COELENTERATA
1. Hewan bersel banyak (multiseluler)
2. Tubuh radial simetris (2 lapis sel), ektoderm dan
endoderm. Diantaranya ada rongga (mesoglea)
3. Bentuk seperti tabung (polip) dan seperti mangkok
(medusa)
4. Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk
menangkap mangsa dan bergerak. Tentakel punya sel
racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
5. Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan
6. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan),
vegetatif pada fase polip dan generatif pada fase
medusa Sumber : en.wikipedia.org
Fase Hidup Coelenterata
1. Polip
Umumnya hidup soliter (sendiri), tapi
ada pula yang membentuk koloni.
Melekat pada dasar perairan, tidak
dapat bergerak bebas. Tubuh atas
membesar, di alamnya terdapat
rongga gastrovaskuler yang fungsinya
sebagai usus. Di bagian atas terdapat
mulut dan tentakel untuk menangkap
mangsa. Polip merupakan fase
vegetatif pada coelenterata.
Sumber : upload.wikimedia.org
Fase Hidup Coelenterata
2. Medusa
Fase medusa merupakan fase
generatif (seksual), dimana pada
fase ini mengha-silkan sel telur
dan sel sperma. Medusa dapat
melepaskan diri dari induk dan
berenang bebas di perairan.
Bentuknya seperti payung dan
punya tentakel yang melambai-
lambai. Kita biasa menamakannya
dengan ubur-ubur
Sumber : en.wikipedia.org
Reproduksi Coelenterata
1. ASEKSUAL (VEGETATIF)
• Dilakukan dengan
membentuk kuncup pada
pada fase polip. Makin
lama makin besar, lalu
membentuk tentakel.
Terdapat dua jenis
tentakel yaitu tentakel
makanan dan tentakel
medusa.
Reproduksi Coelenterata
2. SEKSUAL (GENERATIF)
Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan
sel ovum (telur) yang terjadi pada fase medusa.
Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium
dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu
berenang hingga menuju ovum. Ovum yang
dibuahi akan membentuk zigot. Mula-mula zigot
tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. Larva
bersilia (planula) berenang meninggalkan induk
dan membentuk polip di dasar perairan.
Siklus Hidup Coelenterata
Tutup kapsul
berada
di
Mulut permukaan
Lapisan
sel
duri
epidermis Silium
Mesoglea termodifi
Epidermis kasi
Interaksi sel-sel
pada jaring saraf Gastrodermis Lilitan duri
di dalam
Lapisan sel-sel kapsul
epidermis dengan
kemampuan
kontraksi Nematokis (kapsul berada
Diskus pada permukaan sel epidermis)
Klasifikasi Cnidaria
1. Hidrozoa
Tidak memiliki sel
nematosista
Memiliki dua macam alat
indera, yaitu :
1) Oseli, sebagai
reseptor cahaya.
2) Statosista, sebagai
alat penjaga
keseimbangan
Contoh Hidrozoa adalah
Obelia sp. dan Hydra sp.
Sumber : en.wikipedia.org
Klasifikasi Cnidaria
2. Scyphozoa
• Fase medusa lebih
dominan daripada fase
polip., sehingga sering
disebut ubur – ubur
sejati.
• Memiliki nematosista.
• Contoh : Aurelia aurita.
Sumber : en.wikipedia.org
Klasifikasi Cnidaria
3. Cubozoa
• Mengalami siklus lengkap dari polip hingga
medusa.
• Umumnya berbentuk kotak.
• Memiliki lensa mata yang kompleks.
• Mampu berenang lebih cepat.
• Sengatan Nematosistanya paling
berbahaya.
• Contohnya adalah ubur – ubur kotak
Chironex fleckeri (tawon laut)
Sumber : simple.wikipedia.org
Klasifikasi Cnidaria
4. Antozoa
Memiliki bentuk mirip bunga.
Memiliki nematosista.
Contohnya :
1) Metridium dan Edwardsia, dapat merayap dengan pedal seperti
kaki.
2) Antipathes (koral hitam ), rangkanya tersusun dari zat tanduk.
3) Cerianthus, polipnya berbentuk seperti anemon panjang,
bertentakel banyak, dan terbungkus selubung dari lendir dan
pasir yang mengeras
4) Corallium (koral merah), digunakan sebagai perhiasan.
5) Acropora, Fungia, Astrangia, memiliki rangka luar dari zat
CaCO3, sering disebut juga karang batu.
Sumber : en.wikipedia.org
Peranan Cnidaria
Sumber : id.wikipedia.org
D. CTENOPHORA