Anda di halaman 1dari 13

Islam dan Ilmu Ekonomi

(Oikos dan Nomos):


Sinergi dan kontradiksi

Atik Emilia Sula


Konsep Oikos dan Nomos

 Secara Bahasa - Yunani kuno (Greek), makna dari Oikos (rumah


tangga) dan nomos (aturan) yang berarti aturan rumah tangga.
Menurut istilah konvensional ekonomi berarti aturan-aturan untuk
menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga
baik rumah tangga rakyat maupun rumah tangga negara.
 Ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Pengertian ekonomi yang lain menjelaskan bahwa ekonomi
sebagai pengukur tingkat kemajuan suatu negara. Sedangkan
ekonomi secara umum dapat diartikan sebagai ilmu yang
berhubungan tentang sumber daya material seseorang,
masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan
 Apakah yang menjadi tugas ilmu ekonomi? Ekonomi
mempersoalkan usaha manusia untuk meningkatkan
kemakmurannya, baik secara perseorangan maupun secara
berkelompok (keluarga, bangsa dan masyarakat)
Tujuan Ekonomi Islam dan Ekonomi
Konvensional
Tujuan ekonomi konvensional (dari beberapa literatur):
 Manusia dimotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri, yang
diekspresikan terutama melalui pencarian untuk mendapatkan
keuntungan finansial - Rational Economic Man
 Menurut pandangan konvensional kekayaan adalah hak individu dan
merupakan pengukur tahap pencapaian mereka di dunia
 Perilaku kompetitif lebih rasional bagi individu daripada perilaku
kooperatif, akibatnya, masyarakat harus dibangun skapnya di
sekitar motif kompetitif.
 Kemajuan manusia diukur dengan peningkatan nilai dari apa yang
dikonsumsi oleh anggota masyarakat, dan semakin tingginya
tingkat belanja konsumen memajukan kesejahteraan masyarakat
dengan merangsang output ekonomi yang lebih besar lagi pastinya.
Tujuan Ekonomi Islam:
 Tujuan Ekonomi Syariah selaras dengan tujuan dari syariat Islam itu
sendiri (maqashid asy syari’ah), yaitu mencapai kebahagiaan di dunia
dan akhirat (falah) melalui suatu tata kehidupan yang baik dan
terhormat (hayyah thayyibah). Tujuan falah yang ingin dicapai oleh
Ekonomi Syariah meliputi aspek mikro ataupun makro, mencakup horizon
waktu dunia ataupun akhirat.
 Prof. Muhammad Abu Zahrah mengatakan ada tiga sasaran hukum Islam
yang menunjukkan bahwa Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh
umat manusia, yaitu (Rahman, 1995:84):
 Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi
masyarakat dan lingkungannya
 Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud
mencakup aspek kehidupan di bidang hukum dan muamalah.
 Tercapainya maslahah (merupakan puncaknya). Para ulama menyepakati
bahwa maslahah yang menjad puncak sasaran di atas mencakup lima
jaminan dasar, yaitu: keselamatan keyakinan agama (al din),
kesalamatan jiwa (al nafs), keselamatan akal (al aql), keselamatan
keluarga dan keturunan (al nasl) dan keselamatan harta benda (al mal).
Nilai Dasar Sistem Ekonomi Islam

Pemilikan Keseimbangan Keadilan

1. Pemilikan hanya atas1. Sederhana 1. Berarti kebebasan


manfaatnya 2. Hemat bersyarat akhlak Islam
2. Pemilikan terbatas 3. Menjauhi 2. Harus diterapkan di
semua fase kegiatan
sepanjang umur pemborosan (thdp
ekonomi
3. Tak ada pemilikan pemilikan & 3. Alokasikan sejumlah
individu atas barang pengelolaan hasil kepada yang tak
umum sumber daya) mampu masuk pasar
4. Menikmati hasil atau tak sanggup
pembangunan membeli menurut
5. Perbaikan kekuatan pasar.
kesejahteraan 4. Kebenaran, Kejujuran,
setiap individu Keberanian, Kelurusan

5
Prinsip Dasar Ekonomi Islam

2. Al-Adl

3. Ma’ad 1.Tauhid
Prinsip
Dasar

4. 5.
Khilafah Nubuwah
Tauhid adalah fondasi keimanan islam. Bermakna
segala yang ada di alam semesta ini didesain dan
diciptakan dengan sengaja oleh Allah, bukan
kebetulan, dan semuanya pasti memiliki tujuan.

Implikasi
Prinsip Tauhid

Memandang bahwa
Kepemilikan manusia Aktifitas ekonomi
Adalah nisbi/relatif, Diorientasikan
Yang mutlak hanya Pada tujuan ibadah
Pada Allah SWT
Implikasi
Prinsip al-Adl

Pemenuhan Sumber-sumber Distribusi Stabilitas: Larangan


kebutuhan pokok pendapatan yang pendapatan dan Penimbunan dan
manusia halal dan toyyib kekayaan merata Monopoli Harta,
Larangan
Eksploitasi baik
Terhadap sesama
Maupun dengan
alam
Siddiq
(Jujur,
Benar)

Tabliq Amanah
Prinsip
(Keterbuka (Dapat
Nubuwah
an) dipercaya)

Fathanah
(Bijaksana)
Manusia adalah khalifah Allah SWT di muka bumi,
yang dibekali dengan perangkat jasmani dan rohani
agar dapat berperan secara efektif sebagai khalifah-
Nya.

Prinsip Khilafah

Sumber Daya Pola Hidup


Persaudaraan Kebebasan
adalah (Life Style ) yang manusia.
universal
Amanah sederhana
Secara harfiyah Ma’ad berarti “kembali”. Dan kita semua
akan kembali pada Allah. Manusia diciptakan untuk
berjuang, dan perjuangan ini akan mendapatkan
ganjaran, baik di dunia ataupun di akhirat. Sebab itu
ma’ad diartikan sebagai “imbalan/ganjaran”.

Prinsip Ma’ad
(Hasil)

Orientasi aktifitas
Ekonomi bukan
Keseimbangan
hanya hasil duniawi,
Tujuan hidup
Melainkan juga
Akhirat
Pelaksanaan ekonomi syariah harus menjalankan prinsip-prinsip
sebagai berikut (Sudarsono, 2002:105):
 Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau
titipan dari Allah swt kepada manusia.
 Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
 Kekuatan penggerak utama Ekonomi Syariah adalah kerja sama.
 Ekonomi Syariah menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang
dikuasai oleh segelintir orang saja.
 Ekonomi Syariah menjamin pemilikan masyarakat dan
penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
 Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari
penentuan di akhirat nanti.
 Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi
batas (nisab).
 Islam melarang riba dalam segala bentuk.

Anda mungkin juga menyukai