekolah berasrama baik
negeri maupun swasta.
4. Melakukan identifikasi jumlah sekolah SD/MI; SMP/MTS sederajat; pondok
pesantren, atau sekolah berasrama baik negeri maupun swasta.
5. Mengalokasikan anggaran untuk melaksanakan skrining perilaku merokok pada
peserta didik kelas 4,5,6 SD/MI, (usia10-12 tahun) kelas 7 SMP/MTs, Kelas 10
SMA/SMK/MA negeri dan swasta di wilayah Puskesmas
6. Melakukan identifikasi serta mengusulkan kebutuhan pelatihan Upaya berhenti
merokok untuk guru dan tenaga Kesehatan di puskesmas di wilayahnya
pertahun.
MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI SEKOLAH DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK
7. Mendorong Kepala Sekolah agar membuat SK Kepala Sekolah menetapkan sekolah sbg KTR,
termasuk menetapkan tim pengawasan dan pembinaan dalam penerapan KTR
8. Mendorong agar Sekolah membuat Deklarasi komitmen bersama komunitas sekolah dalam
menerapkan KTR
9. Melakukan layanan Konseling berhenti merokok bagi masyarakat dengan faktor risiko
merokok.
10. Menerima rujukan dari Sekolah bagi siswa perokok yang gagal berhenti merokok setelah
dilakukan konseling berhenti merokok di Sekolah selama 6-8 minggu.
11. Mengalokasikan anggaran untuk bahan habis pakai (mouthpeace Co Analizer), buku hidup
sehat tanpa rokok, cetak stiker/leafleat/poster/banner/spanduk terkait KTR dengan
sebagian dana kapitasi
12. Melakukan pencatatan dan pelaporan baik secara manual maupun melalui web surveilans
PTM
13. Mendorong agar seluruh Desa/kelurahan mempunyai Peraturan Desa Kawasan Tanpa
Rokok (PERDES KTR)
14. Mendorong agar Lurah, Tokoh Masyarakat dan Kelompok PKK di desa/kelurahan menjadi
contoh (panutan) hidup sehat dengan tidak merokok di depan anak-anak dan tidak
menyuruh anaknya beli rokok
MOHON MASUKAN IBU BAPAK
UNTUK PENYEMPURNAAN
MANAJEMEN PENERAPAN KTR DI
SEKOLAH DAN
SKRINING PERILAKU MEROKOK

Anda mungkin juga menyukai