Anda di halaman 1dari 9

Cnidaria dan Ctenophora

Cnidaria
Pengertian cnidaria.
Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar 9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan
di perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani
“cnidos” yang berarti “jarum penyengat“. Kemampuan menyengat cnidaria-lah yang merupakan asal nama
mereka. Ciri khas Cnidaria adalah knidosit, yang merupakan sel terspesialisasi yang mereka pakai terutama
untuk menangkap mangsa dan membela diri. Semua cnidaria berkembangbiak secara seksual.
Banyak cnidaria memiliki daur hidup yang rumit dengan tingkat perkembangan polip aseksual dan medusa
seksual, namun beberapa tidak memiliki polip atau tidak memiliki medusa. Dalam waktu lama, Cnidaria
dikelompokkan dengan Ctenophoradalam filum Coelenterata, akan tetapi setelah lebih disadari perbedaan
mereka menyebabkan mereka ditempatkan pada filum yang terpisah.

Struktur Tubuh Cnidaria.

Cnidaria dewasa dapat memiliki bentuk polip atau medusa, atau bergantian (keduanya). Cnidaria yang dapat
berubah bentuk antara polip dan medusa sebagian besar ada pada kelas Hydrozoa. Bentuk polip adalah
bentuk silindris yang menempel pada substrat (sesil). Karena Cnidaria tidak memiliki kepala, maka ujung-
ujungnya disebut ujung oral (en: oral end) yang dekat dengan mulut, dan ujung aboral (en: aboral end)
yang jauh dari mulut. Maka pada bentuk polip, ujung aboral menempel pada substrat, dan ujung oral
menunggu mangsa untuk ditangkap oleh tentakelnya. Walaupun banyak polip bisa bergerak perlahan
menggunakan otot pada ujung aboralnya, akan tetapi mereka lebih banyak diam. [1]

Bentuk medusa menyerupai bentuk polip yang lebih datar, dengan ujung oral di bagian bawah. Bentuk ini
bergerak bebas (motil) dengan kombinasi melayang (hanyut) pasif dan kontraksi tubuhnya yang berbentuk
lonceng. Pada ujung oralnya, tentakel medusa menggantung dengan arah ke bawah, berbeda dengan bentuk
polip yang arah tentakelnya ke atas. Beberapa anggota filum Cnidaria hanya memiliki bentuk polip,
beberapa hanya memiliki bentuk medusa, akan tetapi ada yang memiliki keduanya (bergantian) pada siklus
hidupnya. Pada permukaan tentakel terdapat sel khusus yang memiliki fungsi utama untuk menangkap
mangsa. Sel yang berisi organ sekresi racun ini disebut knidosit
Filum Cnidaria merupakan kelompok hewan diploblastik. Cnidaria memiliki dua lapisan embrionik, yaitu
ektoderm dan endoderm. Ektoderm akan menjadi lapisan jaringan luar, yaitu epidermis yang melindungi
permukaan tubuh. Endoderm akan menjadi lapisan jaringan dalam, yaitu gastrodermis yang mensekresikan
cairan pencernaan ke dalam rongga gastrovaskuler. Antara kedua jaringan tersebut dipisahkan
oleh mesoglea, yaitu zat seperti gelatin (gel) yang setara dengan mesohil pada Porifera. Rongga
gastrovaskuler ini berbeda dengan rongga tubuh (selom) yang diturunkan dari mesoderm.

Respirasi, Saraf, Pencernaan, dan Ekskresi.


Cnidaria tidak memiliki organ respirasi. Kedua lapisan sel (epidermis dan gastrodermis) menyerap oksigen
dan mengeluarkan karbondioksida dari air di sekelilingnya. Ketika air di dalam rongga gastrovaskuler sudah
usang, maka air itu harus dikeluarkan, dan nutrisi yang belum terserap akan ikut dikeluarkan.
Hewan dari filum ini juga tidak mempunyai otak ataupun sistem saraf pusat. Mereka mempunyai jaring-
jaring saraf tersebar (desentralisasi), yang mengandung neuron. Neuron ini menghasilkan sinyal untuk
merespon berbagai jenis stimulus, neuron motorik untuk kontraksi otot, dan neuron penghubung.
Cnidaria memperoleh makanan dengan berbagai cara: sebagai predator, menyerap partikel organik yang
terlarut, menyaring partikel makanan dari air, dan memperoleh nutrisi dari simbosis alga di dalam sel
mereka. Sebagian besar memperoleh makanan dari memangsa makhluk lainnya, tetapi beberapa spesies
bergantung dengan endosimbiosis dan menyerap nutrisi terlarut.
Spesies pemangsa menggunakan knidosit pada tentakel. Knidosit ini mengandung knida (en: cnidae), yaitu
organel seperti kapsul yang dapat “meledak” keluar. Organel inilah yang membuat filum ini diberi nama
Cnidaria. Knida khusus yang mengandung benang penyengat disebut
dengan nematosista (en: nematocysts), yang dapat menembus dinding tubuh mangsa Cnidaria, dan
menyuntikkan enzim (racun) untuk mencerna mangsa. 
Ketika mangsa sudah berada dalam rongga pencernaan, sel-sel kelenjar pada gastrodermis mengeluarkan
enzim yang menguraikan mangsa menjadi bubur (biasanya dalam beberapa jam). Kemudian sel-sel
gastrodermis mulai menyerap nutrisi. Sirkulasi nutrisi digerakkan oleh arus air yang dihasilkan oleh silia
gastrodermis, oleh gerak otot, atau keduanya. Sisa mangsa yang tidak dapat dicerna dikeluarkan melalui
mulut (sehingga mulut Cnidaria sebetulnya juga adalah anus). Kemudian kotoran sisa proses internal sel
(amonia) dikeluarkan dengan arus air internal dan eksternal.
Reproduksi dan Siklus Hidup Cnidaria.
Cnidaria dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual Cnidaria sebagian besar
dilakukan dengan bertunas (budding). Reproduksi aseksual ini biasanya terjadi pada bentuk polip.
Sedangkan reproduksi seksual terjadi pada bentuk medusa dewasa. Siklus hidup Cnidaria,
khususnya Scyphozoa atau Aurelia (ubur-ubur) adalah: 

 Medusa dewasa memiliki gonad pada gastrodermis, dan menghasilkan ovum dan sperma.


 Pembuahan eksternal menghasilkan zigot yang berkembang menjadi larva bersilia (planula).
 Ketika planula menemukan media yang cocok, akan menempel dan berkembang menjadi polip muda
(gambar nomor 1-8). Polip yang tidak/belum melakukan strobilasi disebut skifistoma (en: scyphistoma).
 Polip membentuk koloni dengan melakukan strobilasi, di mana banyak polip berbagi rongga perut
yang sama (gambar nomor 9-10). Polip dalam bentuk ini disebut strobilus.
 Tahap berikutnya strobilus tersebut terlepas dan menjadi efira (en: ephyra) yang merupakan medusa
muda. (gambar nomor 11)
 Efira berkembang menjadi medusa dewasa yang memiliki gonad. (gambar nomor 12-14)

Klasifikasi Filum Cnidaria.

Filum Cnidaria terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelas Anthozoa dan subfilum Medusozoa (kelas
Hydrozoa, Scyphozoa, dan Cubozoa). Anthozoa merupakan kelompok Cnidaria yang hanya memiliki
bentuk polip dalam siklus hidupnya, baik soliter maupun berkoloni. Sebaliknya, Medusozoa merupakan
kelompok Cnidaria yang memiliki bentuk medusa dalam siklus hidupnya. Berikut ini adalah
perbandingan fitur pada empat kelas utama Cnidaria.
Subfilum - Medusozoa

Kelas Anthozoa Hydrozoa Scyphozoa Cubozoa

Jumlah Spesies 6.100 3.600 228 42

Ubur-ubur
Anemon laut, hewan karang Ubur-ubur kotak
Contoh Hydra, Obelia
(coral) (Aurelia) (Chironex
fleckeri)

Sel pada Mesoglea ada tidak ada ada

Nematosista ada tidak ada ada

ada pada
Fase Medusa tidak beberapa ada ada
spesies

Jumlah Medusa per


- banyak banyak satu
Polip

Sebagian besar Hydrozoa bergantian antara bentuk polip dan medusanya, sedangkan pada Scyphozoa dan
Cubozoa sebagian besar hidupnya adalah dalam bentuk medusa. Perbedaan antara Scyphozoa dan Cubozoa
adalah pada bentuk medusanya. Medusa pada Scyphozoa berbentuk mangkok, sedangkan medusa pada
Cubozoa berbentuk kubus atau kotak.
Ctenophora
Pengertian Ctenophora

Ctenophora adalah salah satu filum hewan invetebrata. Anggota filum ini menyerupai hewan ubur-

ubur. Walaupun secara klasifikasi berbeda filum, awalnya Ctenophora dikelompokkan dengan Cnindria

dalam filum Coelenterata. Akan tetapi setelah disadari adanya perbedaan menyebabkan spesies Ctenophora 

ditempatkan pada filum yang terpisah.

Ctenophore berasal dari bahasa Yunani kteno / kteis yang berarti "sisir" dan phore, "pembawa" yang

dalam bahasa Latin disebut ctenophorus. Fitur yang paling khas pada mereka adalah "sisir" dan kumpulan

silia yang mereka gunakan untuk berenang. Mereka adalah hewan terbesar yang berenang dengan

menggunakan silia.

Klasifikasi Ctenophora
 Hampir semua ctenophora adalah predator, makanannya terdiri dari larva mikroskopis sampai krustasea
kecil dan sisanya hidup sebagai parasit. Tidak seperti Cnidaria, Ctenophora memiliki sedikit spesies,
berkisar 100 - 150 spesies dan dibagi menjadi 3 kelas, meliputi :

  1. Kelas Tentaculata
Tentaculata adalah anggota hewan invertebrata yang masuk dalam filum ctenophora. Tentaculata adalah
hewan yang masuk dalam kelas ubur ubur sisir. Ciri umum dari kelas ini adalah sepasang tentakel yang
panjang, berbulu, kontraktil, yang dapat ditarik kembali kedalam sarung berbulu mata khusus. Tentakel
memiliki Colloblasts, yang berujung lengket berfungsi untuk menangkap mangsa.

 2. Kelas Nuda


Nuda adalah kelas dari filum ctenophora atau ubur ubur sisir. Kelas ini berisi 1 keluarga (family) dengan 2
genera, yaitu Beroe dan Neis. Kelas ini lebih sering disebut sebagai "Beroids". Kelas ini dibedakan dari ubur
ubur sisir lainnya oleh tidak adanya tentakel, dalam tahap remaja dan dewasa. Beroe ditemukan diseluruh
Samudera dan Laut. Semua Beroids adalah perenang bebas yang membentuk bagian dari plankton.
3. Kelas Scleroctenophora
Scleroctenophora adalah kelas dari filum Ctenophora yang telah punah. Ditemukan pada serpihan
Maotianhan, Cina, Yunnan. Scleroctenophora mudah sekali dibedakan dari ctenophora lain oleh kehadiran
kerangka internal yang mendukung tubuhnya.

Morfologi Ctenophora

Ctenophora memiliki bentuk tubuh yang bulat, lonjong, lunak dan simetris radial. Salah satu

keunikan Ctenophora adalah mampu mengeluarkan cahaya dari tubuhnya sendiri.. Bagian permukaan luar

Ctenophora mempunyai delapan baris sisir yang disebut dengan cilia yang dapat digunakan sebagai alat

gerak. Oleh karena itu, hewan ini dikenal sebagai ubur-ubur sisir karena secara vertikal tubuhnya terbagi

oleh 8 helai cilia yang tampak seperti deretan sisir. Ctenophora memiliki mulut untuk masuknya makanan

serta dua lubang anus untuk mengeluarkan air dan kotoran di ujung yang lain.Ctenophora adalah hewan

diplobastik yaitu hanya mempunyai dua lapisan badan yang terdiri dari dua lapisan sel transparan yang
hanya menyusun kulit terluarnya (ektoderm) dan kulit bagian dalam (gastroderm). Dinding tubuh

Ctenophora dapat dibedakan menjadi mesoderma dan endoderma.

Reproduksi Ctenophora

Hampir semua spesies Ctenophora adalah hermafrodit atau  memiliki alat kelamin ganda.

Reproduksi Ctenophora dilakukan  secara seksual. Meskipun ada beberapa spesies yang melakukan

reproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi.

Alat reproduksi Ctenophora terletak di bawah cilia. Sel ovum dan sperma dilepaskan melalui pori –

pori yang ada di epidermis. Sebagian besar spesies Cnetophoa melakukan pembuahan secara eksternal atau

diluar tubuh Cnetophora, meskipun ada beberapa spesies yang melakukannya secara internal.

Persamaan dan Perbedaan Cnidaria dan Ctenophora


Persamaan :

Cnidaria dan ctenophora terdiri dari hewan coelenterata dengan usus berongga.

Cnidaria dan ctenophora mengandung mulut, yang dikelilingi oleh tentakel.

Cnidaria dan ctenophora adalah hewan diploblastik.

Cnidaria dan ctenophora mengandung organisme bergerak.

Cnidaria dan ctenophora menunjukkan fertilisasi eksternal.


Perbedaan :

Ctenophora:

 Semua spesies ctenophora hidup di laut


 tubuh ctenophora memiliki 8 baris
 cilia yang dapat membantu dalam sistem geraknya
 Tubuh ctenophora mempunyai lapisan mesoderm, sehingga dekat dengan kelompok hewan
triploblastik.
 Ctenophora memiliki mulut untuk masuknya makanan serta dua lubang anus untuk mengeluarkan air
dan kotoran di ujung yang lain.
 Ctenophora tidak mempunyai nematokis dan knidosit
 Tentakel pada ctenophora mengandung zat-zat pelekat untuk menangkap mangsa, jadi meskipun
 tidak dapat menyengat, ctenophora masih dapat memanfaatkan tentakelnya untuk
 mencari makan.

Cnidaria:

 Spesies cnidaria ada yang hidup di laut dan ada yang hidup di air tawar
 Tubuh cnidaria terdiri atas dua lapis, yaitu mempunyai lapisan ectoderm dan endoderm yang
dilengkapi dengan mesoglea sehingga termasuk hewan diploblastik
 Cnidaria memiliki mulut tanpa anus sehingga mulut juga berperan sebagai lubang pengeluaran sisa
makanan
 Cnidaria mempunyai nematokis dan knidosit yang terletak di tentakelnya
 Fase  hidup pada cnidaria  dapat berupa polip atau medusa yang kemudian kita sebut sebagai
metagenesis.

Peranan Cnidaria dan Ctinophora

Ctenophora

Peranan positif :

1. Penjaga kesimbangan ekosistem laut


2. Sumber makanan hewan lain

Peranan Negatif :

1. Memangsa larva hewan lain


2.  Jenis hewan invasif

Cnidaria
1. Sumber makan dan bahan kosmetik. Contoh : ubur-ubur (aurelia sp.)
2. Sebagai obat anti kanker. Contoh : spons dari spesies  Petrosia contegnatta.
3. Membentuk terumbu karang

Anda mungkin juga menyukai